Jennaira adalah putri kandung dari keluarga bangsawan Bakari. Ia terlahir dari rahim istri kedua Aston Bakari yang bernama Jenny. Ibu kandung Jennaira tersebut adalah cinta pertama Aston. Jenny terlahir dari trah rakyat jelata, bukan berdarah bangsawan.
Kebahagiaan Aston hancur setelah kematian Jenny secara mendadak.
Suatu malam, Jennaira (21 tahun) sedang berjalan kaki menuju ke sebuah klub malam terbaru di kotanya. Ia punya pekerjaan gelap yakni mencuri dompet-dompet orang kaya.
Jennaira terkejut melihat sebuah sedan mewah mengalami kecelakaan tunggal di depan kedua matanya. Ia berlari ke TKP untuk menolong.
Akan tetapi, Jennaira begitu terkejut melihat wajah seorang wanita muda yang ditolongnya itu ternyata mirip sekali dengan wajahnya.
"Kenapa wajahnya mirip sekali dengan wajahku? Apa aku punya saudara kembar?" batin Jenna.
Bagaimana bisa Jennaira, putri kandung dari putra mahkota Keluarga Bakari bisa tinggal berjauhan dari keluarga aslinya yang kaya raya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 - Rencana Perjodohan
Daddy Aston menghela nafas beratnya sebelum dirinya bersuara untuk menjawab pertanyaan Tuan Smith.
"Entahlah. Belum aku putuskan secara tertulis," jawabnya.
"Apa putramu-Ares sudah tak ada harapan untuk sembuh dan berjalan lagi?"
"Sebenarnya harapan itu masih ada kata dokter, walaupun sangat kecil. Hanya saja Ares tak mau berobat atau mengikuti terapi lagi. Setiap dokter yang berkunjung ke mansion, selalu diusirnya." Daddy Aston pun berkeluh kesah.
"Terus, kamu biarkan begitu saja?"
"Ares hanya mau minum obat saja. Itu pun tidak rutin. Hubunganku dengannya kurang baik. Setiap aku mendekat, ia selalu menolakku."
"Apa Sovia dan Ares cukup dekat?"
"Memangnya kenapa?" balas Daddy Aston yang justru balik bertanya pada Tuan Smith.
"Jika mereka berdua cukup dekat sebagai kakak-adik, bujuk saja Ares lewat Sovia agar putra sulungmu itu mau terapi kembali."
"Nanti aku coba bicara dengan Sovia soal Ares,"
Aturan dalam Keluarga Bakari :
Apabila anak laki-laki pertama dalam pernikahan yang sah dan tercatat sedang berada pada kondisi tak sehat atau cacat sehingga tidak bisa menjalankan seluruh tugas kebangsawanan dan bisnis Keluarga Bakari, maka seluruh hak dan kewajibannya akan diberikan pada anak keduanya.
Tetap ada beberapa catatan khusus yang menyertai kondisi tersebut sebelum benar-benar dilakukan peralihan aset dan kekuasaan.
Desakan internal membuat Daddy Aston tak punya pilihan. Ia akan menyerahkan semua hak dan kewajiban Ares sebagai putra mahkota kepada Sovia.
Beberapa bulan lagi akan diselenggarakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) di PT. Minyak Gurih Bersama. Daddy Aston didesak untuk mengesahkan Sovia secara hukum sebagai pewaris utama menggantikan Ares.
☘️☘️
"Apa Sovia tertarik dengan bisnis dan perusahaan?" tanya Tuan Smith.
"Aku belum tau. Aku sudah menyuruhnya sering pergi ke perusahaan dan belajar dengan Suryo. Supaya dia semakin paham mengelola bisnis,"
"Lantas, hasilnya bagaimana?"
"Entahlah. Beberapa waktu yang lalu dia sangat malas belajar urusan bisnis perusahaan. Tapi, sepertinya sekarang ini dia mulai berubah."
"Berubah bagaimana?"
"Sepertinya dia mulai tertarik dengan urusan bisnis perusahaan dan menjadi anak patuh. Semoga ini pertanda baik,"
"Ya, aku doakan Sovia bisa membuatmu bangga dengan prestasi gemilangnya. Jika pun dia tak cocok berbisnis, juga tak apa. Kau kan tau pepatah orang tua kita dulu. Wanita itu cukup sebatas urusan kasur dan dapur. Hehe..."
"Ya, tapi zaman semakin maju kawan. Jangan lupakan itu,"
"Aku tau. Aku tak menuntut calon menantuku itu bisa mahir dalam segala hal. Apalagi urusan bisnis. Jika pun dia mampu, anggap sebagai bonus. Ya rezekiku dapat menantu paket lengkap. Pastinya aku pun bangga dengan calon menantuku itu. Hehe..." ujar Tuan Smith seraya terkekeh sendiri.
"Walaupun begitu aku tetap berharap Ares yang akan menggantikanmu di perusahaan. Aku tak ingin calon menantuku terlalu capek urusan bisnis yang harusnya jadi tanggung jawab laki-laki. Biarlah Sovia duduk manis di rumah sebagai ibu dari cucu-cucu kita nantinya. Jadi istri yang setia mendukung dan mendoakan suaminya,"
"Apa putramu setuju dijodohkan dengan Sovia?"
"Dia pasti setuju. Jika tak setuju, aku kembalikan lagi wujudnya jadi bayi!" seru Tuan Smith. Sontak ucapannya barusan membuat Daddy Aston tersenyum tipis.
Keluarga Bakari dan Keluarga Johnson sejak lama telah memiliki agenda perjodohan bagi kedua anak mereka. Putra tunggal keluarga Johnson bersanding dengan Sovia Bakari.
Opa George dan Opa Steven yang merancang ide perjodohan tersebut. Bahkan ide itu telah ada sejak Jenna masih di dalam kandungan ibunya.
Namun perjodohan itu masih bersifat rahasia. Hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahuinya. Sovia maupun putra Tuan Smith belum mengetahuinya. Bahkan Jenny juga tak tau,.sehingga wanita itu tak menulis apapun di buku hariannya tentang agenda perjodohan putrinya tersebut.
☘️☘️
Beralih di tempat lain, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu di kamar Della.
Tok...tok...tok...
Della yang baru saja akan memejamkan kedua matanya, otomatis terbangun.
"Siapa ya?" batin Della.
Saat ini Della berada di atas ranjang berukuran king size. Namun sayang sejak pertama kali mereka semua mendaratkan kakinya di sana, Della tetap tidur terpisah dengan Daddy Aston.
Mereka menginap di lantai 69. Seluruh kamar di lantai tersebut telah disewa Daddy Aston untuk keluarga dan pengawalnya.
Kamar Della dan Daddy Aston berada di bagian tengah serta berdampingan. Ada pintu penghubung di dalamnya. Pintu tersebut bertujuan hanya untuk memudahkan Daddy Aston berpindah ke kamar Della secara cepat jika semisal ada hal-hal krusial demi menjaga image pernikahan mereka tetap terlihat baik dan harmonis.
Walaupun sebenarnya hubungan mereka dingin dan tak baik-baik saja sejak lama.
Sedangkan Oma Ruby tidur di kamar lain yang berjarak beberapa kamar dengan kamar Della dan Daddy Aston.
Saat ini Della mengenakan gaun tidur berbahan sutra kualitas premium warna putih. Gaun tidur dengan harga sangat mahal itu membungkus tubuh Della hingga lututnya. Mirip linge_ri.
Gaun tidur warna putih tersebut sangat tipis menerawang. Bahkan terlihat jelas dalaman warna hitam berenda yang digunakan oleh Della untuk membungkus aset vi_tal miliknya yang berada di bawah perut.
Della memiliki kebiasaan tak menggunakan br_a ketika tidur. Alhasil saat ini dua aset membu_sungnya pun tercetak jelas dibalik gaun tersebut.
Tubuh Della sudah setengah terbangun posisinya, namun masih berada di atas ranjang. Suara ketukan pintu masih terdengar jelas di telinganya.
"Apa Mas Aston yang datang?" batin Della mulai menduga-duga."
"Tapi kenapa enggak langsung lewat pintu penghubung saja jika mencariku?" gumamnya.
Akan tetapi, setengah otaknya yang lain berusaha meyakinkan dirinya jika yang mengetuk pintu kamarnya adalah sang suami. Senyuman manis seketika mengembang di wajah Della. Ia segera turun dari ranjangnya.
Lalu, Della beralih menatap ke arah cermin yang ada di meja rias untuk melihat penampilan dirinya saat ini. Ia rapikan sedikit rambutnya dan menyemprotkan wewangian di tubuhnya. Tak lupa ia juga menambah warna merah menyala di bibirnya.
"Aku berharap yang datang kamu, Mas. Semoga kamu tergoda dengan penampilanku malam ini dan mau menyentuhku. Aku benar-benar rindu bercinta denganmu," batin Della yang mendadak berhasrat malam ini.
Langkah kaki Della menganyun penuh semangat menuju pintu kamarnya. Dengan cepat ia membuka lebar-lebar pintunya tanpa memastikan terlebih dahulu siapa yang datang.
Ceklek...
bersambung...
🍁🍁🍁
*Hayoo siapa yang datang ?
Yang pasti bukan Othor Solehot.😄
tidak bertele-tele
akhirnya kebenaran akan terungkap segala misteri akan aston dapatkan semangat......