NovelToon NovelToon
TOMO - SLICE OF LIFE

TOMO - SLICE OF LIFE

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:358
Nilai: 5
Nama Author: J18

Tomo adalah seorang anak yang penuh dengan imajinasi liar dan semangat tinggi. Setiap hari baginya adalah petualangan yang seru, dari sekadar menjalankan tugas sederhana seperti membeli susu hingga bersaing dalam lomba makan yang konyol bersama teman-temannya di sekolah. Tomo sering kali terjebak dalam situasi yang penuh komedi, namun dari setiap kekacauan yang ia alami, selalu ada pelajaran kehidupan yang berharga. Di sekolah, Tomo bersama teman-temannya seperti Sari, Arif, dan Lina, terlibat dalam berbagai aktivitas yang mengundang tawa. Mulai dari pelajaran matematika yang membosankan hingga pelajaran seni yang penuh warna, mereka selalu berhasil membuat suasana kelas menjadi hidup dengan kekonyolan dan kreativitas yang absurd. Meski sering kali terlihat ceroboh dan kekanak-kanakan, Tomo dan teman-temannya selalu menunjukkan bagaimana persahabatan dan kebahagiaan kecil bisa membuat hidup lebih berwarna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon J18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Petualangan di Kantin Sekolah

Persiapan di Lapangan

Hari itu langit terlihat cerah tanpa awan. Angin sepoi-sepoi berhembus lembut di sekitar lapangan sekolah, tempat di mana Tomo dan teman-temannya berkumpul untuk mengikuti pelajaran olahraga. Mereka semua berkumpul di sekitar pelatih olahraga, Pak Heru, yang tampak lebih semangat dari biasanya.

“Baik, anak-anak!” seru Pak Heru sambil mengayunkan tangan dengan semangat. “Hari ini kita akan melakukan sesuatu yang seru: pertandingan dodgeball besar! Kalian akan dibagi menjadi dua tim, dan ingat, fokusnya adalah kerjasama dan strategi, bukan hanya kekuatan.”

Tomo langsung menyeringai penuh semangat. “Dodgeball! Ini permainan yang aku tunggu-tunggu! Akhirnya saatnya untuk menunjukkan kemampuan superku!”

Arif yang berdiri di sebelahnya mengangkat alis, “Kemampuan super? Yang benar saja, Tomo. Terakhir kali kamu bermain dodgeball, kamu malah kena bola di kepala.”

Tomo tertawa kecil. “Itu bukan karena aku nggak jago, Arif. Itu cuma taktik yang belum sempurna.”

Lina, yang mendengarkan pembicaraan itu dari belakang, berkomentar sambil tersenyum kecil, “Kalau begitu, kali ini pastikan taktikmu nggak berakhir dengan benjol di kepala, ya.”

Mereka semua tertawa, tetapi di balik candaan itu, suasana mulai memanas. Persaingan antara dua tim sudah bisa dirasakan. Tim Tomo, yang terdiri dari Arif, Lina, Sari, dan beberapa teman lainnya, melawan tim lainnya yang dipimpin oleh Beni, seorang anak yang terkenal dengan lemparan dodgeball-nya yang kuat dan akurat.

---

Pertandingan Dimulai

Saat peluit Pak Heru berbunyi, pertandingan pun dimulai. Beni langsung maju ke depan dengan gerakan cepat, mengambil bola dodgeball dan melemparkannya dengan kecepatan kilat ke arah tim Tomo. Lina berhasil menghindar dengan lompatan gesit, tetapi Arif tidak seberuntung itu. Bola mengenai perutnya dengan suara *THUD*, membuatnya jatuh terduduk dengan ekspresi terkejut.

"Argh! Serangan pertama mereka kuat sekali!" keluh Arif sambil memegang perutnya.

Tomo berlari mendekati Arif dan berusaha membantu temannya bangkit. “Jangan khawatir, Arif! Ini baru pemanasan. Lihat saja, kita pasti bisa menang.”

Lina yang berdiri tidak jauh dari mereka memperhatikan bola yang tergeletak di lapangan. “Ayo, Tomo! Giliranmu sekarang. Ambil bolanya dan serang balik!”

Tomo berlari ke arah bola dengan kepercayaan diri penuh. Dia mengangkat bola di tangannya, menarik napas dalam-dalam, dan bersiap melemparkannya dengan seluruh kekuatan yang ia miliki.

Namun, saat Tomo melempar bola, bukannya meluncur dengan kecepatan kilat, bola itu malah melayang lambat, seperti lemparan dalam slow motion. Semua orang memperhatikan dengan mata terbelalak, sampai akhirnya bola itu mendarat di kaki salah satu pemain dari tim Beni dengan suara *plop*.

Seluruh lapangan terdiam sejenak, sebelum tiba-tiba meledak dalam gelak tawa. Beni tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. “Tomo! Itu lemparan dodgeball atau balon udara?”

Tomo merasa wajahnya memerah, tetapi ia berusaha menertawakannya juga. “Heh, mungkin aku harus memperkuat otot lengan dulu sebelum lemparan berikutnya.”

---

Taktik yang Tak Terduga

Meskipun kekonyolan Tomo sempat membuat timnya kehilangan fokus, mereka segera kembali ke strategi permainan. Kali ini, Sari mengambil inisiatif dan memimpin tim dengan cerdas. “Kita harus mengubah strategi,” kata Sari dengan serius. “Jangan asal melempar. Kita harus bekerja sama dan mengincar pemain yang lebih lemah.”

Lina mengangguk setuju. “Benar. Kalau kita bisa mengeliminasi beberapa pemain dari tim Beni, kita punya peluang menang.”

Tomo, yang masih merasa malu karena lemparan sebelumnya, tiba-tiba berseru dengan semangat, “Kalau begitu, serahkan sisanya padaku! Aku akan mengalihkan perhatian mereka!”

Arif, yang sudah pulih dari pukulan bola sebelumnya, melirik Tomo dengan waspada. “Kamu yakin, Tomo? Jangan sampai lemparan lambatmu malah jadi bahan tertawaan lagi.”

Tomo hanya tertawa kecil. “Tenang aja, kali ini aku punya rencana hebat!”

Dengan percaya diri, Tomo mulai berlari ke sekitar lapangan, berputar-putar tanpa tujuan yang jelas, membuat tim lawan kebingungan. Beni dan timnya terus mencoba mengincar Tomo, tetapi gerakan acak Tomo justru membuat mereka kesulitan mengarahkan bola.

“Lihat! Mereka kebingungan!” teriak Arif sambil tertawa. “Tomo benar-benar berhasil mengalihkan perhatian mereka!”

Saat tim lawan sedang fokus pada Tomo, Lina mengambil kesempatan untuk melempar bola dengan cepat ke arah salah satu pemain lawan yang sedang lengah. Bola mengenai pemain tersebut dengan keras dan membuatnya keluar dari permainan.

Sari berseru senang, “Bagus, Lina! Teruskan serangannya!”

Perlahan tapi pasti, dengan strategi tak terduga dari Tomo dan kerja sama yang baik, tim mereka mulai mengurangi jumlah pemain tim lawan. Kekonyolan Tomo yang awalnya dianggap lelucon justru menjadi senjata rahasia yang efektif.

---

Serangan Terakhir

Pertandingan semakin memanas. Di lapangan, hanya tersisa dua pemain dari masing-masing tim: Tomo dan Lina dari tim Tomo, melawan Beni dan satu pemain lainnya dari tim lawan. Suasana semakin tegang, semua anak yang tersisa di luar lapangan bersorak, mendukung tim masing-masing.

Beni terlihat serius. Ia menggenggam bola dodgeball dengan penuh tekad, matanya fokus pada Tomo yang berdiri di seberang lapangan.

“Baiklah, Tomo,” kata Beni dengan nada menantang, “kali ini aku nggak akan meleset. Bersiaplah!”

Tomo, meskipun terlihat sedikit gugup, berusaha tetap tenang. “Ayo, Beni! Lihat saja, aku pasti bisa menghindar!”

Dengan kecepatan yang mengagumkan, Beni melempar bola dengan kekuatan penuh. Bola meluncur ke arah Tomo dengan kecepatan yang luar biasa, tetapi tepat saat bola hampir mengenainya, Tomo terjatuh secara tidak sengaja. Alih-alih mengenai Tomo, bola melayang di atas kepalanya dan keluar dari lapangan.

Seluruh lapangan terdiam sejenak sebelum tawa pecah dari semua sisi. Beni sendiri tertawa terbahak-bahak. “Kamu benar-benar beruntung, Tomo! Itu jatuh yang paling tepat waktu yang pernah aku lihat.”

Tomo yang masih terbaring di tanah ikut tertawa sambil mengusap kepalanya. “Kadang, ketidaksengajaan juga bisa jadi senjata rahasia.”

Melihat kesempatan itu, Lina mengambil bola yang tergeletak di dekatnya dan melemparkannya dengan segenap kekuatan ke arah pemain terakhir tim lawan. Bola mengenai pemain tersebut dengan sempurna, membuat tim Tomo meraih kemenangan.

---

Kemenangan yang Tak Terduga

Saat peluit Pak Heru berbunyi, menandakan berakhirnya pertandingan, tim Tomo bersorak kegirangan. Mereka semua berkumpul di tengah lapangan, merayakan kemenangan mereka dengan penuh semangat.

“Yay! Kita menang!” teriak Lina sambil melompat kegirangan.

Sari memeluk Tomo dengan senang. “Kamu benar-benar hebat, Tomo! Meski sedikit kacau, kamu berhasil mengalihkan perhatian mereka!”

Arif menepuk bahu Tomo. “Aku kira kita bakal kalah karena lemparan lambatmu tadi, tapi ternyata kamu punya taktik yang jenius!”

Tomo tertawa kecil sambil menggaruk kepala. “Ya, jenius... atau mungkin hanya keberuntungan besar.”

Pak Heru mendekat dan memberikan senyuman bangga. “Kalian semua bermain dengan baik hari ini. Kemenangan ini bukan hanya soal kekuatan, tapi juga soal kerja sama tim. Dan Tomo, meskipun caramu sedikit... unik, kamu berhasil membantu timmu menang.”

Semua orang tertawa lagi mendengar komentar Pak Heru. Meski hari itu penuh dengan kekonyolan, Tomo dan teman-temannya tahu bahwa kerja sama dan persahabatan mereka yang membuat kemenangan itu terasa begitu manis.

Di akhir hari, saat mereka meninggalkan lapangan dengan wajah ceria, Tomo berpikir dalam hati bahwa tidak ada yang lebih menyenangkan daripada menjalani petualangan sekolah dengan teman-teman terbaik yang selalu siap tertawa di tengah segala kekacauan.

1
shafia inaya
shaFIYah
SakiDino🍡😚.BTS ♡
Kejutan yang mengejutkan!
Enoch
Kepayang
Roxana
Gak sabar menunggu kisah selanjutnya. Aku ingin tahu apa yang terjadi berikutnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!