NovelToon NovelToon
Hunter System

Hunter System

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Solo Leveling
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: MeowMoe

IG : @_meowmoe_

🥇Juara 1 - lomba menulis : Hunter X Dungeon

Hunter System (Sistem Pemburu)

Di balik sebuah gerbang Dungeon terdapat beragam monster yang berasal dari dunia lain.
Monster-monster yang kapan pun siap menginvasi umat manusia di Bumi.

Alvin, seorang Hunter berperingkat rendah yang selalu diejek oleh teman-temannya saat masih berada di Akademi Hunter, hampir saja tewas di dalam sebuah Dungeon saat rekan dalam tim raid mengorbankannya sebagai umpan pada para monster.

Saat sekarat, Alvin tiba-tiba mendengar suara robot elektronik terngiang di kepalanya.

["Aku adalah Sistem Pemburu, aku akan membantumu memburu para monster dan makhluk apa pun yang mengganggumu."]

Walaupun Alvin meragukan suara dari sistem yang telah masuk ke dalam pikirannya, pada akhirnya ia menerima bantuan Sistem Hunter, yang berjanji akan menjadikannya sebagai pemburu terkuat di dunia. Seorang pemburu yang akan menghabisi seluruh monster di Dungeon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeowMoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 - Hunter System

Alvin membuka kedua matanya perlahan saat mendengar suara berisik yang berada di dekatnya, merasa sedikit terganggu dengan suara orang-orang yang terdengar sedang berbicara dengan sangat serius itu.

Setelah itu, ia langsung melihat sebuah dinding biru muda yang sudah sangat dikenalnya.

'Langit-langit kamar ku? Bukankah aku sedang berada di Dungeon?'

Ia pun langsung duduk untuk memerhatikan sekeliling ruang kamarnya dan terkesiap saat melihat Vina ada di dekatnya.

"Astaga! Kau membuat ku kaget!" Umpat Vina yang sedang duduk di kursi pendek di samping ranjang tidur Alvin sambil menonton berita di ponselnya.

Alvin yang sebenarnya terkejut juga karena kakaknya ada di situ, hanya menatapnya tanpa berbicara apa pun.

Ia kemudian mengangkat kedua tangannya, memerhatikan tangan yang sebelumnya tidak bisa dierakkannya, lalu menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya untuk memeriksa kaki sebelum akhirnya meraba seluruh tubuh yang seingatnya telah diremukkan golem.

'Aku baik-baik saja? Apa yang ku alami cuma mimpi?'

"Kau baik-baik saja?" tanya Vina.

Alvin menoleh kembali pada Vina, namun ia tidak menjawab pertanyaan itu dan malah balik bertanya. "Apa yang terjadi?"

"Apa yang terjadi? Harusnya aku yang menanyakan hal itu pada mu."

"Apa?"

"Apa kau baik-baik saja? Dokter Asosiasi sudah memeriksa keadaan mu dan mereka mengatakan kalau kau tidak mengalami cidera apa pun. Tapi, apa kau benar-benar tidak merasakan sakit atau apa pun?"

"Aku baik-baik saja," sahut Alvin. "Tapi, apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah aku sedang berada di dalam Dungeon?"

"Kau memang berada di Dungeon dan hampir mati!" sahut Vina dengan nada sedikit tinggi. "Lain kali berhati-hati dan jangan serakah. Sebaiknya kau lari jika keadaan sedang berbahaya!" tambahnya nada suara semakin meninggi.

'Jadi, itu bukan mimpi?'

"Tunggu dulu. Kenapa aku serakah?" tanya Alvin penasaran. Ia merasa janggal dengan kata 'serakah' itu.

"Tuan Lewis dan Shiva mengatakan bahwa kau dan beberapa hunter lebih memilih untuk menambang kristal sihir dibandingkan melarikan diri saat situasi genting."

"Apa?!"

"Lain kali jangan bertindak bodoh! Aku tahu kau ingin mengumpulkan uang untuk meningkatkan peringkatmu dan membeli perlengkapan raid. Tapi jangan mempertaruhkan nyawa dengan konyol!"

Alvin terdiam, menatap bingung pada kakaknya yang marah secara sepihak tanpa tahu hal yang sebenarnya terjadi.

'Sial... sepertinya mereka memfitnahku.'

Perhatiannya kemudian beralih pada ponsel di genggaman Vina, yang sedang menayangkan sebuah siaran berita mengenai raid Dungeon.

"Di mana ponsel ku?"

Alvin pikir, dari pada mendebat kakaknya, lebih baik dia mencari informasinya sendiri.

Vina menoleh ke arah meja dan menatap benda yang Alvin tanyakan, tanpa repot-repot menjawab pertanyaan adiknya itu.

Alvin mengikuti arah tatapan Vina dan menemukan ponselnya yang sudah remuk di atas meja.

Melihat kondisi itu, Alvin menjadi lebih percaya bahwa pengalaman yang terjadi padanya bukanlah mimpi.

Benda itu sudah pasti remuk saat golem mencengkeram erat untuk menghancurkan tubuhnya, karena benda itu sebelumnya berada di dalam kantong celananya.

Mengingat kejadian itu, Alvin akhirnya teringat kembali pada suara mekanik yang tiba-tiba muncul sesaat sebelum ia mati.

'Tapi, suara yang ku dengar itu sebenarnya suara siapa?'

["Itu suara saya, tuan."]

"Astaga!"

Mendengar suara mekanik yang tiba-tiba muncul kembali di dalam kepalanya, Alvin terkejut hingga membuatnya melompat secara refleks dari atas tempat tidur sambil memegangi kepala dengan kedua tangannya.

"A-ada apa?"

Melihat Alvin panik, Vina juga ikut panik.

["Jangan berbicara dulu, tuan. Tunggu sampai Anda sendirian, baru kita bicara."]

"Ap...," Alvin hendak menyahut, namun ia mengurungkannya.

Ia kemudian menatap Vina, lalu menarik pergelangan gadis itu dan 'menyeret' nya untuk pergi meninggalkan kamar.

"Hei... Kenapa kau menarikku?" protes Vina, seraya menarik tangannya dari cengkraman Alvin, bermaksud hendak melepaskannya.

"Aku butuh waktu untuk sendiri." sahut Alvin, yang kemudian mendorong Vina keluar dari kamarnya, lalu menutup pintu dengan sedikit kasar.

Brakkk...!

Alvin kemudian berjalan kembali ke ranjangnya dan mengabaikan Vina yang sedang mengomel di depan pintu kamar.

"Hallo?" ucap Alvin, ingin menyapa suara di dalam kepalanya.

["Ya, tuan."]

"Tuan?"

["Tentu. Anda adalah wadah dari Sistem Pemburu dan Anda adalah tuan atas Sistem."]

Alvin diam, mengingat kembali apa yang pernah ia dengar.

'Kalau tidak salah, dia pernah mengatakan kalau dia datang dari masa depan, kan?'

["Benar. Saya adalah Sistem Pemburu yang dikirimkan dari masa depan, tuan."]

"Ap... K-kau bisa membaca pikiranku?!"

["Saya tidak membacanya."]

"Apa?" Alvin terdiam, merasa tidak percaya, "Tapi, sepertinya kau habis membaca pikiranku."

["Pikiran tidak bisa dibaca. Saya hanya mendengarkan."]

"..."

["Untuk berbicara dengan saya, Anda tidak perlu mengucapkan pikiran Anda. Anda tinggal memikirkannya saja."]

"..."

["Tuan?"]

"Aku mengerti."

Alvin akhirnya pindah dan duduk di bangku pendek yang sebelumnya diduduki Vina. Ia sebenarnya ingin mencari informasi mengenai raid yang diikutinya. Namun, ponselnya sudah hancur dan tidak bisa menyala.

Terlebih lagi saat ini mengetahui informasi tentang suara di kepalanya yang menamai diri sebagai Sistem Pemburu, jauh lebih penting.

["Mereka menemukan tubuh Anda di tempat golem yang sudah saya hancurkan, lalu membawa Anda ke rumah sakit hunter."]

"Hah?"

["Maaf. Anda tadi memikirkan hal itu, jadi saya hanya memberitahukan informasi itu pada Anda."]

"Ah... b-begitu...," Alvin menggaruk-garuk kepalanya, merasa aneh saat tahu ada 'seseorang' yang bisa mendengar apa yang berada di dalam pikirannya.

"Tapi, apa yang sebenarnya kau lakukan di dalam kepalaku?"

["..."]

"Halo?"

["Saya sebuah Sistem. Sistem yang akan membantu Anda untuk menjadi seorang hunter kuat yang bisa menaklukan Dungeon walau hanya dengan seorang diri."]

"Apa?! Benarkah?!" seru Alvin sambil melihat ke langit-langit kamarnya, seakan suara itu berada di sana.

Dia masih belum terbiasa berbicara seorang diri seperti itu.

Alvin kemudian menatap kedua tangannya dan teringat lagi dengan apa yang dirinya lakukan pada golem-golem kuat yang setara dengan hunter peringkat A di dalam Dungeon.

["Anda belum sekuat itu."]

"Ya?"

["Anda baru saja membayangkan kembali saat saya memakai kekuatan Sistem untuk menghabisi golem."]

"B-begitu...," Alvin tersipu malu, "Tapi, bukankah kau melakukannya dengan tubuhku?"

["Saya memang mengambil alih tubuh Anda. Tapi itu adalah kekuatan tersembunyi Sistem yang hanya bisa Anda gunakan sebanyak tiga kali selama Anda hidup."]

"Apa?! Jadi..., aku cuma bisa melakukan raid sebanyak tiga kali saja?"

["Tidak, maksud saya bukan seperti itu. Kekuatan tersembunyi dari Sistem hanya akan aktif saat Anda sedang sekarat dan itu hanya bisa Anda gunakan sebanyak tiga kali selama hidup Anda,"]

["Karena Anda sudah menggunakannya satu kali, jadi Anda hanya memiliki dua kali kesempatan lagi untuk menggunakannya."]

Alvin mengangguk pelan, "Jadi begitu..."

["Jika Anda ingin segera menjadi kuat, Anda tinggal melatih tubuh dan meningkatkan energi Mana. Sistem akan membantu Anda melakukannya. Untuk itulah Sistem ada bersama Anda."]

Alvin mengangguk lagi, namun merasa ngeri dengan kata meningkatkan energi Mana yang Sistem katakan.

Itu artinya ia harus tetap pergi ke Dungeon, padahal dia agak jera dengan apa yang terjadi dan penyiksaan yang baru saja dialaminya.

"Berarti aku harus sering pergi ke Dungeon, kan?"

["Tentu saja. Tapi, Anda tidak perlu pergi ke Dungeon dulu dalam beberapa hari ke depan. Anda bisa berlatih sendiri untuk meningkatkan stamina dan memperbaiki jaringan otot Anda yang terlalu lemah?"]

"Tapi aku seorang Healer. Kami tidak perlu melatih otot seperti para Warrior dan Tanker."

["Anda harus melakukannya jika Anda ingin menjadi hunter terkuat."]

"Hunter terkuat? Apa seorang Healer bisa menjadi hunter terkuat?" Alvin merasa hendak tertawa.

Setahunya, Healer hanyalah hunter pendukung. Healer tidak bisa menggunakan sihir untuk pertarungan.

["Saya adalah Sistem Pemburu, saya akan membantu Anda untuk menjadi kuat hingga Anda bisa memburu dan membinasakan semua monster Dungeon di seluruh dunia."]

Ucapan itu malah membuat Alvin hampir tidak bisa menahan tawanya.

Kata-kata Sistem terdengar keren. Namun masih terasa tidak masuk akal baginya untuk bisa membunuh semua monster Dungeon di seluruh dunia, seperti yang Sistem katakan.

1
Akbar
Luar biasa
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Argon wisnu handoko
good
Argon wisnu handoko
keindahan mata-mata
Akbar
Luar biasa
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
AHMAD BAIHAKI
Luar biasa
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Another Heaven
good!
Madara_kw
Aku madara mengakui novel ini sebagai novel terhebat pernah kubaca
karyaku: hi kk, mampir yuk di cerita author." transmigrasi menjadi istri mafia " jangan lupa ya, di jamin seru deh.
Nika: terharu 😭
total 2 replies
Madara_kw
novelnya seru kak endingnya juga ok kok
Nika: terima kasih kak 💖🙏
total 1 replies
Madara_kw
seru terus happy ending?hahaha liat sendiri lah/Chuckle/
Nika: thank you kak 💖🙏
total 1 replies
Madara_kw
nah ini nih yang dikatakan happy ending,kalo sad ending alvin hilang orh dicintai,kalo bad ending dunia musnah,kalo perfect ending ga ada yang mati ato kehilangan orang tersayang kayak alvin kehilangan mina #INEEDPERFECTENDING/Sob/
Madara_kw
kok nangis ya ketika tau angka 10 itu
Nika: ada cerita tentang Mina kak di novel satunya Godess Of War
total 1 replies
abdillah musahwi
banyak kali ESnya, nggak kedinginan tuh😁
Nika: wkwkkwk /Joyful/
total 1 replies
abdillah musahwi
selamat meninggal Shiva🙋
Nika: /Smirk/
total 1 replies
Razfiqh
hrs nya begitu kan? "hingga kini ia berada di level 62" kl gini kan kek kurang pas aja "hingga ia kini berada di level 62"
Ridwan Maulana
Luar biasa
Nika: thank you kak 🙏💖
total 1 replies
abdillah musahwi
sistem geblek😁
abdillah musahwi
sistemnya nakalan 😁😁😁😁
Razfiqh
Bodoh.... knp ninggalin surat njingg....kan bisa nanti ngomong berdua
Tatang
makin lama baca makin ga ngerti inti cerita nye kasihan otak gue yg minimalis ini...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!