NovelToon NovelToon
Terpikat Pesona Gadis Lugu

Terpikat Pesona Gadis Lugu

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:740.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ceritaku

Berawal dari pertemuan yang tidak di sengaja, ketika Raisa di paksa ikut oleh papa nya ke sebuah acara pesta colega bisnisnya dengan tujuan agar putrinya itu memikat seorang pengusaha kaya. Sehingga bisa di manfaatkan untuk membantu krisis keuangan di perusahaan nya.

Ketika ingin kabur dari acara pesta, Raisa melewati sebuah kamar hotel yang membuat nya penasaran.

"Ahh "

Karena penasaran, Raisa malah menggangu dua insan yang saling bergelut manja di dalam kamar itu. Tatapan tajam dari pria tampan membuat Raisa terkejut dan jerat di dalamnya.

Sejak saat itu, pria yang Bernama Yoga mencari cara untuk mendapatkan gadis itu.

Bagaimana kisah selanjutnya?? yukk ikuti alurnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keluar Dari Neraka

Niko tiba di kediaman Bram, sesuai perintah dari tuan muda Yoga. Pria yang memiliki tinggi 187cm, kulit sawo matang, rahang tegas, tatapan tak kalah dingin dengan Yoga, meskipun yoga lebih dingin dari nya. Ia turun dari mobilnya dan berjalan masuk ke rumah yang sudah terbuka menyambut kedatangan nya.

Bram menyambut kedatangan Niko, ia tahu Niko adalah orang kepercayaan Yoga, jadi ia harus melayani Niko dengan baik.

"Silahkan duduk" tawar Bram.

"Iya tuan, duduk lah terlebih dahulu" sahut Melinda tersenyum ramah.

"Tidak perlu, di mana nona muda?" tanya Niko.

"Jangan terlalu terburu buru" ucap Melinda, ia mengambilkan air untuk Niko minum. Namun, pria itu tidak sembarang menerima tawaran dari orang asing.

"Waktu saya tidak banyak, cepat bawa nona muda keluar!" tegas Niko dengan sorot mata dingin.

"Bawa dia cepat" titah Bram pada Melinda.

"Baik pa" Melinda langsung menaiki anak tangga, ia bergegas menuju ke kamar putri tirinya itu.

"Heh, gadis malang! cepat kemasi barang barang mu itu!"

Raisa menoleh, ia yang kelelahan mendobrak pintu menjadi tidak berdaya.

"Mau apa lagi kau?" sinis Raisa

"Berani sekali mulut mu!" hardik Melinda hendak menghajar Raisa, namun teriakan Bram dari bawah menghentikan nya.

"Cih, ayo cepat bangun! kau harus segera pergi dari rumah ini! parasit!" maki Melinda menyeret Raisa keluar.

Gadis malang itu menarik kopernya terburu-buru karena seretan tangan Melinda yang begitu kuat.

"Nih wanita yang tuan minta, bawa dia pergi dan jangan sampai dia kembali lagi!" ucap Melinda pada Niko. Ia mendorong Raisa ke hadapan Niko, membuat Raisa tersungkur di hadapan Niko.

"Dia sudah menjadi bagian dari kami, anda tidak berhak bertindak kasar kepadanya!" tegas Niko membantu Raisa berdiri, ia tidak suka melihat perlakuan mereka terhadap wanita lemah seperti Raisa.

Niko memeriksa kondisi Raisa, sudut bibirnya terdapat bekas darah, seperti nya bibir Raisa terluka. Bagian tulang pipi nya juga lebam.

Raisa menjauhkan tangan Niko dari wajah nya, Niko merupakan orang asing bagi dirinya.

Niko menghela nafas, ia menatap Bram dan Melinda secara bergantian, lalu mengeluarkan surat perjanjian yang sudah di tandatangani oleh Bram tadi.

"Sesuai kesepakatan yang tercantum di dalam surat ini, kondisi Nona muda harus dalam keadaan sehat, tidak ada lecet, apalagi cacat. Jika itu terjadi, maka bantuan akan di kurangi sebanyak 20%" jelas Niko membuat Bram dan Melinda kaget.

"Sejak kapan peraturan itu ada?" protes Bram.

"Sayang sekali tuan Bram, anda terlalu bersenang hati dengan imbalan uang. Sampai sampai anda tidak membaca isi surat nya!" cibir Niko mencemooh.

"Sial!" umpat Bram kesal.

Niko melirik Raisa sebentar, lalu kembali menatap Bram.

"Nona kami memiliki banyak luka di tubuhnya, apalagi sudut bibirnya dan juga pipinya. Terdapat luka baru yang kalian berikan. Jadi, saya akan memotong 30%bantuan keuangan itu!"

"Tapi, itu tidak bisa terjadi!" protes Melinda.

"Ayo nona muda, kita tidak punya banyak waktu" ucap Niko mengabaikan protesan Melinda dan Bram.

"Sudah lah pa, setidaknya kita memiliki 70%" ucap Mawar dari arah belakang Bram dan Melinda. Entah sejak kapan Mawar berada di sana mereka tidak tahu.

"Yah, kamu betul. Hidup kita juga sudah terbebas dari gadis pembawa sial itu!" gumam Melinda senang. Sementara Bram malah terdiam dan merasa sedikit sendu. Ia sebenarnya tidak terlalu ingin melakukan semua ini pada Raisa, namun hanya ini jalan satu satunya untuk menyelamatkan perusahaan nya.

"Udah lah pa, kan papa masih punya aku. Papa gak akan kesepian" hibur Mawar memeluk papa tirinya.

Bram tersenyum, ia membalas pelukan Mawar.

"Terimakasih" balasnya.

...----------------...

Suasana di dalam mobil terasa canggung, Raisa hanya duduk diam menatap ke luar jendela mobil.

"Setidak nya aku sudah terbebas dari neraka itu" batin Raisa.

Hembusan nafas lega dan gusar dari Raisa menarik perhatian Niko yang duduk di kursi depan samping kemudi.

"Apa yang anda pikirkan nona?" tanya Niko tanpa menoleh.

"Huh?" kaget Raisa menatap pada Niko. Lalu menggeleng pelan.

"Aku tidak memikirkan apapun, aku hanya merasa lega telah keluar dari neraka itu. Tapi, aku malah kepikiran tempat baru ku nanti, apa akan lebih parah di bandingkan dengan mereka yang baru aku tinggalkan" jelas Raisa jujur.

Niko tersenyum tipis, Raisa gadis yang polos. Bisa bisanya dia berbicara sejujur itu pada Niko.

"Anda tenang saja, mungkin nanti anda akan nyaman di tempat baru. Tapi, jika anda masih tidak merasa nyaman, maka berusaha lah untuk tetap nyaman. Sampai kau benar benar paham keadaan tempat yang sedang kau tinggali" jelas Niko.

Raisa tidak sepenuhnya paham, tapi ia mencoba untuk terlihat paham.

Selama 30 menit perjalanan, akhirnya mereka tiba pada tempat tujuan.

"Sudah sampai nona, silahkan turun!" ucap Niko membukakan pintu mobil untuk Raisa.

"Makasih tuan" ucap Raisa sungkan.

"Jangan panggil saya Tuan" tegur Niko.

"Lalu?" bingung Raisa menatap Niko. Panggilan apa yang harus ia gunakan pada Niko, sedang kan dia saja tidak tahu siapa nama pria tampan ini.

"Panggil saya Niko, hubungi saya jika nona merasakan kesulitan" ucap Niko.

"Baiklah" jawab Raisa tersenyum canggung.

"Ikuti saya" tutur Niko.

Raisa mengangguk, ia mengikuti Niko dari belakang. Matanya terpesona dengan bentuk rumah yang ada di depan matanya.

"Ini rumah atau istana?" pikir Raisa, namun ia tidak berani buka suara. Raisa hanya diam dan memendam rasa kagumnya. Dirinya tidak terlalu miskin, namun juga tidak terlalu kaya. Rumah bak istana ini sangat memukau di mata Raisa.

Taman yang indah, rumah yang sangat besar. Interior mewah namun terlihat seperti sederhana.

"Wahh...Bagus banget" teriak Raisa di dalam hati ketika ia memasuki rumah itu. Hampir saja Raisa melompat saking ia terpesona dengan rumah ini.

"Sebelah sini nona, Tuan muda sudah menunggu anda di sana" tunjuk Niko ke arah sebuah pintu yang masih tertutup rapat.

Niko membukakan pintu dan mempersilahkan Raisa masuk.

"Silahkan masuk nona"

"Terimakasih" balas Raisa. Niko mengangguk pelan, lalu menuntun Raisa ke mendekati sebuah meja yang kursinya seperti membelakangi mereka.

"Siapa yang duduk di balik kursi besar itu?" tanya Raisa berbisik pada Niko.

"Nanti anda juga akan tahu" jawab Niko juga dengan suara berbisik.

Raisa mengangguk, namun dirinya mendadak menjadi gugup. Ia takut orang yang berada di balik kursi itu lebih kejam dari papa nya. Ia masih memikirkan soal nasib hidupnya.

"Tuan muda, gadis itu sudah ada di sini" ucap Niko memberitahu.

Ekhem~

Yoga berdehem, namun ia masih belum berbalik menghadap kearah mereka.

"Silahkan pergi!" ucap Yoga.

"Baik tuang!" jawab Niko menunduk hormat. Raisa melenguh heran, baru sampai sudah di suruh pergi, pikirnya. Ia berjalan mengikuti Niko.

"Kenapa anda mengikuti saya nona?" tanya Niko heran.

"Bukan kah kita di suruh pergi?" tanya Raisa heran.

"Dasar bodoh! Kau tetap di sini!" maki pria yang secara perlahan memutar kursinya menghadap ke arah Raisa dan Niko.

"Kamu????" tunjuk Raisa kaget.

"Wah ternyata kamu masih ingat aku ya" kata Yoga tersenyum miring.

"Siapa yang bisa melupakan seseorang yang arogan dan tanpa rasa tanggung jawab membuat baju ku kotor! Lihat!!! Lihat ini!!!!" tunjuk Raisa pada baju nya.

"Kenapa? apa pay*dara mu terlalu kecil?" cibir Yoga membuat Raisa menoleh pada arah jari nya menunjuk.

Cepat cepat ia menurunkan jarinya yang tidak sengaja menunjuk ke arah *********** yang berukuran sedang.

"Maksud ku, baju ku!!" ulang Raisa berteriak, ia melirik ke arah Niko, ia meminta bantuan pada Niko. Tapi, Niko sudah pergi, ternyata ia hanya berdua saja dengan pria arogan ini.

Yoga bangkit dari kursinya, ia beranjak mendekati Raisa.

"Mau apa kau??" tanya Raisa mulai terlihat panik, ia melangkah mundur setiap Yoga melangkah mendekati nya. Tanpa sadar ia sudah mentok pada dinding.

...----------------...

1
Cinta Aini
bahagiax ketemu adik nya
Yeni Marlina
Luar biasa
Iam Sheunyuukk
suka crita nya
ιda leѕтary
Thor kamu gapunya ide laen apa yak, masa setiap kali ketemu nabrak terus
Ceritaku: suka kali yang nabrak nabrak😅😅
total 1 replies
ιda leѕтary
Dasar si raisa nya aja yg kekanakan, padahal cuman salah faham, udh diajak ngomong baik² malah gamau, si yoga juga bego, CEO tapi bego heran akutu
ιda leѕтary
Trio kocakkk 😂
ιda leѕтary
Baru nemu novel ini, pas bab ini asgata aku ngakak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita Herlina
ohh...begitu toh
Mamah zaki
raisah,,ga dewasa bnget harus nya setiap ada mslh do bicarakan baik² jngan kya gitu,,ga seneng sikap raosa
Haryatun Widiastutik
sumpah ngakak,,,, perutku sampai kram....😂😂😂
Zulfa Ali
Roy anak cerdas kritis...
Zulfa Ali
Suci Roy sayang ny momy ayah... Bnr tuh kt aunty jul yg salah perbuatanny.. DR dlm perut lahir smp skrg jg kamu *SUCI* ROYYY..
Zulfa Ali
Lupa ya bung gk di kunci.... Kasian dheh ah eyke💃💃💃
Zulfa Ali
😑😑😑Hmm buat tinggalan ternyata... Niko... Selamat jalan... Budi baik mu akan tetap terkenang... 😭😭😭
Zulfa Ali
🤣🤣🤣😚😚
Zulfa Ali
, 😍😍
Naufal Azka
wajar sih
si cew diawal jg udah bnyak brkorban.
awal hubungan mrk emg buruk bgitu pun wkt pergi. jd ya skt hati itu n kecewa msh ada wlau cinta
Nanih Pemil
.😂😂😂😂
Zulfa Ali
Papa nya kalow ahh bukan Roy yg mau di temuin.... Kidding mommm🤣🤣🤣😚😚🔥🔥🔥🔥🔥
Neng Desy
yo lanjut lagi Thor bikin Raisa luluhkan hatinya utk yoga dong Thor,,kasiian sama Roy anaknya sllu saja merinduka sosok papanya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!