NovelToon NovelToon
Aku Di Sini Istriku

Aku Di Sini Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / CEO / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nadya

Demi menjalankan wasiat dari almarhum Om nya Kean rela menikahi Tasila yang merupakan istri dari sang om yang ditinggal meninggal. Kean rela menikahinya secara diam-diam demi bisa merawat dan menjaganya karena sejak ditinggal meninggal oleh sang Om Tasila menderita obsessive compulsive disorder.
Dengan sabar dan ikhlas Kean berusaha mempertahankan pernikahannya walaupun beberapa kali ia merasakan sakitnya tak dianggap. Namun, Kean tak menyerah! Demi mendapatkan hati istrinya Kean rela melakukan apapun bahkan hal-hal konyol yang sebenarnya bukanlah ciri khasnya sebagai seorang CEO muda yang cool.
____
Mampukah Kean mendapatkan hati Tasila seiring berjalannya waktu? Dan mampukah ia membuat sang istri benar-benar sembuh dari penyakitnya?
•••••••
(SEQUEL The Waits Gets Duda Elegan-Bisa dibaca terpisah)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Percakapan Rey Dan Kean

"Kerena saya?" Devo mengernyitkan dahinya.

"K__karena s__saya__"

"SUDAH MENIKAH." Sahut sebuah suara tiba-tiba.

Sontak semua orang yang ada di ruangan pun refleks menoleh. Seorang laki-laki berjas hitam datang sambil menenteng sebuah kotak kecil di tangannya.

Tasila mengernyitkan dahinya bingung mendengar sahutan dari laki-laki yang tak Ia kenal itu.

"Ekhem... Maksudnya dia sudah menikah secara agama tapi belum secara negara jadi kalau anda meminta bukti ya tidak ada atau lebih tepatnya belum." Jelas laki-laki itu.

"Apakah itu benar?" Devo menatap Tasila meminta jawaban.

Tasila melirik ke arah Rey dengan gundah. Rey memainkan matanya seolah mengisyaratkan Tasila untuk menjawab iya.

"I__iya benar. Saya hanya tidak enak ingin mengatakannya karena memang tidak ada bukti yang signifikan termasuk foto karena handphone saya rusak dan fotonya hanya ada di handphone yang lama." Tasila menghela nafas pelan setelah merangkai alasan semasuk akal mungkin.

"Iya betul apa yang dia katakan. Sebelumnya perkenalkan saya Rey teman dekat dari suami Tasila. Saya diperintahkan kemari karena suami daripada Tasila ini sedang ada tugas di luar kota."

Devo menunduk dan mengatupkan bibirnya sambil mengangguk-angguk.

"Baiklah tidak mengapa. Sebelumnya mohon maaf jika saya sempat mengganggu ketenangan ibu Tasila." Devo menatap Tasila merasa tak enak hati.

"Tidak usah dipikirkan, tidak papa." Balas Tasila.

"Baik kalau begitu saya permisi. Semoga kita masih tetap bisa profesional di dunia kerja. Dan jangan lupa undang saya jika anda ingin mengadakan resepsi." Devo beranjak dari duduknya.

"Aamiin. Pasti Pak, sekali lagi mohon maaf." Devo membalas dengan anggukan dan senyuman kecil.

"Assalamu'alaikum." Devo dan 3 orang pekerjanya pamit undur diri.

"Wa'alaikumsalam."

Setelah kepergian Devo, Tasila pun berjalan mendekati Rey.

"Masnya siapa ya?"

"Oh iya, kenalin nama saya Rey mbayang eh salah Rey Mahendra maksudnya. Saya teman dekatnya Kean, Kean yang nyuruh saya bantuin mbaknya." Jelas Rey.

Tasila tersenyum mendengar laki-laki itu menyebutkan nama Kean. Ternyata Kean masih peduli kepadanya walaupun sempat terlambat.

"Kean nya mana?"

"Ada tapi dia hari ini sibuk, mungkin besok kesini tapi untuk malam ini enggak dulu katanya."

"Alibi kamu tadi oke si, cuma sekarang saya bingung bagaimana kedepannya. Saya tidak benar-benar punya suami dan tentunya saya tidak ada rencana untuk mengadakan resepsi tanpa mempelai pria. Gimana kalo Pak Devo sampai curiga?" Hal itulah yang saat ini Tasila khawatirkan.

"Kamu tidak usah khawatir karena sepertinya ada sesuatu hal yang kamu tidak tau soal Kean. Dia laki-laki ajaib yang saya jamin bisa mengatasi masalah kamu." Tasila mengernyitkan dahinya bingung mendengar penjelasan Rey.

"Kalau begitu saya duluan ya. Assalamu'alaikum." Rey pun pamit pergi.

"Wa'alaikumsalam." Tasila memperhatikan kepergian Rey dengan berbagai pertanyaan di otaknya.

Ia berusaha mencerna kata-kata Rey namun tak sedikitpun Ia dapat menemukan titik terang ataupun kesimpulan dari ucapan laki-laki itu.

"Sesuatu hal yang aku tidak tau soal Kean? Memangnya apa?"

****

Pagi ini Tasila memutuskan untuk pergi ke kantor cabang karena ada hal penting yang harus Ia tanyakan dengan Ulya manager perusahaannya yang merupakan adik bungsu dari Sidik. Dan kata Sidik dialah yang memegang data para klien dan investor perusahaan.

Saat bertemu dengan Ulya, tanpa lama Tasila pun langsung bertanya-tanya mengenai Devo kepada gadis itu. Ia ingin tau lebih dalam tentang laki-laki itu apakah laki-laki itu benar pemain atau bukan.

"Oh Pak Devo aku ada kok Kak datanya bahkan aku tau beberapa aktivitas kehidupan dia karenakan Pak Devo itu udah jadi klien tetap disini."

Ulya pun membuka sebuah map data yang berisi data diri milik Devo serta di dalamnya pun ada dokumen perjanjian pra kerja.

"Jadi Pak Devo itu nama aslinya Devo Rafael Rangga Fabian yang akhirnya nama belakangnya disingkat menjadi RRF yaitu nama perusahaannya RRF 32. Makna 32 sendiri karena perusahaannya menjadi perusahaan tersukses di Asia urutan ke 2 di umurnya yang saat itu menginjak 32 tahun__"

"Lewat aja yang itu. Saya cuma pengen tau tentang profil pribadinya aja."

"Oh oke kak. Jadi untuk profil pribadinya Pak Devo ini berumur 35 tahun, agama islam, dia single dan yang aku tau ya Kak, Pak Devo itu gak pernah sekalipun menjadilin hubungan dengan perempuan selama dia meniti karirnya."

Tasila mengernyitkan dahinya bingung. Bukannya Kean berkata Devo sudah memiliki isteri? Ya... Sebetulnya Kean tidak menyatakan hal itu secara terperinci namun, dari ucapan Kean yang mengatakan jika pasangannya tidak ridho, Tasila simpulkan yang tidak ridho adalah pasangan dari Pak Devo.

"Dia kelahiran Jakarta 1989. Ayahnya seorang pimpinan militer dan ibunya pemilik butik terkenal di Indonesia. Dia anak ke2 dari 3 bersaudara, Pak Devo menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Indonesia sedangkan S2 nya di University Of California__"

"Riwayat pernikahan?" Tasila memotong.

"Enggak ada, sampai saat ini gak ada riwayat pernikahan yang tercantum bahkan di media. Pun dengan perempuan yang dikabarkan menjalin hubungan sama Pak Devo."

Tasila terdiam dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Kenapa Kakak nanyain Pak Devo? Suka ya...." Ulya menggoda sang Bos.

"Enggak kok. I__ini cuma masalah kerjaan aja Ulya. Kakak kan di sini masih belajar jadi harus bisa mengenal klien-klien perusahaan ini." Ulya mengangguk-angguk dan ber-oh.

"Nanti kalo Kak Tasila udah jadi CEO aku panggil Bu atau Kakak aja?"

"Buat kamu terserah deh asalkan walaupun kita akrab jangan melampaui batas jika sedang bekerja okeh?"

"Okeh." Ulya mengacungkan jempolnya dengan senyuman ceria.

****

Setelah mengunjungi kantor cabangnya, Tasila memutuskan untuk menemui Kean di kantor HTJ Corp pusat. Ia ingin menanyakan banyak hal kepada laki-laki itu. Terutama Ia harus menanyakan kenapa Kean harus berbohong mengenai status Pak Devo.

Jelas-jelas Pak Devo itu orang baik-baik dan tidak gila wanita. Bisa-bisanya Kean mengatakan dia sudah memiliki pasangan. Sebelum memasuki ruangan Kean, terlebih dahulu Tasila menemui resepsionis.

"Maaf Mbak, Pak Kean nya ada?"

"Ada Bu, beliau juga sepertinya sedang beristirahat di ruangannya."

"Baik, terimakasih." Tasila tersenyum simpul sebelum akhirnya melanjutkan langkah menuju ruangan Kean.

Nampak pintu ruang kerja Bos besar itu terbuka sedikit. Tasila mengintip sejenak dan melihat laki-laki yang kemarin ternyata ada di dalam yang tak lain adalah Rey.

Mengetahui mereka sedang membicarakan hal serius Tasila pun memilih mengurungkan niatnya untuk masuk, Ia berdiri di belakang pintu sambil mendengarkan.

"Ya kalo lo khawatir cepetan dong lo kasih tau status lo sama dia. Istri lo sempet dilamar CEO RRF 32 loh, pemilik perusahaan terbaik se Asia. Perempuan mana si yang gak mau sama Pak Devo? Kalo aja lo dari awal gak memprovokasi Tasila pasti dia juga udah dengan gamblang menerima Pak Devo." Nasehat Rey.

"Lo kalo di bandingin sama Pak Devo humh, jauh! Ini baru Pak Devo loh, Tasila emang kayanya tipe cewek yang gak mandang cowok dari tampang dan uangnya. Tapi lo bayangin, siapa tau nanti ada cowok paham agama, atau hafidz Qur'an bahkan Ustadz yang ngelamar dia, Mampus lo Ke!"

Kean seketika langsung bangun dari duduknya karena kekhawatirannya sudah sampai ke ubun-ubun.

"J__jangan gitu dong Rey gue takut markonah!" Kean memukul pelan pundak Rey.

"Harusnya kejadian ini bisa lo jadiin pelajaran. Mungkin kejadian ini juga sebagai dorongan dari Allah atau mungkin petunjuk supaya lo ngasih tau Tasila kalo kalian itu sebenarnya udah menikah dan udah sah secara agama." Tegas Rey.

DEG...

Jantung Tasila rasanya seperti berhenti berdetak saat mendengar ucapan Rey. Apakah ucapan laki-laki itu memang benar? Tasila benar-benar shock bukan main. Tubuhnya terasa kaku seketika dan telapak tangannya mendadak berkeringat serta terasa dingin.

Tasila ingin marah rasanya. Emosinya mendadak melonjak naik. Bisa-bisanya Kean menikahinya tanpa sepengetahuannya dan tanpa persetujuannya.

"Tapi gue takut Tasila belum siap menerima pernikahan ini Rey, gue takut dia marah. Dia belum benar-benar sembuh sepenuhnya. Prioritas utama gue nikahin dia karena gue pengen ngerawat dia sampai sembuh dan menjalankan wasiat dari almarhum,"

"Sementara untuk perasaan gue, gue jadikan prioritas kedua. Gue gak peduli sesakit apa hati gue sekarang, yang terpenting orang yang gue cinta bisa sembuh dan bisa mendapatkan kebahagiaannya kembali. Tasila itu segalanya buat gue, tapi gue gak peduli mau Tasila anggap gue apa, gue cuma pengen liat dia senyum aja, itu rasanya udah lebih dari cukup buat gue."

Tasila terdiam seribu bahasa mendengar penuturan Kean. Amarahnya yang semula hampir mendidih mendadak menghangat dengan sekejap mata. Ia benar-benar menyesal sudah seudzon di awal.

"Bucin banget si lo." Rey terkekeh geli.

"Terserah lo deh. Ayo ke masjid udah hampir dzuhur." Kean menatap arlojinya.

Rey mengangguk dan mengikuti langkah Kean. Menyadari dua orang itu hendak keluar, Tasila pun buru-buru bersembunyi di balik tembok.

1
Marya Dina
ayo tas kean.. ikur kenangan tipis2 dulu nnumbuhin rasa2 dulu
seneng klo udh liat begini
semangat othorr💪💪💪🤭
Marya Dina
gak pp sila goda aja kean terus
semoga kebahgiaan menghampiri kalian .
Marya Dina
cie ciee tasila seneng kan.
mooga bisa nerima kean.. sila..
Marya Dina
yes . akhirnya biar tasila tau...
mau liat bucin nya mereka lgi.
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Marya Dina
sy udh baca sampe 7bab. tapi kyak nya d baru y thor kemren d hapus
larasatiayu: bc pnyaku jg dong
Marya Dina: eh iya yak q baca sampe rasa syukur..🤭
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!