Gadis Cupu Dan Dosen Ganteng

Di lain tempat Jaka baru saja pulang ke rumah nya.

"Selamat malam Tuan! Malam ini Pak Aris dan Bu Ayu datang ke sini dia meminta Tuan datang ke rumah nya." ucap sekretaris Jaka.

Aris adalah Papah Jaka dan Ayu adalah Mamah nya.

Jaka berasal dari keluarga yang sangat kaya raya, Orang tua nya pebisnis kaya dan sekarang perusahaan dan Bisnis mereka di tangani oleh Jaka anak Pertama nya.

Jaka mempunyai Adik laki-laki beda tiga tahun dengan nya, sekarang Adik nya kuliah di mana Tempat Jaka mengajar.

Semester Tujuh dan nama nya Aditiya yang sering di panggil dengan sebutan Adit.

Di kampus tidak ada satu orang pun yang tau kalau Adit adalah adik Dosen Tampan itu karena Adit benar-benar ingin bebas dia ingin berdiri di kaki nya sendiri sementara Jaka menuruti keinginan papah nya meminta Aditya setelah Wisuda dia bekerja membantu Jaka.

Sementara Adit sama sekali tidak tertarik dia masih ingin seperti teman-teman nya bebas mau ngapain saja Tampa batasan.

Itu sebabnya dia sangat tidak suka pada Jaka karena selalu memata-matai sehingga Jaka Jadi Dosen di universitas nya.

untuk terus memantau Aditya.

Jaka segera Siap-siap untuk ke rumah orang tua nya karena dia tinggal di rumah sendiri hasil kerja keras nya.

Tidak beberapa lama akhirnya dia sampai di rumah Papah nya.

"Selamat Malam Tuan muda, Pak Aris sudah menunggu di dalam!" ucap pelayan.

Jaka dengan wajah datar nya dia pun berjalan masuk ke rumah bak istana itu.

"Selamat malam Mah, Pah ada apa yang penting sekali sehingga Kalian datang ke rumah?" tanya Jaka setelah menyalim tangan kedua orang tua nya.

"Papah mau bicarakan masalah pekerjaan dan juga masa depan kamu!" ucap Aris.

Jaka sudah mengerti apa maksud Aris dia selalu menuntut Jaka untuk menikah di usia nya yang sudah bisa di bilang Cocok.

Namun Jaka belum kefikiran sampai ke sana dia hanya ingin fokus pada pekerjaan, adik dan juga keluarga nya.

"Hmm sebaiknya kita tidak perlu membahas Itu Pah, kalau masalah pekerjaan kita bisa membahas nya di kantor." ucap Jaka.

"Bukan hanya itu saja yang Mau Kami sampaikan, Papah dan mamah mau buat kesepakatan sama kamu!" ucap Aris.

"Kesepakatan apa Pah? Jawaban Jaka tetap sama Jaka belum ingin menikah, dan juga Jaka Tidak mau di jodohkan." ucap Jaka.

"Kamu dengerin dulu papah bicara!" ucap Aris.

Jaka pun terdiam.

"Papah sudah menemukan Calon untuk kamu, dan papah ingin menjodohkan kamu sama dia kalau kamu dalam dua Minggu ini belum bisa membawa calon kamu ke hadapan kami." ucap Aris.

"Papah sama Mamah apa-apaan sih, dari dulu kalian mencoba menjodohkan Jaka, Jaka tetap tidak mau karena wanita-wanita anak pejabat dan pengusaha itu bukan lah tipe Jaka." ucap Jaka karena sebelumnya Aris sudah berusaha untuk menjodohkan Jaka dengan anak teman nya.

"Tidak ada pilihan lain, itu sudah keputusan dari papah sama Mamah, kami sudah Tua kamu harapkan kami saat ini, kalau kamu sudah punya istri kamu akan ada yang ngurus dan juga kamu bisa fokus pada kerjaan dan adik mu!" ucap Aris dan segera pergi.

"Pah! Pah gak bisa gitu dong, kasih Jaka jangka waktu satu tahun, dua Minggu mustahil untuk mendapatkan calon." ucap Jaka memohon.

"Tidak bisa lagi, dulu kamu juga minta seperti itu namun sampai sekarang tidak ada, Papah akan tunggu dua Minggu, kalau tidak ada kamu harus ikut perintah papah!" ucap Aris dan pergi.

"Mamah!" ucap Jaka mendekati Ayu.

"Sudah nak kamu dengar kan saja kata-kata Papah mu, tidak mungkin orang tua memilih yang salah satu untuk anak nya." ucap Ayu.

"Tapi Mah Jaka tidak mau di Jodohkan, Jaka Masih ingin bebas." ucap Jaka merengek sambil memeluk lengan Ayu.

Namun tiba-tiba Aditya baru pulang.

Seketika Jaka duduk dengan benar dan memasang wajah datar nya menatap Aditya.

Aditya hanya melirik namun melanjutkan langkahnya naik ke atas melewati ayu dan Jaka begitu saja.

"Adit!" panggil Jaka.

Aditya tidak menghiraukan nya.

"Dari mana saja kamu?" tanya Jaka mendekati Aditya.

"Bukan urusan Kakak! Minggir!" ucap Adit mendorong Jaka yang menghalangi jalan nya.

Jaka mencium Aditya bau Minunam keras.

"Jawab jujur kamu dari mana!" bentak Jaka sambil menarik kerah baju Aditya.

"Udah nak, sudah!" ucap ayu dengan penuh khawatir.

"Jawab!!" ucap Jaka dengan keras.

Aditya dan Ayu terkejut sementara Aris keluar dari kamar.

"Aku baru saja minum dengan teman-teman di Club!" ucap Adit.

"Bukk!!" Tinjuan tangan Jaka mengenai pipi kiri Adit.

"Apa-apaan ini? Ada apa?" tanya Aris memisahkan mereka.

"Anak seperti dia perlu dikasih pelajaran! Bisa-bisa nya kamu pulang larut malam dengan keadaan mabuk Tampa memikirkan mamah dan papah." ucap Jaka.

"Itu bukan urusan Kakak, ini hidup ku, untuk apa aku memikirkan kalian, kalian hanya memikirkan kemauan kalian Tampa memikirkan aku!" ucap Adit dengan lantang.

"Diam kamu!" ucap Jaka sudah sangat emosi.

"Mulai dari sekarang, kartu kredit, kunci mobil dan juga semua fasilitas kamu Kakak Ambil!" ucap Jaka.

"Silahkan! Aku tidak perduli. Aku tidak butuh itu, dan kalian harus ingat satu hal, aku tidak akan nurut pada kalian." ucap Adit.

"Sudah Jaka, sudah Adit, Kalian kakak beradik kenapa harus ribut-ribut!" ucap Aris."

"Cihh, ini kan yang papah dan Mamah mau, kalian mau Adit seperti Kak Jaka yang bisa kalian atur dan kendalikan sesuai kemauan kalian!" ucap Adit.

"Tutup mulut mu anak kecil! Jaga sopan santun mu!" ucap Jaka.

Aditya tersenyum Sinis dia pun melewati mereka semua begitu saja dan masuk ke kamar nya.

"Sabar Jaka! kamu tidak bisa mengatasi Adik mu dengan keras," ucap Ayu.

"Ini semua karena Mamah dari dulu terlalu memanjakan nya, itu sebab nya dia jadi keras kepala!" ucap Aris.

"Loh kok mamah sih yang salah, Aditya memang anak yang keras kepala!" ucap Ayu.

"Sudah jangan ribut, aku yang akan mengatasinya! Kalau begitu Jaka pulang dulu Yah Mah Pah!" ucap Jaka.

"Kami percaya sama kamu! Semoga Adik mu bisa berubah bisa menjadi lebih baik!" ucap Ayu.

"Baik lah kamu jangan lupa pembicaraan kita tadi!" ucap Aris

Jaka pun menginyakan dia benar-benar emosi sehingga dia tidak ingin membahas nya.

...----------------...

***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, Jika ada saran tulis di kolom komentar ya, jangan pernah Bosan tungguin terus kelanjutan ya.

Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.

biar author tambah semangat lagi.

Terimakasih 🙏***