Mo Xie, Iblis Merah yang ditakuti di seluruh Alam Shenzhou, dikenal sebagai penghancur dunia yang bahkan para dewa dan kultivator agung bersatu untuk mengalahkannya.
Namun, kematiannya bukanlah akhir. Mo Xie terlahir kembali di dunia kultivator modern sebagai dirinya yang dulu—seorang pria lemah yang direndahkan dan dihancurkan harga dirinya.
Dengan kekuatan dan kebijaksanaan dari kehidupannya sebagai Iblis Merah, Mo Xie bersumpah untuk membalas dendam pada mereka yang pernah meremehkannya dan menaklukkan dunia sekali lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1 Mo Xie: Kebangkitan Iblis di Dunia Modern
Langit di Alam Shenzhou berwarna merah gelap, dipenuhi awan yang berputar seolah menangisi kehancuran dunia.
Di tengah medan perang yang tandus dan penuh mayat, seorang pria berdiri tegak meski tubuhnya berlumuran darah. Matanya menyala merah seperti bara api, memancarkan kebencian dan kegilaan yang hanya dimiliki oleh makhluk yang telah meninggalkan sisi kemanusiaan. Mo Xie, Sang Iblis Merah, berdiri sebagai simbol ketakutan terbesar di alam kuno itu.
“Mo Xie! Akhiri semuanya sekarang! Serahkan Inti Demonic-mu, dan kami akan memberimu kematian yang cepat!” suara pemimpin aliansi, seorang patriark tua dari Sekta Langit Putih, menggema. Namun, di balik ancaman itu, ada nada keserakahan yang sulit disembunyikan.
Mo Xie menyeringai. "Inti Demonic-ku? Hah! Kalian semua berkumpul di sini, berbicara tentang keadilan, tapi yang kalian inginkan hanyalah kekuatanku. Keadilan macam apa yang kalian perjuangkan ketika ribuan murid kalian mati di tanganku?"
Kata-katanya menusuk hati, membuat beberapa kultivator yang mengepungnya ragu sejenak. Namun, patriark itu menggertakkan giginya dan berteriak, “Jangan dengarkan iblis ini! Dia adalah ancaman bagi dunia! Kita harus menghancurkannya untuk melindungi generasi berikutnya!”
Ribuan kultivator bergerak serentak, meluncurkan berbagai serangan yang mengguncang bumi. Tombak Cahaya, Bilur Api Surga, Pisau Angin Penghancur, dan Hujan Panah Es menghantam Mo Xie dari segala arah.
Namun, Mo Xie tidak gentar. Dengan satu gerakan tangan, gelombang kegelapan meledak dari tubuhnya.
“Kegelapan Malam Abadi!”
Kegelapan yang pekat menelan seluruh serangan yang mengarah kepadanya, menghisapnya seperti lubang hitam yang lapar. Dalam beberapa detik, puluhan kultivator yang terlalu dekat terjebak dalam pusaran tersebut. Mereka berteriak putus asa saat tubuh mereka mengering, energi hidup mereka terserap ke dalam Inti Demonic Mo Xie.
“Ha ha ha! Kalian memanggilku iblis, tapi bukankah kalian lebih buruk? Memburuku demi mendapatkan kekuatanku. Datanglah! Mari kita lihat siapa yang bertahan paling akhir!”
Mo Xie mengangkat pedang hitam yang berdenyut seperti makhluk hidup. Dengan satu ayunan, bilah energi kegelapan menghantam barisan depan lawan. Tubuh-tubuh meledak menjadi kabut darah. Tanah di bawah mereka retak, menciptakan jurang yang tak berujung.
Namun, musuh-musuhnya terus menyerang. Artefak kuno mulai diaktifkan. Pagoda Penjaga Langit, artefak tingkat surga, muncul di langit, memancarkan cahaya keemasan yang mengunci pergerakan Mo Xie.
“Sial!” Mo Xie menggeram saat gerakannya melambat. Tubuhnya terasa seolah dirantai oleh kekuatan yang luar biasa.
“Mo Xie! Kau telah menggunakan kekuatan kegelapan untuk menghancurkan delapan sekte besar! Kau tidak punya tempat lagi di dunia ini!” seru seorang pemimpin sekte, seorang wanita dengan pakaian putih bersih yang memancarkan aura agung. Namun, mata Mo Xie menangkap sesuatu—keserakahan di balik wajahnya yang suci.
"Omong kosong! Kalian semua hanya anjing yang serakah!" teriak Mo Xie sambil menghentakkan kakinya ke tanah. Gelombang energi gelap menyebar, memecah formasi musuh.
Namun, artefak besar di langit menghentikan langkahnya sekali lagi. Itu adalah artefak suci yang dirancang oleh para Dewa khusus untuk menghadapi Mo Xie.
"Cih, bahkan para Dewa yang biasanya hanya menonton kini turun tangan langsung. Sebegitu inginnya kalian melihat aku mati," ucap Mo Xie, merasa jengkel dengan para Dewa yang seenaknya ikut campur urusan dunia fana.
“Inti Demonic miliknya ada di dada! Pastikan tubuhnya tetap utuh!” seru patriark tua.
Mo Xie menyadari rencana mereka. Mereka tidak berniat membunuhnya karena keadilan, tetapi untuk mencuri Inti Demonic-nya, sumber kekuatan gelap yang membuatnya mampu membantai ribuan orang dalam sekejap.
Cahaya dari Cermin Langit Dewa mulai membakar tubuh Mo Xie. Rasa sakit luar biasa menusuk setiap bagian tubuhnya, tapi ia tetap berdiri. “Kalian pikir ini cukup untuk menghancurkanku?”
Dengan kekuatan terakhirnya, ia mengaktifkan teknik terlarang miliknya.
“Gerhana Terakhir: Jurang Pengorbanan!”
Langit runtuh. Tanah terbelah. Semua yang ada dalam radius ratusan mil tersedot ke dalam jurang kegelapan yang tak berujung. Ratusan kultivator tersapu dalam sekejap, termasuk beberapa pemimpin sekte.
Namun, harga yang harus dibayar Mo Xie terlalu besar. Tubuhnya mulai hancur, perlahan menjadi abu.
“Ini... belum... selesai...” katanya dengan suara parau. Saat tubuhnya menghilang, Inti Demonic-nya berkelana menembus ruang dan waktu hingga ke dunia yang berbeda.
"Bajingan kalian semua..."
Mo Xie bergumam tanpa sadar, membuat sekumpulan preman di hadapannya menjadi kebingungan sekaligus marah.
"Apa kau bilang? Sampah sepertimu berani mencaciku?"
Mo Xie tertegun, menyadari bahwa dirinya masih hidup setelah serangan terakhir yang juga menghancurkan seluruh tubuhnya. Rasa sakit itu masih terasa. Seolah-olah setiap serat tubuhnya telah dilenyapkan, lalu dipaksa untuk ada kembali.
Namun, ada sesuatu yang berbeda. Dia tidak berada di Alam Shenzhou. Udara yang ia hirup dingin, namun penuh dengan energi Qi yang tidak sepekat energi di alam Shenzhou.
Mo Xie mengangkat kepalanya perlahan, hanya untuk mendapati dirinya terbaring di lantai beton yang kasar. Langit malam di atasnya gelap dan tertutup kabut polusi. Lampu neon berkedip di kejauhan, menyoroti gang sempit dan kotor tempat ia berada.
"Katakan sekali lagi, bajingan sampah!"
Belum sempat ia memproses apa yang terjadi, sebuah tendangan keras menghantam perutnya. Mo Xie terbatuk, rasa sakit yang familiar kembali menjalari tubuhnya. Rasa sakit dari tubuh manusia yang fana.
"Dimana kesombonganmu yang tadi, hah!" salah satu dari mereka berteriak sambil melayangkan pukulan ke wajahnya.
Satu pukulan itu tepat menghantam wajahnya dengan keras, membuatnya langsung sadar akan apa yang sebenarnya terjadi sekarang. "Heh, tidak kusangka aku kembali ke Bumi," gumamnya pelan, tidak menghiraukan pukulan yang menghantam wajahnya seolah itu hanya gigitan nyamuk.
"Apa yang dia katakan? Apakah dia sudah gila karena kita memukul kepalanya?" ucap seorang pria yang nampak seperti pemimpin para preman tersebut.
Seorang pria bertubuh kekar dengan wajah penuh bekas luka, mengenakan jaket kulit usang yang tampak seperti tanda kebanggaannya. Dia dikenal dengan nama Go Jin, seorang bajingan jalanan yang pernah menjadi momok bagi Mo Xie di masa lalu.
Di pelukannya, terlihat seorang wanita muda dengan pakaian minim dan riasan tebal. Wanita itu cukup cantik, tapi menjengkelkan dengan sikapnya yang menjijikkan.
"Kakak Jin, dia orang mesum yang mengintip rokku. Hajar dia sampai babak belur!" ucapnya dengan nada manja-manja.
Go Jin menyeringai lebar. “Heh, lihat siapa ini. Mo Xie, si sampah yang bahkan tidak memiliki bakat kultivasi, tapi memiliki keberanian untuk menjadi seorang kultivator.”
Mo Xie terdiam. Ia hanya menatap pria sombong di hadapannya dengan dingin.
Dunia yang pertama kali dia tinggali adalah sebuah dunia modern yang memiliki sejarah panjang dalam ilmu spiritual. Mereka yang berhasil Awakening dengan bakat kultivasi, dan tetap menekuni jalan kultivasi disebut sebagai kultivator.
Para kultivator adalah orang-orang yang sangat dihormati oleh masyarakat karena merekalah yang melindungi dunia dari para beast yang muncul dari dasar neraka.
Mo Xie Awakening dengan bakat kultivasi yang buruk, namun dia tetap semangat mengejar impiannya sebagai kultivator hebat meskipun semua usahanya sia-sia. Dia juga mulai mendapat diskriminasi dan perundungan dari orang-orang yang lebih kuat.
Dan sekarang, Mo Xie kembali ke kehidupan pertamanya setelah menjalani hidup sebagai iblis selama ratusan tahun. Terlebih lagi, ia bangkit satu tahun sebelum kematian pertamanya.