NovelToon NovelToon
Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian

Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:112.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Tidak selamanya jodoh itu Datang sendiri, terkadang juga sepaket sama anak nya.

Di usinya yang sudah matang, Arjuna belum juga menemukan tambatan hatinya. Padahal Arjuna di kenal sebagai playboy di masa remajanya dulu.

Namun siapa sangka, takdir mempertemukannya kembali dengan sang mantan kekasih yang kini telah menjadi janda beranak satu.

Akankah mereka bersatu kembali dan hidup bahagia untuk selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendadak Baik

"Kenapa tadi aku gak kepikiran ya, untuk minta si Fahri atau Laura-Laura itu mengirimkan fotonya, biar aku bisa lihat wajahnya sekalian"

Racau Rinjani sembari duduk merenung di atas meja riasnya.

Penasaran juga wanita itu akan sosok orang ke tiga yang telah mengusik kehidupan rumah tangganya.

"Ternyata aku sangat tidak menarik sekarang"

Gumam Rinjani sembari memandangi pantulan dirinya sendiri lewat cermin.

Sejak hamil, Rinjani memang kehilangan minatnya untuk bersolek. Ditambah lagi, tubuhnya kini makin berisi.

"Seperti apa ya yang namanya Laura-Laura itu? Apa sangat cantik hingga membuat Mas Ryan tertarik?" Tanya Rinjani dalam hati.

Rinjani sudah sering mendengar cerita tentang perselingkuhan seorang suami saat istrinya tengah mengandung. Namun Rinjani tidak pernah menyangka, jika hal itu akan terjadi kepadanya juga.

***

***

Keesokan harinya..

"sayang, mas pulang"

Ucap Ryan ketika memasuki rumah.

"Tumben jam segini udah pulang, Mas?"

Tanya Rinjani keheranan, karna biasanya suaminya itu akan pulang ketika langit sudah berubah menjadi sangat gelap.

"Hari ini gak ada lemburan sayang, jadi mas pulang lebih cepat"

Jawab Ryan sembari mengecup puncak kepala Rinjani.

"Nih, Mas bawain bakso telur kesukaan kamu"

Ryan pulang tidak dengan tangan kosong. Tangan kanannya menenteng kresek hitam berisi bakso telur kesukaan sang istri.

Saat dalam perjalanan pulang tanpa sengaja Ia bertemu dengan penjual bakso keliling langganan Rinjani. Jadi Ryan membelinya.

"Tumben Mas, kamu perhatian banget sama aku? Biasanya kalau suami menjadi lebih perhatian itu karna ada sesuatu yang di tutup-tutupi. Kalau kamu gak kayak gitu kan Mas?"

Tanya Rinjani dengan sorot matanya yang tajam.

Uhuk...uhuk... Ryan sampai terbatuk saat mendengar ucapan istrinya itu.

"Gaklah Rin, mana ada Mas begitu"

Balas Ryan sembari menggaruk lehernya yang tak gatal.

"Kamu lagi apa Rin? Sini Mas Bantu"

"Gak usah mas, udah mau selesai kok"

Rinjani sedang sibuk memasukan perlengkapan bayi dan juga perlengkapan lainnya kedalam sebuah tas yang nantinya akan dia bawa ke rumah sakit.

HPLnya sudah semakin dekat, tinggal menghitung hari saja.

Rinjani juga sudah mengajukan cuti melahirkan di kantornya, jadi dia lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah saja.

"Ya udah kalau gitu, mas taruh bakso telurnya di mangkok ya jadi kamu tinggal makan saja nanti. Atau kamu mau mas suapi?"

Ucap Ryan sembari membelai lembut puncak kepala Rinjani.

"Gak usah Mas, aku udah kenyang. Kamu aja yang makan baksonya"

Jawab Rinjani sekenanya.

"Apa semua cowok yang berselingkuh itu akan mendadak baik dan pengertian pada pasangannya?" Batin Rinjani.

Ingatan Rinjani terlempar pada kejadian beberapa bulan lalu.

Saat itu Rinjani sedang ngidam ingin makan bakso telur, tapi Ryan tidak mau memenuhi ngidam Rinjani dengan alasan capek.

Ryan dan Rinjani sampai bertengkar hebat hanya karna hal sepele itu.

Sejak saat itulah Rinjani jadi tidak suka lagi dengan yang namanya bakso telur.

Tak hanya itu, untuk sekedar membeli perlengkapan bayi saja, Rinjani hanya di temani Mila dan Maya saja.

Ryan tidak pernah ada waktu untuk Rinjani, entah kenapa pria itu jadi mendadak baik dan perhatian sekarang?

Tapi Rinjani tak mau ambil pusing dengan perubahan suaminya saat ini.

Ia lebih memilih untuk fokus pada persiapan persalinannya saja, Rinjani tidak mau memikirkan sesuatu yang hanya akan membuatnya tertekan.

***

***

Malam harinya

Rinjani sedang duduk santai di depan televisi yang menayangkan acara sinetron favoritnya, tapi tiba-tiba saja Rinjani merasakan sakit yang luar biasa di bagian perutnya.

Berulang kali wanita hamil itu mondar-mandir ke kamar mandi, namun rasa sakitnya tak kunjung hilang. Malah dirasa semakin menjadi.

"Aduhh..angkat dong mas! Kamu dimana sih?

Rinjani mencoba menelpon suaminya berkali-kali, namun tak ada jawaban.

Wanita itu melirik kearah jam dinding, jarum jam sudah menunjukan pukul 21.00 malam, harusnya Ryan sudah pulang kerja dari tadi.

"Apa dia sedang bersama Laura?"

Lirih Rinjani, namun dia tidak punya waktu untuk memikirkan hal itu sekarang, karna rasa sakit semakin menyiksanya.

"Aku harus minta tolong pada siapa sekarang? Apa minta tolong pada Mila dan Maya lagi?"

Sebenarnya Rinjani merasa malu jika terus meminta tolong pada kedua sahabatnya itu, namun dia tidak punya pilihan lain.

Hanya mereka berdua yang bisa Rinjani mintai tolong saat ini.

Rinjani dan Ryan adalah pendatang di kota ini, mereka tidak punya kerabat dekat.

Jarak tempat tinggal orang tua Rinjani dan rumahnya cukup jauh, membutuhkan waktu sekitar satu jam di perjalanan.

Tidak akan sempat jika Ia harus menunggu orang tuanya datang.

"Ha-hallo, May"

Ucap Rinjani sembari menahan rasa sakitnya.

"Rin, kamu kenapa?" Tanya Maya dari ujung telepon.

"Sepertinya aku mau lahiran, tapi Mas Ryan gak ada di rumah. Di telepon juga gak diangkat-angkat. Kamu bisa tolong antar aku ke rumah sakit gak?"

Kata Rinjani setengah terisak. Air mata pun mengalir deras dari kedua sudut matanya.

"Astaga! Iya-iya Aku kesana sekarang ya"

Bergegas Maya mengambil kunci motornya dan segera meluncur ke rumah Rinjani.

"Hallo Mil, ke rumah Rinjani sekarang ya! Bawa mobil ajak suami kamu sekalian. Sepertinya Rinjani akan melahirkan. Kita harus segera membawanya ke rumah sakit"

Sebelum pergi, Maya menghubungi Mila agar dia datang dengan suaminya menggunakan mobil.

Karna sangat tidak mungkin jika Maya harus membawa Rinjani ke rumah sakit menggunakan sepeda motornya.

***

Tak sampai 5 menit. Maya, Mila dan suaminya sudah sampai di rumah Rinjani.

Jarak rumah ketiganya memang tidak terlalu jauh, mereka tinggal di kompleks yang sama hanya berbeda blok saja.

Merekapun bergegas membawa Rinjani kerumah sakit terdekat.

"Ryan dimana Rin?"

Tanya Mila penasaran, karna Ia tidak melihat sosok suami dari sahabatnya itu.

"Gak tau, Mil. Udah di telepon tapi gak di angkat-angkat"

Jawab Rinjani dengan suaranya yang lirih karna wanita itu sedang menahan rasa sakit yang tak kunjung hilang.

"Sabar Rin, bentar lagi kita sampai di rumah sakit"

Maya mencoba menenangkan Rinjani dengan cara mengusap punggung sahabatnya itu.

***

"Kalian tunggu di sini saja ya, percayakan Bu Rinjani pada kami"

Seorang perawat menahan langkah Maya dan Mila yang akan ikut masuk ke ruangan bersalin.

"Baik sus" Jawab mereka serempak.

Sesampainya di rumah sakit, Rinjani langsung dibawa masuk ke ruang bersalin oleh perawat disana.

Tapi mereka tak bisa berdiam diri saja saat menunggu Rinjani melahirkan.

Mila sibuk mengurus administrasi pendaftaran, sedangkan Maya menghubungi orang tua Rinjani.

Rinjani memang beruntung memiliki sahabat dekat seperti mereka.

***

***

Di sisi lain dan di waktu yang sama dengan Rinjani yang sedang berjuang antara hidup dan mati untuk melahirkan bayinya.

Ryan sedang menghabiskan malam hangatnya bersama Laura.

Berulang kali ponsel pria itu bergetar, namun tak Ryan sadari.

Karna pria itu tengah sibuk memanjakan Laura di atas ranjang hangatnya.

Ryan baru sempat melihat ponselnya saat aktifitas panas mereka telah usai.

"Kenapa banyak sekali panggilan tak terjawab dari Rinjani dan Maya?"

Tanya Ryan sembari mengerutkan dahinya. Perasaan pria itu mulai tidak enak.

Ryan memutuskan untuk menelpon balik Rinjani namun tidak ada jawaban.

Terpaksa lelaki itupun menghubungi Maya, demi mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Ryan sudah menyiapkan mental, jika nanti Maya akan memaki dirinya saat mengangkat telepon darinya itu.

Tut... tut...

Telepon mulai tersambung.

"Hallo May, ada apa meneleponku sampai berkali-kali?"

Tanya Ryan ketika Maya sudah mengangkat telepon darinya.

"Ada alien menyerang bumi!!!"

Ketus Maya dari balik telepon.

"Hah, yang bener kamu?" Jawab Ryan terkekeh, pria itu tak tau saja kalau yang jadi lawan bicaranya sedang menahan amarah padanya.

"Rinjani akan melahirkan!"

Tuuut...

Usai mengatakan kalimat itu, Maya langsung memutus sambungan teleponnya secara sepihak, kemarahannya pada suami Rinjani itu sudah sampai di ubun-ubun, jadi ia tidak bisa bicara lebih lama lagi dengan pria itu.

"Apa? Rin akan melahirkan?"

Tanya Ryan namum sudah tak ada jawaban lagi dari Maya.

Ryan merasa kurang yakin dengan kabar yang di dengarnya barusan.

Namun pria itu langsung memakai semua pakaiannya kembali dan meninggalkan Laura yang tengah tertidur pulas begitu saja.

"kamu mau kemana sayang?"

Karna pergerakan Ryan yang tergesa, wanita itu akhirnya terbangun juga.

"Aku harus pergi sekarang, kamu bisa pulang sendirikan"

Ucap Ryan sembari menaruh beberapa lembar uang di atas nakas untuk ongkos Laura pulang.

"Sayang tunggu, kamu gak bisa ninggalin aku begitu aja dong. Kamu harus anterin aku pulang"

Teriak Laura namun tak di hiraukan oleh Ryan.

1
Naraa 🌻
Kasih karma buat mereka dong
Naraa 🌻
Ryan di kebiri aja
Naraa 🌻
Laura cihhh playing victim bgt
Atmita Gajiwi
/Smile//Joyful//Kiss//Rose//Heart/
Alisha Chanel
Betul kak
harwanti unyil
setulus" nya hati wanita tetep tak ada yg iklas di madu
Myra Myra
biar semua terbongkar ape yg mila n ibu ae wat kat ayang...lbih baik kamu g uruskan perceraian kamu
Cantika
bu lydia ini, udah main ilmu Hitam tapi masih bisa nyebut astagfirullah ternyata 😂
Machmudah
yg penting happy ending semua Thor, Dan ada pesan moral nya
Alisha Chanel: Siap kak 😊
total 1 replies
Tri Fera
lanjut terus ceritanya bagus
Alisha Chanel: Terima kasih kak 🙏💞
total 1 replies
Machmudah
wah kl ceritanya berbau2 mistis ya terserah othor aja mau dibawa kmn hubungan bagus AYANA, yg penting kasih karma sesuai porsinya masing2
Alisha Chanel: Siap kak. Terima kasih dukungannya 💞
total 1 replies
harwanti unyil
mending pergi lh dari pada menanggung sakit bagas jadi suami juga gk bisa tegas
harwanti unyil
semoga ayana cepet sehat dn bisa menggurus anaknya lagi soal suami tak usah terlalu di pikir lh yg lebih baik jaga lh mental mu dn anak mu
Machmudah
kasian banget AYANA, kl boleh buat Mila meninggal ayana gak mau balikan sm bagus...biar bagus gila sekalian gak dpt dua2 nya
Machmudah
kok jd lupa ya sapa bagus+Mila+AYANA......
Alisha Chanel: Sahabat Rinjani kak
total 1 replies
Shinta Dewiana
mungkin di ejek gendut ini...
Shinta Dewiana
kasihan maryam...kasihan juga rinjani enggak bisa bersama2 alena...
Shinta Dewiana
lho lho cobaan apalagi ini..
Shinta Dewiana
akhirnya maryam hamil semoga msh tetap syg sm.alena
Shinta Dewiana
bagus msh aja bisa nyembunyiin pernikahannya sm selingkuhan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!