Bagaimana bila di malam pernikahan mu dengan kekasih mu, kamu malah menemukan calon istri mu sedang bermesraan dengan pria lain dan kamu yang merasa frustasi malah mabuk - mabukan dan dengan tidak sengaja malah merenggut kesucian dari gadis yang sudah kamu anggap sebagai adik kandung mu sendiri.
Itu semua terjadi pada Aydan Atallah Balendra yang merenggut sesuatu yang berharga dari gadis berkaca mata yang cantik dan periang juga sangat menyayangi nya yang bernama Nara Ayesha Razkya sehingga gadis itu berubah jadi gadis dingin yang sangat membenci nya.
Akankah Aydan dapat mengembalikan keceriaan dan kasih sayang Nara pada nya, atau sebalik nya rasa benci yang akan semakin bertambah saat Aydan berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkan maaf dari Nara. Dan apakah cinta akan tumbuh dalam hati kedua nya? Kalian bisa membaca nya dalam novel ini yang merupakan lanjutan dari novel Terjebak Cinta CEO Tampan. Semoga suka🥰🥰🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liest Holiest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Setelah selesai makan malam Fika dan Nanda masuk ke kamar mereka sedangkan Aydan dan yang lain nya berkumpul di ruang keluarga untuk menghabiskan waktu bersama dengan bermain game dan mengobrol. Di sana juga tersedia beberapa cemilan, kue dan minuman kaleng untuk menemani mereka melewati malam ini. Seperti itu lah mereka bila sedang berkumpul bersama.
" Nara bagaimana kalau kita ke kamar sekarang? Aku mau cerita sesuatu pada mu" Alea menyuapkan satu potong kue ke dalam mulut nya.
" Cerita apa sih, kayak nya gak sabar banget buat cerita. Kenapa kamu gak cerita di sini saja?" Nara mengerutkan kening nya seraya menyuapkan cemilan ke dalam mulut nya.
" Paling juga soal cowok nya yang tidak bisa di hitung dengan jari itu" Rifki yang juga bisa mendengarkan percakapan antara dua gadis itu menimpali dengan nada mengejek nya.
Memang seperti itu lah Alea, dia sering gonta ganti pasangan sampai - sampai jumlah mantan nya tidak bisa di hitung dengan jari tangan nya, itu berarti sudah belasan kali Alea berganti pasangan. Namun walau pun begitu Alea masih bisa melindungi diri nya sendiri dengan batasan - batasan pacaran yang sewajar nya dan tidak melibatkan kontak fisik yang berlebihan.
Berbeda dengan Nara yang tidak pernah berpacaran satu kali pun, mungkin selain karena Nara tidak tertarik dengan itu. Para pria juga lebih banyak yang mencibir nya dari pada menyatakan cinta mereka karena kaca mata tebal yang dipakai Nara dan juga rambut yang selalu dia kepang atau kuncir membuat nya terlihat seperti gadis culun. Padahal di balik penampilan sederhana Nara, tersembunyi kecantikan yang luar biasa di dalam nya dan yang tahu itu hanya mereka yang dekat saja dengan Nara.
" Alea, sudah ku bilang kan kalau kalian jatuh cinta pastikan dulu bahwa pria itu benar - benar tulus mencintai kalian" Angga yang juga ada di sana ikut menimpali. Angga sudah berulang kali menasehati gadis itu, namun Alea tidak pernah menghiraukan nya. Masuk lewat telinga kiri keluar lewat telinga kanan, seperti itulah Alea.
" Ya, pastikan kalau pria itu mencintai kalian dan bersungguh - sungguh ingin menikahi kalian" Aydan ikut berbicara. " Seperti aku ini, sekali pacaran langsung menikah" tambah Aydan lagi dengan percaya diri.
Kini Aydan dan Rifki sedang bermain game di atas karpet di depan sofa tempat duduk yang di duduki oleh Alea, Nara dan Angga. Ke tiga pria itu bermain game secara bergiliran dan Angga sedang menunggu giliran nya.
" Ish, kalian tidak tahu saja kalau pria yang pernah menjalin hubungan dengan ku semua nya sangat serius pada ku. Saking serius nya mereka, mereka ingin aku bawa ke rumah ku untuk bertemu dengan mami dan papi untuk bisa menikahi ku" ucap Alea dengan percaya diri.
" Lalu kenapa kamu belum menikah dan malah sibuk bergonta ganti pasangan" Angga mengerutkan kening nya menatap gadis yang ada di hadapan nya.
" Ya Alea kenapa?" Nara ikut merasa penasaran dengan apa yang akan menjadi jawaban gadis yang selalu bersama nya sejak bayi itu. Sedangkan Aydan dan Rifki yang sedang bermain game pun ikut menajamkan telinga mereka tanpa menghentikan permainan yang sedang mereka mainkan.
" Tentu saja karena aku tidak mau menikah dengan mereka, aku belum menemukan yang tepat untuk menjadi suami ku" jawab Alea dengan santai nya membuat semua nya memutar bola mata mereka malas.
" Memang pria yang bagaimana yang ingin kamu jadikan suami?" Nara membetulkan kaca mata nya yang melorot.
" Aku ingin pria yang setia dan humoris seperti papi, dan jangan lupa kalau dia juga harus tampan dan juga mapan" Alea terkekeh saat mengatakan nya.
" Kenapa tipe yang kau sebut itu seperti kak Rifki?" Nara tampak berfikir dan mendapatkan jitakan pada kening nya.
Pletak.
" Aw, kenapa kamu menjitaku?" Nara meringis seraya mengusap kening nya yang terasa panas.
" Mulut mu itu Nara" Alea mendengus kesal. " Mana ada tipe pria idaman ku ada pada kak Rifki, yang ada kebalikan nya semua" Alea memutar bola mata nya malas.
" Cih, lagi pula siapa yang mau jadi suami gadis seperti mu, dasar sok kecantikan!" Cibir Rifki.
" Emang gue cantik, emang kenapa ha? Jomblo sirik aja" Alea melempari Rifki dengan cemilan yang ada di hadapan nya membuat Rifki tidak berkonsentrasi dan kalah dalam permainan melawan Aydan.
" Dasar cewek rese!" Rifki menatap tajam Alea dan langsung berdiri bersiap menghampiri Alea sedangkan Alea yang merasa diri nya terancam langsung berdiri dari duduk nya.
" Dasar jomblo, wlleek" Alea balik mengejek Rifki dan setelah itu dia langsung berlari menjauhi semua nya dan keluar dari ruang keluarga untuk pergi ke kamar nya. Kalau dia tetap berada di sana, sudah di pastikan kalau diri nya akan habis di serang oleh Rifki. Bisa dengan di kelitiki sampai ngompol atau terkena sentilan di kening nya.
Rifki yang merasa geram pun langsung berlari mengejar Alea namun dia tidak bisa mendapatkan gadis itu karena Alea dengan cepat masuk ke dalam kamar nya dan mengunci nya sedangkan Angga, Aydan dan Nara tertawa seraya menggelengkan kepala mereka melihat kelakuan ke dua anak itu yang tidak pernah akur sejak dulu.
" Kapan mereka bisa akur ya?" Nara menatap punggung Rifki yang menghilang di balik tembok seraya berusaha menghentikan tawa nya.
" Entahlah, mereka dari dulu sampai sekarang selalu seperti itu" Angga menggelengkan kepala nya.
" Tapi apa kalian tidak berfikir kalau mereka serasi?" Aydan terkekeh saat mengatakan nya.
" Ish, kalau mereka menikah pasti di rumah mereka tidak pernah sepi. Selalu saja ada yang mereka ributkan" Nara ikut terkekeh seraya membayangkan Alea yang menikah dengan Rifki dan di rumah nya itu terlihat ramai dengan perdebatan diantara mereka.
" Kalian benar, mungkin saja mereka berjodoh" Angga ikut terkekeh.
Jangan lupa like, vote dan kome. Jangan lupa juga klik tanda hati untuk menambahkan ke favorit kalian dan berikan hadiah yang buanyak untuk karya ini. Terima kasih 🙏🙏
spill visual aydan dan nara dong plis 🙏🏼🥰🥰