Dewasa ❤️
Dari awal pertemuan mereka hanyalah kesengajaan,tapi kejadian naas itu makin membuka obsesi laki-laki itu juga makin menjadi .Bahkan identitas pria itu adalah Dosennya sendiri hingga semua berlanjut dengan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka hingga keputusan mereka menikah disepakati oleh kedua orang tua mereka hingga awal perjalanan mereka selalu ada masalah yang selalu menghiasi kehidupan mereka.
seberapa kuat hati wanita itu untuk pria itu yang nantinya menjadi suaminya kelak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Momen romantis keduanya
Seketika Natasya memalingkan pandangannya kearah samping dengan sedikit tangannya menarik tangan Mario.
"Lepas,kalau ada orang lihat bagaimana."ucap Natasya yang takut dengan kehadiran seseorang ditempat itu.
"Kamu tenang saja sayang,pulau ini aman tidak sembarang orang bisa masuk ke pulau ini."
"Memang ini pulau milikmu,sampai kamu bicara seperti itu." ucap Natasya dengan nada ketus.
"Ini memang pulau milik keluargaku" mendengar jawaban itu,sontak Natasya kaget mendengar pernyataan itu.
"Jangan bohong kamu." jawab Natasya yang masih tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh suaminya itu.
"Aku tidak bohong sayang, Pulau ini memang milik keluargaku.Kita pun bebas melakukan apapun yang kita mau disini." jawab Mario yang berkata apa adanya.
Natasya pun tak menyangka sekaya ini suaminya,hingga memiliki Pulau sendiri.Mario langsung menarik tangan Istrinya untuk masuk ke dalam Villa yang sudah dipersiapkan oleh Mario.
Isi didalam Villa nampak begitu lengkap dengan keadaan dapur yang juga sudah siap dengan beberapa bahan makanan dan cemilan.
Natasya langsung menuju ke kamar mereka yang langsung tertuju kearah pantai.Natasya berdiri terdiam menikmati suasana sore itu, Tiba-tiba Saja Mario memeluk istrinya dari belakang sembari memberikan kecupan di bibir manis Natasya.
"Kamu." ucap Natasya yang spontan kaget dengan apa yang suaminya lakukan.
"Kenapa sayang." bisik Mario tepat ditelinga Natasya sembari memberikan kecupan dileher Natasya.
"Geli." ucap Natasya yang risih dengan apa yang dilakukan oleh suaminya.
Mario langsung mengangkat badan Natasya dan langsung meletakkan di tempat tidur.Dengan posisi mereka berdua saling berhadapan sembari Mario memberikan senyuman didepan istrinya.
Sedangkan Natasya mencoba bangun dari tidurnya yang saat itu kedua tangannya ditahan oleh Mario.
"Lepas."
"Tidak sayang." jawab Mario yang langsung melumat bibir Natasya hingga keduanya terlarut dalam gairah mereka.
Hingga Mario membuka satu-persatu baju milik istrinya dengan posisi mereka saling berciuman hingga keduanya dalam keadaan polos.
Mario tak hentinya menyerang istrinya hingga keduanya menikmati waktu santai mereka berdua dengan kemesraan mereka.
Natasya pun tak dapat menolak setelah apa yang dilakukan oleh suaminya yang terus menyerangnya hingga keduanya terlarut dengan rasa terpuaskan.
Posisi Mario berada di atas badan istrinya yang terus melakukan hubungan badan hingga Mario terus menggerakkan cepat pinggangnya yang tak berhenti terus.
"Ini nikmat sayang." bisik Mario yang terus melakukan itu sampai Mario benar-benar dibuat ketagihan oleh istrinya yang terus memberikan nikmat.
"Ak-ku mau keluar." desah Natasya yang sudah tak bisa menahan sesuatu.
"Kita keluar bersama-sama." bisik Mario yang makin mempercepat gerakannya hingga kedua merasakan puas.
Natasya benar-benar dibuat kelelahan oleh keinginan Mario, sedangkan Mario tak hentinya menghujani ciuman di wajah Natasya.
"Lepas." ucap Natasya yang benar-benar kesal dan marah.Karena ulahnya dia Natasya benar-benar merasa kelelahan bahkan semua badannya benar-benar remuk.
"Kamu mau kemana?" tanya Mario pada istrinya.
"Aku mau ke kamar mandi." jawab Natasya yang masih menahan sakit di pinggangnya.
"Aku sekali juga." ucap Mario yang langsung saja berdiri dan menggendong Natasya.
"Aku bisa sendiri." jawab Natasya dengan nada sedikit teriak pada Mario.
"Jangan protes sayang." jawab Mario yang pada akhirnya mereka berdua mandi bersama dikamar mandi.
Beberapa menit kemudian
Mereka sudah selesai mandi dengan ekspresi Natasya yang masih kesal.Karena ulah Mario nampak jelas jejak merah tepat dilehernya yang begitu banyak karena ulah suaminya sendiri.
"Bagaimana ini,banyak sekali ." gumam Natasya yang berdiri didepan cermin yang nampak kebingungan dengan keadaannya sekarang yang bingung harus berbuat apalagi.
"Ada apa sayang?" tanya Mario pada istrinya yang masih berdiri didepan cermin.
"Lihat ini, gara-gara ulahmu leherku memerah seperti.Bagaimana jika orang lain lihat keadaanku seperti ini." ucap Natasya yang benar-benar kesal pada ulah suaminya yang seenaknya saja membuat lehernya seperti ini.
"Tidak akan ada orang melihat,sebaiknya kita makan malam." ajak Mario yang yang mengajak istrinya makan malam.
Natasya hanya menurut perintah suaminya yang langsung menarik tangannya. Akhirnya mereka pergi ke dapur dan tiba-tiba saja sudah ada beberapa makanan sudah siap diatas meja makan mereka.
"Ayo sayang kita makan malam."
"Iya." jawab Singkat Natasya yang masih kesal dengan suaminya.
Natasya duduk terdiam sembari menatap makanannya."Kenapa diam saja,ayo dimakan sayang." perintah Mario pada istrinya yang hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan dari suaminya.
Natasya langsung makan makanan yang sudah tersedia diatasi meja. Setelah selesai makan malam, mereka duduk santai di dekat kolam renang yang saat itu Natasya terlihat duduk menikmati indahnya malam di taman didekat kolam renang.
Mario pun datang menyusul kearah istrinya yang nampak duduk terdiam sembari menikmati suasana malam.
Mario langsung duduk disamping istrinya sembari memeluk disampingnya.
"Nanti dingin." ucap Mario yang tiba-tiba datang menyelimuti tubuh istrinya dengan selimut hingga posisi keduanya saling berpelukan.
Kehadiran Mario membuat Natasya sedikit kaget yang tiba-tiba saja datang menyelimuti badannya dengan selimut tebal sembari dia memeluk tubuhnya.
"Mulai lagi." ucap Natasya pada Mario yang datang-datang memeluk tubuhnya,hingga Mario sengaja menyelimuti sembari memeluk badan istrinya.
"Lumayan hangat." jawab Mario sembari mengecup pipi istrinya sebelah kanan dengan ekspresi gemas pada istrinya itu.
