NovelToon NovelToon
Cinta Tulus Kania

Cinta Tulus Kania

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Kania Abinaya sangat mencintai tunangannya yang bernama Alam. Meski mereka sudah lebih dari satu tahun menjalin hubungan namun Alam masih saja bersikap dingin kepada Kania.Tapi karena rasa cintanya yang sangat besar kepada Alam, Kania seloah buta dengan semua itu.

Hingga suatu hari Kania mengetahui alasan sikap dinginnya Alam kepadanya yaitu karena Alam tidak mencintainya. Yang lebih menyakitkan lagi ternyata Alam adalah kekasih kakak angkatnya, yaitu Dania. Dania memaksa Alam untuk menerima cinta Kania sebagai rasa terimakasihnya kepada keluarga Kania, karena telah merawat dan membesarkan Dania penuh cinta dan kasih sayang.

Kania lebih memilih pergi mengasingkan diri dari mereka. Kania juga sangat menyayangi Dania, Kania tidak mau kakaknya itu mengorbankan cintanya demi Kania.

Hingga 3 tahun kemudian Alam dan Kania di pertemukan lagi, dimana saat itu Kania melihat Alam masih memakai cincin pertunangan mereka dulu.
Apa yang membuat Alam masih memakai cincin itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Dua orang manusia sedang duduk di sofa kamar baru mereka. Badan mereka terlalu lelah karena tenaga mereka terkuras untuk membereskan rumah, serta barang-barang yang mereka bawa me rumah baru itu.

Alam duduk tersandar pada sofa panjang itu. Sedangkan Kania duduk bersila di samping Alam.

"Apa lagi yang belum kita selesaikan Dek?" Tanya Alam dengan mata terpejam.

"Aku rasa sudah semua, hanya tinggal sisi kulkas yang belum ada sama sekali"

Kania menatap suaminya itu dari samping.

"Malam ini kita makannya pesan aja dulu ya??" Alam menatap Kania dengan tangannya yang memijat pelan pundak kokoh itu.

"Capek ya?" Tanya Kania.

"Enggak kok, cuma pegel aja dikit" Alam tersenyum tipis.

Sejak kemarin Alam benar-benar merasakan badannya tidak bisa di ajak berkompromi. Rasanya mudah sekali ketiduran dengan badannya yang terasa pegal-pegal.

Tiba-tiba tangan Kania sidah berada di pundak Alam. Memijat bagian yang tadi di pijat dengan tangannya sendiri.

"Kamu mau apa Dek?" Tanya Alam bingung.

"Ayo duduk yang benar, aku pijitin!!" Perintah Kania.

Tentu saja Alam tidak menolak inisiatif istrinya itu. Kapan lagi Alma mendapatkan kesempatan emas seperti ini. Tanpa Alam merayu atau meminta, atas kemauannya sendiri, Kania mau memijat Elang.

Dengan cepat Elang memposisikan dirinya memunggungi Kania. Dia siap pundaknya di jajah oleh tangan lembut Kania.

Kania mulai menggerakkan tangannya, menekan dan meremas pundak yang terasa keras itu.

"Makasih ya sayang"

Tanpa menyahut, Kania malah tersipu di belakang Alam hanya karena panggilan sayang itu kembali terdengar.

Suasana kembali hening, Alam terlihat begitu menikmati pijatan pertama dari istrinya itu.

"Kak?"

Kania membunyikan pita suaranya.

"Apa sayang?"

"Ih nggak usah sayang-sayang bisa kan??" Kesal Kania.

"Loh, ya terserah Kakak dong" Balas Alam santai.

"Sekarang kok nyebelin banget!!" Gerutu Kania.

"Kok sekarang?? Memangnya dulu apa??" Alam melirik Kania ke belakang.

"Dulu ngeselin!!"

Jawab Kania langsung melepaskan pijatannya karena kesal Alam menggodanya.

Alam justru terkekeh pelan, lalu membetulkan posisinya untuk menghadap Kania.

"Ada apa, Kamu mau apa?? Hemm?" Alam tau istrinya itu sedang merajuk karena ulahnya.

"Jangan cemberut gitu dong!!" Bujuk Alam, tapi Kania masih diam saja.

"Kalau cemberut kaya gitu Kakak pingin banget cium bibir kamu" Bisik Alam di telinga Kania.

Kania sontak mendelikkan matanya pada Alam. Menatapnya dengan tajam sebagai tanda peringatan.

"Makanya, jangan marah. Kamu mau tanya apa sebenarnya?"

Kania melirik Alam dengan sedikit tak yakin.

"Apa??"

Tanya Alam lagi dengan lembut.

"Sebenarnya dari kemarin-kemarin aku mau tanya ini. Jadi mengenai uang yang Kakak beri waktu itu"

"Kenapa uangnya? Kamu kurang ya?" Alam sudah memotong omongan Kania.

"Bukaaannn, dengerin dulu!!"

"Boro-boro kurang. Di pakai aja belum" Batin Kania, dia memang belum memakai kartu yang Alam beri waktu itu. Tapi Kania sudah melihat saldo dari kartu itu yang lumayan besar. Kania rasa Alam tidak pernah menggunakan kartunya itu.

"Iya, iya maaf"

"Kalau kartunya semua aku pegang, terus Kamu gimana?? Kemarin kan baru gajian, kok nggak ambil uangnya??" Sambung Kania lagi.

Alam tersenyum mendengar pertanyaan istrinya itu. Ternyata hanya masalah sepele bagi Alam.

"Kamu tenang saja Dek, Kakak udah ada uang kok. Jadi itu memang sepenuhnya buat kamu. Kalau kamu kurang bilang saja Kakak bisa kasih lagi kok"

Ujar Alam membuat Kania mengerutkan keningnya.

"Kasih lagi?? Aku tau loh gaji kamu berapa, kamu nggak itu kan??" Kania menatap Alam curiga.

"Astaghfirullah Dek, Kakak menafkahi kamu dengan uang halal. Insyaallah Kakak jujur Dek, tidak pernah sedikitpun berpikir untuk korupsi"

Kania melihat kejujuran dari sorot mata Alam itu.

"Kakak pernah bilang kan kalau kita harus saling jujur dan tidak ada yang di sembunyikan. Jadi sebenarnya Kakak ada usaha kecil-kecilan yang udah berjalan kurang lebih setahun ini"

"Usaha??" Hera Kania.

"Iya, mau nggak besok kita ke sana. Yaa tapi cuma usaha kecil sih" Alam menggaruk tengkuknya.

"Terus kenapa kalau kecil?" Kania semakin heran dengan ucapan suaminya itu.

"Memangnya kamu nggak malu??" Tanya Alam.

"Sekarang aku tanya, usaha kamu itu halal atau haram??"

"Halal, insyaallah" Jawab Alam dengan tegas.

"Kalau gitu kenapa harus malu, kalau haram baru malu" Kania kemudian berdiri meregangkan ototnya yang seharian bekerja keras membersihkan rumah.

"Jadi, besok kamu mau ikut ke sana??"

"Hemm" Jawab Kania menuju ke kamar mandi.

"Yess!!" Sorak hati Alam. Dia sudah terlalu banyak tersenyum hari ini, membuat pipinya terasa kaku.

-

-

Hari sudah semakin larut, pasangan pengantin baru di rumah baru itu juga sudah bersiap untuk mengistirahatkan tubuhnya masing-masing.

Kania sedang duduk di depan meja riasnya, memakai rangkaian skincare di malah hari di wajah cantiknya.

Tidak heran jika wajahnya bisa semulus itu, buktinya saja Kania sudah duduk di sana selama lebih dari 15 menit hanya untuk memoles wajahnya.

"Kakak tidur dulu ya Dek, selamat malam" Alam mengusap kepala Kania dengan lembut.

"Iya" Jawab Kania sekenanya.

Kania melihat Alam dari pantulan cermin di depannya, Suaminya itu justru mengambil ponsel dan laptopnya kemudian berjalan keluar.

"Mau kemana?" Suara Kania menghentikan Alam.

"Mau tidur" Jawab Alam merasa bingung, karena baru saja dia mengatakan itu pada Kania.

"Kok keluar??"

"Kakak akan tidur di kamar bawah Dek. Kakak takut kamu nggak nyaman. Disini kan ada kamar lain, jadi Kakak akan tidur di sana saja" Jawab Alam.

"Tidur di sini aja!!" Kania menuju ranjangnya.

"Memangnya nggak papa?"

"Iyaaa" Jawab Kania kesal.

"Dengan senang hati Dek!!"

Alam meletakkan laptop dan ponselnya lagi di atas meja. Lalu beringsut menuju ranjang tempat Kania yang sudah merebahkan dirinya.

Bak ketiban durian di malam hari, tanpa paksaan Kania memperbolehkan Alam untuk tidur bersamanya. Walau memang benar-benar tidur dalan artian sesungguhnya. Bukan tidur salam makna lain.

Kania tidur membelakangi Alam. Tak peduli sekalipun pada suaminya yang tidur menghadap punggungnya.

"Selamat tidur sayang, Kakak mencintaimu" Lagi-lagi suara bisikan itu yang Kania dengar sebelum suaminya itu terjun ke alam mimpi.

-

-

-

"Sebenarnya usaha kamu itu apa sih?"

Tanya Kania pada Alam yang sudah fokus menyetir mobilnya sejak 15 menit yang lalu.

"Ya ada Dek, nanti kamu lihat sendiri pokoknya"

"Sok misterius banget deh!!" Cibir Kania.

Alam hanya menanggapi istrinya dengan senyum tipisnya.

Kania merasa belum bisa menyesuaikan dirinya dengan perubahan sikap Alam yang sangat berbeda jauh itu.

Dulu Alam sangat dingin dan tak tersentuh. Bicara seperlunya saja, bahkan sering kali tak membalas ocehan Kania.

Tapi sekarang lebih banyak tersenyum, banyak bercanda juga lebih banyak bicara di banding Kania.

Dulu sebelum rahasia itu terbongkar, Kania juga sempat berfikir jika Alam tidak mencintainya. Tapi karena Kania terlalu bucin, dia menepis semua pikirannya itu.

Tapi nyatanya semua dugaannya benar adanya. Alam memang tak pernah mencintainya. Lagi pula mana ada pria yang mencintai seorang wanita tapi bersikap seperti itu. Seandainya pria itu memang memiliki sifat yang dingin, pastinya akan tetap menunjukkan rasa cinta pada gadis yang dicintainya.

"Kita sampai Dek"

Alam melepas seat belt kemudian turun mendahului Kania. Berjalan memutari mobil melewati bagian depan untuk membukakan pintu Kania.

"Selamat datang di usaha kecil-kecilan Kakak, Dek. Maaf kalau tidak seperti bayangan kamu. Ini hanya usaha yang selalu berkutat dengan kotoran dan tak banyak menghasilkan uang"

Ucapan Alam itu tak gubris oleh Kania. Ia hanya menatap pemandangan di depannya dengan tatapan kosong.

-

-

-

-

Kira-kira ada yang bisa tebak nggak ya, sebenarnya apa sih usaha milik Alam ini??

**Happy reading ya, semoga kalian suka.

Dan terimakasih banyak buat readers yang selalu setia menunggu kisah romance tipis-tipis ala Kania dan Alam😊**

1
Sri Yuni
dr awal baca sdh meng-syedihh thor 😭
Intania Naj_Va
Luar biasa
Amelya Ratulangi
rata rata karya othor nihh kebanyakan perempuan BUCIN AKUT udh tau di sakitan masih aja mauu
Anda Suhanda
Luar biasa
Deasy Permadi Chen
bagus bgt
Ida Farida
Lumayan
Yeny Triwahyuni
Luar biasa
Fe
ahhhhh kania bodohhh
Fe
banyak typo namanya ya ketuker tuker
Kadek Murdiani
kenapa ga sama farel aja sih.
Hera
Luar biasa
Erwi Yanti
terlalu banyak iklan
Arie
Luar biasa
Soritua Silalahi
ga usah terlalu sering interaksi antara Dania dan alam. Krn akan menyebabkan salah paham apalagi Dania belum move on
Soritua Silalahi
biarkan qalqm membayar jesalahannyaa dgn mencintai kania dgn tulus seumur hidupnya
Soritua Silalahi
bukan sia sia Kania..klu dulu alam terpaksa klu skrg dgn penuh cinta
Soritua Silalahi
sedih banget jadi Kanianya
Siti Masitah
dah mati aj..kok egois x
Siti Masitah
bagus di cintai dri pd mencintai sendirian..
Siti Masitah
mokondo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!