Author update hari, SELASA dan KAMIS
Reyna Maureen Alexandria seorang gadis dingin tak tersentuh. dia juga seorang ketua Geng motor Black Rose.
Reyhan Saputra Smith adalah ketua OSIS sekaligus kapten basket disekolah TUNAS BANGSA. Reyhan adalah cowok dingin dan cuek dia terkenal di sekolah Tunas bangsa disebut Ketos kutub karena sifatnya yang dingin sama orang lain.
Reyhan juga adalah siswa paling pintar disekola Tunas bangsa. Setelah kedatangan siswi baru yang bernama Reyna, Reyhan menjadi pribadi banyak bicara.
Apakah mereka akan tumbuh benih-benih cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
"Atau lo akan kembali kerumah sakit dan keluar dari sekolah ini. Gue tahu semua tentang lo." Ucap Reyna lalu berbalik menuju ke kelasnya sedangkan Salma hanya diam mematung mendengar perkataan Reyna.
FLASHBACK
Mending gue keluar sebelum Reyhan kembali dari kantor.
Reyna pun keluar dari apartemennya untuk ketemu seseorang.
Reyna hanya menempuh perjalanan ke markasnya 30 menit.
Reyna keluar dari mobilnya lalu masuk ke markasnya untuk ketemu Dion orang kepercayaannya.
"Bagaimana, apa lo sudah mendapatkan informasi tentang dia?" Tanya Reyna.
"Sudah Bos." Jawab Dion.
Reyna menatap Dion Sinis. "Berapa kali gue bilang, jangan pernah panggil gue bos karena gue bukan bos lo."
Dion hanya nyengir. "Ya Maaf Rey, kan lo kasih gue tugas dan lokasi juga beri gue upa jadi lo sekarang itu bosku."
"Serah lo ajah de" Ucap Reyna pasrah langsung duduk disofa.
"Tunggu Rey, gue ambilkan dulu berkasnya." Dion berjalan masuk salah satu ruangan untuk mengambil hasil penyelidikannya mengenai Salma And the gent.
Tak lama Dion menghampiri Reyna dengan sebuah Map berwarna biru.
"Ini Rey, semua tentang dia ada di Map ini dan ada juga Flashdisk. Didalam Flashdisk itu terdapat sebuah Video ketika ia menjual dirinya sama orang yang kaya." Ucap Dion menjelaskan.
Sedangkan Reyna mendengarkan penjelasan Dion Menyeringai licik.
"Thank Dion, gue pulang dulu" Tanpa mendengar persetujuan Dion, Ia melangkah keluar dari markasnya.
Begitulah Reyna sudah mengetahui tentang Salma dan jika Salma masih menganggunya ia akan membuat Salma malu bahkan tidak akan berani menampakan mukanya.
Sedangkan Salma masih memikirkan perkataan Reyna.
"Apa bener Reyna mengetahui tentangku. kalau ia tahu gue harus bagaimana." Ucap Salma dalam hati sambil mengacak-acak rambutnya kesel.
"Sal, lo kenapa?" Tanya Ririn sambil duduk disebelah Salma yang terlihat kacau.
"Gue kayak gini gara-gara Si Reyna. Gue harus membalasnya." Ucap Salma mengepalkan tangannya dan menatap tajam kearah depan.
"Gue punya ide sal untuk menghancurkan Reyna agar ia tidak macam-macam sama kita." Ucap Nita menyeringai licik.
"Apa Ide lo?" Tanya Salma penasaran.
"Bagaimana kalau kita suruh seseorang untuk menculik Reyna dan orang itu juga bisa menikmati tubuh Reyna. gue yakin Reyna pasti kacau kalau apa yang ia jaga selama ini terengguk." Ucap Nita kecil agar tidak ada mendengar pembicaraan mereka.
"Gue setuju."
"Gue nggak sabar tunggu kehancuran lo Reyna sok cantik.." Ucap Salma dalam hati.
...****************...
"Ren... " Panggil Reyhan.
"iya, ada apa Rey." Jawab Reyna.
"Ren ayo kita pulang" ajak Reyhan pada Reyna untuk pulang.
"Rey. bukankah kamu kan mau kekantor ayah. Kalau kamu antarin aku pulang bisa-bisa kamu terlambat kekantor Rey."
"Tapi Ren, kamu mau naik apa.Kan tadi kita berangkat bersama dan aku juga khawatir terjadi sesuatu sama kamu. Ntah kenapa perasaanku bener-bener tidak enak." Ucap Reyhan lirih, ia bener-bener cemas dan ia takut akan terjadi sesuatu dengan Reyna.
"Rey aku bisa jaga diriku sendiri, aku tidak akan kenapa-napa dan aku juga sudah menelpon anak-anak yang berada di markas untuk membawakan aku motor." ucap Reyna sambil merogo tasnya dan mengambil sesuatu dalam tasnya lalu memberikan ke Reyhan.
"Ambil ini." Ucap Reyna memberikan Reyhan sebuah Jam."
"Untuk apa kamu memberikan aku sebuah jam." Tanya Reyhan bingung.
"Jam itu bisa tersambung dengan jam yang aku pakai, Jika aku dalam bahaya jam itu akan berbunyi dan kamu bisa melacak keberadaanku melalui jam yang aku pakai. begitupun sebaliknya jika kamu dalam keadaan terdesak atau dalam bahaya kamu tinggal memencet tombol ini, maka jam yang aku pakai akan berbunyi dan aku akan tahu kalau kamu dalam bahaya." Ucap Reyna menjelaskan tentang kegunaan Jam yang ia pakai dan ia berikan kepada Reyhan.
"Baiklah Ren, aku akan pakai jam ini. Jika ada apa-apa kamu hubungi aku secepatnya." Reyhan memeluk Reyna seakan takut Reyna meninggalkannya.
Brum... Brummm...
Tak lama 2 motor sport menghampiri mereka dan Reyna tahu betul siapa orang itu.
"Hai Ren" Ucap Aldy tersenyum pada Reyna yang membuat Reyhan kesel.
"Jangan tersenyum dengan kekasihku." Ucap Reyhan kesel dan memeluk Reyna posesif.
"Dasar bucin" cibir Aldi.
"Ini kunci motor lo." Aldi menyerahkan kunci motor kearah Reyna.
"Thanks al."
Reyna menatap Reyhan. "Rey, aku mau kemarkasku dulu, mau ketemu Dion." Pamit Reyna setelah mendapat anggukan dari Reyhan. iapun naik diatas motornya dan mengendarainya.
Sedangkan Reyhan melihat Reyna yang sudah menjauh dari pandangannya. Reyhan pun naik ke motornya untuk datang kekantor Ayahnya walaupun suasana hatinya tidak baik. tapi ia percaya Reyna pasti bisa menjaga dirinya apa lagi dia bersama kedua temannya ke markas.