"Aku hamil."
Savanna yang mendengar sahabatnya hamil pun terkejut, dia menatap sahabatnya dengan tatapan tak percaya.
"Dengan Darren , maaf Savanna."
"Nadia, kalian ...." Savanna membekap mulutnya sendiri, rasanya dunianya runtuh saat itu juga. Dimana Darren merupakan kekasihnya sekaligus calon suaminya telah menghamili sahabatnya.
***
"Pergi, nikahi dia. Anggap saja kita gak pernah kenal, aku ... anggap aku gak pernah ada di hidup kalian."
Sejak saat itu, Savanna memilih pergi keluar kota. Hingga, 6 tahun kemudian Savanna kembali lagi ke kota kelahirannya dan dia bertemu dengan seorang bocah yang duduk di pinggir jalan sedang menangis sambil mengoceh.
"Daddy lupa maca cama dedek hiks ... dedek di tindal, nda betul itu hiks ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan yang gagal
Adinda dan Savanna menyamar sebagai petugas di acara Darren, mereka sudah memakai masker serta topi tak di kenal. Adinda membawa Savanna masuk, rumah Nadira ramai dengan banyaknya petugas acara.
"Dimana kamarnya?" Bisik Savanna.
"Di lantai dua, sebentar," ujar Adinda.
Adinda menoleh ke belakang, dia mengambil sebuah tas yang berada di pojok ruangan dan menarik tangan Savanna menaiki tangga.
"Eh, kalian siapa?"
Langkah keduanya terhenti, jantung mereka berdegup sangat kencang. Mereka takut, orang itu mengenali mereka.
"Oh kalian yang rias pengantin yah? Kenapa baru datang? cepat ke kamar pengantinnya, pengantin pria sudah dalam perjalanan!"
Adinda menghela nafas lega ketika orang itu sudah pergi dari hadapan mereka. Lalu, mereka pun melanjutkan langkahnya menuju lantai dua.
"Kamar Nadia paling pojok, lo masuk dan gue yang bakal jaga di luar." Titah Adinda.
Savanna mengangguk, mereka mendapati kamar Nadia. Savanna segera masuk ke dalam sana, sedangkan Adinda menunggu di depan kamar.
Beruntung, kamar Nadia paling pojok. Jarang ada orang yang lewat, membuat Adinda sedikit tenang.
Savanna sudah mencari koper milik Nadia, di kolong tempat tidur. Di atas lemari, dan di pojok kamar tetap di temukan. Savanna akan menyerah saat dia tak menemukannya, akan tetapi entah mengapa Savanna membuka lemari besar Nadia.
Netranya membulat saat melihat koper yang berada di lemari pakaian gantung, segera Savanna mengeluarkannya dan menidurkan koper itu ke lantai.
"Ringan sekali, apa koper ini kosong?" Gumam Savanna.
"Sav! cepet! si Darren udah datang!" Geram Adinda saat tak sengaja mendengar suara pelayan yang mengatakan pengantin pria sudah datang.
Savanna buru-buru membuka koper, tetapi isi koper tersebut kosong. Bahu Savanna melemas, apakah barang yang Nadia sembunyikan sudah di ketahui oleh orang lain?
"Sav! lama banget sih lo!" Geram Adinda yang akhirnya memutuskan untuk masuk setelah memastikan aman.
Adinda menutup pintu, dia berjalan tergesa-gesa menghampiri Savanna yang terlihat putus asa.
"Kopernya kosong Del." Lirih Savanna.
Adinda mengerutkan keningnya, dia meraba sisi dalam koper itu. Seketika rabaan nya terhenti dengan kening mengernyit.
"Sebentar." Ucap Adinda sambil mengambil alih koper itu.
Adinda merogoh saku celananya, dia mengambil kunci motornya. Dia menggesek kunci motornya ke sisi koper dekat dengan resleting.
KREK!!
"Kok di rusak Del!!" Pekik Savanna saat Adinda merusak sisi dalam koper.
Adinda diam, dia menarik sisi dalam koper tak peduli koper itu rusak. Savanna tertegun saat melihat sebuah map yang tertempel di sana, Adinda segera mengambil map itu dan membukanya.
"Gak mungkin." Lirih Adinda.
SREK!!
Savanna merebut nya, dia melihat kertas dari isi map itu dengan tatapan terkejut. Bahkan Adelia membekap mulutnya sendiri, tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
"SAUDARA DARREN, SAYA NIKAHKAN ENGKAU ...,"
"SAVA!!!" Teriak Adinda menarik tangan Savanna keluar.
Keduanya berlari turun dari lantai dua menuju ruang akad, bahkan mereka tak perduli sudah menabrak beberapa orang ketika berpapasan dengannya.
"Saya terima nikah dan kawinnya Nadira ...,"
"BERHENTI!!!"
Mendadak suasana hening, dengan nafas tersenggal Savanna dan Adinda melangkah mendekati meja akad. Tatapan Savanna dan Darren bertemu, bahkan tanpa sadar Darren melepaskan tangan pak penghulu.
"Savanna." Lirih Darren.
"APA-APAAN KAMU!!! SIAPA KAMU HAH?!" Lantang Nadira tak terima pernikahan nya gagal.
Nadira bangkit dari duduknya, dia berjalan cepat menghampiri Savanna dengan tatapan penuh amarah. Saat mendengar suara Nadira, Savanna tersenyum miris. Rupanya, suara lain itu yang tak lain dan tak bukan adalah suara milik Nadira.
Dari sini Savanna simpulkan, jika Nadira ikut andil dalam video itu. Bahwa Rahasia yang Savanna pegang, juga di ketahui oleh Nadira.
"Kamu Savanna kan? wanita miskin yang menjerat anak saya?" Sentak Delia.
"Maaf tante, sepertinya saat ini bukanlah bahas masalah saya. Tapi, masalah tante," ujar Savanna dengan tatapan meremehkan.
"Apa maksud kamu?"
Savanna tersenyum, dia mengambil mic yang berada di meja penghulu dan menatap Recky yang kini tengah menatapnya.
"Nadia, adalah sahabat saya. Dia merupakan istri Darren yang sudah meninggal. Di kabarkan, jika meninggal nya adalah karena mengkonsumsi obat peluruh kandungan."
"Yang jadi pertanyaan saya, kenapa dia menggugurkan kandungannya di saat usia kandungannya sudah masuk delapan bulan? jika dia tidak mengingat kan nya, kenapa tidak sejak awal saja dia lenyapkan?"
Delia akan menghampiri Savanna, akan tetapi Adinda menghalanginya dengan mengunci pergerakan nya.
Reno berada di sana, dia di undang oleh Dareen sebagai rekan bisnis dan menyaksikan sendiri Savanna yang berada di sini.
"Lancang sekali!!" Pekik Nadira.
Nadira mengangkat sedikit gaunnya, dia akan menghampiri Savanna. Namun, Reno yang berada di dekag Nadira mencekal tangan wanita itu. Dia tidak akan membiarkan Nadira menghalangi Savanna.
"Kalian lihat sendiri,"
Savanna mengeluarkan ponselnya, dia membuka video Nadia dan menunjukkan pada semua orang. Terlebih pada Darren dan Recky yang berdiri bersampingan.
"Dan dua wanita ini, adalah Nadira dan Nyonya Atmajaya." Lantang Savanna.
Darren menatap tak percaya pada sang mommy, begitu pun dengan Recky. Bahkan keduanya terdiam tidak tahu harus berkata apa.
"Tentu saja mereka melakukannya dengan alasan yang jelas! karena Nadia menyimpan rahasia Nyonya Atmajaya! rahasia yang tidak kalian sangka! dan rahasia ini, hanya Nadia, dan kembarannya saja yang tahu!"
"LANCANG KAMU!!!" Teriak Delia dan meronta dari cengkraman Adinda.
Savanna tak menghiraukan nya, dia kembali menaruh ponselnya dan menunjukkan sebuah map pada Darren dan Recky.
"Alasan terbesar mereka mencelakai Nadia, adalah karena rahasia ini. Rahasia yang akan membuat kalian terkejut, bahwasanya Darren itu ...,"
"SAVANNA!!"
"DARREN BUKAN ANAK KANDUNG RECKY ATMAJAYA!!"
Savanna membalas teriakan Nadira, netranya menatap tajam Nadira begitu pun sebaliknya. Dengan satu kali tarikan nafas, membuat Recky dan Darren terkejut dan merampas map yang berada di tangan Savanna.
Dengan tangan bergetar, Recky membuka map itu. Darren pun ikut melihatnya, betapa terkejutnya mereka saat melihat hasil tes DNA anatar Recky dan Darren. Hasil tersebut menunjukkan jika Recky bukanlah ayah biologis dari Darren.
Wajah Nadira memerah menahan amarah, berbeda dengan Delia yang memadang raut wajah cemas, panik dan takut. Sedangkan Dania, remaja itu datang menghampiri Delia dengan netra berkaca-kcaa.
"Apa itu benar mom? bang Darren bukan anak kandung daddy?" Tanya Dania dengan suara bergetar.
"D-Dania mommy bisa jelasin, ini semua fitnah dari Savanna."
Adinda melepas tangan Delia, sehingga wanita itu kini memegang kedua tangan putrinya dengan tatapan memelas.
"Dania, mommy di fitnah. Mommy ...,"
Dengan amarah yang menggebu, Recky menghampiri Delia dan berdiri di hadapan wanita yang saat ini berstatus sebagai istrinya itu.
PLAK!!!
"Mas." Lirih Delia menatap tak percaya Recky yang menamparnya di hadapan semua orang.
"Bertahun-tahun kamu bohongin mas, apa salah mas sama kamu? apa pernah mas selingkuh? kenapa kamu setega ini?" ujar Recky dengan tatapan penuh amarah.
"Mas, maafkan aku. Maaf hiks .. maaf," Delia akan meraih tangan Recky. Namun, Recky menjauhkan dirinya dari Delia.
Darren melangkah mendekati mereka, tetapi saat melewati Nadira. Wanita itu mencekal lengan Darren setelah Reno melepasnya.
"Tunggu Darren! Bagaimana dengan pernikahan kita! kita harus menikah sekarang!!" Paksa Nadira.
Darren melepas paksa cekalan Nadira, dia menatap tajam wanita itu dengan sorot mata penuh amarah.
"Pernikahan kita batal!" Tegas Darren.
Darren kembali melanjutkan langkahnya, meninggalkan Nadira yang merasa sakit hati dengan pembatalan acara pernikahan nya. Tentunya, semua keluarga Nadira hadir. Dia akan sangat malu jika pernikahan nya batal.
"INI SEMUA GARA-GARA KAMU!!" Pekik Nadira menatap Tajam Savanna yang kini berada di sisi si kembar.
Nadira berjalan cepat menghampiri Savanna, dia menjambak rambut Savanna. Savanna berusaha melepaskan jambakan Nadira, akan tetapi jambakan wanita itu sangatlah kuat.
BRAK!!
"GABRIEL!!"
Pekik Dania saat melihat keponakannya terbentur ujung meja akad dan terjatuh menambrak guci besar hingga membuat guci itu pecah bersamaan dengan tubuh Gabriel yang terjatuh.
Darren tak peduli lagi dengan masalahnya, dia segera berlari menghampiri putranya yang kini sudah tidak sadarkan diri dengan darah yang keluar dari kepalanya.
"Tolong, panggil ambulan!!!" Teriak Darren yang kini sudah tidak bisa berpikir apapun lagi selain keselamatan putranya.
____
Maaf yah kalau semisal ceritanya gak seru, hambar, ataupun muter gak jelas. Author juga masih harus banyak belajar untuk menjadi lebih baik, aku juga menerima semua saran kalian kok☺
Tapi tolong, jangan komen yang menjatuhkan semangat author yah🤗🤗🤗. Kalau gak suka gak papa, aku tahu kalau masih banyak kurangnya dalam membuat novel.
Authornya baca setiap komen kalian, dan berusaha mewujudkan apa yang kalian ingin dari alur yang author buat.
Sebenarnya jadi penulis tuh gak mudah, banyak yang harus di pelajari apalagi bahasa author yang terbatas😅. Tapi, dengan berbagi cerita dengan kalian. Author bisa menghibur kalian tuh ada rasa bahagia sendiri gitu dengan aku membuat karakter anak kecil yang lucu.
Pokonya buat kalian, terima kasih sudah mendukung author dengan memberikan komen positif. Komen positif kalian membentuk semangat author untuk menjadi penulis berbakat🥰🥰🥰.
Love untuk kalian🥰🥰🥰