System Fantasy

Klein berjalan lurus ke arah selatan, tempat yang dikuasai oleh keluarga Bourdock.

Langit merah di sepanjang perjalanan, membuat Klein merasa tidak nyaman.

Hawa-Hawa aneh pun terus menggangu pikiran Klein. "Sebenarnya apa yang terjadi?"

Klein menghentikan langkahnya. Dia berdiri diam di atas hamparan rumput yang luas.

Menatap ke arah dua matahari. "Perasaan ini, sangat familiar untukku."

Aroma, suasana, angin sejuk, semua itu adalah proyeksi kematian yang dirasakan Klein saat sekarat di bumi.

"Apakah sesuatu yang berasal dari kematian datang ke sini?" Klein sangat yakin, sebuah mahluk penuh dosa telah mendatangi Benua Biru.

"Jika itu adalah kematian, berarti neraka ...."

Bulu kuduk Klein berdiri, perasaannya tidak pernah salah.

Desiran rumput yang terdorong angin. Kegelapan merata ke seluruh arah, sebuah portal berwarna hitam memunculkan mahluk tak berbentuk.

Mereka memiliki banyak mata, dan ribuan belatung di lipatan kulitnya.

Aura kegelapan yang sangat kuat, hingga bau yang menjijikan membuat Klein merasa mual.

"Itu adalah iblis."

3000 Iblis datang di tempat itu. Mereka berjalan serempak ke arah depan.

Klein sudah mengepalkan tangannya erat, tapi iblis-iblis itu melewatinya seolah Klein tidak ada di sana.

Dengan kebingungan yang memuncak, Klein hanya diam, dan melihat pasukan iblis itu menghilang dari kejauhan.

"Liz!"

Klein melanjutkan kembali perjalanannya.

***

Tebing-tebing es tercipta, itu adalah pertarungan antara Kepala Keluarga Swan't, dengan seorang pria yang telah kehilangan kewarasannya.

Michiel Swan't, ibu kandung dari Chaleristha mengeluarkan darah dari sudut bibirnya.

Pertarungan yang telah dia jalani selama beberapa jam ini, sungguh membebankan jiwa dan raganya.

Apalagi lawan yang kali ini dia hadapi, adalah sosok yang dikenal sebagai pahlawan revolusi. Bersama tiga temannya yang lain

Dia adalah Mordov dari Keluarga Ground yang agung.

Luka parah yang dideritanya akibat Klein, membuat mental Mordov terguncang.

Apalagi saat merpati putih tidak mau bergerak, ataupun hanya berbalik arah.

Dia seakan gila karena Klein.

Bisikan-bisikan iblis terus berdengung di kepalanya. Sampai di 3 tahun lalu, Mordov tidak bisa lagi menahan kegilaan.

Dia menghancurkan apapun yang dilihatnya. Jika Mordov tidak bisa membunuh Klein, maka Mordov akan membunuh semua orang yang mengenal Klein.

Keluarga Glant, Keluarga Swan't sebagai besan, hingga Elizabeth itu sendiri.

Tentu saja keluarga Glant tidak mau Mordov bersikap kurang ajar. Mereka membuat Mordov harus terbaring di kasur selama 2 tahun.

Saat dia sudah sembuh. Mordov mengubah targetnya. yang paling lemah di antara targetnya, yaitu Keluarga Swan't.

....

Mordov menatap Michiel dengan tajam. Bibirnya tidak berucap, tapi Michiel tahu apa yang ada di dalam hatinya.

"Kau sangat pengecut, kau tidak pantas menyandang Keluarga besar!"

Tidak ada jawaban dari Mordov. Energi angin di tangannya semakin besar. Angin berwarna hitam, yang tajamnya bisa memotong besi seperti tahu.

Itu adalah Teknik khas milik Mordov, Teknik Angin Pedang. Tidak terhitung banyaknya korban yang telah teknik itu telan.

Dengan memadatkan angin sedemikian rupa, lalu memipihkannya sampai setipis silet, sesuatu yang spektakuler akan tercipta.

Teknik Mordov itu sering menciptakan hujan darah di medan perang.

Namun, Michiel sendiri tidak lemah. Dia adalah wanita yang memiliki ranking 25 di Guild Petualang.

Memiliki elemen es yang begitu dahsyat, dan yang terkuat di Benua Biru.

Dalam pertarungan tangan kosongpun, Michiel tidak akan mengalami kesulitan.

....

Benturan kembali terjadi. Gunung-gunung es raksasa, pusaran angin yang kuat, beradu, menghancurkan apapun yang dilewati.

Di tengah bencana itu, Michiel dan Mordov beradu ilmu beladiri.

Tinjuan yang keras, tendangan tanpa ampun, membuat Michiel terdorong mundur.

Mau bagaimanapun, Mordov adalah pria yang telah berjuang bersama Shanzian Trixia.

Dia sudah melewati banyak sekali pertarungan dengan orang-orang kuat, bahkan Raja Benua sebelumnya pun pernah Mordov lawan.

Michiel mengirimkan sinyal telepati pada anaknya.

Jika seseorang mempunyai sihir yang melimpah, dia bisa menyatukan hati dengan hubungan darahnya.

Dan Michiel adalah penyihir yang kuat. Sekedar mengirim telepati pada buah hati, tidak akan menjadi kesusahan.

"Nak, sampai jumpa lagi di surga."

***

Klein terus berlari di dalam hutan, sampai terdengar suara tangisan yang membuatnya terkejut.

"Hantu?!"

Saat mengedarkan penglihatan spiritualnya, Klein melihat seseorang sedang menangis di balik pohon.

Dia mendekati wanita itu secara perlahan. Terlihat rambut perak yang menyentuh tanah, serta jubah kumal yang jelek di mata Klein.

Kulitnya seputih salju, dan suaranya sangat Klein kenali. "Kakak ipar ...?"