NovelToon NovelToon
Rasa, Rana Dan Lara

Rasa, Rana Dan Lara

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Restviani

Ijab qabul yang diucapkan calon suaminya, seketika terhenti saat dirinya pingsan. Pernikahan yang diimpikan, musnah saat dirinya dinyatakan hamil. Terusir, sedih, sepi, merana dan sendirian. Itulah yang dirasakan oleh Safira saat ini.

Dalam keputusasaan yang hampir merenggut nyawanya, Safira dipertemukan dengan sosok malaikat dalam wujud seorang pria paruh baya. Kelahiran anak yang tidak diharapkan, justru membuat kehidupan Safira berubah drastis. Setelah menghilang hampir 6 tahun, Safira beserta sepasang anak kembarnya kembali untuk membalas orang-orang yang telah membuatnya menderita.

Satu per satu, misteri di balik kehamilan dan penderitaan Safira mulai terkuak. Lalu, siapakah ayah dari si kembar jenius buah hati Safira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Restviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berusaha untuk Melenyapkan

Kini Safira hanya bisa pasrah mengikuti ke mana takdir hidup akan membawanya pergi. Namun, tidak bisa dipungkiri jika Safira belum bisa menerima kehamilannya. Sampai kapan pun, dia akan membenci anak yang berada dalam kandungannya. Karena bagi Safira, anak ini hanyalah anak pembawa sial yang telah menorehkan kabut duka dalam kehidupannya.

Azan magrib mulai berkumandang. Pak Hadi berpamitan dari kamar Safira. Kini, wanita yang kedua matanya sudah bengkak akibat menangis, hanya mampu duduk menekuk kedua lututnya di atas ranjang.

Setelah 20 menit berlalu, Pak Hadi kembali datang ke kamar Safira. Kali ini, dia membawa nampan yang berisi sepiring nasi beserta segelas air putih.

“Makanlah, Nak!” perintah Pak Hadi seraya menyerahkan piring nasi yang berada di tangannya kepada Safira.

Safira sebenarnya tidak ingin makan. Namun, dia juga tidak punya kekuatan untuk kembali berdebat dengan pria paruh baya itu. Akhirnya, Safira mengalah. Dia menerima piring nasi dari tangan Pak Hadi.

Tidak Safira pungkiri, perutnya pun sudah keroncong. Karena terlalu sibuk dirias sebagai pengantin wanita, Safira sampai melupakan sarapannya. Dan kejadian buruk itu pun semakin membuat dia lupa segalanya, termasuk, makan.

Perut Safira semakin keroncongan saja. Apalagi, setelah melihat penampakan makanan yang begitu menggiurkan. Membuat Safira sontak menelan air liurnya. Safira pun menyantap nasi dan lauknya yang berada di atas piring. Akan tetapi, saat beberapa sendok dia memasukkan nasi ke mulutnya, tiba-tiba ....

“Hummmphh!” Kembali Safira membekap mulutnya dengan kedua tangan.

“Permisi, di mana kamar mandinya?” tanya Safira, sepersekian detik kemudian, dia kembali membungkam mulut dengan kedua tangannya.

“Di belakang," jawab Pak Hadi.

Safira segera turun dari atas ranjang. Dia kemudian berlari menuju kamar mandi. Sedangkan Pak Hadi, pria paruh baya itu pun mengikutinya dari belakang.

Tiba di kamar mandi, Safira kembali memuntahkan makanan yang baru saja masuk ke rongga mulutnya.

“Hooeeeekk….hoooeeek…hoeeekk.“

Pak Hadi tertegun di ambang pintu dapur. Dia menatap iba gadis yang berulang kali muntah, tapi tidak mengeluarkan apa pun dari mulutnya.

Apa mungkin dia ingin mengakhiri hidupnya karena hal ini? gumam Pak Hadi dalam hati.

🌷🌷🌷

Waktu terus berjalan. Hari berganti minggu, hingga minggu berganti bulan. Kini, usia kehamilan Safira sudah menginjak trimester kedua. Namun, Safira masih berusaha untuk menyangkal kehamilannya.

Sejak dia gagal mengakhiri hidupnya, dia pun mulai nekat untuk melenyapkan janin yang ada di dalam rahimnya. Berbagai upaya sudah dia lakukan untuk melenyapkan janin tersebut. Jamu peluntur dan obat-obatan tradisional, dia minum hanya untuk menggugurkan janin yang dikandungnya

Pak Hadi tinggal di sebuah pelosok desa. Letaknya begitu jauh, karena itu Safira merasa kesulitan untuk menemukan rumah sakit yang akan membantunya melakukan aborsi.

Berulang kali Safira menyakiti dirinya dengan cara memukulkan benda-benda tumpul ke area perutnya. Namun, ternyata sang jabang bayi sangatlah kuat. Pernah suatu ketika, Safira mengalami pendarahan hebat setelah memukulkan bongkahan kayu ke bagian perut dengan sangat keras. Tapi ternyata, Tuhan sangat menyayangi anaknya. Hingga sampai detik ini, anaknya masih bertahan meski sang ibu kehilangan banyak darah.

“Cukup, Fira!” teriak Pak Hadi geram. Dia marah ketika Safira kembali menyakiti dirinya sendiri.

“Aku tidak mau anak ini, Pak! Aku membencinya! Anak ini telah menghancurkan kehidupanku. Dia telah menghancurkan masa depanku! Aku tidak menginginkan Pak! Aku tidak mau!” teriak Safira histeris. Dia kembali memukuli perutnya yang sudah mulai terlihat buncit.

“Dengar, saat ini usia kandunganmu sudah menginjak 6 bulan. Dia sudah berwujud, Nak! Bapak mohon, jangan lakukan itu! Kamu tidak berhak melenyapkan anakmu ! Setidaknya, berbaik hatilah sedikit! Kamu sudah berdosa dengan melakukan hubungan badan sebelum menikah. Jangan tambah lagi dosamu dengan membunuh anak itu, Nak! Bapak mohon,” tutur Pak Hadi seraya mengatupkan kedua tangannya.

Sudah tiga bulan lebih Safira tinggal bersamanya. Bagi Pak Hadi, Safira sudah seperti anaknya sendiri. Karena itu, dia tidak mau jika Safira akan melakukan kesalahan yang akan disesalinya seumur hidupnya. Lagi pula, Pak Hadi mulai menyayangi anak yang berada dalam kandungan Safira. Bahkan, dia telah menganggap jabang bayi itu sebagai calon cucunya sendiri.

“Fira tidak berzina, Pak! Fira tidak pernah melakukan perbuatan hina itu! Fira sendiri tidak tahu kenapa Fira bisa hamil, Pak. Fira mohon, jangan hakimi Fira seolah Fira ini wanita yang tidak baik,” balas Safira lirih.

Pak Hadi segera meraih anak angkatnya ke dalam pelukan. Sejak dia menolong dan membawa Safira ke rumahnya, Pak Hadi mengakui kepada warga setempat jika Safira adalah putrinya yang sempat dipisahkan darinya berpuluh-puluh tahun yang lalu.

“Sabar, Nak!” ujar Pak Hadi seraya mengusap-usap punggung Safira. “Bapak tidak pernah menganggap kamu sebagai wanita yang tidak baik. Bapak percaya jikabkamu hanyalah korban. Tapi kamu juga tidak punya hak untuk mengambil kehidupan anakmu. Percaya sama Bapak, Nak. Anak itu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Suatu hari nanti, anak ini pasti bisa membuat kamu merasa bangga memiliknya. Anak ini pasti bisa kembali mengangkat harkat dan martabat kamu. Tabahkan hati kamu, Nak. Kuatlah, Bapak mohon ... kuatlah!" pinta Pak Hadi sembari menasihati Safira

“Fira enggak sanggup, Pak. Fira enggak sanggup, hiks…hiks. Bagaimana nasib anak ini nanti, Pak? Semua orang akan menghinanya karena mereka tidak memiliki ayah,” lanjut Safira, kembali terisak dalam pelukan Pak Hadi.

“Tenanglah! Kita pikirkan itu nanti. Tugasmu sekarang, hanya menjaga kandunganmu dan melahirkannya. Jika kamu memang tidak menginginkan anakmu, biar Bapak yang akan mengurus anak kamu," balas Pak Hadi.

Safira makin terisak pilu dalam pelukan seorang ayah yang menghangatkan perasaannya.

🌷🌷🌷

Di lain tempat. Meskipun sudah berbulan-bulan, tapi Adam tidak mampu melupakan Safira, wanita yang paling dicintainya. Bagi Adam, Safira adalah cinta pertama dan terakhirnya. Perkenalan Adam dan Safira sudah begitu lama. Karena itu, tidak mudah baginya untuk melupakan Safira begitu saja.

"Umi mohon, Nak. lupakan dia, dan lanjutkan hidupmu," pinta Bu Zahra, ibunda Adam.

"Apa yang dikatakan umi kamu benar, Dam. Kamu harus bisa keluar dari rasa cinta yang sudah mengungkung kamu sedemikian rupa. Seharusnya kamu bersyukur kepada Tuhan. Karena Tuhan telah memperlihatkan bagaimana rupa wanita itu yang sebenarnya. coba kalau kamu jadi menikahinya, selamanya kamu akan mengurus anak dari hasil perzinahan dia dengan laki-laki yang entah siapa," timpal Pak Sanusi, ayah kandung Adam.

"Ma-maafkan kesalahan sepupu Fina, Om, Tante. Fina sendiri tidak tahu jika Fira menjalin hubungan dengan laki-laki lain. Seandainya Fina tahu, mungkin Fina bisa menasihati Fira, dan tentunya semua ini tidak akan pernah terjadi," sesal Safina seraya menundukkan wajahnya. Jujur saja, Safina sendiri merasa malu dengan sikap sepupunya.

"Sudahlah, Nak. Semua ini bukan salah kamu. Adam saja yang terlalu bodoh karena dibutakan cinta," sahut Pak Sanusi.

Merasa kembali terpojok, Adam beranjak dari ruang tamu. Panggilan kedua orang tuanya tidak dia hiraukan. Dia terus melangkahkan kaki menaiki anak tangga.

1
Ayu
si antara kan jht tuh thor. di buat meninggal aja gimana. biar lara sm reno hidup bhgia
Ayu
kasihan lara harus mengalami nasib sama bunda nya. coba jangan di buat hamil lara nya thor. biar kluarga nya bhgia trs
Khusnul Fatonah
Buruk
Khusnul Fatonah
Kecewa
Ayu
sepertinya anak safina di suruh kakeknya bls dendam sama safira lewat lara ni
Ayu
crita nya kok jadi berbelit belit ya. tokoh utama jadi tersingkir sm crita hidup safina yg gak tau dr awal nya bisa punya anak trs bisa nikah sm adam jg.. huuu jadi bingung jg
Ayu
crita nya kok jadi membingungkan ya.. ada tokoh baru lagi. pemeran utama jadi bisa tersingkir lg. ada mahardika. ada casandra. siapa lg mereka
Ayu
kurang suka sama safira. sdh di tolong opa hadi. di angkat jadi anak sampai bertahun tahun malah bela ibu penggantinya yg blm lama di temukan. kurang puas jg sm mutia. melunjak tidak punnya perasaan buat orang yg sdh menolong nya. jadi sebel bgt ya
Ayu
opa hadi yg tk lain adrian gk bisa jujur sm mutia klau sebenar nya dia adrian. payah opa hadi ini(adrian)
Ayu
gimana sih.. kok bu mutia bisa ngomong klau safira bkn keturunan nya. pdhl ibu mutia yg mengandung selama 9 bln jg menyusui selama 6 bln.
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee cerita pasal rana lagi
Ayu
yg meninggal hadi adik adrian. mgkn demi keselmtn adrian yg suami dr clara ayah kenzo. jadi yg meninggl di ganti nm adrian. skrg nm hadi di pkai kk nya yaitu adrian. mgkn gitu crita nya ya
Ayu
mungkin kenzo ayah biologisnya twin.mgkn safina yg menjebak nya karena diam2 safina cinta sm adam. btl gk ya
Ayu
masih bingung jg ya crita nya. safira sm safina kdg tertukar nm nya. dari awal nm safina yg yatim piatu. tapi tk tau nya safira yg yatim piatu. salah tulis kali ya
Ira Astri
jangan2 mahadika itu anaknya safina sma sopirnya dlu
Ira Astri
greget yes baca novelnya
kecubung ijo 192
ujang sopir yg baik...
Ira Astri
adam aneh... gak pnah peduli dan sentuh istrinya, tp begitu istrinya selingkuh, malah di katain gak punya harga diri....
aneeeeeeehhhhh.....
Zulmadewi Wiwiek
Luar biasa
Zulmadewi Wiwiek
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!