Ayleen gadis 23 tahun yang bekerja di salah satu Perusahaan Food Product. Perusahaan yang mengeluarkan makanan yang di kemas dan biasa terjual di supermarket yang menjadi kebutuhan sehari-hari.
Ayleen yang sudah bekerja 1 tahun di Perusahaan itu tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang pingsan pada malam hari.
Di awali dari pertemuan itu yang ternyata pria yang di tolong Ayleen adalah CEO pemilik Perusahaan tempat Ayleen bekerja.
Pria yang bermana Alam Andrean Brawijaya, pria berusia 28 tahun. Pria kaya raya, tampan dengan aura dingin seperti pria pembunuh berdarah dingin yang menatap sangat tajam dan terkesan sangat galak.
Akan tetapi membuat Ayleen dengan cepat menyukai atasannya itu dan mengejar sang atasan yang ingin di jadikan target sebagai pacar. Tetapi pasti Alam sangat risih dengan kehadiran Ayleen yang selalu nempel-nempel.
Bagaimana usaha Ayleen merebut hati sang CEO?
Apakah Alam akan luluh pada wanita bar-bar yang terus menghantuinya?
mari kita lihat Noveln
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34 Harus melakukan itu.
"Kau sampai menciptakan keributan di perusahaan dan menjadikan tontonan di perusahaan yang mempermalukan istriku. Hanya karena kamu membela wanita itu," ucap Brawijaya.
Alam semakin bingung dengan pernyataan sang kakek.
"Kau benar-benar sangat keterlaluan yang lebih membela karyawan dengan membuat nama istriku rusak!" lanjut Brawijaya sinis.
Alam yang terlihat masih bingung tiba-tiba melihat ke arah meja. Alam terkejut dengan melihat beberapa foto dia dan Ayleen terlihat sangat romantis. Mata Alam langsung menoleh ke arah Mona dengan Mona yang terlihat santai seperti tidak melakukan apa-apa.
"Kau memata-matai ku!" tebak Alam yang langsung tahu jika semua itu adalah pekerjaan Mona.
"Kau jangan mengalihkan pembicaraan dengan menyalahkan istriku. Tetapi justru kau yang sangat memalukan. Kau merendahkan kewibawaanmu sebagai seorang CEO demi membela wanita itu yang membuat kesalahan!" tegas Brawijaya pasti melindungi istrinya yang sudah mendapatkan tatapan tajam dari Alam.
"Apapun kulakukan itu adalah urusanku. Aku peringatkan kepadamu jika kau berani sekali lagi mengawasiku. Maka aku tidak akan tinggal diam!" tegas Alam memberikan ancaman.
"Memang apa yang aku lakukan Alam. Aku tidak melakukan apa-apa," sahut Mona.
"Jangan bersandiwara di depanku. Kau pikir aku tidak tahu dengan apa yang sudah kau lakukan. Kau hanya punya urusan denganku dan tidak dengan dia dan Kakek sebaiknya tanya pada istri Kakek apa yang telah dia lakukan. Apa pantas dia menyuruh karyawan menjilat sepatunya yang najis itu!" tegas Alam dengan amarah yang sangat meluap-luap.
Brawijaya langsung menoleh ke arah sang istri, tapi ingin mencari kebenaran dari apa yang dikatakan Alam.
"Alam baru datang saat itu, dia tidak tahu apa-apa saat itu," Mona langsung memberikan pembelaan.
"CK!" Alam yang berdecak kesal mendengar Mona yang terus saja berpura-pura.
"Siapapun yang menggangguku. Maka aku tidak akan pernah tinggal diam dan jangan salahkan aku jika aku melewati batasku!" ancam Alam yang langsung pergi dari hadapan kedua pasangan suami istri.
"Kamu lihat sayang, hanya karena menjalin hubungan dengan karyawan rendahan itu dia berkata-kata seperti itu kepadaku," ucap Mona yang pasti mencari perhatian dari sang suami.
"Memang anak itu semakin lama semakin tidak bisa diberitahu," ucap Brawijaya yang terlihat emosi.
"Jika mereka tidak memiliki hubungan apa-apa. Alam tidak mungkin semarah itu dan sangat takut jika aku melakukan sesuatu kepada wanita itu. Jadi jelas mereka ada hubungan sesuatu dan wanita itu bukan wanita sembarangan," batin Mona yang sengaja membuat permasalahan agar mengetahui hubungan yang jelas antara Alam dan Ayleen.
********
Alam memasuki kamar dengan membanting pintu kamar yang cukup keras.
"Sial!" Alam meremas kepalanya dengan penuh kemarahan.
"Sekarang dia berani mencampuri urusan pribadiku dan bahkan diam-diam mengawasiku. Wanita itu benar-benar tidak bisa dibiarkan dan dianggap remeh. Ini masalah tidak hanya akan terjadi kepadaku. Tetapi juga bisa terjadi pada Ayleen!" umpat Alam yang merasa frustasi dan bahkan dia kepikiran tentang Ayleen.
Dia sangat tahu siapa Mona dan Ayleen wanita yang berusaha mengejar dirinya memang selalu nempel-nempel dengan dia. Ayleen tidak tahu apa-apa dan mungkin akan ikut merembes karena persaingan yang dihadapi Alam dengan Mona.
**********
Suasana di kantor terlihat sangat sepi karena memang sudah malam hari.
"Akhirnya selesai juga!" gumam Ayleen dengan merenggangkan kedua tangannya ke atas yang merasa lega dengan pekerjaan yang selesai karena telah mengambil lembur panjang.
"Jama berapa ini?" Ayleen melihat jam di ponselnya yang sudah menunjukkan pukul 09.00 malam.
"Astaga Ayleen! kamu benar-benar ya, kerja bisa sampai semalam ini dan tidak ingat waktu. Huhhhh," gumam Ayleen sembari merapi-rapikan mejanya dan memasukkan apa-apa saja ke dalam tas.
Uhuk-uhuk-uhuk-uhuk.
Ayleen yang batuk-batuk tiba-tiba.
"Tenggorokan ku sakit sekali. Cuaca belakangan ini sangat tidak baik," oceh Ayleen yang berdiri dari tempat duduknya setelah menyelesaikan semua pekerjaannya dan membereskan meja kerja itu.
Setelah itu Ayleen langsung keluar dari ruangan tersebut.
Ayleen yang sudah berada di luar Perusahaan dan tiba-tiba melihat Alam yang ingin memasuki mobil yang membuat Ayleen tersenyum dan pasti akan menghampiri Alam.
"Hay!" sapa Ayleen dengan tersenyum yang sudah berada di hadapan Alam.
"Minggirlah!" titah Alam dengan suara dingin yang mana Ayleen menghalangi jalan Alam.
"Kalau aku tidak mau bagaimana?" tanya Ayleen dengan menantang.
"Aku bilang minggir!" tegas Alam yang mulai marah.
"Tidak mau," sahut Ayleen dengan tersenyum yang menantang Alam.
Tiba-tiba Alam menarik tangan Ayleen dengan mencengkram kuat pergelangan tangan Ayleen dan mendorong Ayleen ke mobil sehingga terdengar suara benturan.
Alam menghimpit tubuh Ayleen dengan wajah mereka yang saling berdekatan dan tatapan mata Alam yang yang begitu tajam seperti monster yang ingin menerkam.
Ayleen yang berada di posisiku tiba-tiba menjadi sangat takut melihat kemarahan yang jelas di wajah Alam.
"Aku tidak suka bermain-main dan aku sudah menegaskan kepadamu berhenti melakukan semua tindakan bodoh itu!" tegas Alam dengan meninggikan suaranya.
"Kamu melarang ku untuk menyukaimu?" tanya Ayleen dengan tatapan mata yang sayu menatap pria yang penuh kemarahan di depan yaitu.
"Iya!" tegas Alam.
"Jangan pernah mendekatiku lagi, berhenti berperilaku seperti wanita rendahan. Aku sangat muak dengan semua tingkahmu. Aku sudah mengatakan tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun!" tegas Alam.
"Tapi apa yang salah dengan perasaan. Apa..."
"Salah!" sahut Alam memotong pembicaraan Ayleen.
"Semua salah!" tegas Alam.
"Ini peringatan terakhir untuk. Jangan pernah menyapaku sekalipun, apalagi berperilaku seperti ini yang mengejar-ngejar ku seperti kau tidak mempunyai harga diri. Jika kamu melakukan hal ini lagi, maka aku sendiri yang akan memecatmu dari Perusahaan ini!" tegas Alam.
"Kau menggunakan kekuasaanmu?" tanya Ayleen.
"Iya. Kenapa? Aku mempunyai kekuasaan dan terserah jika aku menggunakannya. Kau hanya bisa memilih jalan yang kau ambil," tegas Alam yang langsung melepaskan kasar tangan Ayleen dari cengkramannya itu.
"Jadi ini peringatan terakhir untukmu, jangan pernah mendekatiku dan ada di sisiku. Aku tidak punya waktu dengan wanita sepertimu dan aku sangat muak dan lama-lama aku bisa jijik kepadamu!" tegas Alam dengan menunjuk tepat di wajah Ayleen yang membuat Ayleen sejak tadi hanya diam.
Dia mungkin sangat shock melihat kemarahan Alam. Padahal sebelumnya hubungan mereka bahkan sangat baik.
Setelah merasa cukup berbicara dengan Ayleen. Alam langsung pergi dari hadapan Ayleen.
"Alam tunggu!"
"Jangan menyentuhku!" Alam menepis kasar tangan Ayleen bahkan sampai mendorong Ayleen membuat Ayleen jatuh dengan terduduk.
"Kau sangat tidak pantas melakukan semua ini kepadaku!" tegas Alam dengan wajah yang penuh kemarahan rahang kokoh yang mengeras sehingga urat leher yang terlihat menegang.
Alam tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Ayleen yang masih dalam keadaan terduduk.
Uhuk-uhuk-uhuk-uhuk.
Ayleen menutup mulutnya yang batuk-batuk terlihat tenggorokannya sangat gatal. Mata Ayleen melihat mobil yang sudah berjalan itu dan semakin lama semakin jauh. Tidak tahu apa yang terjadi pada Ayleen yang tiba-tiba sangat lemas dan kesulitan untuk berdiri.
Sementara Alam yang sudah menyetir melihat dari kaca spion dan melihat wanita yang sangat semangat untuk mengejar dirinya masih tetap terduduk.
"Kau hanya merugikan dirimu sendiri dan membuang-buang waktu jika ingin bersamaku. Kau tahu sekarang kau bahkan mendapatkan masalah karena selalu mengikuti," batin Alam.
Alam sampai bertindak kasar kepada Ayleen pasti karena Mona yang sudah menyelidiki dia dan takut jika Ayleen sampai terbawa-bawa.
Bersambung
penasaran nih apa yg dilakukan Ayleen 🤭🤭😜😜