NovelToon NovelToon
Pewaris Untuk Tuan Kejam

Pewaris Untuk Tuan Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Meylani Putri Putti

Dijual sang paman dan di beli oleh mafia kejam.

Yura Milea seorang gadis belasan tahun harus rela mengandung benih pewaris untuk seorang mafia kejam.

Leonard Sebastian Johson, pria kejam itu membutuhkan seorang wanita untuk mengandung benih darinya sesuai permintaan Daddynya yang menderita penyakit akut.

Meski Yura bukanlah type ideal baginya pernikahan itu pun harus di laksanakan.

Bagaimana nasib Yura ketika di rahimnya tumbuh benih sang pewaris, sedangkan ia begitu membenci Leonard Sebastian yang selalu menghina dan merendahkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

One Night Stand

Melihat perubahan pada Yura Leon jadi sedikit gugup, pasalnya senjata tempurnya kini berdiri gagah perkasa bahkan sebelum ia meminum obat perangsang tersebut.

Baru kali ini Leon bingung harus memulai dari mana.

Sepuluh menit mereka masih bergeming.

" Berbaring lah di tempat tidur," ucap Leon dengan dingin.

Yura langsung memperlebar pupil matanya melihat ke arah Leon.

" Berbaringlah di tempat tidur !" Sergah Leon kembali, ia sedikit bersikap keras untuk menutupi rasa gugupnya.

Yura memang terlihat menggemaskan dengan gaun tidur yang menerawang dan seksi, sangat kontras dengan kulitnya yang kuning Langsat.

Deg 

Deg.

Yura pun melangkah dengan jantung yang berdetak dengan kencang.

Seketika tangannya menjadi dingin begitupun tapak kakinya.

Tiba di sisi tempat tidur Yura mendaratkan bokongnya.

Ia pun berbaring terlentang di atas tempat tidur.

Jantungnya berdetak kencang, dengan nafas yang memburu.

Yura menggenggam sprei ketika mendengarkan langkah kaki Leon semakin mendekat.

Ia menarik nafas panjang agar merasa lebih rileks,tapi percuma saja, karena yang ia rasakan saat itu hanya ketakutan.

Suara langkah kaki berhenti ketika Leon tepat berada di sisi tempat tidur.

Ia mendaratkan bokongnya hingga membuat guncang kecil pada kasur empuk tersebut.

Leon melepaskan sepatunya dan melemparkannya ke sembarang arah, kemudian ia melepaskan kemeja yang ia kenakan saat itu.

Yura masih mengatur napasnya berkali-kali ia menelan salivanya ketika melihat tubuh Leon berada di sampingnya kini.

Kemeja Leon tersingkap, tampaklah punggung pria tersebut yang terlihat bersih namun juga berisi.

Tubuhnya Leon yang besar dan tegap tersebut berbanding terbaik dengan tubuh Yura yang kecil dan kurus. 

Leon berdiri untuk melepas celana panjang yang ia kenakan.

Yura menutup matanya ketika tak sengaja melirik gumpalan padat yang berbentuk rudal terselit di balik celana pendek pria itu.

Gleak 

Yura kembali menelan salivanya.

Leon yang sudah tak sabar untuk mencicipi santapan tersebut kemudian naik ke atas tempat tidur.

Tempat tidur tersebut kembali berguncang. Matanya menatap dengan geram pada tubuh yang hanya tertutup kain tipis tersebut.

Yura masih memalingkan wajahnya ke arah lain. 

Leon semakin dekat, di tatapnya tubuh menggeliat itu dengan tatapan penuh damba.

Tangannya mulai meraba bagian bawah tubuh Yura, hingga membuat gadis itu bergidik dan menggelinjang.

Yura semakin membuang wajahnya, sekujur tubuhnya kini merinding karena merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Antara merasa geli tapi juga sentuhan tersebut begitu hangat dan lembut hingga hampir menggetarkan Sukmanya.

Tangan Leon terus memerayap hingga menyentuh bagian segitiga bermuda milik Yuna.

Yuna kembali menggelinjang ketika Leon menyentuh bagian sensitifnya yang belum terjamah laki-laki manapun.

Ujung jari Leon mulai menarik segitiga pengaman milik Yuna dan melorotkannya.

Yuna semakin membuang wajahnya, bulir bening menetes di pipinya.

Saat ini ia tak punya pilihan selain melayani suaminya itu, meski apa yang dilakukan oleh Leon juga karena terpaksa.

Satu tarikan kuat Leon mampu merobek kain tipis yang berbentuk segitiga tersebut.

Yura coba mengatur nafasnya yang memburu.Ingin rasanya ia memohon kepada Leon agar tak melakukan hal itu terhadapnya. Namun lagi-lagi mulutnya terkunci, jangankan berbicara, melihat ke arah Leon pun ia tak berani.

Leon kemudian mendekatkan dirinya, kemudian tubuhnya berada tepat di atas tubuh Yura.

Leon melihat tubuh Yura yang gemetar karena ketakutan.

" Pandang wajah ku !" Seru Leon ketika Yura berada dalam kukungan tubuhnya.

Yura pun menangis, sungguh ia tak berani menatap Leon, apalagi saat itu ia dan Leon hampir tak berjarak

" Lihat wajah ku !"seru Leon semakin tegas.

Dengan sedikit keberanian yang Yura miliki. ia pun menoleh ke arah Leon dengan bibir yang gemetar. Tangannya pun gemetar.

Leon tersenyum menyeringai ketika melihat wajah Yuna yang tampak begitu cantik hingga semakin membakar gairahnya.

Leon melakukan apa yang seharusnya ia lakukan dengan membuka pangkal pah* Yuna.

Tubuh Yura bergetar ketika ia merasakan ada benda yang terasa mendorong inti tubuhnya.

Akh! Teriak Yuna tertahan ketika satu hentakan Leon mengguncang tubuhnya.

Leon langsung menyambar bibir Yura dengan bibirnya.

Yura memekik tertahan ketika Leon berusaha merenggut kehormatannya.

Bulir bening menetes di pipinya, ia tak bisa bersuara sedikitpun karena serangan buas Leon yang terus saja ******* bibirnya.

Yura melirik wajah Leon yang merem melek ketika ia mengayunkan gerakan di atas tubuhnya.

Leon terus mencumbunya tanpa henti. Hingga Yura hampir kehilangan oksigen. Leon berhenti beberapa saat untuk melepas seluruh penutup tubuh Yura hingga tak sehelai benang pun yang menghalangi penyatuan sepasang suami istri tersebut.

Leon terus memacu kecepatan berburu puncak kenikmatan sambil menikmati setiap lekuk tubuh istrinya.

Setengah jam berlalu belum juga ada tanda-tanda Leon akan berhenti. Yura yang sudah kehabisan tenaga tersebut perlahan terpejam dan tak sadarkan diri.

Setelah itu ia tak tahu lagi apa yang terjadi pada dirinya.

***

Yura terbangun ketika sinar mentari menerpa wajahnya dan membuatnya silau.

Yura membuka matanya dengan perlahan, seketika itu ia merasakan seluruh tubuhnya begitu penat seperti habis tertimpa beban berat, tulangnya juga terasa remuk redam.

Yura melihat ke arah Leon yang berada di jendela dengan handuk yang terlilit sepinggan.

Leon tersenyum menyeringai ke arah Yura, sensasi nikmat yang Yura berikan semalam belumpun hilang dari ingatannya.

Namun sifat angkuh dan egois Leon tentu berada di atas segala-galanya.

Leon berjalan menghampiri Yura yang berusaha duduk sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang bugil itu.

" Kau sudah bangun !"

" Ada yang ingin ku katakan pada mu !" ucap Leon dengan Vibra yang bergetar.

Lagi-lagi Yura tertunduk, ia begitu malu karena tuan kejam yang ada di hadapannya tersebut berhasil mencicipi tubuhnya. Yura berusaha untuk tak menangis di hadapan Leon.

"Dengar kan aku !"seru Leon sambil mendongakkan wajah Yuna yang tertunduk.

Mata sendu Yuna kini bertentangan dengan tatapan tajam Leon.

" Lakukan tugasmu dengan baik, aku hanya akan melakukan ini sekali saja dengan mu. Ini adalah untuk pertama dan terakhir kalinya kita melakukan ini. "

" Kau harus bisa mengandung anak ku, jika tidak kau harus rela menjalani prosesi bayi tabung yang menyiksa itu!"

" Jangan berharap apa-apa pada ku setelah hari ini, karena tugasmu hanya untuk mengandung benih dari ku," papar Leon dengan panjang lebar.

Yuna menundukkan pandangannya enggan menatap ke arah lawan bicara yang masih mendongakkan wajahnya.

" I-iya Tuan sa-ya mengerti," ucap Yuna dengan gugup.

" Bagus. Sekarang kau istirahat selama seminggu jangan lakukan apa pun  yang bisa menjadi gagalnya rencana kita !" 

Yura mengangguk.Namun dengan pandangan yang masih ke arah bawah.

" Bagus ."

Leon melepaskan tangan yang mendongakkan wajahnya. Setelah itu ia langsung keluar dari ruangan tersebut.

Yura menatap sedih ke arah perginya Leon. Kemudian ia menyingkap bedcover yang menutupi tubuhnya saat itu. Alangkah kagetnya Yura ketika sadar jika pria yang tak berperasaan tersebut meninggalkan begitu banyak jejak kepemilikan di tubuhnya.Entah berapa lama pria sadis itu menikmati tubuhnya.

Begitupun sprei yang kotor karena ada noda darah dan kotoran lain yang masih menempel di sprei.

Hiks hiks Yura pun kembali menangis tergugu sungguh malang nasibnya, kelahirannya ke dunia hanya untuk mengandung pewaris dari pria yang kejam, hal yang tak pernah ia impikan dan cita-citakan.

Bersambung dulu reader jangan lupa dukungannya. 🙏🥰

1
Ratnasihite
Kecewa
Ratnasihite
Buruk
guntur 1609
irgi dan nesa padahal saudara kandung
guntur 1609
jangan blng nanti hideki ni pamanya yura
guntur 1609
rasain loe leon. sok gengsi. dasar bodoh. makan tuh oenyesalan
Wilis Tri Wahyuningtyas
Luar biasa
Wilis Tri Wahyuningtyas
Lumayan
Fatma Arek Magetan
nah gitu dong bu ada tindakan 🤣🤣🤣
Fatma Arek Magetan
ada yg halal minta yg lain golek molo leon 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
@Kepo
.
Eka Bidel
kena sawan ga tuh ?
Eka Bidel
ritual sebelum mencium suami 😍
Holusye Maria
bagus
👑Meylani Putri Putti: terima kasih
total 1 replies
mardiana sari
leon coba selidikin si wana jgn2 papahnya leon di ksh obat palsu masa ga sembuh2? jgn percaya aj
mardiana sari
visualnya dimas dong thor
mardiana sari
masyaallah visualnya cocok sekali ganteng dan cantik aq suka.. suka
Irra Ajahh
usianya sm dengan SiApa y thor
Irra Ajahh: Oke mksih thor
👑Meylani Putri Putti: sama dengan yura kk
total 2 replies
Irra Ajahh
Biasa
an
baguuss
Chifuyu Matsuno
😭😭😭😭kenapa aku ikut mewek thorr terharu sekali aku tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!