Revanni terjebak dalam situasi yang sangat rumit baginya dimana tiba tiba ia tertangkap bersama dengan seorang pria beristri. Naasnya lagi, saat istrinya melihat ia langsung tak sadarkan diri dan meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit. Berita pun tersebar hingga ke pelosok negeri karena rupanya pria tua itu adalah seorang ceo sebuah perusahaan ternama di kota ini.
Melihat kejadian ini, sang anak tidak terima. Ia ingin membalas dendam atas kematian ibunya dengan menikahi Revanni dan menyiksanya setelah pernikahan. Akankah Reval sadar jika bukan Revanni yang menjadi simpanan ayahnya? Ataukah Revanni akan terus berkorban demi karier pelaku yang sesungguhnya?
Dukung kisahnya di 'Bukan wanita simpanan'
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KE RUMAH PAK RT
Vanni berjalan bersama bibinya sambil asyik mengobrol tanpa menghiraukan sekitar. Ia nampak bersemangat karena baru saja ia mendapat telepon dari Rayhan jika ia di terima kerja.
" Sepertinya ada tamu Van, lihat ada mobil di depan rumah kita." Ucapan bibi Yeti menghentikan langkahnya. Vanni melihat ke arah mobil yang di maksud bibinya.
Deg... Jantungnya berdetak kencang saat menyadari mobil siapa itu. Ia melihat ke arah pintu, dan benar saja. Sosok yang sangat tidak ia harapkan kehadirannya sedang berdiri menatap ke arahnya, beruntung jarak mereka masih sangat jauh hingga membuat Reval tidak bisa melihatnya dengan jelas karena memang Vanni merubah penampilannya. Dari gadis yang biasanya hanya pakai kaos oblong kini ia memakai gaun di bawah lutut. Apalagi rambutnya yang di biarkan bergerai membuat penampilannya benar benar berbeda. Sebelum Reval menyadari jika itu dirinya, Vanni segera berbelok ke gang dan bersembunyi di balik pagar beton.
" Vanni ada apa?" Tanya bibi Yeti.
" Itu Reval bi, bibi pulang duluan aja! Aku akan pulang lewat sini." Untuk menghindari Reval, Vanni pulang melalui jalan lain. Biarkan bibinya yang menghadapi Reval karena jika bibinya tiba tiba ikut menghilang, itu akan mengundang kecurigaan Reval, meskipun Reval sama sekali belum melihat bibinya. Jika tidak di temui, akan Vanni pastikan jika Reval tidak akan pergi dari sana.
" Oke." Bibi Yeti mengacungkan jempolnya lalu melanjutkan langkahnya menuju rumahnya.
Reval yang melihat bibi Yeti berjalan sendiri pun mengerutkan keningnya, pasalnya tadi ia melihat bibi Yeti bersama dengan seorang gadis. Lalu kemana gadis itu? Apakah benar gadis itu memang benar benar Vanni dan sengaja menghindarinya? Ia harus menanyakannya pada bibi Yeti, pikir Reval.
" Rupanya ada tamu, maaf mau cari siapa ya mas?" Tanya bibi Yeti begitu memasuki halaman rumahnya.
" Maaf bu, apa benar ini rumahnya Rayhan?" Tentu saja yang bertanya Beni, karena Reval sedang tidak fokus. Fokusnya pada jalanan dimana sosok gadis mirip Vanni menghilang.
" Iya benar, ada perlu apa ya?" Bibi Yeti kembali bertanya.
" Begini bu, sebelumnya perkenalkan saya Beni dan ini Reval. Sebenarnya kami sedang mencari Vanni. Saya dapat informasi jika Rayhan adalah saudara Vanni. Kalau boleh saya tahu, anda siapanya Rayhan bu?" Tanya Beni sopan.
" Saya ibunya Reval, bibinya Vanni." Sahut bibi Yeti jujur. Karena percuma saja jika dia nengekaj, toh mereka sudah tahu hubungan Vanni dan Rayhan.
" Kalau begitu apa Vanni ada di sini bu?" Lagi lagi Beni yang bertanya. Bibi Yeti diam saja, ia menatap Reval membuat Beni menyenggol lengan Reval hingga Reval tersadar dari lamunannya.
" Ah iya bu, saya mencari Vanni. Apa Vanni ada di sini?" Ujar Reval. Bibi Yeti menatap Reval dari atas sampai bawah seperti sedang menyeleksi calon bodyguard.
" Saya suaminya." Sambung Reval membuat bibi Yeti mengangguk anggukkan kepalanya.
" Kalau kamu suaminya, kenapa kamu mencari Vanni di sini? Bukankah seharusnya dia ada bersamamu? Apa kamu tidak bisa menjaga istrimu dengan baik sampai dia pergi meninggalkanmu?" Ujar bibi Yeti menohok hati Reval.
" Maaf bu, memang begitu adanya." Sahut Reval.
" Vanni tidak ada di sini, dan dia sudah sangat lama tidak datang ke sini." Ujar bibi Yeti.
" Maaf bu, tadi saya lihat ada gadis yang berjalan bersama ibu. Kalau boleh saya tahu, dia kemana kok ibu sendirian." Ucap Reval penasaran.
Bibi Yeti menoleh ke belakang menatap jalan dimana ia dan Vanni berpisah tadi.
" Dia anaknya pak rt, rumahnya ada di gang itu makanya kami berpisah." Sahut bibi Yeti menyakinkan.
" Tapi sepertinya tadi yang aku lihat Vanni." Ucap Reval.
" Kamu tidak percaya? Kalau kamu tidak percaya saya bisa panggil dia kemari." Tantang bibi Yeti. Ia berdoa dalam hati semoga Reval menolaknya.
" Owh maaf bu.. Saya rasa tidak perlu. Saya kira tadi dia Vanni. Soalnya mereka memiliki postur tubuh yang sama." Ucap Reval menggaruk kepalanya.
" Boleh bu, kami juga harus memastikan jika yang Reval lihat memang benar bukan Vanni."
Deg...
Bibi Yeti merutuki kebodohannya sendiri, kenapa tadi ia berkata seperti itu kan jadi gawat sekarang. Rupanya Beni lebih pintar dari si Reval, pikir bibi Yeti.
" Ayo bu, kami juga sekalian mau tanya sama pak rt. Apakah di sini ada warga pendatang baru atau tidak." Ujar Beni.
" Gawat!!! Kalau sampai mereka bertemu pak rt, bisa bisa persembunyian Vanni terbongkar. Aku harus mencari cara agar mereka tidak memaksa ke tempat pak RT." Ujar bibi Yeti dalam hati.
Sebelum ke rumah pak RT, bibi Yeti mempersilahkan mereka masuk ke dalam dulu. Ketiganya duduk di sofa ruang tamu. Bibi Yeti bertanya pada Reval kenapa Reval mencari Vanni sampai kemari. Reval menjawab karena yang ia tahu, di sini rumah saudara Vanni satu satunya. Bibi Yeti kembali menegaskan jika Vanni tidak ada di sini.
" Siapa bilang saya saudara Vanni satu satunya? Ada saudara dari ibunya yang tinggal di daerah puncak." Reval terkejut dengan ucapan bibi Yeti. Ia menatap Beni seolah bertanya, apakah Beni salah mendapat informasi? Kenapa ada yang terlewatkan? Pikir Reval.
" Tapi ibu tidak pernah menceritakannya bu." Ujar Reval.
" Ya itu berarti kamu tidak dekat dengan keluarga kami. Makanya mbak Meli tidak memberitahu kamu." Sahut bibi Yeti. Akhirnya Reval meminta alamat saudara Vanni yang di maksud oleh bibi Yeti. Dengan senang hati, bibi Yeti pun memberikannya. Sebenarnya yang berada di sana bukan saudara dari bu Meli, tapi mantan kekasih bu Meli. Biar saja bibi Yeti memberikan pelajaran pada Reval yang telah menyia-nyiakan keponakannya itu. Seandainya bisa, ia akan membuat Reval kelimpungan mencari Vanni.
Setelah mendapat alamat saudara Vanni yang lain, Reval pamit pulang. Rupanya ia melupakan tentang pak RT. Namun Beni tidak sebodoh itu, ia menagih bibi Yeti untuk di antarkan ke rumah pak RT.
" Em... Saya sibuk nak, sebentar lagi saya harus mengantar makanan ke tempat anak saya bekerja. Percayalah tidak ada Vanni di sini ataupun pendatang baru seperti yang kamu maksud." Kilah bibi Yeti mencari alasan.
" Ada tidaknya saya ingin pak RT yang menjawabnya bu. Ibu tinggal mengantar kami saja, atau kalau tidak kami bisa ke sana sendiri. Permisi!" Ucap Beni.
Beni dan Reval kembali ke mobil, saat mereka membuka pintu mobil bibi Yeti mencegahnya.
" Tunggu nak!" Ujar bibi Yeti membuat keduanya menutup kembali pintu mobilnya.
Bibi Yeti mendekati mereka, sepertinya tidak ada cara lain untuk mencegah mereka. Daripada mereka ke rumah pak RT sendiri, lebih baik ia sendiri yang mengantarnya. Siapa tahu nanti pak RT bisa di ajak kerja sama.
" Ayo saya antar! Kalian kan tidak tahu rumahnya." Ujar bibi Yeti.
" Terima kasih bu." Ucap Reval.
Akhirnya mereka bertiga berjalan menyusuri jalan setapak menuju rumah pak RT.
Nah loh bakal ketemu nggak ya...
🤣🤣
Pasti dia pria lain ...bisa jadi itu selingkuhannya atau pria bayaran yg Reval sewa🤪
Betapa brengseknya dia
Dan pria itulah yg jadi pilihanmu
Hoi nyadar,kamu hanya jadi salah satu wanita pemuasnya dan gak lebih 😜😜
hihihi..mampus kau🤭🤭