NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Mr. Arogan

Menikah Dengan Mr. Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dendam Kesumat
Popularitas:393.7k
Nilai: 4.2
Nama Author: Indah Mawarni

Mila terjebak oleh keadaan. Ia terpaksa harus sabar mendengar cacian dari Angga. Angga sangat membenci Mila. Karena menurut Angga, Mila adalah wanita miskin, rendahan yang hanya ingin menikmati kekayaan keluarganya.

Mila juga sangat membenci Angga semenjak kejadian yang menimpa dirinya bersama Angga. Angga adalah satu-satunya orang yang tidak ingin Mila temui lagi di dunia ini tapi, takdir berkata lain. Dimana pun Mila berada pasti ada Angga.

Walaupun keduanya saling bermusuhan, tapi mereka tidak menyadari bahwa setiap hari mereka saling bertemu dan bersama. Kapankah benih-benih cinta akan tumbuh di hati mereka?

Baca kisah Mila dan Angga hanya di Novel toon dengan judul Menikah dengan Mr. Arogan.

Jangan lupa like dan share nya ya.... Terima kasih..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Mawarni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Pembawa Sial

Papa Roy tidak segan-segan menghajar putranya yang sudah melakukan hal di luar batas itu. Angga hanya diam menerima semua apa yang dilakukan ayahnya. Sampai pada akhirnya Papa Roy puas dan melepaskan Angga.

“Dengar! Pergi dari rumah ini sekarang juga. Dan jangan pernah kamu kembali sebelum kamu membawa wanita itu dan mempertanggungjawabkan semua perbuatanmu!”, ucap Papa Roy pada Angga dengan napas yang masih ngos-ngosan.

Mama Siska beralih mencoba menenangkan suaminya. Ia mencoba merangkul lengan suaminya dan juga mengelus-elus dadanya.

“Mama benar-benar kecewa sama kamu, Ngga”, ucap Mama Siska dengan wajah yang murung penuh dengan kekecewaan. Kemudian ia menuntun suaminya untuk masuk ke kamar.

Brengsek! Semua ini gara-gara wanita itu! Aku jadi di musuhi sama keluarga aku sendiri! Dan sekarang aku malah di usir! Aaarrgghh sial.. sial...sial!! Ucap Angga dalam hati dengan geram.

Reina melihat gerak-gerik Angga. Ia yakin, Angga telah mengumpat dalam hatinya. Terlihat dari Angga yang mengepalkan tangannya. Dan tubuhnya juga terlihat gemetar sangking marahnya. Reina sempat menghela napas melihat kakaknya yang masih juga tidak paham bahkan tidak ada penyesalan yang tampak pada dirinya.

“Asal kakak tau, Mila itu yatim piatu. Ibunya meninggal 5 tahun lalu dan setahun lalu ayahnya juga telah meninggal. Dia juga tidak tahu apakah ia masih memiliki saudara atau tidak. Dia itu lulusan sarjana pendidikan. Tapi, ia sulit mendapatkan pekerjaan. Makanya ia mau bekerja sebagai pembantu di sini hanya untuk menyambung hidupnya”, ucap Reina pelan agar kakaknya dapat memahaminya.

Angga masih diam. Sepatah kata pun tidak terlontar dari mulutnya. Kepalanya masih ia tundukkan. Namun, kali ini Reina melihatnya lebih tenang.

“Kakak gak tau aja, betapa bahagianya dia tadi pagi. Ini adalah hari pertamanya bekerja dan hari ini juga adalah hari terakhirnya. Hah... Mau sampai kapan kakak begini terus terhadap orang lain? Apa kakak gak capek setiap sebulan sekali kita ganti pembantu? Aku nggak mau tau kak! Kakak harus menemukan Mila. Dia itu wanita baik-baik kak. Kasihanilah dia kak”, sambung Reina berharap kakaknya bisa mengerti dan menyesali perbuatannya.

***

Angga terduduk lesu di pinggir ranjangnya. Ia memandangi foto Mila yang ada di smartphone-nya. Foto itu ia dapatkan dari adiknya. Kemudian, ia memandangi sebuah koper dihadapannya. Malam ini ia harus keluar dari rumah itu.

Kali ini ia harus melanggar janjinya. Janji untuk selalu tinggal di mansion untuk melindungi kedua wanita yang ada di sana. Dunia perbisnisan tidak bisa dianggap sepele. Begitu banyak pesaing yang selalu menghalalkan segala cara untuk menghancurkan pesaingnya. Dan kini, hanya karena Mila, ia harus keluar dari Mansionnya. Angga mengusap kasar wajahnya lalu menghembuskan napasnya. Ia mulai membawa kopernya keluar dari kamar.

Di sana tidak ada siapapun yang melihatnya pergi. Setitik rasa sedih muncul di hatinya. Bahwa orang-orang di rumah itu begitu kecewa padanya. Namun, begitu ayahnya masih baik karena tidak mengeluarkannya dari perusahaan.

Angga pun berlalu pergi mengendarai mobilnya sendiri. Ada rasa benci terhadap Mila. Ia terus mengumpat saat menyetir. Ia benar-benar menyalahkan Mila atas apa yang terjadi pada dirinya sekarang ini. Ia telah menyebarkan foto Mila pada anak buahnya. Dan memerintahkan mereka untuk mencarinya.

Selang beberapa lama, Angga pun sampai ke apartemennya. Ia langsung merebahkan tubuhnya  di atas ranjang. Sedikit berteriak untuk menuangkan kekesalannya.

“Mila, aku tidak akan membuatmu mudah masuk ke dalam kehidupan kami. Kamu bukanlah siapa-siapa dan akan selalu menjadi orang lain”, ucap geram Angga sambil mengepalkan tangannya.

Angga menyadari bahwa, Mila adalah perempuan licik yang ingin ikut merasakan harta keluarganya. Angga berpikir Mila sengaja meninggalkan kartu namanya karena ia tidak mau hanya di bayar dengan sejumlah uang saja. Dan jika benar yang Angga pikirkan, ia pun tidak akan segan-segan untuk membuat Mila menderita seumur hidupnya.

***

Tidak perlu membutuhkan waktu yang lama. Hanya sekitar 2 hari saja Anak buah Angga sudah membuahkan hasil. Angga yang telah mengetahui keberadaan Mila, langsung menuju lokasi.

Angga telah tiba di lokasi yang telah diberitahukan kepadanya. Ia mengendarai mobilnya begitu lambat untuk mencari sosok Mila. Lalu, di depannya terlihat seorang wanita dengan membawa tas sedang menghampiri sebuah kedai kecil. Angga terus memperhatikan wanita tersebut. Ia pun, melihat foto Mila yang ada di Hp-nya. Kini ia yakin, jika wanita yang ada di hadapannya adalah Mila.

Namun, sungguh tidak di duga Mila melarikan diri dari kedai itu sambil membawa beberapa bungkus roti. Si pemilik kedai yang mengetahui barangnya di curi langsung keluar dari kedainya untuk mengejar Mila sambil meneriakinya maling.

Melihat hal tersebut Angga langsung keluar dari mobilnya dan memanggil si pemilik kedai. Angga merogoh dompetnya dan mengambil uang seratus ribu rupiah. Ia memberikannya pada pemilik kedai untuk membayar apa yang dibawa oleh Mila tanpa meminta kembalian. Melihat uang tersebut, tanpa pikir panjang pemilik kedai itu pun langsung mengambilnya dan membiarkan Mila pergi begitu saja.

Lalu...

Di suatu tempat. Mila berjongkok di balik sebuah tanaman yang rimbun menutupi seluruh tubuhnya. Buru-buru ia membuka bungkusan roti tersebut. Awalnya ia sedikit ragu antara dimakan atau tidak. Tapi, keadaan perut yang sudah beberapa hari ini kosong tidak bisa di abaikan lagi. Ya, sepersen pun ia tidak memiliki uang lagi. Sudah lama uang simpanannya menipis dan kemudian habis begitu saja. Dan sekarang tidak ada yang mau memberikan makanan gratis kepadanya.

Mila memandangi roti yang telah di pegangnya sedari tadi. Sambil menangis ia mencoba melahap roti tersebut. Tapi, belum lagi bibirnya menyentuh roti itu, ia di kejutkan oleh suara seseorang.

“Oh, jadi begini sifat kamu sebenarnya? Pencuri!”, ucap Angga dengan nada yang mengejek.

Mendengar itu, Mila mengurungkan niatnya untuk memakan roti tersebut. Kemudian, menoleh ke atas melihat orang yang tengah berdiri di hadapannya. Saat tahu orang tersebut adalah Angga, perlahan Mila memalingkan wajahnya ke samping sambil menghela napasnya. Dalam hatinya ia mengumpat kesialan atas dirinya. Karena, satu-satunya orang yang tidak ingin ia temui lagi malah ada di hadapannya sekarang.

Angga melihat Mila sedang tidak ingin melihatnya. Ia mengira bahwa Mila pasti sangat malu melihat dirinya yang tertangkap basah. Kemudian, Angga ikut berjongkok berhadapan dengan Mila.

“Kamu tau apa yang dikatakan adikku?”, tanya Angga. “Mila itu wanita baik-baik kak!”, ucapnya lagi dengan menirukan gaya Reina. “Tapi apa? Yang aku lihat tidak ada baiknya sama sekali. Ck, pasti Reina kecewa melihat temannya ternyata seorang pencuri”.

Mila kembali menarik napasnya mendengar ocehan Angga. Di hatinya terasa teriris karena ini adalah kali keduanya ia di hina oleh Angga. Tapi, ia tidak menampakkan apa yang sedang ia rasakan.

“Makasih sudah mengingatkan ku”, ucap Mila singkat dan langsung berdiri.

Mila berjalan membawa tasnya serta beberapa roti yang di curinya tadi. Angga mengikutinya dari belakang. Dan sampailah mereka  di kedai tadi. Pemilik kedai malah tersenyum melihat Mila dan menyuruhnya mengambil roti lagi jika ia merasa kurang. Karena orang yang berada di belakang Mila sudah membayarnya.

“Ini pak, saya kembalikan rotinya. Maaf telah mencurinya tadi”, ucap Mila penuh penyesalan.

“Loh neng, gak apa-apa ambil aja....”

Tapi, Mila langsung pergi meninggalkan kedai itu tanpa menghiraukan ucapan si pemilik kedai. Namun, Angga menghentikan Mila dengan menarik tangannya. Angga tidak ingin melihat Mila lepas darinya begitu saja. Mila mencoba menghempaskan tangannya namun tidak bisa. Genggaman tangan Angga sangat kuat.

“Mau apalagi sih!”, bentak Mila kesal.

“Beraninya kamu membentakku! Kamu pikir kamu pantas?”, Angga tak kalah kesal. “Gara-gara kamu hidupku jadi sial! Aku dikeluarkan dari rumah, jabatanku di perusahaan sekarang juga terancam. Dan semua orang di rumah menginginkan aku membawamu pulang! Senang kamu kan? Impianmu jadi orang kaya bisa terwujud”.

Mila hanya diam mendengarkan ocehan Angga. Lagi-lagi Angga menghina dirinya. Ia memandang sangat rendah dirinya. Lalu, dengan kasar Angga menarik Mila untuk ikut dengannya. Tapi, Mila sangat tidak ingin kembali ke rumah itu. Ia berusaha melawan tapi tenaga Angga jauh lebih kuat. Mila sampai terjongkok namun, Angga tetap menariknya dengan paksa hingga Mila sedikit terseret-seret.

Mila benar-benar ingin terlepas dari Angga. Mila pun mencoba untuk bertindak lebih agar Angga membiarkannya pergi.

“Tolong! Tolong! Aku mau di culik!”, Mila berteriak.

Sungguh Angga tidak percaya dengan apa yang di lakukan Mila. Dan benar saja, teriakan Mila membuat beberapa orang di sekitar mereka pun berlari berdatangan.

“Pak.. Pak.. Tolong saya pak. Saya mau di culik sama orang ini”, ucap Mila lagi sambil berpura-pura menangis dan mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Angga.

“Bohong! Dia berbohong!”, ucap Angga panik.

Namun, melihat wajah Mila yang ketakutan serta tangisannya membuat orang-orang yang sedang berkerumun itu lebih memilih percaya pada Mila. Dengan berbagai ancaman yang di ucapkan orang-orang kepada Angga, akhirnya Angga pun harus merelakan Mila pergi begitu saja. Mila pun, merasa puas karena usahanya melepaskan diri berhasil.

***

1
Diana
Luar biasa
Indah MB: terima kasih ❤️❤️
total 1 replies
Sena judifa
jahatnya baron. Muara cinta kita mampir
Sena judifa
akhirx sembuh kau mila
Sena judifa
lanjut...lanjut
Sena judifa
penasaran farhan nemu yg dicari ngga y
Sena judifa
😂😂😂😂😂
Sena judifa
penasaran aku siapa sh orang itu
Indah MB: hahhaa... lanjut bacanya kak 😁
total 1 replies
Sena judifa
siapa sh dalangx
Sena judifa
syukur km sdh sadar mila
Sena judifa
siapa sh sahabat papa roy
Sena judifa
padahal farhan jgsuka sm mila knp ngga bilamg sejak dulu
Sena judifa
duh syukurlah....muara cinta kita hadir thor
Sena judifa
ooo farhan ini jahat jg y
Sena judifa
siapa yg kena?
Sena judifa
pantas aj farhan justru perhatianx ke mila
Sena judifa
aku jg pengen tau thor
Sena judifa
haduh apa niatx tasya nih
Sena judifa
haduh masuk lg tasya dlm hidup angga
Sena judifa
oalah
Sena judifa
jujur ngga ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!