NovelToon NovelToon
Tunangan Galak

Tunangan Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:211.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arzeerawrites

“Arga, ini aku bawain sandwich buat kamu. Dimakan ya, semoga kamu suka,”

Argantara datang menjemput Shelina tunangannya hasil perjodohan karena suruhan orangtua. Ketika Shelina sudah masuk ke dalam mobil, Ia langsung mengemudikan mobil dengan kecepatan yang tinggi dan mengabaikan ucapan Shelina.

Tunangannya itu langsung panik ketika Argantara melajukan mobil dengan kecepatan yang tinggi tanpa memedulikan dirinya yang merasa trauma pernah mengalami kecelakaan lalu lintas di usia kecil.

“Arga tolong jangan ngebut, aku takut,”

“Lo pantes dapat hukuman ini ya. Nyokap gue nyuruh gue untuk jemput lo! Emang gue supir lo?! Hah?!”

“Tapi ‘kan—-tapi bukan aku yang minta, Ga,”

“Lo harus tau satu hal, gue benci sama lo! Walaupun gue udah putus dari cewek gue, dan dia ninggalin gue nggak jelas sebabnya apa, tapi gue masih cinta sama dia, dan gue nggak akan buka hati buat siapapun itu selain dia! Gue yakin dia bakal balik lagi,”

“Tapi ‘kan kita udah tunangan, Ga,”

“BARU TUNANGAN! GUE BENCI SAMA LO, PAHAM?!”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arzeerawrites, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

“Shel, ada Arga tuh di bawah. Dia mau jemput kamu, dan kalian berangkat bareng ke kampus,”

Shelina langsung menoleh ditengah kegiatannya saat ini yaitu menyisir rambut. Shelina mengerjapkan mata bingung. Argantara datang ke rumahnya pagi ini? Ingin berangkat bersama ke kampus? Ia tidak menduga hal itu akan terjadi.

“Kok bisa, Ma?”

“Ya kenapa nggak bisa, Nak? Berarti bagus dong Arga mau barengan sama kamu jadi kamu nanti pas pertama kali datang ke kampus nggak bingung, ada yang ngarahin ke kelas,”

“Iya Alhamdulillah deh kalau gitu. Okay aku turun sekarang, Ma,”

Sekarang Shelina menggunakan body lotion, dan parfum. Mamanya menunggu di depan pintu sambil tersenyum mengamati kesibukan putri semata wayangnya itu.

“Cantik banget yang mau jadi mahasiswi baru,”

“Nggak baru lagi sebenarnya, Ma. Aku ‘kan udah jadi mahasiswi juga sebelumnya, ini cuma pindah kampus aja,”

“Oh iya ya, hehehe berarti Mama ganti deh sebutannya. Cantik banget mahasiswi yang lagi mau kenalan sama kampus barunya,”

“Hahaha Mama nih bisa aja. Padahal aku merasa biasa aja cuma pakai blouse sama celana jeans,”

“Tapi kalau udah dasarnya cantik, mau pakai sarung juga nggak masalah, Sayang,”

Shelina terkekeh mendengar pujian mamanya yang tidak hanya sekali dua kali saja memuji, tapi sudah terlalu sering, sampai terkadang Ia salah tingkah sendiri. Begitupun Papanya yang tak pernah ragu untuk memuji. Sehingga Shelina tidak haus pujian dari orang lain. Karena dari orangtuanya saja sudah lebih dari cukup.

“Aku mau langsung berangkat, aku ‘kan udah buat sandwich sendiri tadi pagi,” ujar Shelina sambil menuruni anak tangga satu persatu.

“Oh gitu? Ya udah berangkat deh, itu Arga di ruang tamu,”

Shelina langsung mengambil dua kotak makanan berisi sandwich yang sudah Ia persiapkan tadi lagi untuk dirinya sendiri dan juga untuk Argantara tentu saja. Tadinya Ia akan memberikan itu di kampus, tapi ternyata Argantara menjemputnya di rumah jadi akan Ia serahkan ketika di mobil nanti,

“Ini Shelina udah datang,”

“Langsung berangkat kalau gitu, Om,”

Argantara segera mencium tangan papa dan mamanya Sheline, begitupun Shelina yang tak ketinggalan mendapatkan pelukan juga kecupan di kening dari kedua orangtuanya.

“Assalamualaikum,” ujar Shelina dan Argantara bersamaan pada kedua orangtua Shelina yang langsung menjawab “Waalaikumsalam” bersamaan juga.

Sepasang muda mudi itu mendapatkan pesan dari pasangan yang usianya jauh di atas mereka agar hati-hati di jalan.

“Duduk di depan, emang lo pikir gue supir lo? Hah?”

“Eh iya maaf aku lupa,”

Terbiasa diantar oleh drivernya, dan ini bawaan gugup pertama kali akan satu mobil dengan Argantara jadi Shelina tidak sadar kalau Ia membuka pintu mobil Argantara yang bagian tengah dan akan duduk di sana.

Shelina langsung pindah dengan cepat. Jujur Ia kaget setelah mendengar peringatan Argantara barusan yang kedengaran ketus sekali, nada bicaranya juga naik.

Argantara mulai melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Shelina menuju kampus. Shelina ingat belum memberikan sandwich yang sudah Ia siapkan untuk Argantara, akhirnya Ia keluarkan kotak makan berisi sandwich itu dari paper bag yang Ia bawa kemudian Ia ulurkan pada Argantara dengan ragu-ragu.

“Arga, ini aku bawain sandwich buat kamu. Dimakan ya, semoga kamu suka,”

Argantara datang menjemput Shelina tunangannya hasil perjodohan karena suruhan orangtua. Ketika mobil mulai melaju, detik itu juga Argantara ingin berulah untuk meluapkan kelesalannya akibat menjadi supirnya Shelina pagi ini atas suruhan orangtuanya.

Shelina langsung panik ketika Argantara melajukan mobil dengan kecepatan yang tinggi tanpa memedulikan dirinya yang merasa trauma pernah mengalami kecelakaan lalu lintas di usia kecil.

“Arga tolong jangan ngebut, aku takut,”

“Lo pantes dapat hukuman ini ya. Nyokap gue nyuruh gue untuk jemput lo! Emang gue supir lo?! Hah?!”

“Tapi ‘kan—-tapi bukan aku yang minta, Ga,”

“Lo harus tau satu hal, gue benci sama lo! Walaupun gue udah putus dari cewek gue, dan dia ninggalin gue nggak jelas sebabnya apa, tapi gue masih cinta sama dia, dan gue nggak akan buka hati buat siapapun itu selain dia! Gue yakin dia bakal balik lagi,”

“Tapi ‘kan kita udah tunangan, Ga,”

“BARU TUNANGAN! GUE BENCI SAMA LO, PAHAM?!”

“Arga, stop! Jangan kayak gini, aku takut, Ga,”

“Lo banyak omong. Gue udah nahan-nahan ini ya. Sekarang lo masih mau bilang kalau gue itu orang yang baik? Hmm? Lo masih mau bilang kalau gue pilihan orangtua lo yang tepat? Iya?!”

Shelina memejamkan mata ketika Argantara mengeluarkan suaranya yang keras. Argantara bicara keras di dalam mobil yang ruang lingkupnya terbatas, ditambah lagi saat ini Shelina sedang menghadapi ketakutannya karena laju mobil yang kencang, jadi semakin membuat Shelina tidak mau membuka mata.

“Arga stop! Turunin aku sekarang, aku nggak usah pergi sama kamu,”

“Nggak akan, lo berangkat sama gue. Ini kemauan nyokap bokap gue. Okay, gue turutin. Semuanya gue turutin. Ini hukuman buat lo ya!”

“Hukuman apa sih? Aku emangnya salah apa sama kamu? Hah? Aku—“

“Lo salah karena lo terima perjodohan itu! Harusnya lo nolak, bodoh! Jangan lo terima. Kalau aja lo tolak, gue yakin perjodohan itu nggak bakalan terjadi. Lo masih belum paham? Sebenarnya lo tuh tau kesalahan lo apa ‘kan? Tapi lo pura-pura bodoh!”

“Sumpah aku nggak ngerti kenapa kamu jadi tiba-tiba kayak gini, Ga. Aku cuma pengen berbakti aja sama orangtua aku. Dan aku pikir kamu setuju karena memang kamu juga sama kayak aku, pengen berbakti—“

“Gue udah nolak! Tapi mereka nggak dengerin gue. Dan lo malah nerima, gue makin benci sama lo tau nggak? Okay nggak apa-apa lo terima, sekarang kita udah tunangan. Gue kasih lo pelajaran ya,”

“Arga udah! Aku takut, aku pernah kecelakaan sama nenek aku dan nenek aku meninggal. Aku takut itu terjadi lagi dan korbannya kali ini aku! Udah cukup ya! Turunin aku sekarang!”

Shelina tak bisa lagi menahan tangisnya. Ia benar-benar tidak menyangka tunangannya akan setega itu menghadirkan ingatan masa lalu yang begitu menyakitkan untuknya dimana Ia hampir juga kehilangan nyawa karena kecelakaan lalu lintas ketika diajak berlibur oleh kakek dan neneknya.

Argantara mulai waras. Kecepatan mobilnya mulai berkurang sedikit demi sedikit. Bukan karena Ia tidak tega pada Shelina atau Ia menyesali perbuatannya tapi karena tangis Shelina yang mau tak mau membuat Ia harus terpaksa berhenti untuk menggila.

“Turunin aku sekarang, aku bisa berangkat sendiri,”

“Nggak! Ini ‘kan yang lo mau? Hmm? Lo bisa berjodoh sama gue, lo bisa tiap hari pulang pergi sama gue, lo disayang sama orangtua gue, semua udah lo dapetin, jadi wajar kalau gue nggak terima, san gue ngasih pelajaran ke lo,”

“Aku minta maaf kalau memang aku salah di mata kamu, sekarang aku minta turun aja. Aku takut—“

“Gue udah manusiawi nih, lo masih mau minta turun? Lo mancing emosi gue naik lagi? Hah?”

Shelina terdiam tapi masih menangis terisak dan itu membuat Argantara langsung memukul stirnya. Shelina tersentak kaget ketika menyaksikan itu.

“Lo berisik! Gue udah nggak ngebut! Pala gue pusing tau nggak denger lo nangis! Kurang apalagi? Gue udah nggak ngebut lagi, tapi lo masih keras kepala minta turun dan lo masih nangis, itu artinya lo mancing emosi gue supaya—“

“Nggak-nggak, okay aku nggak turun. Tapi tolong jangan diulangi lagi, Arga. Aku benar-benar takut. Aku mohon sama kamu, jangan bikin aku ingat sama masa lalu itu lagi,”

“Masa lalu apa sih? Lo nggak usah ngemis rasa kasian gue deh. Gue tuh udah muak ya sama lo,”

“Aku nggak ngemis rasa kasian kamu kok, Arga. Aku memang pernah ngalamin kecelakaan dulu waktu masih kecil, dan aku kecelakaan sama kakek nenek aku. Saat itu nenek aku langsung meninggal di tempat kejadian sementara kakek sempat dapat perawatan tapi akhirnya malah meninggal juga nyusul nenek. Cuma aku yang selamat. Jadi tolong kamu paham ya, jangan bikin momen kelam itu datang lagi di kepala aku. Jangan ngebut, aku benar-benar takut kejadian itu terulang lagi dan aku yang jadi korbannya. Aku udah berusaha untuk lupain kejadian menyakitkan itu tapi susah, apalagi kalau udah dibawa ngebut, pasti ingatan aku bakal ke arah sana terus,”

1
Nadira Alexa
Lumayan
Checilia Manalu
kpn ya merekka bucinnya
Desi Irawati
lagian istrinya bego bgt. terlalu baik
Ovi Malik
bikin mati aja tuh uler
Deerma Lalu Lalang
membosankan nih ceritany bertele2
Deerma Lalu Lalang
sekarang jahat cb nti termehek2 lo
Rina Wardani
ini percakapan suami istri atau percakapan anak SD sih 🙄
Dwi Winarni Wina
muak sm shelina nanti dah jatuh cinta tau rasa dicuekim balik sm shelina.

.
Dwi Winarni Wina
Luar biasa
Dwi Winarni Wina
arga shelina gadis yg baik hati knp tdk suka dia setidaknya perlakukan dia baik2 jgn sampe menyakitinya klo emang tdk suka....
Dwi Winarni Wina
arga benci dan cinta beda tipis elo lama2 jatuh cinta sm shelina bucin banget.....
Dwi Winarni Wina
kasian shelina trauma sampai2 kakek neneknya meninggal
Dwi Winarni Wina
arga shelina gadis baik pasti cocok sm dia....
Dwi Winarni Wina
arga mending sm shelina yg jelas klo sm alya gak jelas ini...
Dwi Winarni Wina
coba arga menerima shelina sebagai calon istri km...
Renjani Soraya
kbnyakan basa basi deh thor ga tu de poin, bikin bosen
Rahma Dina
kurang bagus ceritanya banyak diulang dan alurnya datar...
Ali Assegaf
,ada ya othor bucin tingkat monyet
Cangji Romalah
mtp
Eridha Dewi
next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!