NovelToon NovelToon
Incaran Bos Sendiri

Incaran Bos Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nita03

bekerja di sebuah perusahaan besar tentunya sebuah keinginan setiap orang. bekerja dengan nyaman, lingkungan kerja yang baik dan mempunyai atasan yang baik juga.
tapi siapa sangka, salah satu sorangan karyawan malah jadi incaran Atasannya sendiri.
apakah karyawan tersebut akan menghindar dari atasan nya tersebut atau malah merasa senang karena di dekati dan disukai oleh Atasannya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Halaman Delapan

***

Ternyata sampai jam pulang kerja Maxim tidak kembali ke kantor, Laudya merapihkan barang-barang nya sebelum pulang.

Laudya Mengecek Hp nya takut ada pesan penting, dan ternyata hanya pesan dari Adiknya yang mengatakan ingin menitip jajanan yang sering di jual di pinggir jalan.

Setelah merapihkan meja kerjanya, Laudya tidak langsung meninggalkan meja kerjanya. ia akan berdiam dulu beberapa menit ke depan menunggu suasa kantor agak sepi.

Setelah menunggu setengah Jam, Laudya memberanikan diri untuk masuk ke dalam lift dan berharap sudah tidak ada karyawan lainnya.

Laudya baru tahu saat tadi dirinya dari kantin, ia tidak sengaja mendengar bisik-bisik tentang dirinya yang pergi dengan Bu Arumi.

Bahkan ternyata di Grup Pesan nya juga mereka membahas nya, padahal disana masih ada dirinya.

Mungkin mereka berani membicarakan dirinya karena tahu kalau Laudya itu orangnya jarang buka Grup pesan dan semua Grup yang ada di aplikasi pesan nya itu sengaja di Arsipkan, sehingga saat ada pesan masuk tidak akan di ketahui. Bahkan Hp nya aja di aktifkan mode jangan ganggu.

Pintu lift terbuka tepat di lantai paling bawah, disana ia bisa melihat sudah lumayan sepi. Hanya ada Dua oang resepsionis dan beberapa sekuriti.

Laudya berjalan ke arah parkiran, namun ternyata disana ia bisa melihat masih ada beberapa orang.

dan saat kedatangan nya, ada beberapa yang menatap ke arahnya. tapi Laudya berusaha bersikap acuh dan berjalan terus sampai di tempat Motor nya di parkirkan.

Laudya naik ke atas motor dan menghidupkan nya lalu ia meninggalkan Area parkiran.

Ingat dengan pesanan Adik nya, Laudya memutuskan untuk Mampir di dekat taman. Dimana kalau sore hari lumayan rame bahkan banyak penjual Jajanan kaki lim juga.

Laudya menghentikan Motornya di pinggiran jalan dan turun dari atas motor nya. berjalan menuju beberapa penjual yang akan ia beli untuk dirinya, Adiknya dan Ibu nya.

Lumayan banyak penjual Jajanan di sana, ia hanya akan membeli yang ia sukai begitu juga dengan pesanan Marvel.

Saat Laudya baru selesai dan akan kembali ke Motornya, pandangan nya tidak sengaja tertuju ke arah Seberang sana dimana ia melihat ada Maxim dengan seorang perempuan yang sedang berdiri di samping Mobil.

Terlihat keduanya baru akan masuk ke dalam Mobil, namun tiba-tiba saja Matanya tidak sengaja bertatapan dengan mata Maxim membuat Laudya memalingkannya.

Laudya segera naik ke Motor nya dan pergi dari sana, ia takut tiba-tiba saja Maxim memanggil nya.

“Kenapa harus lihat ke arah Seberang sih, kan kalau gini Gue kaya keliatan lagi memperhatikan mereka padahal mah gak sengaja.” Gumam Laudya.

Tapi anehnya ia merasa tidak suka saat melihat Maxim dengan seorang perempuan.

.

Sementara Di tempat yang berbeda, Maxim dan perempuan yang di lihat Laudya tadi masih berada di dalam Mobil.

Perempuan tersebut melirik ke samping. “Kenapa sih Bang tuh bibir di maju-majuin gitu?” Tanyanya sambil terkekeh. Ia tahu alasan Maxim berekspresi begitu.

Maxim menatap sinis Sepupu nya itu, Ya, perempuan tersebut adalah Sepupu nya dari pihak Ayah nya yang tinggal di Bandung.

Dan sekarang akan tinggal di Jakarta sementara karena ia sedang kuliah disana.

“Gak mau tahu, besok kamu harus ke kantor terus ngasih tahu Laudya kalau kamu itu sepupu Abang.” Jawab Maxim.

“Ya, nanti Seina ngenalin diri. Lagian Memangnya Kak Laudya itu suka sama Abang? Atau tahu kalau Abang suka sama dia?” Tanya Seina.

“Enggak sih, tapikan kalau dia berpikir kalau kita Sepasang kekasih. Itu berarti Abang bakalan susah Kalau mau pdkt, yang ada nanti mikirnya Abang Playboy.” Jawab Maxim.

“Kalau menurut Seina Abang itu kurang gercep, coba kalau satset-satset pasti sekarang udah mulai pdkt.” Ucap Seina.

“Tidak segampang itu ya, kalau Abang terang-terangan nanti malah ngehindar. Apalagi kalau dia punya pikiran soal kasta.” Ucap Maxim.

“Gini deh, sering ajak makan bareng aja. terus kalau bisa sesekali antar jemput.” Saran Seina.

“Kalau dianya gak mau?” Tanya Maxim.

“Gak mungkin Abang bakalan nyerah kalau Kak lau nolak, Abang kan orangnya pemaksa.” Ketus Seina.

Maxim tertawa kecil, benar kata sepupu nya itu. waktu Minta di temenin ke acara malam aja ia memaksa laudya.

Tapi tetap saja, ia tidak mau Laudya berpikir kalau dirinya memiliki pacar. Padahal ma kan Maxim dari dulu juga tidak punya kekasih.

*

Laudya di kagetkan dengan pesan masuk dari Maxim yang mengatakan kalau besok pagi akan menjemput nya.

“Kenapa tiba-tiba mau Jemput? kalau pacarnya tahu kan bahaya.” Ucap Laudya.

Laudya belum membalas pesan Maxim, ia sedang memikirkan kata-kata apa yang bagus untuk menolak Maxim.

Laudya: “Sepertinya untuk hari ini tidak bisa Pak, soalnya Saya mau antar Adik saya dulu.”

Maxim: “Bisa bareng kita, pokoknya gak boleh nolak. Nanti saya jemput.”

Laudya tidak membalas pesan Maxim lagi, ia hanya bisa pasrah. mungkin nanti besok ia akan meminta Adiknya untuk berangkat bareng.

barusan itu ia hanya beralasan, seperti nya Laudya lupa kalau Bos nya itu kan orang nya pemaksa dan tidak suka di bantah.

Laudya keluar kamarnya untuk menari keberadaan Adiknya, “Bu lihat Marvel?”

“Ada di kamarnya, ketuk aja pintunya. Belum lama kok masuk kamarnya.” Jawab Bu Mayang.

Laudya pergi ke kamar adiknya, dan mengetuk pintu kamar Marvel. Pintu kamar terbuka.

“Ada Apa, Kak?”

“Besok berangkat sekolah bareng kakak ya.”

“Nanti Kakak telat kalau antar Adek dulu, Sepeda Adek udah bisa di pakai kok.” Balas Marvel.

“Aduh gimana bicaranya ya, pokok nya harus bareng. Nanti Pulangnya Naik ojol, Kakak isi saldo.”

Akhirnya Marvel mau, Laudya tidak kembali ke kamarnya. Ia lebih dulu menghampiri Ibu nya.

“Pesanan buat kapan, Bu?” Tanya Laudya.

“Besok siang, ini mau buat yang tahan lama dulu. sisanya mau nanti pagi.” Jawab Bu Mayang.

“Banyak pesanan kuenya?”

“Gak terlalu juga, Ibu masih sanggup kok buat sendiri.” Jawab Bu Mayang.

Laudya kembali ke kamarnya, mungkin nanti ia akan bangun lebih pagi untuk membantu Ibu nya.

walaupun Bu Mayang sudah mengatakan tidak perlu di bantu, tapi ia akan tetap menantunya.

Mungkin nanti kalau Tabungan nya sudah lumayan banyak, ia ingin membuka usaha kecil-kecilan seperti toko roti atau rumah Makan sederhana untuk Ibunya.

Tapi bukan berarti semuanya di urus oleh Bu Mayang, ia akan mencari orang untuk bantu-bantu Ibu nya.

Mengingat sekarang sudah jadi sekretaris dan Gaji nya lumayan agak besar dari sebelumnya, Laudya jadi yakin akan bisa membuatkan usaha untuk Ibu nya.

1
Nita
happy reading guys, semoga suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!