Nur Aini seorang gadis piatu yang beragama muslim yang di asuh oleh nenek dan kakeknya, dan sudah di lamar oleh kakak seperguruan tempatnya belajar ilmu agama islam. tapi karena berahli asuh ketangan Pamannya, Aini di bawa ke negara Prancis dan dipaksa pindah agama oleh pamannya, membuat Aini harus memutuskan hubungannya dengan tunangannya.
Setelah kecelakaan, Aini melupakan memori tentang tunangan masa kecilnya, dan kembali ke Indonesia, disinilah Aini bertemu dengan seorang pemuda tampan yang sholeh, sekaligus pengusaha yang terkenal lalu di pinang olehnya yang bernama Ammar Abqori.
Tapi siapa sangka pernikahanya yang baru 2 hari harus merelakan suami tercinta menikah dengan sehabat suaminya.di malam pertamanya. Bagaimana perasaan seorang istri ketika mengijinkan suaminya menikah lagi? bagaimana kisah kehidupan poligami Aini..? Apakah Aini akan kembali ingat dengan tunangannya.. yang bernama Al..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggi (@ngie_an), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4. Permintaan Terakhir
Hai semua,, author mau ngingetin jangan lupa siapin tisu ya karena akan ada yang mengupas bawang bombay.. bagi yang kurang suka, silakan skip. salam toleransi 😚🤗
Flashback On
Pukul 8 sore, tumpukan baju yang belum di setrika membuat Ernata mengerjakan sambil menghubungi ayahnya.
"Ayah, Ernata kangen ayah. kapan Ernata bisa tinggal sama ayah "ucap Ernata melalui telephone ke ayah,
"Maafkan ayah nak, ayah belum bisa bawa kamu sama ayah," ucap sang ayah.
"Kenapa ayah tega sama Aini? kenapa ayah tega sama mamah yah? kenapa ayah pindah agama lagi? kenapa ayah tega melakukan semua ini yah... Aini sebel sama ayah. ayah gak sayang sama Aini.." Tangis pecah yang selalu Ernata katakan pada ayahnya tapi ayahnya selalu tak menghiraukan kata Ernata.
"Cukup ERNATA VIONI.! Jangan sekali kali menyebut nama kamu yang kampungan itu. ayah gak suka mendengarnya. " bentak ayah
" Kalau ayah tidak suka dengan Aini. biarkan Aini tinggal sama nenek dan kakek di Indonesia. Aini gak mau tinggal disini bersama paman Jhon dan Nenek grandong Rose ayah," kesal Ernata mulai berteriak.
" ERNATA sekali lagi ayah bilang sama kamu jangan harap kamu bisa balik lagi ke Indonesia, ngerti kamu.!" acam ayah
"Tapi kenapa yah.? ok kalau ayah bisa seperti ini. tega sama Aini, harus tinggal sama nenek grandong. lebih baik Aini pergi dari sini. Aini pastikan ayah gak bakal liat Aini lagi kalau ayah masih bersikap seperti ini ke Aini. " ancam Ernata yang membuat ayahnya frustasi.
Tuut... tuut... tuut... suara telephone di matikan oleh Ernata..
"Akkkggghhhh... semua ini salah kamu Ratna." teriak Robbet ayah Ernata. saat telphone nya di matikan oleh sang putrinya.
"Kalau saja kamu tidak berselingkuh dari ku, aku tidak akan tega melihat anak kita di rawat oleh orang lain. " ucap Robbet sendiri di dalam mobil yang sedang berhenti di pinggir.
"Hahahah anak kita.? " mengingat kembali kata Robbet yang dia katakan.
" Lebih tepatnya anak kalian Ratna dan Galih," benci Robbet ke Ratna. mendiang istrinya.
**********
Dari balik pintu tampak seorang sedang menahan amarahnya. dia sengaja menguping pembicaraan Ernata dengan ayahnya.
"Si alan tuh bocah tengik. berani beraninya dia ngatain aku nenek grondong," sambil membuka pintu.
Brraaaakkkkkk...... suara pintu kebuka dengan keras.
"Astagfirullah allazim" sontak kalimat yang keluar dari mulut Ernata.
"Hahhaa bagus sekali bisa nyembut., hai dasar anak tengik gak tau diri, berani sekali kamu ngatain tante kamu nenek grondong." langsung menjambak rambut Ernata,
"Adduuhhhh sakit tante..." rengek Ernata.
"Kamu ya... masih untung di kasih tempat tinggal, di kasih makan, tidur yang enak, masih berani mengatain saya.? dasar anak dari tukang selingkuh. " ucap kelewat Rose, membuat Ernata jatuh kebawah.
"Apa tante?" kaget Ernata dengan omongan tantenya.
"Kenapa? kaget ya? kalo kamu bukan anak ayah kamu hah, menyedihkan" balas Rose. dan melihat setrikaan yang masih panas membuat Rose gelap mata dan akhirnya....
"Jangan tante, ampun tan, Ernata gak akan ngatain tante lagi.. " mohon Ernata, yang mundur kebelakang sambil ngesot pelan pelan.
" Ernata saya kasih tau sama kamu ya, bukan cuma baju aja yang harus di gosok tapi mulut kamu juga perlu di gosok. Nih, rasakan akibatnya bila kamu kurang ajar sama saya" sambil menyodorkan setrikaan yang masih panas ke muka Ernata.
"Ammmmmppuunnn taaannn... " dengan tendangan Ernata yang tidak di sengaja mengenai perut Rose.
"Kurang ajar... si.. aaa... laaaannnn... " Rose pun menempelkan setrikaan panas itu ke kaki Ernata. dan...
" Aaakkkggghhhhh... panasssssssss taannntteeeee... astagfirullah allazim... ya allah. " teriak Ernata sekencang kencangnya.
Rose pun tertawa puasss. " Hahaha rasaiin akibat kamu melawan tante. "
Suara mobil pun datang, Rose tau kalau Jhon sudah datang pulang kerja, buru buru dia menutup mulut Ernata dengan sangat kencang.
"Sttttssss jangan berisik, cengeng banget jadi anak, cuma kena strikaan dikit doang juga. Awas aja, kalau sampai paman mu tau hal ini. Kamu gak akan bisa melihat matahari besok pagi. " ucap tante dan Ernata pun hanya menganggukan kepala saja.
" Inget Ernata, tante gak perna bercanda. ngerti..?! " ancam Rose.
Sambil menahan sakit di kakinya, Ernata pun menganggukannya dengan pelan.
Flash back Off.
Rumah Frans.
Frans mengerti ancaman dari om Jhon. Tapi, dia tidak menghiraukan nya. dia terus berfikir bagaimana agar Ernata mau memaafkanya. dan untuk masalah Monica dia benar benar kecewa atas ucapan Monica.
"Apa gue minta bantuan aja kali ya ke omah Rienza" gummam Frans.
Keesokan harinya Frans pun berusahan untuk mendapat kan kepercayaaannya lagi walaupun lagi lagi hanya sebatas teman.
Begitu juga dengan Monica yang selalu mencoba menyiksa Ernata berkali kali dan akhirnya tetap Ernata yang selalu berhasil selamat karena Frans selalu menjadi tameng untuk Ernata.
**********
3 tahun kemudian.
Gerbang sekolah Ernata.
Akhirnya Ernata LULUS sekolah dengan predikat memuaskan, dia mendapat juara pertama di sekolah, erasaan yang begitu gembira Ernata menghubungi ayahnya untuk mengabari kabar bahagia bahwa dia mendapat juara di kelas, Ernata berharap ayahnya akan bangga dan menerima dia sebagai putrinya dengan bangga.
Tuuttt... tuuuuutttt... suara terhubung
Ernata pun berjalan pelan di pinggir jalan sambil menghubungi ayah nya melalui telephone. Ernata pun berhenti pas di lampu merah penyembrangan siswa.
Suara telphone di angkat dari ayah
"Halo ayah? ayah apa Ernata mengganggu ayah?" ucap lembut Ernata kepada ayahnya.
"Ya, ada apa nat? tidak juga. " jawab dari seberang telephone.
"Ayah, ayah tau gak Ernata Lulus sekolah dengan predikat tinggi di sekolah yah" sambil jingkrak Ernata begitu senang mengabari ke ayah.
"Oh ya? bagus dong, selamat ya. " dengan nada biasa dan datar, Ernata yang mendengarnya merasa cukup kecewa.
"Ayah kenapa? gak suka ya,? Ernata lulus dan dapet nilai bagus? " apa jangan jangan benar yang selama ini tante Rose bilang kalau Ernata bukan anak ayah, tapi anak dari selingkuhannya mamah. Mangkanya ayah benci sama Ernata. " tanya Ernata dengan rasa sedih dan takut.
"Ernata ayah lagi gak mau berdebat sama kamu, ayah lagi sibuk kalau kamu mau hadiah kelulusan kamu tinggal bilang ke ayah mau kamu apa. ok. " jawab ayah.
" Kalau ayah sudah bilang begitu, Ernata cuma mau tinggal sama ayah, Ernata gak mau tinggal sama om Jhon dan tante Rose lagi, Ernata cuma mau di peluk sama ayah, Ernata cuma mau sama seperti temen temen yang lainnya, dapet kasih sayang dari ke 2 orang tua nya yah, Ernata kangen sama ayah. Ernata pengen ngerasain kasih sayang ayah. Di gendong sama ayah, main sama ayah, bercanda sama ayah, cuma itu yang Ernata mau dari ayah. " semua yang selama ini Ernata katakan akhirnya bisa Ernata sampaikan ke ayahnya.
" Ernata.. se. " omonngan ayah dipotong sama Ernata.
"Tapi kalau ayah tidak menginginkan Ernata, kenapa Ernata di ambil dari kakek sama nenek yang di Indonesia? kalau ayah gak mau Ernata jadi anak ayah gak apa apa, kalau ayah gak sayang sama Ernata juga gak apa apa yah. yang penting Ernata sayyaaaaanngggg banggeettt sama ayah, Ernata seneng masih di kasih kesempatan bisa melihat ayah dari jarak jauh, walaupun belum sempat melihat mamah. Yah?Ernata lelah yah, Ernata pengen pulang ke Indonesia, pengen tinggal sama kakek dan nenek lagi. kalau boleh ini permintaan terakhir Ernata ke ayah. "
Tanpa di ketahui Ernata, ada sosok wanita yang memperhatikan Ernata dari kejauhan.
"Ini kesempatan gue buat ngelenyapin loe selama lamanya." ucap seorang wanita yang duduk di dalam mobil sambil memegang stir.
Ernata pun menahan tangisnya agar tak di dengar oleh ayahnya, saat Ernata hendak menyebrang dia berada di belakang sendiri dari teman temanya yang berlari untuk menyebrang, tetapi sebuah mobil warna kuning melajut dengan kecepatan tinggi.
Dan akhirnya...
"Ernata buruaaaannnn... " teriak salah satu temannya.
Bruuuuuuuuuukkkkk... suara hanteman mobil menabrak badan dengan sangat keras.
Ernata terpental dan terjatuh, darah pun keluar dari kepala dan hidung dan telingannya.
(amit amit jabang bayi ya... author agak ngeri ngetiknya 😦semoga author dan readers selalu di jauhkan dari marabahaya dan selalu dalam lindungan allah swt. aamiin)
"Eernataaaaaaaaaaa" teriak teman temannya yang histeris.
"Nat? Nata? haloooo? " suara ayahnya memanggil.
Tut... tut... tut... suara telphone terputus.
Setelah menabrak, mobil itupun langsung melarikan diri.
"Woi tolongin woi.. "
" Telpon ambulance telpon ambulance"
"Nat bangun Nat"
"Oh my god"
"Kejar mobilnya woooiiii"
"Telpon polisi, telpon polisi"
"Panggilin satpam, panggilin guru. panggilin kepala sekolah. "
"Telpon pacar nya telpon pacarnya".
"Loe apaan si! telpon ambulan bambang... AM-BU-LAN-CE, bukan telpon pacarnya. "
" Ya gue tau ambulance, tapi maksud gue kabarin juga pacarnya." balas temannya
"Dia juga belum punya pacar ineeeemmmm"
"Eeeehhh lahhh... iya bener juga loh din. kasian amat ya, lagi begini belum punya pacar".
" Astaga..."
Ramai suara teman teman Ernata pada mengumpul melihat Ernata yang saling saut menyahut.
Bersambung...
Halo readers... Assalamualaikum.. Maaf ya,, apabila cerita authir masih banyak yang kurang karena ini novel pertama Author, dan juga tidak up setiap hari, harap maklum karena di bagi tugas mengurus rumah, anak anak dan my hubby hehehe. In sya allah akan up setiap hari,
Biar author semangat double Upnya jangan lupa like, vote hadiahnya ya... salam toleransi, salam kenal.🙏😘😘
intip karyaku juga ya..