[Warning! Adult Romance]
Jeje tidak menyangka jika PS partnernya adalah seorang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAHM BAB 29 - Alat Mata-Mata
"Namanya ikan asin, coba makan dulu!" bujuk Jeje dengan nenyuapkan satu sendok nasi bercampur ikan asin.
Dengan ragu Damian membuka mulutnya perlahan, Damian sangat asing dengan rasa ikan asin itu tapi lama kelamaan lelaki itu menikmati rasanya.
"Enak, 'kan?" tanya Jeje terkekeh.
Bersamaan dengan itu, Bowo datang ke rumah Jeje dengan membawa pete karena bapaknya yang baru panen. Bowo masih tidak percaya jika Jeje sudah menikah.
"Jeje!" panggilnya.
Jeje menghentikan makannya sejenak dan langsung menuju pintu depan, gadis itu tahu jika Bowo yang datang karena suara lelaki itu memiliki ciri khas tersendiri.
"Ada apa, Bowo?" tanya Jeje saat membuka pintu.
"Ini ada pete, bapak ku baru panen!" sahut Bowo memberikan petenya.
Jeje menerima pete itu dengan sorai gembira. "Wah, kebetulan kami sedang makan!"
"Aku juga....," kalimat Bowo menggantung karena Jeje langsung menutup pintu rumahnya padahal dia berharap ditawari makan.
Saat Jeje kembali masuk ke dalam, ibunya menegur. "Apa itu, Je?"
"Pete dari Bowo, Bu!" jawab Jeje kembali duduk di samping Damian.
Damian mengerutkan keningnya lagi melihat bentuk dari pete di depannya. Lelaki itu melihat bapak dan ibu Jeje tampak memakan pete dengan lahap tapi dia tidak tahan dengan baunya.
"Aku tidak tahan baunya!" keluh Damian menghentikan makannya.
"Kenapa? ini enak loh!" balas Jeje yang justru meminta Damian membuka mulutnya dan gadis itu berusaha menyuapi sang mafia pete.
Damian terus menggeleng tapi Jeje terus memaksa, satu biji pete rasanya tidak masalah. Damian membuka mulutnya dan merasakan pete di mulutnya.
"Rasanya sangat buruk!" komentar Damian tapi mulutnya terus menguyah pete itu. "Mungkin tambah satu lagi rasanya akan berubah!"
"Bilang aja doyan!" ketus Jeje.
Hari ini Damian mendapat pengalaman baru yaitu bisa merasakan apa itu ikan asin dan pete. Sampai token listrik di rumah Jeje berbunyi.
Damian yang tidak pernah mendengar token listrik berbunyi menjadi panik, dia mengira itu adalah kode ancaman.
Dengan cepat Damian meraih pistol di balik jasnya yang membuat bapak dan ibu Jeje panik.
"Tenang! Aku akan melindungi kalian!" ucap Damian bak superhero di siang bolong.
Damian berjalan keluar dan mencari ancaman yang datang. Saat melihat kotak listrik yang berbunyi tanpa basa basi Damian langsung menembaknya.
Dor!
Dor!
Dor!
"Apa ini alat mata-mata?" gumam Damian sinis.
Jeje yang melihat orang tuanya ketakutan berusaha menghentikan aksi brutal Damian, gadis itu mengambil pistol Damian dan langsung menghancurkannya dengan memukulinya memakai batu.
"Apa yang kau lakukan!!" teriak Jeje kesal. "Itu namanya stop kontak listrik, benda itu berbunyi karena minta diisi supaya listrik tetap menyala tapi apa-apaan, kau justru menghancurkannya!"
Damian berdehem. "Aku pikir itu alat mata-mata terbaru!"
"Kau membuat orang tuaku ketakutan, Damian! Pergi saja kau dari sini!" usir Jeje yang tidak tahan.
Damian ingin membalas perkataan Jeje tapi dia merasa nafasnya sangat bau. "Apa yang terjadi denganku?"
"Itu efek dari pete yang kau makan!" sahut Jeje dengan meninggalkan Damian yang masih mematung di tempatnya.
"Kenapa kau memberiku makanan aneh?"
"Yang aneh bukan makanannya tapi kau!"
BRAK!!
Jeje menutup pintu dan menguncinya yang mana membuat Damian panik. Lelaki itu menggedor-gedor pintu rumah Jeje.
"Buka atau aku bakar rumah mu!" ancamnya.
sebelom nolong ketawa dulu ahh...