Devan Satria Chris dan Ayuni terpaksa menikah karena keduanya tidak mau membantah keinginan orang tuanya.
Ayuni yang bercadar membuat Devan sangat yakin jika gadis yang di pilihkan Mommy nya adalah gadis berwajah buruk rupa.
"Kak, aku harap kakak tidak menyentuh ku karena aku masih menstruasi"
"Siapa yang mau menyentuh mu? bahkan melihat mu saja aku sudah malas"
"Malas?, aku juga malas melihat wajah mu"
Ehk astaghfirullah.. Tuhan maafkan aku yang kurang ajar sama suami sendiri, habisnya dia juga tidak bisa menjaga lisan nya. batin Ayuni.
"Cih, memang wanita jadi-jadian, sudah ku duga cadar itu hanya penutup sifat buruk mu saja"
Aku yakin dia sangat jelek, pasti! batin Devan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan takut
"Astaghfirullah.. Ya Tuhan, ampuni hamba yang melupakan mu di saat hati hamba sedang merasa resah seperti ini" ucap Ayuni yang langsung berulang kali mengucapakan lafadz istighfar.
Ayuni terus beristighfar beberapa kali, hingga akhirnya dia merasa sedikit tenang dan langsung bangkit dari tempat tidur.
"Aku tidak boleh seperti ini, kak maaf kan aku yang kadang selalu menyalahkan diri ku atas kepergian mu" lanjut Ayuni.
Ayuni langsung berjalan mengambil tas kecil, dia memasukan barang-barang apa saja yang ingin dia bawa karena Ayuni akan mengikuti kemana Devan membawa nya.
Dan sebelum menikah, lebih tepatnya saat ta'aruf mereka memang sudah sepakat untuk Devan dan Ayuni tinggal di kota B karena saat ini Devan adalah CEO dari perusahaan milik Dad Darrel.
Saat setelah selesai membereskan barang-barang nya tiba-tiba ponselnya berdering..
"Assalamualaikum.. kak"
"Walaikumsalam.. dek, sudah bangun?"
"Is, kakak pasti pikiran nya itu loh__" Ayuni tidak melanjutkan ucapan nya.
Dia tersenyum kecil karena yang saat ini sedang menelpon nya adalah kakak keduanya, kak Joy.
Mereka satu Ayah beda ibu, tapi meski begitu Ayuni sangat menyayangi kakak nya, seperti dia menyayangi kakak laki-laki nya, yaitu kak Raditya.
"Haha, tau aja pengantin baru, gimana?" tanya Joy di sebrang telpon.
"Gimana apanya?" tanya balik Ayuni pura-pura bodoh.
"Halah, pake acara ngak paham lagi" Joy tergelak di sebrang telpon sana.
"Kakak!" Ayuni mengembungkan pipi nya sebal.
"Kakak cuman nanya sayang" balas Joy lagi.
"Nanya apaan, itu bukan pertanyaan kakak" sahut Ayuni sewot.
"Hem, baiklah kakak sudahi godaan ini, kakak menelpon hanya untuk bilang satu hal sama kamu dek" Joy menjeda ucapan nya.
Ayuni terdiam, dia mendengarkan apa pun yang akan kakak nya ucapkan.
"Jangan takut, kakak yakin kamu bisa dan Tuhan selalu menyertai dia yang mau berusaha, kakak doakan kamu bahagia ya dek" ucap Joy sambil tersenyum.
Ayuni sedikit tertegun dengan ucapkan kakak nya, kata itulah yang dia tunggu dan ingin dengar agar hatinya tidak kembali resah.
"Kak, terimakasih" ucap Ayuni.
"Sama-sama, pelan-pelan saja jangan terburu-buru nanti sakit, dan semuanya akan indah pada waktunya" kata Joy sambil tertawa.
"Kakak!" teriak Ayuni paham betul dengan maksud dari ucapan kakak nya.
Obrolan itu berakhir karena anak kedua Joy yaitu Vicky merengek meminta makan, Ayuni sedikit lega karena dia terhindar dari pertanyaan penuh godaan dari kakak nya.
Di ruang tamu Devan yang sedang mengobrol bersama sang mertua mengerutkan keningnya karena Ayuni sangat lama.
"Ayah, aku mungkin akan menyusul Ayuni ke atas apa tidak apa?" tanya Devan sopan.
"Tidak apa nak, mungkin Ayuni sedang bercerita dengan kakak nya, dia selalu menghabiskan waktu lama saat berada di kamar Almrhum kembaran nya" jelas Ayah Robert.
Devan hanya mengangguk, dia tau kalau istrinya memang memiliki kembaran, lalu Devan pun pergi ke lantai atas.
Sesampainya di kamar atas benar saja Devan melihat Ayuni yang sedang duduk termenung di meja belajar.
"Ayo kita pulang" ucap Devan.
"Astaghfirullah.. kapan kakak datang" Ayuni nampak kaget.
"Makanya jangan bengong, ayo" Devan berniat pergi lagi, tapi langkahnya terhenti karena suara Ayuni.
"Ya masuk harusnya ngucapin salam ke, ini main nyelonong nggak sopan, banget" cerocos Ayuni sambil berjalan dan karena tak melihat jalan Ayuni jadi menubruk tubuh Devan.
Awww !
Ayuni mengusap kening nya yang menabrak punggung suaminya, posisi Devan saat ini memang membelakangi nya.
"Kalau jalan itu pakai mata bukan pakai bibir, dasar ceroboh" ucap Devan sinis.
"Salah sendiri ngerem mendadak, ya ketabrak kan" sahut Ayuni tak mau kalah.
"Kalau di bilangin itu diam bukan ngejawab terus, dasar___" Devan tak jadi melanjutkan ucapan nya.
"Dasar istri cantik" lanjut Ayuni sambil berlalu pergi duluan.
Meninggalkan Devan yang melongo karena semakin kesini melihat banyak tingkah aneh dari gadis bercadar itu.
🌹
Makasih yang sudah mampir dan support cerita aku🤗
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
Beberapa x sy menemukan penerapan cadar yg kyknya slh kaprah..
Ini edukasi dan debatable.. Mari kita Adu argumen yg fair.. Dari mana dasarnya?,apa alasannya?
Dan setelah menikah krn sdh mahramnya istri tdk "lepas" cadar??? Bahkan lepas pakaian pun gpp.. Ini kok msh di pke cadarnya ketika sdh di kamar bareng suami?
itu hanya obsesi
jadi devan bisa bantu kamu