NovelToon NovelToon
PARTNER

PARTNER

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:70.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

Tidak ada seorang pun yang tidak ingin sukses dalam hidupnya. Oleh sebab itu, dengan berbagai cara orang berusaha untuk mencapai kesuksesan. Salah satu cara adalah memiliki partner yang baik.

Partner adalah pasangan yang dapat saling melengkapi dalam sebuah hubungan. Bisa dalam hubungan apa saja, baik usaha, pekerjaan, asmara dan lain sebagainya.

Jadi jika kalian terlibat dalam suatu hubungan yang mengharuskan untuk saling melengkapi, kalian merupakan partner seorang terhadap yang lain.

Ini adalah kisah bagaimana seseorang yang menjalin hubungan dan manjadi partner terhadap pasangannya untuk membangun usaha, asmara dan keluarga.

Selamat membaca.
❤️🙏🏻🩵

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Teman Lama.

...~•Happy Reading•~...

Setelah peristiwa yang terjadi dengan Andreas di Kalingga Restaurant, pengunjung terus meningkat. Sehingga Andreas ikut sibuk membantu di restoran tersebut dan pendapatan restoran pun meningkat berkali lipat.

^^^Andreas yang makin terkenal, membuat banyak pihak menemuinya dengan berbagai penawaran. Main film, sinetron, bahkan minta kerja sama buka channel youtube untuk menayangkan kegiatan masak memasaknya di restoran.^^^

^^^Bahkan ada beberapa orang yang mengundangnya sebagai bintang tamu di beberapa channel untuk mempraktekan beberapa jenis masakan, menjadi chef di acara mereka.^^^

^^^Semuanya ditolak oleh Andreas, sebab dia lebih fokus untuk mengembangkan restoran orang tuanya. Apa lagi setelah kejadian unggahan fotonya di media sosial. Dia makin membatasi diri di ruang publik. Dia lebih memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengunjung di restoran mereka.^^^

Seperti yang direncanakan Andreas dan manager restoran sebelumnya. Mereka sudah memasang cctv di restoran utama yang ada di Mall pada hari libur. Andreas sendiri yang menetukan titik mana saja harus dipasang cctv. Agar tidak ada sudut restoran yang luput dari pantauan mereka.

^^^Setelah restoran di Mall tertangani dengan baik, dia ke restoran lainnya untuk lakukan hal yang sama. Andreas juga lakukan training kepada koki untuk menyiapkan menu yang baru dibuatnya Ara's sopA. Begitu juga untuk beberapa menu yang mengalami pengembangan jenis dan variasi rasa.^^^

Kesibukan Andreas membuat dia harus membagi waktu dengan baik. Saat tiba di rumah, dia hanya gunakan untuk istirahat. Tetapi setelah orang tuanya sudah kembali ke Indonesia, dia bisa sedikit rileks. Setelah pulang ke rumah, dia bisa berenang sebelum makan malam bersama orang tuanya.

Seperti hari ini, mereka makan malam bersama di rumah. "Dre, sudah tahu siapa yang unggah fotomu itu?" Pak Berbad bertanya saat mereka bertiga selesai makan malam. Sedangkan Yuliane belum kembali, sebab kuliahnya belum selesai.

"Andre belum sempat selidiki, Pah. Karna teman-teman sudah bantu klarifikasi dan beritanya sudah redah, Andre lebih fokus untuk pengamanan dan pengembangan restoran."

"Baik. Tapi kau harus berhati-hati, sebab kejadian ini ada baik dan buruknya. Baiknya, restoran kita dipromosikan secara gratis. Buruknya, ada yang berniat buruk kepadamu atau restoran kita." Pak Bernad mengingatkan dengan serius.

"Itu yang Andre pikirkan, Pah. Makanya sudah mulai pasang cctv untuk tambah yang sudah ada. Mungkin tidak terlalu menolong, tapi bisa meminimalis kejadian buruk dari dalam." Andreas menjelaskan yang sudah dikerjalan.

"Apa maksudmu?" Tanya Bu Marnise yang belum mengerti arah penjelasan putranya.

"Maksud Andre, kalau tidak ada gangguan dari luar, minimal kita bisa mencegah pegawai kita lakukan sesuatu yang buruk, Mah."

"Orang luar yang mau mencelakai kita, bisa saja gunakan orang dalam untuk menjatuhkan kita. Andre coba mencegah itu dulu, Mah, Pah."

"Papah setuju. Lebih berbahaya jika mengabaikan musuh dalam selimut. Semua pekerjaan perlu waspada dan berhati-hati. Supaya jika kita dijatuhkan gak sampai terjerembab. Tapi masih bisa berdiri lagi." Pak Bernad berkata kiasan, tapi istri dan putranya sudah mengerti maksudnya.

Setelah berkata demikian, mereka mulai berbagi tugas untuk mengunjungi restoran setiap hari, terutama Pak Bernad dan Andreas. Agar mereka bisa mengevaluasi kekurangan yang ada di setiap restoran.

...~°°°~...

Hari ini Andreas datang lagi ke Mall untuk melihat perkembangan Kalingga Restaurant, setelah beberapa waktu tidak datang ke restoran tersebut.

Ketika masuk ke restoran, seorang waiters mendekatinya. Andreas menunduk, sebab waiters tersebut mau mengatakan sesuatu padanya. "Pak, ada orang yang sudah berapa kali datang ke sini untuk menemui Pak Andre. Hari ini datang lagi." Waiters berkata pelan dan cendrung berbisik.

"Oh, ya? Di mana orangnya?" Andreas terkejut mendengar ada yang mencarinya beberapa kali, tanpa menghubunginya.

"Mari saya antar ke mejanya, Pak." Waiters berjalan di depan Andreas lalu menunjuk dengan jempolnya ke salah satu meja, dimana seorang pria muda sedang asyik makan seorang diri.

Andreas berjalan mendekat sambil memperhatikan pria tersebut dari samping. Ketika pria tersebut mengangkat wajahnya, Andreas berteriak. "Benjiiii..." Lalu berjalan cepat mendekatinya dengan hati senang.

"Ssssssstttt.... Setiap kali mendengar kau memanggilku Benji, tanganku ini ingin melambai." Dia meletakan jari gemulainya di bibir.

"Hahahaha... Apa kabarmu Benjamin?" Andreas tidak bisa menyembunyikan rasa senangnnya, bisa bertemu dengan teman sekolahnya lagi.

"Nah, begitu lebih baik. Jari-jariku langsung kaku." Benjamin menunjukan jari-jari yang sudah kaku sambil tersenyum senang melihat Andreas tidak berubah padanya.

"Seperti yang kau lihat, beginilah aku adanya."

"Hahahaha... Jarimu gak melambai, tapi mulutmu makin melambai. Angin apa yang membawamu ke sini?" Andreas tidak bisa menahan tawanya.

"Angin rindu'lah. Angin apa lagi? Angin gratis sudah lewat. Mokal, gue. Apa lagi yang punya gak ada." Benjamin berkata dengan wajah riang.

"Kau makin macho man. Kau sekarang berkumis."

"Ini kumis tipis hiasan. Kesenggol tissu, hilang."

"Hahaha... Benjol." Sambil tertawa, Andreas duduk di depan Benjamin.

"Sorry, katanya sudah berapa kali ke sini. Aku lagi muter gantian dengan Papah, jadi baru ke sini lagi."

"Iya, aku pas tau kejadian viral itu dan gak bisa hubungi. Jadi ya, coba keberuntungan datang ke sini. Nomormu ganti, ya."

"Iya. Yang dulu sudah gak ada, karna lama gak kepake. Mana nomormu, biar bisa kabar-kabari." Andreas mengulurkan tangan ke arah Benjamin.

"Ini..." Benjamin berikan barcode. "Aku pernah DM, tapi gak bisa."

"Oh iya, aku belum buka lagi setelah kejadian itu. Nanti-nanti saja." Andreas menyimpan nomor telpon Benjamin.

"Aku ikut berita itu, makanya tau kalau kau sudah balik ke sini. Yang penting semua sudah beres."

"Iya, mereka teman-teman yang baik. Mau bantu klarifikasi, jadi gak perlu libatkan pihak berwajib." Andreas berkata sambil menyandarkan punggungnya.

"Iya. Ara itu, sekelas denganku. Dia baik dan pintar dikelas. Suaminya juga baik."

"Kau kenal suaminya?"

"Aku kenal... Suaminya teman kakakku. Mereka sudah lulus sekolah, baru kita masuk. Mungkin Ara satu kampus dengan suaminya." Benjamin menjelaskan, serius.

"Ara sangat nekat. Rasanya aku mau tepok jidat, waktu dia minta pegang perutnya."

"Lagian kau mau aja ikutin kemauannya."

"Habis teman yang lain bilang kalau gak keturutan, bayinya akan terus nceeesss." Andreas berkata sambil meletakan jari telunjuk di pinggiran bibirnya. "Kan lebih parah bayi nncess dari pada bayi melambai sepertimu."

"Ah, kau. Masih juga ledekin aku." Benjamin meletakan peralatan makan di piringnya. "Eh.. Ngomong-ngomong, kau sudah dengar tentang 'peti'?" Pertanyaan Benjamin membuat Andreas melihatnya lalu minta waiters membawa air mineral untuknya.

"Belum. Aku belum lama kembali dan bantu Papah di sini. Terus kejadian itu, jadi gak sempat. Lagian aku baru bertemu dengan Ara dan teman-temannya. Ada apa dengannya?" Andreas jadi serius memperhatikan Benjamin. Kenangan semasa sekolah kembali terbayang di ingatannya.

"Aku dengar, Papanya hampir bangkrut dan terlilit banyak hutang."

"Info A berapa?" Tanya Andreas, serius.

"Aku gak tau info A berapa. Tapi itu aku dengar dari Papaku." Jawab Benjamin serius untuk meyakinkan Andreas.

"Hmmm... Aku selama di sana, gak tau apa pun tentang di sini." Andreas mengangguk, tapi hatinya jadi bertanya-tanya.

...~°°°~...

...~●○♡○●~...

1
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
nah loh Andreas dah mau mengomel nih kayaknya
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
karena yang masak pun beda orang jadi rasanya juga beda
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
karena belum saatnya Ophelia bertemu lagi dengan andreas
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
ya kalo namanya meeting harus di silent kan HPnya biar gak ganggu kalo ada orang menghubungi
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
heh Tria kamu terpesona dengan ketampanan Andreas 😄😄
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
heh pak johan selidiki noh dinna dengerin omongan mantan adik iparmu
🏠⃟ͮͮᵐᵒᵐRuyzⷦzⷩ🍁❣️𝐀⃝🥀🥑🤎㊍㊍
hahahahhahaha ingatan pak Andreas kuat dong
🏠⃟ͮͮᵐᵒᵐRuyzⷦzⷩ🍁❣️𝐀⃝🥀🥑🤎㊍㊍
hahahahhahaha
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
nah betul itu
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
noh dengerin pak johan jika selama ini tuh Ophelia sudah bekerja kasar jadi ini semua salah kamu kurang memperhatikan nya
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
lompat lah aku pingin foto kamu Benjamin 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
uhuuuuk uhuuuuk uhuuuuk 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
cocok oeeee 🤪🤪🤪
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
sudah tidak lho Benjamin sekarang Andreas sudah mencair 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
Benjamin kamu PDKT sama Yuliane saja keren ini 🤣🤣🤣
🏘⃝Aⁿᵘ🍾⃝ ᴋɪͩʀᷞᴀͧɴᷡᴀͣ 𝐀⃝🥀
astaga kelakuan Andreas sama Benjamin buat ngakak malam-malam 👉👈🤣💃
🏘⃝Aⁿᵘ🍾⃝ ᴋɪͩʀᷞᴀͧɴᷡᴀͣ 𝐀⃝🥀
Kanebo kering gak thu 🤣🤣🤣
🍁🎧Luka🎶❤
wkwkwk. benjiiiii muncul lagi. jadi ketawa malam2.👣
🍁𝐘𝐖❣️💋🅼ℹ️🅻🅰️👻ᴸᴷ
hi hi main pke Hati y, Ben 🤭👍👌
🍁Hermina🧣❣️
wkwkkkkkk. benjamin bikin ngakak😂🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!