Seorang gadis SMA yang berparas cantik bernama Victoria Wales dijodohkan oleh ayahnya dengan seorang anak sahabatnya yang terpaut usia jauh lebih tua dari Victoria. Orang tersebut adalah Vishnu Louis Wijaya yang berprofesi sebagai seorang pilot harus menepati janji ayahnya terdahulu yang telah dibawa mati kepada sahabatnya.
Akankah mereka bisa menerima perjodohan ini? Akankah nantinya mereka dapat saling mencintai?
###########################
Sebisa mungkin akan up hari selasa-minggu jam 10 pagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabrielle Apil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nyata
Semalaman Vishnu tidak bisa tidur dan memikirkan bagaimana cara untuk menemui calon istrinya itu. WHAT? Calon istri? Vivi aja belum tentu setuju dengan perjodohan ini.
Namun, Vishnu bertekad untuk segera menemui dan berkenalan dengan Victoria. Dan menurutnya hari ini adalah hari yang pas untuknya menemui Victoria disekolahnya setelah pulang sekolah.
#############################
Victoria POV.
Hari ini adalah hari senin dimana ia dan kebanyakan anak sekolahan membenci MONDAY.
"Ayah, mama vivi berangkat dulu ya udah telat nih." pamit Vivi yang keluar dengan memakai seragam putih abu serta membawa sepatu, tas dan atribut sekolah ditangannya.
"Sarapan dulu sayang." suruh Daisy.
"Kamu sih bangun kesiangan terus. Adikmu aja sudah berangkat dari tadi sama supir." omel Donnie.
"Aduh ayah jangan ngomel terus deh. Aku kesiangan karna kemarin malam ngerjain tugas banyak banget." jelas Vivi.
"Sayang tunggu dimobil. Mama siapin sarapan buat kamu." suruh Daisy.
Vivi pun menuruti apa kata mamanya. Ia menunggu dimobil dengan masih memakai sepatu. Dan tak lama Daisy pun datang membawa kotak bekal untuk Vivi.
"Vi, ini sarapanmu. Setelah upacara kamu makan dulu ya. Hati hati dijalan jangan ngebut." kata Daisy.
"Ok mah. Vivi berangkat dulu ya. Bye." pamit Vivi.
Karena jam sudah hampir mepet, ia pun menancapkan gasnya berharap mamanya itu tak melihat karna kalau melihat bisa kena omel oleh mamanya.
Karna tak mendengarkan perkataan orang tua yang menyuruhnya untuk jangan mengebut, Vivi membawa mobil dengan kecepatan tinggi. Ketika dibelokkan dekat sekolah, Vivi berhadapan dengan mobil lain yang akan berbelok ke arahnya.
Sontak Vivi menginjak rem mendadak begitu pula dengan mobil yang didepannya.
Akhirnya Vivi turun dari mobilnya dan melihat bahwa body depan mobilnya penyok karna tertabrak mobil orang itu. Orang yang berkendara mobil di depannya pun ikut turun.
"Heh lo bawa mobil pake mata ga sih? Belok ga pake lampu sein! Liat nih mobil gue penyok." omel Vivi.
"Loh? Kok kamu yang marah? Seharusnya saya dong. Saya sudah pakai lampu sein dan perlahan tapi kamu yang mengebut di belokan." marah orang itu yang ternyata adalah seorang pria.
"Gue ga mau tau! Ganti rugi sekarang." kata Vivi.
"Ganti rugi apanya? Saya yang minta ganti rugi sama kamu tuh mobil saya juga penyok." saut pria itu.
"Ih lo ngeselin banget sih." teriak Vivi. Ia teringat bahwa ia saat ini sedang dalam situasi genting terlambat ke sekolah.
"Ga usah takut, nanti saya ganti mobil kamu yang penyok karna saya yakin kita akan ketemu lagi." kata pria itu.
"Ok gue tunggu omongan lo." saut Vivi.
"Kalau kita ketemu lagi, saya juga akan minta tanggungjawab kamu benerin body mobil saya." sambung pria tadi.
Vivi yang tak mendengarnya langsung masuk ke dalam mobilnya dan melaju ke sekolahnya meninggalkan pria itu.
Dalam perjalanan Vivi berpikir kenapa ia sangat bodoh percaya kepada orang ga kenal dan berlalu begitu saja meninggalkannya tanpa tau nama dan nomornya. Ia pun tak peduli karna jika dipikir emang ini adalah kesalahan Vivi yang berkendara dengan kecepatan tinggi.
Mobil Vivi pun terparkir di halaman parkir sekolah. Disana sudah terdapat Tiffany dan Luna yang menunggunya.
"Lama amat sih Vi." protes Luna di depan kaca mobil Vivi.
"Tau, emangnya kita dayang lo apa yang nunggu lo lama banget." protes Tiffany juga.
"Sorry deh gais. Nanti gue ceritain sekarang gue ke kelas dulu ya kalian tunggu dilapangan aja." kata Vivi dengan memakai almetnya.
Vivi pun berjalan menaruh tas dan kotak bekal di kelasnya sambil mengikat dasi dilehernya dan merapikan almetnya. Sesudah itu, ia pun beranjak ke lapangan mencari sahabat sahabatnya.
Upacara dilakukan dengan hikmat.
#############################
Vishnu POV.
Pagi hari, ia sangat merindukan bubur ayam favoritnya dulu. Sudah lama ia tak membelinya lagi. Hingga akhirnya ia kembali ke negara asalnya dan pada hari ini ia ingin sarapan makan bubur ayam.
Vishnu pun mengeluarkan mobilnya dari garasi sebab sangat jarang ia pakai karna ia tinggal di luar negeri dengan tuntutan pekerjaan. Walaupun jarang terpakai, mobil itu masih dalam kondisi bagus dan bersih karna dirawat oleh supir Flora. Dijalan, Vishnu tak terbiasa dengan jalanan yang 2 tahun sudah ia tinggalkan. Ia belum terbiasa karna pembangunan rumah dipinggir jalan sangat membuat jalan semakin sempit. Setelah berkeliling lama mencari tukang bubur langganannya, Vishnu pun menemukan tukang bubur itu.
"Mang bubur ayam 2 dibungkus ya." pesan Vishnu.
"Eh den Viel kemana aja den? Udah lama ga beli bubur lagi. Duduk duduk den silahkan." suruh tukang bubur itu.
"Iya mang saya tinggal di Dubai 2 tahun belakangan jadi baru beli bubur lagi." saut Vishnu.
"Wah Dubai yang katanya negeri orang orang sultan itu ya?" tanya si abang.
Vishnu hanya tertawa mendengar ucapan si abang tadi.
" Bukan negeri orang sultan mang. Cuma gaya hidup di Dubai aja yang emang mewah. Saya ga seperti sultan Dubai tuh." saut Vishnu.
"Kunaon kudu tinggal diditu den?"
"Tuntutan pekerjaan mang, dan harus ikut perintah maskapai."
"Den Viel teh pramugara?"
"Saya pilot."
"Wah hebat den Viel ayeuna mah geus sukses euy."
"Belum sukses mang. Perjalanan hidup saya masih panjang." saut Vishnu.
"Ini den buburnya. Nikah nanti undang mamang ya den."
Vishnu hanya tertawa mendengar kata "NIKAH". Lantas ia membayar bubur yang dibelinya.
"Hatur nuhun den." kata tukang bubur itu.
Akhirnya ia beranjak dari tempat itu ke rumahnya karna ia sudah lapar. Namun saat di tikungan, Vishnu kaget sehingga menginjak rem dengan mendadak karna ada mobil yang menabrak bemper mobilnya. Ia sangat ingin memarahi pengemudi itu. Dan ketika pengemudi itu turun dari mobilnya, alangkah terkejutnya Vishnu melihat gadis yang dilihatnya kemarin melalui foto berdiri di hadapannya saat ini.
"Heh lo bawa mobil pake mata ga sih? Belok ga pake lampu sein! Liat nih mobil gue penyok." perempuan itu mengomel kepada Vishnu.
"Loh? Kok kamu yang marah? Seharusnya saya dong. Saya sudah pakai lampu sein dan perlahan tapi kamu yang mengebut di belokan." saut Vishnu dengan santai.
"Gue ga mau tau! Ganti rugi sekarang." ketus gadis yang bernama Victoria itu.
"Ganti rugi apanya? Saya yang minta ganti rugi sama kamu tuh mobil saya juga penyok." omel Vishnu yang marah terbawa keadaan.
"Ih lo ngeselin banget sih." teriak Victoria dengan gelisah.
Vishnu tidak tau bahwa saat itu Vivi dikejar oleh waktu masuk sekolah.
"Ga usah takut, nanti saya ganti mobil kamu yang penyok karna saya yakin kita akan ketemu lagi." saut Vishnu.
"Ok gue tunggu omongan lo." saut Vivi tanpa perlawanan.
"Kalau kita ketemu lagi, saya juga akan minta tanggungjawab kamu benerin body mobil saya." sambung Vishnu ketika gadis yang di depannya tanpa pikir panjang langsung menyetujuinya.
TO BE CONTINUE
Gimana ceritanya sejauh ini?
Author mohon jangan pelit like yach. Hope you guys like this. Thank you for reading
See you in the next chapter. 🥰
Sejauh ini novel terbaik dgn profesi yg berbeda dan jarang ad di novel2 yg aq baca..
good thor..god bless..