NovelToon NovelToon
Kenyataan Yang Suram

Kenyataan Yang Suram

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Menjadi NPC / Dunia Lain / Hari Kiamat / Light Novel
Popularitas:271
Nilai: 5
Nama Author: Nayla

disaat semua orang berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dan yang terkuat

hanya Kim Yoon seo yang sama sekali tidak tertarik terhadap hal itu.

yang dia inginkan hanya jawaban untuk setiap pertanyaan di kepalanya.

namun, setiap kali dia mencoba mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu, yang dia temui Hanya kebingungan dan kebuntuan.

Semakin lama dia mencari, semakin kabur pula antara apa yang dia anggap kenyataan dan ilusi.

Jadi... akankah dia dapat menemukan cara untuk kembali ke dunianya yang dia anggap asli?

Atau....

Akankah dia menerima kenyataan bahwa dunia yang di tempatinya sekarang ini bukanlah ilusi melainkan kenyataan yang ada?

update setiap hari rabu & jum'at ☆(ノ◕ヮ◕)ノ*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nayla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Chapter 18: When the Truth is Too Close  , but not revealed

"Kim Yoon Seo, hidupmu adalah milikmu sendiri."

Yoon Seo menatap Naya dengan bingung. Kata-kata yang diucapkan temannya itu membuat nya bingung.

"Apa yang kau maksud?" tanyanya, suaranya terdengar sedikit serak.

Naya membuka mulutnya untuk menjawab, namun suara Ketukan menghentikan nya.

tok tok!

Suara ketukan di pintu membuat keduanya menoleh.

“Hyung, ini aku. Boleh masuk?”

Yoon Seo mengenali suara itu dengan mudah. Itu suara Kim Eun Seok, adiknya dari ibu yang sama.

Naya langsung bereaksi. Tanpa sepatah kata pun, dia berbalik dan melompat ke luar jendela dengan lincah. Dalam sekejap, sosoknya menghilang dalam kegelapan malam.

Yoon Seo menghela napas panjang sebelum berjalan ke pintu dan membukanya.

Eun Seok berdiri di ambang pintu, mengenakan piyama dan membawa secangkir teh hangat. Wajahnya terlihat sedikit khawatir.

"Kau baik-baik saja?" tanyanya, matanya mengamati Yoon Seo dengan cermat.

Yoon Seo mengangguk, berusaha menampilkan ekspresi normal. "Aku baik-baik saja. Ada apa?"

Eun Seok tidak langsung menjawab. Dia masuk ke dalam kamar, menutup pintu di belakangnya, lalu menyerahkan teh hangat itu ke Yoon Seo.

“Ibu bilang kau terlihat lelah, jadi aku membuatkan ini untukmu.”

Yoon Seo mengambil cangkir itu dengan sedikit terkejut. "Oh... terima kasih."

Eun Seok duduk di tepi tempat tidur, memperhatikan boneka kelinci besar di sudut kasur.

"Kau membawa pulang ini dari taman hiburan?" tanyanya sambil menekan perut boneka itu.

Yoon Seo mengangguk. "orang aneh memberikannya padaku."

Mata Eun Seok sedikit menyipit. "Oh... begitu ya...."

Yoon Seo mengangkat alis. "Kenapa? Kau cemburu?" candanya.

Eun Seok mendengus kecil. "Bukan begitu. Aku hanya ingin tahu, sebenarnya siapa orang itu bagimu?"

Pertanyaan itu membuat Yoon Seo terdiam sesaat.

Siapa Naya baginya?

seingatnya, Naya atau lebih tepatnya KYA adalah orang yang memiliki sikap yang dingin dan memiliki kekuatan yang sangat kuat, yang berdiri di samping Cha Eunwoo.

'Yah, begitulah yang tertulis di dalam novelnya sih... '

Namun KYA yang di temuinya sekarang... dia lebih seperti seorang adik yang freak, yang akan membawa kakaknya berkeliling taman hiburan dan mencoba wahana ekstrem yang bisa saja membuat jantungan.

yoon seo kemudian menghela nafas. "entahlah... aku juga tidak tau..." jawabnya.

Eun Seok menatapnya lama sebelum akhirnya menghela napas. "Baiklah. Tapi kalau orang itu membuatmu dalam masalah, kau bisa bicara padaku."

Yoon Seo tersenyum tipis. "Aku akan mengingatnya."

Eun Seok bangkit dan berjalan menuju pintu, tetapi sebelum pergi, dia menoleh sekali lagi.

“Hyung, kalau ada sesuatu yang mengganggumu… kau bisa berbicara denganku. Kau tidak harus menanggung semuanya sendirian.”

Yoon Seo menatap adiknya, hatinya terasa sedikit hangat.

“…Terima kasih, Eun Seok.”

Eun Seok hanya tersenyum kecil sebelum meninggalkan kamar.

Begitu pintu tertutup, Yoon Seo menatap ke luar jendela.

Naya sudah tidak ada di sana.

Namun, kata-katanya masih bergema di dalam kepalanya.

'Kim Yoon Seo, hidupmu adalah milikmu sendiri.'

"apa maksudnya itu? " gumamnya penuh kebingungan.

'apakah dia mengetahui bahwa aku bukan 'Yoon seo'?' pikirnya yang kemudian membuat nya mengerutkan kening.

'tapi...jika itu benar, kenapa ucapannya tadi malah seperti mengatakan bahwa aku adalah 'kim Yoon seo' itu sendiri?? '

dengan begitu yoon seo memutuskan untuk merebahkan tubuhnya di kasur.

"yah lupakan saja...aku bisa memikirkannya besok. untuk sekarang mari kita tidur, hari ini benar-benar melelahkan... " ucap kim Yoon seo sebelum memejamkan matanya dan tertidur pulas tanpa mimpi apapun.

...----------------...

Matahari pagi menyelinap melalui celah tirai kamar, menghangatkan ruangan dengan sinarnya yang lembut.

Yoon Seo mengerang pelan sebelum perlahan membuka matanya. Untuk pertama kalinya dalam beberapa hari, tubuhnya terasa jauh lebih baik.

Tidak ada rasa sakit menusuk di dadanya. Tidak ada sensasi panas di tenggorokannya. Tidak ada batuk darah.

Yoon seo dengan perlahan mulai meregangkan tubuhnya sebelum memilih untuk bangkit dari tempat tidurnya.

ketika dia sepenuhnya bangkit dari kasurnya, dan hendak menjauh, sebuah boneka kelinci raksasa menarik perhatian nya.

kim Yoon seo menghela nafas.

"kenapa aku masih menyimpan benda ini dan tidak membuangnya... " gumamnya sambil menepuk lembut boneka itu sebentar dan kemudian berjalan pergi ke kamar mandi.

...----------------...

Saat Yoon Seo selesai bersiap-siap, ia turun ke lantai bawah, di mana aroma makanan hangat langsung menyambutnya. Di ruang makan, Clara, ibunya, tengah menata meja dengan rapi, sementara Eun Seok dan Min-Joo sudah duduk di tempat masing-masing, menikmati sarapan mereka.

“Oh? Kau akhirnya bangun.” Min-Joo menatapnya sambil mengangkat alis. “Kupikir kau akan istirahat lebih lama setelah kemarin.”

“Aku sudah membaik,” jawab Yoon Seo sambil menarik kursi dan duduk di meja.

Clara tersenyum lega. “Syukurlah. Makanlah dulu sebelum berangkat ke kampus.”

Yoon Seo mengangguk dan mengambil sepotong roti panggang dan mulai memakannya.

Saat matanya menyapu sekeliling meja makan, ia menyadari beberapa anggota keluarganya tidak ada di sana.

"Noona," panggilnya, membuat Min-Joo menoleh.

“Ada apa?”

"Ayah, Ibu, Min-Soo hyung, Jung-In hyung, dan Seokjin, di mana mereka?" tanyanya.

“Ah…” Min-Joo menyesap tehnya sebelum menjawab, “Ayah dan Ibu ada urusan mendadak, jadi mereka pergi pagi-pagi sekali. Sedangkan Min-Soo oppa, yang SANGAT gila kerja itu, masih lembur di laboratorium. Aku sampai menyuruh Jung-In untuk menyeretnya pulang, dan Seokjin ikut menemani karena dia terus merengek ingin ikut,” jelasnya dengan nada santai, disertai sedikit drama.

Mendengar jawaban Min-Joo, Yoon Seo hanya mengangguk dan melanjutkan sarapannya.

‘Seperti biasa, mereka selalu sibuk.’

Namun, saat ia tengah menikmati makanannya, ia merasakan tatapan Eun Seok yang sejak tadi terus mengawasinya.

“Ada apa?” tanyanya sambil melirik adiknya.

Eun Seok menghela napas. “Kau yakin sudah cukup sehat untuk pergi ke kampus?”

Yoon Seo mengangguk santai. “Aku tidak selemah itu, Eun Seok.”

“Tapi kau selalu menyembunyikan kalau sedang tidak baik-baik saja.”

‘Bocah ini…’ batinnya.

Min-Joo tertawa kecil. “Dia benar. Kau sering bertingkah seolah baik-baik saja, padahal sebentar lagi mungkin akan pingsan.”

Yoon Seo mendengus, malas menanggapi. “Aku sungguh baik-baik saja.”

‘Kenapa mereka begitu khawatir dan overprotective?’

‘Kalau ini terus berlanjut, aku akan kesulitan ketika tiba saatnya harus meninggalkan mereka… setelah aku menemukan cara untuk kembali ke dunia asliku.’

Clara menatapnya dengan sedikit khawatir. “Kalau kau merasa tidak enak badan, jangan paksakan diri. Kau bisa pulang lebih awal.”

“Ya, Ma.”

Setelah menyelesaikan sarapannya, Yoon Seo tiba-tiba teringat sesuatu.

"Mama," panggilnya.

“Iya, ada apa, Seo-ie?”

"Bolehkah aku meminta sesuatu?" tanyanya dengan nada lembut.

Tatapan Clara langsung berbinar, seolah sangat senang ketika putranya meminta sesuatu darinya.

“Tentu saja! Kau boleh meminta apa pun, Seo-ie!” jawabnya dengan antusias.

‘Huwa—aku tidak menyangka reaksinya akan seperti ini.’

Yoon Seo menghela napas kecil sebelum akhirnya berkata,

“Bolehkah aku tinggal sendiri di kos yang dekat dengan kampus?”

To be continued~

yey! akhirnya, hampir semua (-1) anggota keluarga Kim Yoon seo yang terungkap

o(〃^▽^〃)o

Ayah: kim hajin (Korea) : 47 thn [-]

Ibu tiri (istri pertama): Ahn se-hyeon :48 thn [awakener]

Ibu (istri kedua): Clara Aria Bunga: 45 thn

Kakak laki-laki pertama (dari ibu tiri): Kim Min-soo (kembaran min-joo): 22 thn [Awakener]

Kakak perempuan pertama (dari ibu tiri): Kim min-joo (kembaran min-soo): 22 thn [awakener]

Kakak laki-laki (dari ibu tiri) Kim jung-in: 19 thn. [awakener]

Kim Yoon seo(blasteran korea-indo): 18thn. [-]

???

Adik laki-laki: Kim eun seok (blasteran korea-indo) : 15 thn. [-?? ]

adik laki-laki (dari ibu tiri) kim seokjin: 8 thn. [-]

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!