NovelToon NovelToon
Suamiku Pria Tulen

Suamiku Pria Tulen

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:19.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sept

Nur Azizah gadis biasa yang telah dijual oleh tantenya sendiri untuk menebus rumah yang akan disita. Nur tidak menyangka, nasibnya akan tragis. Saat orang yang membeli tubuhnya berusaha menodai gadis itu, dengan susah payah Nur berusaha kabur dan lari jauh.
Dalam aksi pelariannya, Nur justru dipertemukan dengan seorang pria kaya raya. Seorang pria tajir yang katanya tidak menyukai wanita.
Begitu banyak yang mengatakan bahwa Arya menyukai pria, apa benar begitu?

Rama & Irna

Masih seputar pria-pria menyimpang yang menuju jalan lurus. Kisah Rama, si pria dingin psiko dan keras. Bagaimana kisah Irna hidup di sisi pria yang mulanya menyukai pria?


Jangan lupa baca novel Sept yang lain, sudah Tamat.
Rahim Bayaran
Istri Gelap Presdir
Dea I Love You
Menikahi Majikan

Instagram Sept_September2020

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Koki Dadakan

Suamiku Pria Tajir #4

Oleh Sept

Rate 18+

Di dalam sebuah mobil, Nur duduk sembari menatap kosong jalanan yang terbentang di depannya. Sedangkan di sebelahnya, ada Arya yang duduk di balik kemudi. Mereka baru saja keluar dari rumah sakit. Hasil pemeriskaan menyeluruh sudah keluar. Tidak ada yang perlu mereka khawatirkan. Fisik Nur sehat sempurna. Tapi, jiwa gadis itu yang sepertinya butuh penyembuhan.

Rasa trauma yang Nur rasakan, butuh waktu untuk menyembuhkannya. Tragedi di malam kelam itu, sebuah kejadian yang hampir merampas kesuciannya, membuat Nur kini sering melamun dengan tatapan kosong. Kadang juga terlihat ketakutan tanpa sebab.

Sekarang ia sudah bersama seorang pria yang baik hati, Arya, seorang pria yang mau menolongnya dengan tulus. Meskipun baik, orang menatap aneh pada sosok pria tampan dan mapan tersebut. Bahkan sang mama harus berjuang keras mencari jodoh untuk putranya itu. Segala kencan buta sudah mama rencanakan. Tapi selalu mengalami kegagalan.

Gosip mengatakan bahwa Arya tidak suka wanita. Pria itu tidak pernah terlihat bersama wanita. Arya lebih sering mendapat tamu pria di apartemen miliknya. Semua tetangga apartemen pun banyak yang curiga. Apalagi tamu-tamu Arya silih berganti datang di waktu larut malam.

Arya tidak pernah ambil pusing, baginya ocehan orang lain itu seperti angin. Hanya numpang lewat saja.

"Nur ... Kita sudah sampai."

Arya membuka sabuk pengamannya, sekilas ia melirik ke arah gadis di sebelahnya. Nur kesulitan mebuka seatbelt miliknya.

"Mundur sedikit!" Arya langsung meraih pengait dan melepasnya.

Nur hanya menundukkan wajah dalam-dalam, dekat dengan orang asing membuat ia merasa tak nyaman. Tapi mau bagaimana lagi, sebelum pulang dari rumah sakit, keduanya sudah melakukan kesepakatan.

Gadis itu akan bekerja pada pria tersebut. Membersihkan apartemen dan segala sesuatu yang biasanya dilakukan asisten rumah tangga. Kebetulan, Arya kurang suka memanggil pembantu panggilan tiap akhir pekan, kebanyakan mereka memakai baju seksi. Menggoda Arya, meski tidak terang-terangan, tapi gesture wanita-wanita itu bisa terbaca oleh mata jelinya.

Bagai simbisos mutualisme, Arya dan Nur sama-sama akan untung. Nur juga sudah tidak tahu mau ke mana lagi, menjadi pembantu di rumah Arya akan membuatnya lebih baik. Dari pada terlunta di jalanan ibu kota yang kejam.

"Kamu akan tidur di sini!" Arya membuka pintu kamar yang bersebelahan dengan kamar pribadinya.

"Baik, Tuan." Suaranya terdengar lirih tanpa tenaga. Dan karena sekarang Arya adalah bosnya, Nur pun bersikap lebih segan dan kaku. Arya pun sama sekali tidak mempermasalahkannya.

Hari pertama bekerja sebagai pembantu di apartment Arya.

Pagi itu Arya yang masih terlelap meskipun sudah pukul 7, tiba-tiba bangun. Hidungnya mencium aroma masakan yang mengunggah selera. Lama sekali ia tidak makan masakan rumahan. Karena dari baunya yang terlihat enak, Arya pun ke kamar mandi untuk cuci muka. Setelah itu pergi ke dapur, mencari sumber aroma yang lezat tersebut.

"Kau bisa masak, Nur?" Arya menatap hidangan yang tersaji di atas meja.

Nur yang kala itu sedang membuat kopi, hanya menoleh kemudian mengangguk pelan.

"Ini, Tuan kopinya?" gadis itu meletakkan segelas kopi panas di dekat Arya.

"Terima kasih."

Setelah memberi kopi pada tuannya. Nur kembali ke dapur.

"Mau ke mana? Kamu pasti belum sarapan. Makanlah di sini."

"Tidak, Tuan. Tidak ... terima kasih. Nur belum lapar."

"Hem ... ya sudah. Aku makan dulu, masakanmu sepertinya enak."

Arya pun menikmati sarapan dengan nikmat, sambal terasi dan telur mata sapi serta lalapan hijau, membuat Arya yang selera makannya buruk, menjadi sangat berselera. Sepertinya ia cocok dengan masakan gadis tersebut.

"Kau belajar masak di mana? Masakanmu enak!" puji Arya sambil mengusap bibirnya dengan tisu. Bibir itu berwarna merah, efek kepedasan. Pedas tapi sangat nikmat.

"Tidak ada, Tuan. Hanya belajar sendiri."

"Hemm ... bagus!"

Arya pun mengamati lawan bicaranya, dilihatnya pakaian Nur yang itu-itu saja. Tanpa berkata pada gadis itu, sepertinya Arya mempunyai sebuah rencana.

Siang harinya.

"Nur!"

"Iya, Tuan." Nur langsung meletakkan gagang pel yang semula ia pegang.

"Habis ini ikut saya."

"Ke mana, Tuan?"

"Supermarket."

Bola mata gadis itu berputar, terlihat ia sedang berpikir. Untuk apa pria itu mengajak dirinya pergi ke pusat perbelanjaan?

"Untuk apa, Tuan?"

"Jalan-jalan! Ya buat beli kebutuhan bulanan. Kamu tidak memeriksa? Kulkasnya kosong? Biasanya aku nggak ambil pusing. Karena sering makan di luar. Tapi ... karena sekarang aku punya koki, jadi ... masakin aku setiap hari."

"Koki?" gumam Nur. Betul, ia merupakan koki, juru masak, juru cuci dan juru ngepel. Nur lantas tersenyum tipis.

"Cepat, ya. Buruan siap-siap."

"Baik, Tuan."

Setengah jam kemudian, Nur muncul dengan pakaian itu lagi.

Melihat hal itu, Arya yang saat itu sudah on dengan setelan kaos kasual dan celana jeans pun kembali masuk kamar.

"Pakai ini!" Arya mengulurkan kaos oblong miliknya yang ukurunnya lumayan kecil.

"Tidak usah, Tuan." Gadis itu menepis pemberian Arya. Ia enggan mengenakan baju pria tersebut.

"Astaga, bajumu pasti bau, Nur."

Gadis itu langsung menunduk, benar kata Arya. Karena sejak tadi nginem, banyak mengeluarkan keringat membuat baunya jadi asam.

"Nah, lebih trandy!" puji Arya sembari bercanda. Nur yang malu-malu kucing hanya bisa menundukkan wajah, menyembunyikan pipinya yang merona karena malu.

Lottela Mart

Arya mendorong keranjang belanjaan dengan isi yang sudah full.

"Tuan, ini banyak sekali."

"Nggak apa-apa, saya mungkin nggak punya banyak waktu belanja seperti ini akhir pekan. Lebih baik sekalian." Arya masih memilah-milah barang apa lagi yang akan ia masukkan ke dalam keranjang.

'

"Tapi ... kulkasnya mungkin tidak muat, Tuan."

"Tidak masalah, ayo ke bagian electronic. Sekalian beli kulkas." Bersambung.

Orang kaya mah bebas, songong oi ... hihihi

Cus kenalan sama mak otor.

Instagram Sept_September2020

Terima kasih sudah membaca tulisan emak gabut ini 🙏

1
Arida Susida
Luar biasa
Meri
Oalah,antek ny Rama🤦🤦🤦
Nurmiati Aruan
hajar terus Irna....sampe dapat 😂😂😂
Nurmiati Aruan
1 orang Rama belum bisa diringkus.... meresahkan...
Nurmiati Aruan
goda terus kak Irna ..sampe meleleh
Nini Tuti
Luar biasa
Dessy Lisberita
fisual aku suka yg timur Tengah sekedar beri sran
Meyke Joyce Rantung
waduh...bakal ketemu Rama dgn Arya...
Meyke Joyce Rantung
Nur jago bahasa Inggris ya...langsung ngerti tulisan di kertas😅
Meyke Joyce Rantung
Nur koq tidak lapor sekuriti...
Wati indah
Luar biasa
Gagas Permadi
Kevin ngidam brabe dah🤣🤣🤣
Gagas Permadi
papa Arya kenapa Thor 😭😭🤣
Gagas Permadi
Lea bar bar/Facepalm//Facepalm/
Gagas Permadi
Arya sama Rama jadi besanan donk🤭
Gagas Permadi
woooowww
Gagas Permadi
enakan rasanya 🍩
Gagas Permadi
🤣🤣🤣🤣
Gagas Permadi
cieeeee terong udah doyan donat🤣
Gagas Permadi
waaaaah si IRNA. bener² bar bar🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!