Qiansa Afika Avrilia terpaksa harus menikahi pemuda yang telah menolongnya. pemuda itu bernama Nanda Aditama Balendra yang tidak dia ketahui bahwa pria itu adalah pria dimasa lalunya. Mereka terpisah selama 7 tahun karena peristiwa mengerikan yang menimpa Fika 5 tahun yang lalu sehingga mereka kehilangan jejak satu dengan yang lainnya. Mereka berusaha untuk saling menemukan satu sama lainnya. Namun ternyata Tuhan mempertemukan mereka dengan cara yang tak terduga bahkan mempersatukan mereka dalam satu ikatan cinta .
Bagaiman perjalanan cinta mereka dan bagaimana Fika menuntaskan masalah mengenai peristiwa mengerikan yang menimpa dirinya?
Ini adalah novel buatan aku sendiri semoga kalian suka saat membacanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liest Holiest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Meting yang dilaksanakan lumayan lancar walaupun ada beberapa hal yang membuat Nanda dan kliennya harus memperbarui dan kembali mendiskusikan beberapa point dalam kerjasama mereka yang lumayan menyita waktu mereka.
Meting hari ini ahirnya selesai agak larut malam. Setelah klien nya pamit meninggalkan Nanda tak lama sekertaris Erika pun pamit duluan karena dia sudah dijemput oleh tunangannya. Ya Erika sudah bertunangan dengan pria yang sudah menjadi kekasihnya sejak masih dibangku kuliah. Erika jatuh cinta pada seniornya dan kebetulan seniornya pun menaruh hati padanya sampai akhirnya mereka pun berpacaran dan langgeng sampai saat ini
Karena memang sudah malam Nanda pun berjalan keluar kafe itu dan berjalan kearah mobilnya dan melajukan mobilnya membelah jalanan malam yang sudah agak lenggang
🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓
Dilain tempat Fika yang hari ini kebetulan baru pulang dari ngojeknya mampir ke sebuah mini market dekat kontarakannya untuk membeli keperluan sehari - harinya karena kebetulan bahan makanan dan stok pembalut yang dia miliki sudah habis jadi dia akan membelinya
" Ini.. yang .. ini dan yang ini" Fika bergumam sendiri seraya memasukan beberapa mi instan dengan aneka rasa dan varian kedalam keranjang belanjaannya. Ya Fika sering makan mi instan karena selain harganya murah buatnya juga gampang dan cepat, cocok untuk Fika yang tinggal sendirian dan mengurus segala sesuatu sendiri. Fika sadar kalau makanan itu tidak baik bila dikonsumsi tiap hari tapi bagi Fika yang penting bisa makan saja dia sudah sangat beruntung
Setelah Fika berhasil mengumpulkan apa saja yang ia butuhkan, ia pun bergegas ke kasir untuk membayar belanjaannya. Karena di depan kasir terlihat kosong, diapaun bergegas langsung menghampiri penjaga kasir, namun saat dia baru ingin meletakan keranjang belanjaannya seseorang dari arah samping kananya meletakan satu krat minuman dingin
" Permisi tuan! saya duluan yang sampai disini" Fika meletakan keranjang belanjaannya diatas meja kasir disamping minuman dingin milik pria itu
Pria yang diajak bicara oleh Fika tak mengindahkan perkataan Fika bahkan tidak memperdulikan Fika sama sekali
" Huufth.. Fika membuang nafasnya kasar "ganteng - ganteng ko tuli sih" Fika menggerutu sendiri yang ternyata terdengar oleh pria dihadapannya
" Apa kamu bilang?" wajah pria itu menampakan raut kekesalan
" Anda tuli tuan, karena tidak mendengar perkataan saya. Apa ada yang salah?"
" Asal kamu tau saya tidak tuli dan saya mendengar dengan jelas apa saja yang kamu bilang" pria itu membalikan tubuhnya yang tadinya membelakangi Fika menjadi berhadapan dengannya. Alangkah terkejutnya Fika saat dia melihat wajah pria itu
" Omg.. bukannya tuan itu tuan kasar yang waktu itu" batin Fika " pantas saja seenaknya dan tidak punya sopan santun" lanjutnya seraya memperhatikan pria dihadapannya dari atas sampai bawah . Ya pria itu adalah Nanda.
Nanda yang baru pulang dari kafe sehabis meting memutuskan untuk mampir di mini market untuk membeli minuman dingin karena mengingat persediaan minuman di apartemennya sudah habis
" Kenapa? Aku tampan bukan? Banyak gadis yang melihatku seperti itu" pria itu berbicara dengan sombongnya
" Ish.. pd sekali anda" Fika memutar bola matanya malas " percuma tampan kalau kasar dan suka seenaknya" Fika yang sudah jengah meladeni pria sombong dihadapannya memutuskan untuk mengacuhkannya dan membayar barang belanjaannya yang sudah dihitung oleh penjaga kasir disana dan mengambil kantong kresek belanjaannya
" Terima kasih mba!" Fika tersenyum ramah ke arah penjaga kasir dan berlalu begitu saja melewati pria sombong itu. Tak lupa dia sedikit mengerjai pria itu dengan sengaja menginjak kakinya dengan keras
" Aw..." pekik Nanda merasa sakit yang teramat pada kakinya " ****, dasar gadis gila!"Nanda mengumpat gadis yang tidak tau siapa namanya itu
Fika terburu - buru keluar dari sana dengan sedikit berlari menghampiri sepeda motornya dengan tertawa " gila... gila... gue bisa habis kalau ketemu lagi sama dia"
Nanda bergegas mengambil barang belanjaannya yang tadi sudah dibayarnya sebelum berdebat dengan Fika dan berjalan dengan agak pincang keluar mini market
Setelah berada diluar Nanda mengedarkan pandangannya mencari gadis yang membuat dia kesal untuk membalas perbuatannya karena telah berani menginjak kakinya namun saat dia baru keluar dia melihat Fika sudah akan melajukan motornnya
" Bay pria kasar! Semoga kita tidak berjumpa lagi!" Fika melambaikan tangannya seraya menjulurkan lidahnya mengejek Nanda dan mulai menancap gasnya
" Semoga kita berjumpa lagi gadis gila! Tunggu pembalasanku!" Nanda mengangkat sudut bibirnya