Ikhtisar :
Untuk menyelamatkan pesantren dari seorang mafia yang ingin menggusur pesantren yang bernama Jack Jatnika, Khalisa Amira rela menjadi istri Jack sekaligus menjadi budaknya. Tapi siapa sangka Khalisa bukan wanita biasa, yang menerima apa yang terjadi padanya. Jack terkejut saat mengetahui masa lalu Khalisa, bahkan dialah tunduk padanya. Taktik apa yang Khalisa gunakan untuk menaklukkan mafia kejam sepertinya itu ?
Baca selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Kiss
Pesantren Fisabilillah
Kyai Rozak berjalan di perkebunan milik pesantren, dia berjalan di temani Iman. Raut wajah kyai Rozak itu tampak sedang memikirkan sesuatu, Iman bisa merasakan beban di hati kyainya itu yang sudah seperti ayahnya sendiri. Iman sungkan membicarakan masalah yang baru saja terjadi, meski sang mafia tidak mengambil lahan itu tetap saja kyai Rozak harus kehilangan putri kesayangannya.
“Kyai, apa perlu kita perintahkan orang untuk menemani ning Khalisa di sana ?” Tanya Iman
Kyai Rozak menarik nafasnya, satu orang ada di tempat berbahaya itu saja sudah menguras pikirannya apalagi ditambah orang lain.
“Sebaiknya jangan dulu, Khalisa bukan orang sembarangan” Jawab Kyai Rozak
Keyakinan kyai Rozak akan putri angkatnya yang kuat dan Tangguh membuatnya yakin kalau Khalisa dalam keadaan baik-baik saja, meski punberada di tempat yang berbahaya.
“Tapi bagaimana kalau Jack tahu akan masa lalu ning Khalisa ? Ap aitu tidak akan berbahaya kyai ?” Tanya Iman karena hanya dia dan kyai Rozak yang tahu masa lalu Khalisa
Kyai Rozak menghentikan langkahnya, dia menatap tanaman sawi yang sudah berbuah dan subur.
“Tolong maafkan perkataan saya pak kyai” Ucap Iman sambil menundukkan kepalanya karena merasa salah bicara
“Masa lalu Khalisa sudah terkubur, di sosok Khalisa yang baru. Jack tidak mungkin mengetahui masa lalunya. Aalkan kamu dan aku menyimpannya rapat-rapat” Jawab Kyai Rozak
“Na’am kyai” Ucap Iman
“Iman, cari tahu siapa yang berani memalsukan surat kepemilikan tanah pesantren ini” Titah Kyai Rozak karena dia merasa ada yang sengaja mengambil dan memalsukan surat kepemilikan pesantren.
“Iya kyai” Jawab Iman
“Aku yakin orang itu sudah bekerja sama dengan Jack atau pun dia mengambil keuntungan pribadi” Ujar Kyai Rozak lalu Iman mengangguk sebagai jawaban
Kyai Rozak melanjutkan langkahnya, dia melanjutkan langkahnya menuju ndalem.
“Assalamu’alaikum” Ucap Kyai Rozak
“Wa’alaikumsalam” Jawab Umi Habibah dan Marwa
Kya Rozak masuk ke dalam ruang tamu, lalu umi Habibah dan Marwa menghampirinya. Mereka mencium tangan kyai Rozak bergantian, barulah mereka duduk bersama.
“Abi, umi khawatir dengan keadaan Khalisa di sana” Ucap Umi Habibah
Karena dia sudah menganggap Khalisa sebagai putri kandungnya sendiri, kyai Rozak hanya memiliki 1 anak kandung yaitu Marwa.
“Insyaallah Khalisa akan baik-baik saja” Jawab Kyai Rozak
“Kenapa abi begitu yakin ?, Jack itu seorang mafia. Bagaimana umi tenang membiarkan putri kita bersama orang seperti itu ?” Tanya Umi Habibah
“Iya abi, aku juga merasa khawatir terhadap kak Khalisa. Apalagi melihat Jack beserta anak buahnya. Mereka itu begitu kejam” Ucap Marwa mengkhawatirkan kakaknya
Kyai Rozak terdiam, ucapan istri dan anaknya memang benar, dia pun merasakan khawatir terhadap Khalisa, meski pun berusaha untuk menyerahkan sesuatu kepada Allah.
“Bagaimana kita telpon Khalisa ?” Tanya Kyai Rozak
“Dari tadi umi sudah coba telpon tapi gak di angkat oleh Khalisa” Jawab Umi Habibah
“Aku juga sudah mengirim pesan tapi belum di baca sama Khalisa abi” Ucap Marwa
“Ya sudah biar abi yang menelpon Jack” Jawab Kyai Rozak
Umi Habibah dan Marwa merasa terkejut mendengar jawaban kyai Rozak.
“Abi mau nelpon Jack mafia itu ?” Tanya Umi Habibah
“Iya umi” Jawab Kyai Rozak
“Memangnya abi tahu nomor telpon Jack ?” Tanya Marwa
“Abi tahu” Jawab Kyai Rozak
“Abi tahu darimana ?” Tanya Umi Habibah
Kyai Rozak tersenyum jahil membuat istri dan anaknya penasaran, bagaimana kyai Rozak bisa mendapatkan nomor telpon mafia itu.
Di markas Jack, Khalisa berada di dalam kamar pengantin yang di siapkan oleh Jack. Bukan kamar pengantin biasa, tapi di sana di penuhi oleh tikus dan kecoa. Laki-laki itu sengaja membuat hidup Khalisa bagaikan di neraka.
“Kamu mau bermain-main denganku Jack ?, aku akan membuat permainan ini lebih seru” Gumam Khalisa
Kedua netra Khalisa melihat sekeliling, dia melihat sebuah sapu lidi persis dengan sapu penyihir. Khalisa tersenyum, sekejap tempat itu menjadi bersih karena Khalisa membersihkan hama itu dengan gesit. Setelah selesai barulah Khalisa berwudhu dan melaksanankan sholat isya.
“Ya Allah, Ya Tuhanku ampunilah segala dosa-dosaku di masa lalu. Mungkin waktu yang tersisa tidak dapat di bayar semua kesalahanku kepadamu dan kepada semua orang. Tapi hamba memohon berikanlah hambamu ini kesempatan untuk bertobat” Ucap Khalisa berdoa tak terasa air matanya menetes di pipinya.
*****
Pukul 9 malam, Khalisa menyiapkan air hangat di dalam baskom berukuran besar lalu dia membawanya ke dalam kamar Jack. Kamar itu sepi, Jack tidak akan membiarkan siapa pun berada di lantai tiga rumahnya. Lantai tiga khusus sebagai tempat untuk menenangkan hati dan pikirannya dari berbagai permasalahan yang menimpanya. Khalisa berdanda sangat cantik dan pakaian yang seksi, lalu dia masuk ke dalam kamar Jack.
Jack [Aku ingin operasi kita mala mini berjalan sukses]
Suruhannya [Beres bos]
Jack [Habisi siapa pun yang menghalangi jalan kita]
Suruhannya [Siap bos]
Jack [Aku menunggu kalian di tempat biasa]
Jack masih berbicara dengan anak buahnya di telpon, belum selesai dia berbicara dia melihat Khalisa masuk ke dalam kamarnya.
“Hallo sayang !” Ucap Khalisa tersenyum manis dan menatapnya genit
Jack yang sedang duduk di kursi kekuasaannya terperanjat kaget melihat Khalisa mala mini begitu cantik dan seksi. Aroma tubuhnya yang wangi, rambut panjang yang tergerai indah di tambah gayanya yang agak centil seperti wanita penghibur yang biasa dia lihat setiap malam.
“Siapa yang menyuruh kamu masuk ke sini ?” Tanya Jack yang duduk di sofa.
Khalisa mengenakan pakaian tidur komono, Jack memperhatikan Khalisa yang menghampirinya.
“Aku adala istrimu, haruskah aku meminta izin terlebih dahulu ?” Tanya Khalisa
Jack menatap Khalisa dati atas sampai bawah, istrinya itu memang idaman para lelaki.
“Izin ?, kamu bahkan membobol pintu kamarku” Ujar Jack
Khalisa tersenyum tipis, apa yang dikatakan oleh Jack itu benar. Dia sudah masuk ke dalam kamar terkunci rapat.
“Sayang, kamu tidak perlu bertanya bagaimana caranya aku bisa masuk ke kamar kamu kan ?” Tanya Khalisa lalu dia meletakkan baskon di bawah kaki Jack lalu dia duduk di depan kaki suaminya yang kejam itu.
Jack hanya terdiam, dia berpikir entah terbuat dari apa wanita bernama Khalisa Amira yang mnjadi istrinya itu. Jack sudah beberapa kali memperlakukan istrinya itu dengan kejam danburuk tapi istrinya itu berhasil melewatinya dan tersenyum seakan tidak terjadi apa-apa.
“Kakimu pasti pegalkan, seharian ini banyak dosa yang kamu lakukan” Ucap Khalisa, tangannya lalu mengambil kaki Jack tapi suaminya itu langsung mencengkram wajah cantik istrinya
“Kamu berani menggodaku Khalisa ?” Tanya Jack
“Aku tidak sedikit pun menggodamu, aku hanya sedang menjalankan tugasku” Jawab Khalisa
Jack tersenyum licik
“Tugas ?, kamu tahu apa akibatnya kamu berbicara seperti itu kepadaku ?” Tanya Jack
Tangan Khalisa bergerak dengan cepat melepaskan tangan Jack dari pipinya, lalu mencium Jack. Mafia itu terkejut, apa yang di lakukan oleh Khalisa kepadanya. Awalnya dia hanya diam tapi lama-lama dia membalas lebih intens dari Khalisa, Khalisa sayangnya melepaskan ciuman itu.
“Apa rasanya sangat enak ?” Tanya Khalisa yang nafasnya tersenggal-senggal
Jack menatap tajam Khalisa, dia masih mersakan bibir manis itu berada di bibirnya.
“Bibirmu itu sangat murahan, aku bisa mendapatkannya lebih dari itu” Jawab Jack
“Itu ciuman pertamaku, kamu seharusnya beruntung” Sahut Khalisa
Jack terdiam mendengar apa yang di katakana Khalisa kepadanya, untuk wanita yang pertama kali ciuman Khalisa sangat berani dan sangan pro.
“Ternyata kamu kesepian, pantas saja kamu menginginkanku untuk menikahimu” Ucap Jack
“Hmmm, akua tau kamu yang kesepian ?” Tanya Khalisa
Jack langsung menarik Khalisa kedalam pangkuannya, Khalisa duduk membelakangi suaminya itu.
“Aku akan membunuhmu jika kamu tidak bisa meredakan nafsuku” bisik Jack
Khalisa berbalik menatap Jack
“Aku tahu kamu kesepian, sudah lama tidak ada yang memberimu kehangatan” Sahut Khalisa
Jack langsung menarik pinggang Khalisa untuk mendekat, dia hendak menciumnya lalu Khalisa meletakkan jari telunjuknya di bibir Jack.
“Aku akan memijat kakimu lebih dulu. Sebelum memberikanmu kenyamanan yang lainnya” Lanjut Khalisa
Jack melepaskan telunjut Khalisa di bibirnya
“Aku peringatkan jangan bermain api denganku Khalisa, kamu akan terbakar hangus dan menjadi debu hitam yang tidak berguna lagi” Jawab Jack
“Sudah diam sayang, aku pijat kakimu dulu” Ucap Khalisa dengan suara manis
Khalisa turun dari pangkuan Jack, dia duduk di bawah Jack lalu memasukkan kedua kaki Jack ke dalam baskom. Khalisa memulai mencuci kaki jack sambil memijatnya dengan perlahan dengan sedikit tenaga.
“Jack, abi akan menelpon kamu. kamu bicaralah yang manis ya” Sahut Khalisa
“Kamu sudah berani menyuruhku ?” Tanya Jack
Khalisa tidak menjawabnya, dia terus fokus memijat Jack dengan kelembutan membuat Jack semakin nyaman di buatnya.
“Wanita ini lebih licin dari pada seekor belut dan lebih cerdik dari seekor kancil, aku harus berhat-hati jangan sampai tertipu dengannya” Batin Jack, dia memperhatikan Khalisa sedang memijat kakinya. Istrinya itu memang secantik itu membuat Jack sedikit memperhatikannya
Tak lama handphone Jack berdering, laki-laki kejam itu mengambil ponsel miliknya. Dia menatap layar ponsel, ada sebuah panggilan dari orang yang tidak di kenal.
“Angkat Jack, abi menelpon menantu kesayangannya” Titah Khalisa
“Sialan ! darimana kyai Rozak mengetahui nomor ponselku ?” Batin Jack, karena hanya anak buahnya yang tahu nomor telponnya dan itu pun sangat di rahasiakan.
Jack masih terdiam menapatap layar ponselnya.