Gadis Cupu Dan Dosen Ganteng
"Tok!! Tok!! tok!!" bunyi ketukan pintu kamar Mutiara di pagi hari.
Pemilik kamar yang masih tidur dengan lelap pun terbangun karena ketukan yang sangat keras.
"Siapa sih pagi-pagi seperti ini membangun kan aku, seperti nya dia lupa hari ini adalah hari Minggu!" ucap Mutiara yang akrab di panggil dengan sebutan Muti karena Cocok dengan penampilan nya.
Yang menurut orang lain sangat lah Cupu.
Kaca mata bulat tebal wajah yang biasa saja sangat lah natural bahkan tidak pernah memoles nya dengan make-up.
Rambut panjang hitam yang selalu di urai agar bisa menutupi wajahnya.
Muti merambah meja untuk mencari kaca mata nya dan memasang nya setelah itu dia berjalan ke arah pintu kamar.
"Ibu!!" ucap Muti.
Dia melihat Ibu nya yang berdiri di depan pintu kamar nya.
"Ibu Butuh kunci motor kamu, mana?" tanya Susi ibu kandung Muti.
"Ibu mau kemana?" tanya Muti Heran karena melihat ibu nya begitu terburu-buru.
"Ibu mendapat kabar dari teman Ibu kalau Ayah mu sedang menginap di hotel dengan perempuan lain, ibu harus memberikan pelajaran!" ucap Susu begitu emosi.
Dia langsung masuk begitu saja ke dalam kamar Muti mencari kunci motor.
"Ibu! Ibu jangan emosi, jangan sampai seperti kemarin, Muti gak mau ibu terkena masalah lagi!" ucap Muti menahan ibu nya.
Karena Ayah nya yang bekerja sebagai sekretaris di sebuah kantor Capil tukang selingkuh, dia menghabiskan semua uang nya pada wanita kantor nya.
Ayah nya bernama Budiman yang kerap di panggil dengan sebutan pak Budi. Namun sayangnya nama dan juga perilaku nya bertolak belakang.
Setelah Budi naik pangkat dia lupa keluarga nya dia tidak pernah menafkahi keluarga nya lagi, dia juga sangat jarang pulang ke rumah karena Istri nya yang selalu marah dan mereka Tiap bertemu seperti kucing dan juga Anjing.
"Ini tidak bisa si biar kan Muti! ayah mu sudah kelewatan," ucap Susi dia pun segera pergi dengan penuh Amarah.
Muti bingung harus bagaimana namun dia benar-benar tidak bisa apa-apa.
Dia begitu sangat benci dengan kehidupan nya, keluarga nya yang sangat berantakan, selama ini dia lah yang menghidupi keluarga nya dari gaji menulis novel di sebuah Platform.
Itu cukup untuk menyekolahkan adik nya yang masih SMP sementara dia baru saja lulus SMA dan dia mendapat Beasiswa di sebuah Universitas di Jakarta dari jalur prestasi sehingga tidak membutuhkan banyak uang.
Dia mempunyai Adik perempuan yang bernama Nisa dia baru saja kelas tiga SMP sementara ibu nya hanya ibu rumah tangga biasa.
Muti mengejar Ibu nya kedepan namun ternyata ibu ny sangat laju.
Susi tipe wanita yang sangat keras, di berusaha untuk memperbaiki rumah tangga nya demi anak-anak namun semua hanya sia-sia sehingga di hanya bisa melabrak selingkuhan Budi.
"Kak! Ibu mau kemana?" tanya Nisa yang baru saja selesai mandi.
"Sudah jangan terlalu di pikirkan, lebih baik kamu segera pakai baju, kakak akan Masak untuk sarapan." ucap Muti.
Muti wanita yang sangat baik, lembut pintar dan pekerja keras walau Semalaman di bekerja untuk menulis tapi dia tidak lupa kewajiban nya dia juga wanita penyayang.
"Kak!" ucap Nisa menahan tangan Muti.
Tiba-tiba Muti memeluk Nisa karena dia paham apa yang sedang di rasakan adik nya itu.
"Sudah jangan sedih, di sini ada kakak yang akan nemenin Nisa." ucap Muti.
Muti berusaha untuk kuat namun dia menangis di Balik senyum nya yang manis.
Dia menghapus air mata nya agar tidak di lihat oleh Nisa.
Hari semakin siang Muti sangat gelisah karena ibu nya tak kunjung pulang.
"Ibu kemana sih, kenapa dia belum pulang aku sangat khawatir." Batin Muti.
"Kakak!" panggil Nisa dari dalam.
"Iyah dek, ada apa?" tanya Muti.
"Orang lain baru saja menelpon aku pakai nomor ibu kalau ibu katanya kecelakaan." ucap Nisa.
"Kecelakaan? Di mana?" tanya Muti mulai Panik ternyata kekhawatiran nya benar.
Mereka segera menuju rumah Sakit di mana ibu nya di rawat mengunakan Angkot.
Setelah sampai Muti dan Nisa masuk ke dalam di mana Susi sedang di rawat.
"Bagaimana keadaan Ibu saya Dok? Apa dia baik-baik saja?" tanya Muti saat melihat dokter baru saja selesai memeriksa Susi yang tidur.
"Boleh ikut ke ruangan saya?" tanya dokter itu.
Muti menoleh ke arah Nisa dan juga ibu nya dia pun mengikuti dokter itu.
"Ibu Anda mengalami pendarahan hebat di bagian kepalanya, kami butuh donor darah dan juga Anda harus membayar biaya administrasi nya." ucap Dokter.
"Ibu Anda mengalami benturan keras di kepala nya dan juga bagian Tubuh yang lain banyak yang luka parah karena kejadian kecelakaan itu." ucap dokter itu.
Tiara sangat syok mendengar penjelasan dokter.
"Saya anak nya dok, saya bisa mendonorkan darah saya!" ucap Muti.
"Baiklah kalau begitu kita periksa dulu, tapi Anda harus ke bagian administrasi untuk menandatangani biaya nya." ucap dokter itu.
"Baik dokter, terimakasih banyak!" ucap Muti di keluar dari ruangan dokter itu dia terduduk lemas di kursi sambil memikirkan nasib ibu nya.
Dia menuju administrasi namun ternyata belum bisa di lakukan sebelum pendonor darah di periksa Cocok atau tidak.
Muti kembali memeriksa keadaan ibu nya, dari luar dia melihat adiknya yang sedang menangis berusaha membangun kan ibu nya.
"Nisa!" panggil Muti.
"Kak! Ibu kak," ucap Nisa langsung memeluk Muti.
Namun tiba-tiba dokter dan juga suster datang.
"Anda anak ibu Susi yang mau mendonorkan darah nya? Mari ikut kami periksa!" ajak suster itu.
Nisa bingung dia hanya bisa nangis.
Setelah di periksa ternyata golongan darah nya sama golongan darah B- namun ternyata kesehatan Muti tidak stabil karena sering bergadang sehingga dia juga kurang sehat.
Muti sangat sedih.
Muti meminta tolong agar pihak rumah sakit mencari nya namun golongan darah B- sangat lah langka di RS itu.
Muti menangis dia bingun harus apa, tidak mungkin dia meminta Nisa sementara dia masih sangat kecil.
Muti kembali ke tempat ibu nya di rawat sambil menatap ibunya dengan tatapan mereka bersalah.
Ibu nya begitu terlihat sekarat, Muti memang kehabisan akal melihat ibu nya belum di tangani Membuat nya begitu sedih.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, Jika ada saran tulis di kolom komentar ya, jangan pernah bosan tungguin terus kelanjutan ya.
Ini novel baru author, kasih komentar tentang novel ini di kolom komentar yah, Terimakasih***.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
Hasnah Siti
aku hadir kak😎❤❤❤❤❤
2023-01-16
0
Yani Cuhayanih
Awal cerita udah sediiih begini .lanjut
2022-08-29
0
Ghiry Cahaya Sufi
baru aja naik pangkat udah lupa daratan, dipecat secara tidak hormat baru tau rasa tu bapak bapak
2022-05-29
0