Kisah ini menceritakan tentang kisah cinta anak kembar CEO lanjutan dari Novel yang berjudul dendam Sang Ceo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eneng Selly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Merekapun segera memakan makananya dengan lahap terlihat Rena pun memakan makananya dengan senyum diwajahnya kini Ehan makan sambil memandang wajah Rena yang terlihat mengemaskan
" Kamu makan ya pelan-pelan ga akan juga ada orang yang menghabiskan makananmu " ucap Ehan mengelap bibir Rena yang kotor bekas makanan yang belepotan
" Makasih " ucap Rena malu terlihat dari pipinya yang merona
" Sama-sama, lanjutkan makannya " Ehan sambil tersenyum
" Baik lah " ucapnya membalas senyuman Ehan
" Kamu kenapa makanya sambil lihat aku " ucap Rena jadi salah tingkah
" Ga papah, kamu lucu kalau lagi malu gitu " goda Ehan sambil tersenyum
" Jangan liatin aku, aku malu " ucapnya
" Semoga kamu adalah wanita yang dikirim tuhan untukku " batin Ehan
" Aku jadi deg-degan kalau Ehan terus-menerus lihatin aku " batin Rena
" Kamu mau nambah " Tanya Ehan
" Aku udah kenyang " jawabnya
Merekapun terlihat saling diam, saling memperhatikan namun dengan diam-diam.
" Kamu tau kalau Niko suka Marni " ucap Ehan memulai pembicaraan
" Ga tau " ucap polosnya
" Kamu mau bantuin mereka agar lebih dekat " Tanya Ehan sambil tersenyum
" Em.. gimana ya " ucap Rena
" Ayolah " rayu Ehan dengan senyum bahagianya
" Baiklah " ucap Rena akhirnya menyetujui rencana Ehan
" Aku senang kamu mau bantu Niko, tapi bukan itu sebenarnya yang aku mau, ini adalah salah satu cara agar aku dekat dengan kamu " ucap batin Ehan
" Yang aku lihat Marni sukanya sama Ehan, tapi aku juga ga bisa nolak keinginan Ehan " Batin Rena
" Makasih ya " ucap Ehan sambil tersenyum
" Sama-sama " ucap Rena tersipu malu
" Tapi, kalau Niko hanya untuk mempermainkan Marni aku nanti marah ya " ucap Rena
" Niko ga mungkin mainin hati Marni, orang dia tulus .. sama kaya aku " ucap Ehan
" Maksudnya " ucap Rena bingung
" Sama seperti aku, yang tulus juga sama kamu " Gombalnya Ehan
" Ih apaan sih " ucap Rena semakin Salah tingkah
" Kamu tau, entah kebetulan atau tidak, kamu dan aku pernah bertemu sebelumnya " ucap Ehan mampu membuat Rena kaget
" Apa dia ingat aku, apa dia akan menjauh dari aku " Batin Rena
" Sebelumnya dimana " tanya Rena hati-hati
" Apa kamu ga ingat " tanya balik Ehan
" Emang dimana " ucap Rena pura-pura tidak tahu
" Kamu jahat masa ga ingat aku " ucap Ehan dengan wajah kesal
" Mungkin aku lupa, makanya kasih tau aku " ucap Rena
" Kita pernah satu kelas bahkan " ucap Ehan malah membuat Rena semakin gugup
" Masa sih " ucap Rena dengan senyum dipaksakan
" Kamu benar ga ingat aku " ucap tanya Ehan kembali
" Em.. coba kasih tau biar aku ingat " ucapnya dengan perasaan was-was
" Aku tuh temen kamu pas di SMA di pesantren masa kamu ga ingat " ucapnya dengan cengengesan
" Syukurlah dia hanya ingat itu, dia ga ingat kalau aku mantannya yang iya benci " batin Rena
" Oh Kamu Ehan yang itu " ucap Rena pura-pura ingat
" Jadi kamu ingat aku " ucap Ehan dengan nada bersemangat
" Iya " ucapnya terseyum
" Maafkan aku Ehan, bukan maksud mau membohongimu, hanya saja aku ga mau kamu jauhi aku dan bahkan membenci aku jika kamu tahu kalau aku mantan kamu yang kamu benci " batin Rena
" Makasih Tuhan akhirnya Rena ingat sama aku " ucapnya senang
" Sepertinya kita udah lama ninggalin Marni dan Niko, kita segera nyusul mereka " ajak Rena mengalihkan pembicaraan
" Nyusul apa, kamu mau dekat dengan Ali atau kamu mau aku lamar " goda Ehan
" Ehan bukan begitu maksudku kita kelamaan makannya jadi harus segera kekamar Niko lagi " ucap Rena
" Tapi kan mereka lagi asik berduaan " ucap Ehan terseyum menggoda
" Ga boleh berduaan " ucap Rena
" Tapi Aku masih mau ngobrol sama kamu " Protes Ehan
" Ehan ayo.. " ajaknya
" Tapi.. tapi " ucap Ehan seperti tidak mau jika mereka ke kamar Niko kembali
" Yaudah aku mau ke kamar Niko duluan bye " ucap Rena dengan kesal
" Rena tunggu " ucap Ehan
Kini Ehan terlihat mengejar Rena, dan mereka segera menuju ruangan Niko, disana terlihat bahwa Marni sudah selesai menyuapi Niko dan Niko sudah minum obatnya.
" Marni Makasih ya " ucap Niko
" Sama-sama " jawabnya
Ceklek,,
" Cie cie berduaan aja nih " ucap Ehan dengan terseyum menggoda
" Kalian dari mana saja " tanya Marni
" Tadi kita makan dulu " ucap Rena
" Wah kalian juga makan berdua, seperti Diner gitu " goda niko
" Beda lah, ini mah Diner ya ga romantis " ucap Ehan
" Loh kenapa " tanya Niko
" Orang dirumah sakit " ucap Ehan sambil tertawa dan melihat wajah Rena sedang tersipu malu
" Marni apa Niko makanya banyak " ucap Ehan menggoda marni
" Buburnya satu mangkuk habis " ucap Marni
" Kamu laper, doyan atau memang karena Marni yang meyuapimu " ucap Ehan terlihat menggoda keduanya
" Mungkin pengaruh obat " ucap Marni mengalihkan pembicaraan
" Mana mungkin " ucapnya Ehan
" Si bos paling tau " ucap Niko dengan tersipu malu
" Makasih ya Marni " ucap Ehan
" Buat apa " jawabnya
" Kamu sudah repot-repot menyuapi Niko " ucap Ehan sambil tersenyum
" Tidak apa-apa ko, Niko sakit juga gara-gara aku " ucap Marni
" Marni, ini sudah malam, yu kita pulang " ajak Rena
" Buru-buru amat baru juga jam delapam " ucap Ehan
" Tapi kami harus pulang " ucap Rena
" Kamu benar Ren, Yaudah kami pamit ya " ucap Marni
" Aku antar saja ya " ucap Ehan Sambil terseyum manis
" Tidak usah " tolak Rena
" Kenpa " tanya Ehan
" Kami tidak mau merepotkan " ucap Rena
" Aku tidak repot ko, lagian Ika kalian pulang malam-malam itu bahaya " ucap Ehan melihat kedua wanita itu
" Gimana " tanya Marni
" Ga tau " ucap Rena
" Udah lah kita naik mobil Ehan aja, lagian benar kata Ehan bahaya " ucap Marni
" Yaudah deh, kami mau " ucap Rena
" Asik " ucap Ehan
" Niko Kami pamit Assalamualaikum " ucap Rena
" Waalaikumsalam hati-hati kalian dijalan " ucap Niko
" Siap "
" Bro aku tinggal sebentar ya mau nganterin bidadari surga gue " bisiknya pada Niko
" Tapi kamu jangan sampai apa-apaan Marni, awas kalau lecet " ucap Niko
" Tenang saja, aku jagain mereka " ucapnya
Merekapun segera melangkah menuju mobil Ehan dan segera menaikinya, Ehan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, dan dia mengantarkan Marni terlebih dahulu karena jarak rumahnya ya lebih dekat dari Rena.
Setelah mengantarkan Marni pulang iya segera menuju pesantren milik ayah Rena karena rumah Rena disana, tak lupa iya pun pamitan pada Ayah Rena dan menceritakan kenapa iya pulang sampai malam dengan Rena, meskipun baru juga jam setengah sembilan menurut Ehan itu tidak terlalu malam.
.
.
.
.
Bersambung....
So... Ikuti terus kisahnya...
Saya ucapkan banyak-banyak Terima kasih pada kalian semua yang sudah mampir ke Novel Ku dan Dukung Aku dengan cara
Like....Komen..... dan Vote ......
Jangan bosen-bosen ya .....
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua....
Karena Doa yang baik akan kembali kepada orang memberi Doa.... 😁😁😁
.
gak bermutu banget
ada 2 org dokter
yg satu sakit, eeh malah manggil dokter dr luar
wkwkwkkkk