Seorang gadis sederhana bernama Wulandari Cahaya berasal dari desa yang beruntung mendapatkan beasiswa di Kampus terpopuler di Jakarta..
" hiks Ayah Ibu hidup wulan hancur wulan gagal menjaga kesucian Wulan"
Karena insiden itu membuat Wulan harus mengandung Anak kembar Wulan semakin menderita Sampai dimana Wulan melahirkan bayinya Wulan mengalami pendarahan yang membuat Wulan harus meninggal dunia...
Apa yang terjadi dengan Wulan??
siapa yang sudah menghancurkan hidupnya??
Lalu bagaimana kehidupan si Kembar Ana & Andin
selamat membaca dan Autor ucapkan terimakasih sudah berkenan membaca Cerita ini semoga semuanya suka dan Saran kritikan sangat di butuhkan 😊🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 22
" Apakah aku memiliki ibu dan jika aku memiliki ibu mengapa aku tak perna bertemu atau sekedar melihat fotonya saja tak perna" ucap Ana dengan pelan bersamaan air matanya jatuh
" nih hapus air mata kamu ku kira kamu hanya bisa berekspresi datar ternyata kamu bisa nangis juga" ucap seorang pria yang masih berdiri di samping Ana sambil menyerahkan sapu tangan miliknya
Angkasa Samuel putra dari Varel samuel mantan sahabat Rangga ,Varel menikah dengan Kinar Larasati dan Angkasa anak kedua kakaknya Kania Samuel seorang dokter spesialis jantung
Angkasa pemuda yang tampan salah satu idola di sekolah SMA Trisakti jakarta Angkasa mempunyai sifat sama seperti Ana dan memiliki 2 sahabat Adit Narendra dan Bastian Tirta
tanpa berniat mengambil sapu tangan itu Ana beranjak ingin pergi tapi di tahan oleh Angkasa
" jangan pergi dulu hapus air matanya kamu tak mungkin pergi dengan kondisi wajah seperti itu apa kata teman semuanya seorang Ana Cahaya yang terkenal dingin dan selalu berekspresi datar sekarang terlihat menyedihkan " ucap Angkasa
Lalu Ana membalikkan badannya dan menatap wajah tampan Angkasa
" tak perlu sok baik kita tak sedekat itu" ucap Ana menatap datar wajah Angkasa
Angkasa maju selangkah dan menatap dalam mata indah Ana
" kita memang tak dekat kalau kamu mengijinkan, aku pun ingin mengenal kamu lebih dekat" ucap Angkasa dengan menatap wajah cantik Ana
" sejak kapan seorang Angkasa Samuel terkenal dingin tapi mau berbicara panjang seperti ini?" tanya Ana
" heheh kamu ternyata lucu juga bahkan kamu mengetahui tentang aku apakah kamu salah satu fans aku?" tanya Angkasa dengan tersenyum melihat senyum Angkasa Ana menatap kesamping tak ingin Angkasa melihat wajah malunya
" kamu bisa salting juga ya" ucap Angkasa lagi' mengoda Ana
" cih kamu terlalu percaya diri aku bukan salah satu dari mereka yang mengagumimu " ucap Ana berani menatap Angkasa meskipun hatinya tak tenang tapi agar Angkasa semakin tak besar kepala Ana pun berusaha mengendalikan eskpresi wajahnya
Angkasa menghapus Airmata Ana membuat Ana diam seketika jantungnya semakin berdebar
" Aku tau kamu berbeda dari mereka dan kamu itu istimewa Ana Cahaya" ucap Angkasa semakin menatap wajah Ana entah kenapa Angkasa tak bisa berhenti menatap wajah cantik Ana
Karena tak ingin Angkasa mendengar detak jantung Ana pun berlari pergi meninggalkan Angkasa yang tersenyum kecil merasa gemas dengan tingkah Ana
" kamu penuh kejutan Ana dan entah kenapa melihat kamu salting seperti tadi jadi kebahagiaan tersendiri bagi aku" ucap Angkasa sambil tersenyum dan memegang dadanya.
" Jantung ini kenapa berdetak sangat cepat apa aku punya riwayat jantung ah aku harus meminta kak Kania memeriksa kesehatan jantungku " pikir Angkasa
Sementara itu Ana berlari memasuki toilet dan memegangi jantungnya
" kenapa dengan jantungku apa aku memiliki penyakit jantung" ucap Ana sambil memikir
Setelah merasa tenang Ana merapikan penampilan dan berjalan menuju kelas untuk mengikuti pelajaran terakhir
Ana sedang mengendarai mobilnya dengan santai sambil mendengarkan musik saat melewati jalan yang sepi Ana melihat seorang lelaki parubaya yang terjatuh dari motor tapi belum ada yang menolong Ana pun memberhentikan mobilnya dan membantu lelaki tua yang sedang mengangkat motornya
" kakek tidak apa'?" tanya Ana sambil membantu mengangkat motor itu
Lelaki itu hendak menjawab saat melihat gadis yang masih menggunakan seragam SMA di depannya lelaki itu menatap terkejut dan tak berkedip
" halo kek apakah kakek baik' saja?" tanya Ana lagi
" eh iyah nona saya baik' saja terimakasih telah menolong saya " ucap lelaki itu sambil menatap tak berkedip wajah Ana
" Non Ana" ucap pak Andi dalam hati ya Lelaki tua itu adalah pak Andi hari ini pak Andi sedang ke jakarta bertemu temannya sekaligus mencari keberadaan Ana dan tuan Rangga dan semesta mempertemukan Ana dan Pak Andi walaupun Ana tak mengenal pak Andi
" syukurlah jika kakek baik' saja" ucap Ana dengan sedikit raut lega di wajahnya
Menurutku bales dendam terbaik jangan sama Sean,Angkasa. Harus yg lain, mending sekarang fokus karier dulu.
Tapi itu suka² author, ngikut alur aja🙏
aku menunggu mu up selalu Thor.. jadikan ana Andin kuat Thor melawan para Mak lampir 😅
bikin mereka kuat Thor.. biar gak di sepelekan gitu🥰
semangat up nya Thor 🥰🥰
greget huhuhu