Menjadi seorang dokter adalah cita-cita dari seorang Hana Aulia. Ia diberkahi wajah yang cantik dan otak cerdas, sehingga ia terima di salah satu Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas yang terkenal.Suatu hari ibu Hana sakit dan tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Hana pun mengambil sebuah keputusan yang besar dalam hidup nya, ya dia terpaksa bekerja menjadi ART di sebuah keluarga yang kaya raya demi bisa melanjutkan kuliahnya kembali yang sudah semester akhir.
Aditya Wisnu adalah seorang pemuda tampan yang menganggap pernikahan adalah hal terakhir yang akan terpikir dalam hidupnya.Di usianya yang sudah memasuki 30 tahun belum ada satu wanita pun yang mampu menaklukan hatinya yang dingin, Tapi tidak demikian dengan mamanya yang selalu mendesak ia untuk segera menikah. Selalu berusaha mencarikan istri untuk putra bungsunya itu.
Akankah Hana bisa melanjutkan kuliah nya? apakah Aditya menemukan wanita yang bisa mengubah prinsip hidupnya dan mencairkan hatinya yang dingin?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Melya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Cemburu
Hana tersenyum senang begitu keluar dari ruangan dosen, ia mempercepat langkahnya karena sudah tak sabar menemui sahabat nya yang menunggunya di luar,
"Frans mana Dila?
" Ooo dia duluan, tadi papanya nelpon mamanya masuk rumah sakit, jawab Frans.
" Apa, mamanya sakit ? sakit apa?, tanya Hana cemas.
"Tadi beliau pingsan di sekolah.
" Kita jenguk mamanya Dila ya? ajak Hana pada Frans.
"Ok, gimana skripsi mu tadi? tanya Frans Balik.
" Alhamdulillah, dah ok aku boleh lanjut bab berikut nya!
" Wuihhhh selamat ya, ucap Frans sambil mengusap kepala Hana.
" Makasih, Jawab Hana dengan senyuman manis nya.
Hana dan Frans menjenguk mama Dila ke rumah sakit, Haha menelpon Dila untuk mengetahui rumah sakit tempat mamanya di rawat. Setelah pulang menjenguk mama Dila, Frans mengajak Hana makan siang di Restoran mewah,
"Yakin lo mau makan disini? bisik Hana pada Frans setelah mereka duduk.
Frans mengangkat jempolnya dan mengedipkan matanya pada Hana.
" Tapi..., kayaknya di sini makanannya mahal-mahal, bisa habis uang belanja ku sebulan kalau makan di sini?,tanya Hana polos.
Tawa Frans pecah mendengar perkataan Hana
" Tenang aja, aku yang traktir!
" Nanti duit kamu habis lo.
Frans kembali tertawa.
"Tenang aja duit aku banyak gak bakalan habis walaupun makan tiap hari di sini, bisik Frans.
" Huuuu sombong, dengus Hana.
Frans menatap Hana yang duduk di depannya, Hana mengendarkan pandangan sekeliling restoran, dan Hana sangat terkejut saat matanya bertatapan dengan seorang pria yang tak lain suaminya sendiri. Aditya menatap nya dengan pandangan dingin dan penuh amarah.
Wajah Hana memucat ia tak berani memandang ke arah suaminya lagi, ia duduk dengan menundukkan kan kepala,
Mampus aku, kenapa bisa kebetulan begini, bathin Hana.
Melihat Hana yang gelisah Frans pun bertanya pada Hana,
" kamu kenapa Han?
" Gak papa..!
Makanan yang mereka pesan datang, Hana dan Frans segera memakan makanannya, Hana tidak berani lagi menatap ke arah suaminya sampai makanan nya Habis.
Saat Hana dan Frans keluar dari restoran Hana tidak melihat suaminya lagi duduk di sana, Hana dan Frans kembali ke kampus karena mereka masih ada kelas.
***
Sorenya Hana menunggu suaminya pulang di teras rumahnya, ia menunggu suaminya sambil membaca buku. Lama ia menunggu suaminya belum pulang juga, akhirnya Hana masuk kerumah untuk shalat maghrib. Selesai sholat Hana kembali menunggu di luar, Tiba-tiba mbak Sumi muncul di belakang Hana.
" Hana mau makan malam duluan, biar mbak siapin,
" Gak usah mbak, Hana menunggu mas Aditya aja!, jawab Hana.
Mbak Sumi kembali masuk, hari ini hanya Hana dan Aditya di rumah karena mertua nya pergi ke Semarang. Sampai waktu sholat isya masuk Aditya belum juga pulang, Hana jadi cemas karena suaminya tidak memberi kabar sama sekali. Akhirnya Hana memutuskan untuk kembali ke kamar.
Jam sepuluh malam Aditya baru pulang, ia masuk ke kamar tanpa menoleh sedikit pun kepada Hana. Hana yang sudah tahu kalau suaminya lagi marah langsung berjalan menyusul dengan senyuman yang paling manis yang bisa Hana buat,
" Mas kenapa pulang nya malam, aku kan jadi cemas, tanya Hana bergelayut manja di tangan suaminya.
Aditya menatap istrinya sekilas lalu melepaskan pegangan Hana, dan berjalan ke sofa. Hana menyusul suaminya,
"Mas, aku mintak maaf soal kejadian tadi siang, dia itu sahabat ku, nama nya Frans, kami kebetulan aja makan di sana, aku sama Frans tadi menjenguk mamanya Dila yang di rawat di rumah sakit, Dila itu sahabatku juga mas, Karena kami belum makan siang Frans mengajak aku makan di sana, habis makan kami kembali ke kampus, jelas Hana sambil memeluk dan mengusap-usap dada suaminya.
"Kamu gak bohong kan, tanya Aditya akhirnya sambil menatap mata istrinya.
Hana menggelengkan kepalanya sambil menatap balik suaminya.
Aditya mengusap-usap kepala istrinya sambil berkata,
" Nanti kalau kamu pergi-pergi harus ijin sama aku dulu, sekarang kamu itu sudah menikah kalau mau pergi harus ijin suami dulu, apa kamu mau jadi...
"Istri durhaka.., potong Hana.
Mereka berdua tertawa.
" Sebagai permintaan maaf aku akan masak makanan kesukaan mas, ucap Hana dengan senyuman manisnya.
"Oke, kalau gitu mas mandi dulu, Jawab Aditya sambil bangkit dari duduknya. Sebelum masuk kamar mandi Aditya mengecup kening istrinya.
Hana sangat kaget mendapat perlakuan seperti itu dari suaminya, ia mengusap-usap kening bekas ciuman suaminya sambil tersenyum. Ia berjalan keluar kamar masih dengan senyuman yang masih membingkai bibirnya.
Hana begitu asyik memasak sampai ia tidak menyadari kedatangan suaminya, Aditya memeluk pinggang istrinya dari belakang. Hana kaget dan memutar tubuhnya, tubuh mereka menempel erat mata mereka saling menatap. Entah siapa yang memulai bibir mereka sudah menempel, Aditya melumat bibir istrinya dengan lembut, Hana yang semula diam mulai membalas cium suaminya, Hana mengalungkan tangan nya di leher suaminya sambil berjinjit, satu tangan Aditya memeluk pinggang istrinya dan yang satunya menekan tengkuk leher istrinya. Ciuman itu semakin dalam dan panas.
Tiba-tiba Hana melepaskan ciumannya, karena hidungnya membau sesuatu
" Mas...! makanannya gosong, teriak Hana panik sambil mengangkat makanannya dari kompor.
Ada kekecewaan dari wajah Aditya karena Hana melepaskan ciumannya.
" Ya udah kamu ulang lagi masaknya, mas ke kamar dulu mau sholat, ucap Aditya sambil melangkah meninggalkan dapur.
Bersambung.
Makasih ya sudah komen dan like lapaknya Author. 😆😆😆😆
Kala ada yang bilang penulisan lapak Author sama dengan lapak yang di sebelah, Author minta maaf dari lubuk hati Author yang paling terdalam 😢😢😢😢 🙏🙏🙏
Ini karya pertama author yang masih jauh dari kesempurnaan.
Author gak akan lanjuti lagi kalau novel ini di anggap sama dengan lapak sebelah.
Tapi kalau readers masih menyukai lapak Author jangan bosan kasih like dan komen ya 😍😍😍😍😍😍
Terima kasih 🙏🙏🙏🙏😘😘😘