Sepasang suami istri paruh baya sedang berboncengan motor yang baru saja pulang dari pasar menemukan keranjang bayi didekat jembatan yang tidak jauh dari rumah mereka berdua.
bayi mungil sangat cantik tubuhnya yang masih merah baru lahir hanya dibungkus dengan kain bedong dan selimut bayi.
disampingnya ada secarik kertas bertuliskan " tolong rawat bayi ini dengan baik, suatu saat nanti ada orang yang akan menjemputnya " isi pesan didalam kertas tersebut.
dan didalam amplop surat tersebut terdapat Kalung emas putih terdapat liontin berinisial "A.S ".
karena adanya inisiatif huruf tersebut pak Angga dan istrinya Ajeng memberi nama bayi cantik tersebut " Amira Saraswati".
nama itu yang terbesit dipikiran mereka berdua.
mereka berdua merawat Amira penuh kasih sayang kayaknya seorang anak kandung mereka.
pak Angga dan istrinya memiliki seorang putra tunggal yang bernama Rahmad Darmawan berusia 25 tahun yang sudah menikah dan memilih tinggal dirumah istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ersy 07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Paman Rahmad
Setelah makan malam bersama selesai, Devan dan Alisha pamit pulang karena waktu semakin malam apalagi besok anak anak masuk sekolah termasuk Alisha juga sudah bersekolah Taman Kanak Kanak.
" Mira terimakasih sudah ditemani makan malam dan terimakasih juga Bolunya , seharusnya kamu enggak perlu repot-repot membawakan bolu untuk kami " ucap Devan setelah ia dan Alisha sudah disamping mobilnya.
" Enggak papa mas Dev, lagi pula Bolunya aku buatnya banyak.
Untuk makan malamnya terimakasih mas sudah traktir kami semua, insya Allah kapan kapan saya undang mas Dev dan Alisha makan bersama, bagaimana mas mau jika suatu hari saya ajak makan bersama hasil masakan saya sendiri ?" tanya Amira ragu ragu takut Devan menolak ajakannya.
" dengan senang hati aku akan datang memenuhi undangan makan bersama apalagi masakan yang dibuat langsung olehmu mir, aku tidak sabar menantikan undangan darimu " jawab Devan dengan senyuman manis yang terpatri diwajah tampannya.
" Om ayo pulang , Caca udah ngantuk banget sekarang " rengek Alisha dengan mata yang sudah sayu karena sudah mengantuk.
" yaudah mir, aku pamit pulang dulu kapan kapan kita sambung lagi " ucap Devan berjalan masuk mobilnya.
Sebelum mobil berjalan Devan menekan klakson mobilnya pertanda berpamitan.
" iya mas hati hati dijalan " ujar Amira saat mobil Devan mulai menjauh.
Setelah kepergian Devan, Amira langsung masuk kedalam rumah mengambil tas dan kunci motornya .
Saat sudah mengambil tas dan kunci motornya Amira segera berpamitan sama anak anak penghuni rumah pelangi.
" kakak pulang dulu ya sayang, besok kakak ke sini lagi.
Jaga kesehatan kalian dan makan yang teratur jangan sampai telat makan " pesan dari Amira sebelum keluar rumah.
" Sinta tolong jagain adik adik ya sayang, kalau ada apa apa kasih kabar kakak langsung ya, yaudah kakak pulang dulu assalamualaikum.." pamit Amira sebelum mengendarai motor maticnya.
" iya kak Mira , wa'alaikum salam.. hati hati kak " jawab Sinta.
Amira tersenyum serta mengangguk kepalanya.
Setelah Amira pergi Sinta segera masuk kedalam rumah tidak lupa mengunci pintu.
Sedangkan Amira masih diperjalanan menuju kosannya.
Bahan masakan di kulkas sudah banyak yang habis, mumpung masih di luar jadi sekalian belanja saja di supermarket batin Amira saat ingat bahan masakan di kulkasnya banyak yang sudah habis.
Setelah sampai di supermarket , Amira segera mengambil troli belanjaan, saat ini Amira sedang berkeliling memilih beberapa sayur dan bahan masakan.
Setelah mendapatkan apa yang ia butuhkan Amira segera menuju kasir untuk membayar belanjaannya.
" sedang belanja nak " tanya wanita paruh baya.
" iya tante ..." jawab Amira sambil tersenyum ramah.
cantik sekali gadis ini batin wanita tersebut yang tak lain mama Aditya.
Setelah itu giliran Amira membayar belanjaannya dikasir , setelah membayar belanjaannya Amira segera pulang.
Saat Amira berjalan menuju parkiran motor dari dalam mobil ada sepasang mata menatap amira yang sedang fokus menata beberapa kantong belanjaannya diatas motornya.
Akhirnya kita bertemu lagi batin Aditya merasa senang karena dipertemukan lagi dengan gadis yang beberapa hari ini sering muncul dipikirannya.
Amira segera mengendarai motornya pulang ke Kosannya.
Setelah sampai dikosan Amira segera masuk kamar kosnya.
Setelah sampai di dalam kos, Amira menata belanjaannya ke dalam kulkas.
Setelah selesai semuanya, Amira pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.
Saat akan merebahkan tubuhnya, Amira melihat beberapa pesan masuk dari Kinan dan nomor pamannya.
Saat melihat ada pesan masuk dari pamannya, Amira segera melihat isi pesan yang dikirim dari nomor pamannya.
Mira pulanglah nak, paman sangat merindukanmu nak ...
kamu dimana nak, paman sangat merindukanmu Mira ...
Isi pesan tersebut yang dikirim dari nomor telepon pamannya.
Saat Amira ingin membalas pesan tersebut tiba-tiba Amira teringat dengan perkataan pamannya waktu itu sebelum Amira masuk kedalam kereta api sebelum Amira pergi meninggalkan kota tempat ia dibesarkan.
" Amira paman tidak tau kenapa bibikmu tidak menyukaimu , tapi yang pasti bibikmu saat ini sedang berusaha menjodohkan kamu dengan seseorang dan paman tidak rela jika masa depanmu terputus oleh perjodohan ini.
Pesan paman jika nanti ada telpon atau pesan masuk kamu harus ingat jika setiap telfon atau kirim pesan ada kode rahasia dan hanya kamu dan paman yang tau soal Ini " ucap Rahmad paman Amira sebelum Amira masuk kedalam kereta api malam itu.
" baik paman , Amira akan selalu mengingat pesan paman " jawab Amira.
sebenarnya ini paman atau bibik yang kirim pesan gumam Amira bingung.
akhirnya Amira memutuskan untuk tidak membalas pesan tersebut.
Dan Amira segera pergi beristirahat malam ini.
Sedangkan disisi lain tepatnya dirumah paman Amira seseorang sedang marah marah karena Amira tidak membalas pesan darinya.
" sialan tuh anak , awas saja aku pasti menemukanmu suatu saat nanti " ucapnya dengan penuh amarah.
Setelah itu ia pergi tidur setelah meletakkan ponsel diatas meja.
Beberapa saat setelah terdengar orang disampingnya tertidur pulas dengkuran halus nafas teratur.
Pak Rahmad, paman Amira segera bangun dari tidurnya dengan gerakan hati hati takut sang istri bangun.
Pak Rahmad, segera mengambil ponselnya yang tergeletak diatas meja disamping tempat tidur mereka.
Aku harus segera mengabari Amira jangan sampai terlambat batin pak Rahmad berjalan keluar menuju halaman belakang rumah.
Setelah sampai dibelakang rumah pak Rahmad segera mencari kontak nomor Amira yang sengaja diganti menjadi nama " Pak RT "
Sebelum menelfon Amira pak Rahmad celingukan melihat situasi jika benar benar aman untuk mengobrol dengan ponakannya.
Tut Tut Tut...
Setelah beberapa kali melakukan panggilan telepon ke nomor Amira namun belum tersambung.
Aduh Amira , ayo buruan angkat teleponnya ini benar benar penting nak gumam pak Rahmad dengan nada cemas.
Setelah panggilan ke 5 kali baru terdengar panggilan terhubung dari seberang telefon.
Namun Amira tidak berkata apapun sebelum terdengar suara seseorang yang ia tunggu terdengar.
" Anak ayam bertelur 10 yang menetas hanya 5 telur kemana 5 telur lainnya ?"
" lima telur sudah masuk wajan " Jawab Amira terkekeh saat menjawab kode dari pamannya.
" hallo assalamualaikum paman..?
Bagaimana kabar paman disana ..?" tanya Amira dari seberang telefon.
" Alhamdulillah mir, paman dan bibik baik nak.
kamu sendiri gimana nak kabarnya sehat" tanya paman balik.
" Alhamdulillah sehat paman, oya paman ada apa telfon jam segini ada masalah penting kah ?" tanya Amira heran.
" tadi ada yang kirim pesan apa tidak mir, soalnya tadi pas paman tidur diam diam bibikmu mengambil ponsel paman " tanya pak Rahmad penasaran.
" ada paman , tapi Amira enggak balas soalnya Amira inget pesan paman jangan balas pesan dari nomor paman kalau tidak ada kode dari paman " jawab Amira memberitahukan pamannya soal pesan masuk dari pamannya.
" huuufff syukur kalau kamu enggak balas mir, tadi yang kirim pesan itu bibikmu mir, bibikmu sejak kamu pergi dia sering marah marah dan curiga sama paman.
bibikmu ingin mencari keberadaan kamu mir, paman enggak tau apa yang akan dia lakukan saat menemukan kamu nanti , paman kawatir bibikmu nekat membawa kamu pulang kerumah dan nikahkan kamu dengan jugan sapi " ujar paman Rahmad begitu kawatir akan nasib ponakannya saat bertemu istrinya nanti.
" paman tenang saja Insya Allah , Amira selalu berhati-hati disini " jawab Amira menenangkan pamannya.
" yaudah nak, paman enggak bisa lama lama takut bibikmu bangun terus mencari paman nanti, paman tutup dulu telfonnya assalamualaikum..kamu jaga diri baik-baik disana ya mir " Tut Tut Tut... panggilan terputus dari seberang telefon.
" wa'alaikum salam ...ya Allah lindungilah hamba dari mara bahaya apapun ammin 🤲" doa dan harapan Amira.
Setelah itu Amira melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu.