NovelToon NovelToon
Zenata

Zenata

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: ahza rumaissa

zenata gadis super nakal yang memiliki macam kelakuan yang membuat gurunya geleng geleng kepala, mereka tidak bisa menegur muridnya itu.
karena percuma... setiap mereka tegur zenata akan melakukan kenakalan lainnya... ck..ck... ck.. ayo ikuti kisah zenata yang nantinya akan menemukan pawangnya.... he....he...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 8

"Ze.... Benarkah yang di katakan zia." kata ara bersemangat.

Pagi pagi ara sudah membuat kehebohan di bangku mereka.

"Apa an sih ra, zia ngomong apa.?" tanya ze melihat bestie nya itu yang datang datang langsung heboh.

"Itu... Tetangga sebelahmu, benarkah dia kak... Yu.." ze membekap mulut ara yang akan menyebut nama kakak kelasnya itu.

"Ze...ze... Tanganmu bau..tauk..." kata ara menghapus wajahnya.

"E.eee... Habis ngupil tadi.." kata ze nyegir kuda.

"Ezzz... Busyet dah ze... jorok kamu." kata ara kesal

"Eh... Tapi benar tetangga sebelahmu itu kak yudha, beneran ze..kok baru bilang sih..." kata ara setengah berbisik

Karena tadi zenata membungkam mulutnya yang berarti ini suatu yang tidak boleh di ketahui oleh yang lain alias rahasia.

Hmmm.. Aku juga baru tahu kemarin dan langsung memberitahu kalian, kamu aja ra yang tidak ikut kita semalam RDK alias rumpi malam di atas kasur.

"He... E... Maaf, piss." kata ara mengacungkan dua jarinya.

"Zia mana sih kok belum masuk kelas.?" tanya ze

"Lah.. Iya tadi ngobrol sama aku di gerbang sekolah." kata ara

"Ze... Ra..." kata mita teman kelas mereka.

"Ada apa.?" tanya ze

"Itu, zia di belakang." kata mita

Ze juga ara langsung lari, mereka khawatir dengan temannya itu.

Di belakang sekolah tepatnya di depan gudang sekolah.

Zia di bawa oleh tiara dan teman temannya di gudang.

Buk..buk... Ze dan ara langsung menghajar karena zia di keroyok oleh tiara dan kawan kawan.

Empat lawan tiga, ze kalah jumlah tapi tidak membuat mereka takut.

"Zia kamu ngk apa apakan.?" tanya ara

Ze yang melihat wajah zia merah menjadi kesal.

"Kalian salah mencari lawan," kata zenata

Lalu beberapa detik kemudian tiara dan teman temannya jatuh satu persatu karena tendangan seribu bayangan milik zenata.

"Ze ini urusan antara aku dan tiara kamu jangan ikut campur." kata tiara berdiri setelah jatuh karena tendangan zenata.

"Urusan zahirah juga urusanku, lain jika kamu sendiri ngk main keroyok an seperti ini, kamu jual aku beli, kamu keroyokan lawan aku." kata zenata lantang

Siapa yang ngk tahu zenata, bahkan zenata pernah menolong orang saat tasnya di jambret preman.

Polisi datang kesekolahan bersama pak bram orang yang di begal di jalanan kala itu, untuk mengucapkan terima kepada zenata.

melihat zenata sudah berkata lantang tiara dan teman temannya menjadi ciut, nyali mereka kecil, bahkan tidak memikirkan zia berteman dengan zenata.

"Gimana nih tiara ze sudah seperti itu, kita mundur saja." kata evi salah satu teman tiara.

"Ze... Jangan sombong kamu mentang mentang pandai berkelahi," kata tiara

"Apa, masih saja banyak bicara mau aku beri." kata ze yang bersiap akan memberi bogem kepada tiara.

"Priiiiit... Ada apa ini." kata yudha dan ardi dan beberapa anak yang lain.

Zenata mendekati zia yang masih memegang pipinya.

"Sakit.?" tanya zenata

Zia mengelengkan kepalanya, rasa sakit masih ada tapi melihat zenata yang sudah memeberi pelajaran kepada tiara dan teman temannya zia puas.

"Ngk ada apa apa kak tadi ada kesalahpahaman." kata tiara melihat zia.

"Apa salah paham, kamu sudah mengeroyok zia dan lihat pipi zia, jika aku tidak datang tepat waktu, zia pasti habis kamu pukuli." kata ze kesal

"Kalian semua ke ruang BP dan zia ikut ardi untuk di obati lalu nyusul keruang BP.!" kata yudha melihat semua gadis di depannya.

Yudha tidak menyangka di pagi hari ini dia mendapati siswi siswi bertengkar di depan gudang.

Jika saja mita tidak datang kepada yudha, dia yakin, ze akan membuat lawannya babak belur jika datang sedikit terlambat.

"Ze kita tidak tahu apa permasalahan di antara zia dan tiara." kata ara

"Menurutmu apa, jika bukan masalah merebutkan pria." kata ze

"Sok tahu kamu ze." kata ara

"Lihat aja nanti dan jika benar traktir bakso selama seminggu." kata ze

"Deal...jika bukan masalah pria, panggil aku kakak." kata ara

"Hmmm..." kata ze dan ara berjalan sambil berbisik.

"Kalian lagi," kata bayu guru BP

Melihat TZ dan kemudian tiara dan teman temannya.

Melihat luka lebam pada pipi zia, bayu melihat yang lainnya.

"Kali ini ada apa, ze, tiara coba jelaskan." kata bayu yang sudah duduk di kursinya.

"Tidak ada apa apa pak ini hanya kesalahpahaman saja, iyakan zahira." kata tiara melihat zia.

Tiara berharap jika zia tidak menceritakan masalah mereka.

"Kamu dari tadi bilang masalah paham terus dan lihat apa yang kamu perbuat kepada zia." kata ze kesal.

"Ze, " ara memegang tangan zenata.

"Jika begitu kalian kembali kekelas dan zahira dan tiara kalian tetap tinggal." kata bayu

"Zia jangan takut, katakan kepada pak bayu yang sebenarnya." kata ze sebelum mereka meninggalkan ruangan itu.

Ze, ke kelasnya duduk bersama ara, entah mengapa perasaannya tidak enak dan jam pertama sudah di mulai bahkan bu guru sudah masuk ke kelas.

Selama pelajaran ze tidak memperhatikan apa yang di katakan oleh bu anggun, pikirannya masih di ruangan BP dia merasa ada yang aneh.

"Kenapa dari tadi zia tidak mengucapkan sepatah katapun bahkan zia tidak menatapnya dari tadi saat mereka bersama." kata zenata dalam hati

Menyadari ada yang tidak beres ze segera berdiri.

"Bu mau ke toilet." kata ze

"Cepat kembali, ini baru jam pertama ze." kata anggun melihat zenata.

"Ada apa ze." kata ara berbisik

Zenata mengelengkan kepala, menandakan jika ara tidak usah khawatir.

Ara melihat zenata keluar dan karena dia percaya kepada ze, ara kembali menyimak bu anggun kembali.

Zenata kembali keruangan BP dan melihat zia dan tiara keluar dari ruangan itu.

"Ze." kata zia

Tiara melewati zenata dengan senyuman kecilnya dan itu membuat ze bertambah cemas.

"Kamu baik baik saja zia.?" tanya zenata

"Hmmm... Baik, ayo ke kelas." kata zia

sebenarnya ze ingin bertanya bagaimana dan apa yang terjadi, tapi melihat zia seperti enggan membahas jadi ze hanya diam dan ikut berjalan di samping zia.

Masih seperti saat ze melihat tiara tadi, rasanya tiara sangat menjengkelkan di mata zenata.

"Tahu gitu aku seharusnya memukul dia lebih dahulu." kata ze

Melihat ze yang masih mendendam tiara berpura pura berbicara dengan temannya.

Pulang sekolah pun zia sepertinya menghindari zenata dan zahra, dia pulang lebih dahulu dan ze juga ara saling menatap kebingungan.

"Ada apa dengan zia." tanya ara

"Ngk tahu, aku juga bingung dalam situasi ini." kata zenata melepaskan nafasnya.

"Nanti jika zia siap untuk bercerita dia pasti akan mengatakan kepada kita, untuk sementara kita beri waktu untuk zia." kata ara menepuk pundak zenata.

"Hmmm..." kata zenata

🌺bersambung..🌺

Yuuk kasih like nya, agar authornya semangat.

Penasarankan dengan zia... yuk.. Baca kisah selanjutnya di part berikutnya.

Terimakasih tap tapnya...🙏

1
Los Dol TV
keren Thor, kutunghu kunjungan baliknya di karyaku ya
Los Dol TV
aku mampir Thor
Anonymous
Next dong
Talita Maheswari
sama aku juga makan mie mas yudha...
Sari: 🤭🤭 lomba makan mie kak
total 1 replies
Talita Maheswari
haus ze.. aku jadi ikutan haus..
Talita Maheswari
papa nya seorang pilot
Talita Maheswari
semangat thor up ..up setia hari
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰🥰


aku mampir Thor
Sari: terimakasih kak.. semoga suka.🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!