NovelToon NovelToon
Perjalan Cinta Kembar Ezara

Perjalan Cinta Kembar Ezara

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Dokter / CEO / Romansa / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:640.5k
Nilai: 5
Nama Author: farala

Ini adalah perjalanan cinta kedua putri kembar Ezar dan Zara.

Arsila Marwah Ezara, si tomboy itu akhirnya berhasil bekerja di sebuah perusahan raksasa yang bermarkas di London, Inggris, HG Corp.
Hari pertama nya bekerja adalah hari tersial sepanjang sejarah hidupnya, namun hari yang menurutnya sial itu, ternyata hari di mana Allah mempertemukan nya dengan takdir cintanya.

Aluna Safa Ezara , si gadis kalem nan menawan akhirnya berhasil menyelesaikan sekolah kedokteran dan sekarang mengabdikan diri untuk masyarakat seperti kedua orang tuanya dan keluarga besar Brawijaya yang memang 90% berprofesi sebagai seorang dokter.
Bagaimana kisah Safa sampai akhirnya berhasil menemukan cinta sejatinya?


Karya kali ini masih berputar di kehidupan kedokteran, walau tidak banyak, karena pada dasarnya, keluarga Brawijaya memang bergelut dengan profesi mulia itu.

Untuk reader yang mulai bosan dengan dunia medis, boleh di skip.🥰🥰

love you all


farala


💗💗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 30 : Sapaan pagi

Singapura.

Sudah seminggu sejak pernikahan Safa dan Arga berlangsung. Selain chat di tengah malam yang mengabarkan jika Arga sudah tiba di London, suaminya itu belum pernah memberikan kabar apapun hingga hari ini.

Safa tetap melanjutkan residensi nya seperti biasa. Visit, ke kamar operasi dan semua kegiatan yang biasa dia lakukan sebelum nya masih menjadi rutinitasnya.

Arhan masih terus berusaha keras untuk menemui Safa. Sayangnya, itu tidak pernah berhasil. Entah, padahal, mereka berada di satu gedung yang sama. Tapi Arhan merasa jika ada seseorang yang melindungi Safa dan membuatnya sulit untuk di temui.

Semua orang yang bekerja di departemen obgyn, mengira jika Arhan sudah menikah dengan Safa. Tapi nampaknya, dalam waktu seminggu ini, mereka mulai menaruh curiga.

Karena, yang mereka lihat dan mereka perhatikan, justru Claudia yang setiap saat masuk ke dalam ruangan Arhan.

Dan yang menjadi pusat perhatian dan semakin menguatkan kecurigaan mereka adalah, tidak adanya cincin di jari manis Safa.

Seperti siang ini, seorang perawat yang menemani Safa mengganti perban tidak kuasa lagi menahan rasa penasarannya.

Pertanyaan pertanyaan menjebak dia ajukan . Tapi ajaibnya, Safa bisa menangkis semuanya.

" Kalau dokter sudah menikah dengan dokter Arhan, kenapa dokter tidak memakai cincin ? "

Safa melepas sarung tangan yang dia kenakan setelah selesai mengganti perban.

" Ini rumah sakit, nurse. Tidak di perkenankan tenaga medis memakai asesoris jenis apapun di tangan. Jam tangan pun sebenarnya tidak di bolehkan. Untuk penjelasannya, saya rasa nurse juga sudah paham." Ujarnya lembut.

" Iya sih, dok."

" Dari pada membahas cincin, bagaimana kalau kita makan siang, aku yang traktir ."

Perawat tadi tersenyum sumringah.

" Siap dok."

Akhirnya mereka berjalan berdampingan ke kafetaria rumah sakit.

Safa mencari tempat duduk strategis bersama perawatnya, dan akhirnya mereka menemukan tepat di bagian luar beratapkan langit biru Singapura.

Mereka bersenda gurau menunggu pesanan datang.

Sialnya, Arhan ada di sana, memantau gerak gerik Safa.

Setelah main kucing kucingan hampir seminggu, Arhan pun tidak tahan dan menghampiri Safa.

" Kita perlu bicara."

Safa yang semula ceria, jadi terlihat tidak bersemangat.

" Boleh tinggalkan kami berdua?" Tanya Arhan pada perawat yang bersama Safa.

Perawat itu sudah berdiri, tapi di tahan Safa.

" Tidak. Kamu tidak perlu pergi." Ujar Safa sembari tersenyum . Dan perawat itu pun kembali duduk.

" Kalau prof Arhan ingin mengatakan sesuatu, katakan di sini saja."

Arhan menghela nafas.

" Safa, sebenarnya apa mau mu?"

" Saya? saya tidak menginginkan apa apa prof, tapi kalau prof ingin membahas masalah pribadi, maaf, saya tidak bisa."

" Aku minta maaf, masalah yang kemarin, mari kita bicarakan lagi."

" Tidak ada yang perlu di bicarakan, prof. Lagian, saya juga sudah menikah."

Perawat tadi hanya tertunduk mengaduk makanannya tanpa berani mengangkat kepala. Pembicaraan ini benar benar membuatnya tidak bisa berbuat apa apa, ingin pergi tidak enak, mau tinggal juga rasanya tidak nyaman.

Sementara itu Arhan tertawa dengan pengakuan Safa.

" Menikah ? Menikah dengan siapa, Safa? Kau jangan bercanda."

Safa menatap Arhan, tatapan tajam ketidaksukaan jelas terpancar di sana.

Di tatap sedemikian rupa, Tawa Arhan pun terhenti seketika.

" Apa aku terlihat sedang bercanda, prof Arhan?" Tegas Safa. Nada suaranya datar tapi penuh penekanan.

" Dengan siapa, heh? "

" Prof Arhan tidak perlu tau, masalah pribadi tidak cocok di ceritakan di tempat kerja."

Arhan kehilangan kesabaran, tanpa persetujuan, dia dengan kerasnya menarik tangan Safa membuat Safa terkejut dan refleks menarik tangannya kembali.

Sayangnya, tenaga Arhan jauh lebih besar hingga Safa sulit melepaskan diri.

" Anda dokter Arhan , kan?"

Seorang pria paruh baya datang sebagai penyelamat.

Terpaksa , Arhan melepas kan Safa.

" Iya, anda siapa?"

Pria itu mengulurkan tangan, memperkenalkan diri sebagai salah satu suami pasien yang pernah di tangani oleh Arhan.

Rasanya enggan meninggalkan Safa, tapi sedikit paksaan mampu membuat Arhan beranjak dari sana.

Sepeninggal Arhan, Safa membuang nafasnya kasar. Tangannya bahkan sampai gemetar.

Beruntung perawat tadi mencoba menenangkan Safa dengan memegangi tangan dokter cantik itu yang terasa dingin bak es.

" Dokter baik baik saja?" Tanya nya pelan.

Safa tersenyum simpul.

" Aku baik baik saja, nurse."

*

*

Ottawa, Kanada.

Arga baru saja keluar dari gedung parlemen pemerintahan Kanada.

Rowan sudah siap di samping mobil, menunggu tuan mudanya yang berjalan gagah keluar dari pintu gedung parlemen.

Seminggu ini, perjalanan dinasnya sangat luar biasa. Di mulai dari Skotlandia , Wales, Jerman, Belarusia dan Kanada. Dan dalam waktu seminggu ini juga, Arga belum sempat kembali ke London.

" Ini yang terakhir, kan?" Tanya Arga sembari menatap horor ke arah Rowan.

" Iya , tuan. Rencananya dua minggu lagi akan ada konferensi di Tokyo. "

" Itu masih lama, maksudku dalam waktu dekat ini."

" Kecuali kegiatan kantor, perjalanan ke luar negeri sementara ini free, tuan."

" Syukurlah."

" Tuan mau langsung pulang ke London?"

" Bagaimana kabar istriku?"

Rowan nampak menghela nafas.

Dia ambil ponselnya dan memperlihatkan pada Arga apa yang terjadi.

" Sepertinya, tuan harus segera membawa nona muda ke London."

Rahang Arga mengeras, dia menggenggam ponsel Rowan dengan kuat hingga buku buku jarinya terlihat memutih.

" Aku akan temui istriku sekarang juga!" Perintahnya.

" Baik tuan."

Tak dapat di tunda, perjalanan menghabiskan waktu enam belas jam harus mereka lewati.

Sepanjang perjalanan, raut Arga tidak bersahabat. Tidak ada senyum, dan dalam kondisi seperti itu, Rowan tidak akan berani mengajak tuannya itu berbicara.

Bahkan schedule untuk dua hari ke depan di mana ada pertemuan dengan salah satu rekan bisnis HG , sudah tidak bisa lagi di sampaikan Rowan.

Terserah lah. Pikir Rowan.

*

*

Singapura .

Jam empat subuh, Safa sudah melakukan aktivitas rutinnya seperti biasa.

Masih mengenakan mukena setelah sholat malam , Safa ke dapur untuk membuat sarapan.

Menyalakan lampu , netranya tidak sengaja menangkap bayangan seseorang di sofa ruang tengah.

Safa mulai waspada, bagaimana bisa ada orang yang masuk kedalam rumahnya setelah rumah tersebut di berikan pengaman tingkat tinggi?

" Itu bukan hantu, kan?" Gumamnya mendekat menuruti rasa penasarannya.

Selangkah demi selangkah, hingga akhirnya dia semakin dekat, Safa bisa memastikan jika itu bukanlah hantu melainkan manusia.

Mengendap endap, Safa ke dapur dan mengambil teflon lalu kembali ke ruang tengah tempat manusia itu berada.

Safa kini berjarak beberapa meter dari pria yang sedang tertidur lelap di sofa nya.

Tangannya sudah terangkat, bersiap menghantam kepala pria itu yang sudah berani masuk ke dalam rumahnya. Namun sepersekian detik berikutnya, tangannya justru menggantung di udara setelah memastikan jika ternyata yang sedang terbaring kelelahan itu adalah pria yang mengucap janji suci untuknya seminggu lalu.

" Mas Arga?"

Nampak sekali jika Arga sangat lelah, lampu menyala tidak dia rasakan , dan suara Safa yang terkejut tidak dia dengarkan.

Safa menghela nafas panjang.

Teflon nya dia simpan kembali di dapur. Setelah itu, Safa berjalan ke kamar. Dia keluar membawa selimut tebal lalu menyelimuti Arga yang meringkuk kedinginan.

Safa membuat sarapan untuk dua orang, sholat subuh dan berangkat ke rumah sakit.

Jam tujuh pagi, Arga terbangun.

Netranya menatap sekeliling, memastikan keberadaannya saat ini.

Arga menggusar rambutnya, berusaha bangkit dan cukup terkejut dengan adanya selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.

Senyumnya mengembang sempurna. Arga meraih selimut berwarna pastel itu yang hampir terjatuh ke lantai.

Arga mendekatkan selimut itu ke wajahnya, mencium dan menghirup wanginya dalam dalam.

" Harum sekali." Gumamnya .

Arga akhirnya bangkit, melipat selimut itu dan beranjak ke kamar mandi.

Melewati dapur, Arga mencium wangi masakan.

Terhipnotis dengan wangi tersebut, Arga mengurungkan niatnya ke kamar mandi dan memilih melangkahkan kakinya ke arah dapur.

Di bukanya food cover yang menutupi sumber wewangian itu.

Nasi goreng beserta lauk tambahan tersaji di atas meja, segelas kopi yang sudah dingin juga turut menemani sepiring nasi goreng tersebut.

Arga menarik kedua sudut bibirnya.

Nampak oleh netranya secarik sticky note berwarna merah muda di samping kopi tersebut.

" Assalamualaikum mas, selamat pagi. Aku membuatkan sedikit sarapan, maaf kalau tidak sesuai selera , tapi ini masih layak makan kok. Heheheh. Mas tidak bilang kalau mau datang, maaf karena tidak menyambut mu. Pagi ini aku ada Cito operasi , jadi aku harus pergi tanpa berpamitan padamu. "

...****************...

1
SasSya
😂😂😂🤣
paha berasa kayu jati
Lusi Hariyani
akhir y muncul lg
Ir
okayy aku anggap badai di RT nya mas Arga dan Safa selesai, tinggal badainya do RT nya Bara marwah ini, mantan pacar Bara yg suka bikin alergi kan belum nyerah diaa
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Deyuni12
paham Daddy 😊


syukurlah akhirnya si Eric itu d penjara juga,mamam th perbuatan Lo Eric,emang enak
aisyhana lupsh
Si kmbar sama2 dpt jodoh yg bucin akut..😍
dyah EkaPratiwi
ya Allah idaman sekali
Naftali Hanania
duh...jomblo mah cm bs mupeng doang....🤣🤣🤣🤣
Novita Sari
so sweet kembar ezara benar benar dapat jodoh yg menyayangi safa n marwah, lanjut n semangat thor...
yellya
bahagianya mereka 🥰🥰🥰
dyah EkaPratiwi
Alhamdulillah
Naftali Hanania
duuuhhh. ....parah bgt itu eric
viellia
so sweet banget sih...lanjut kakak.....
Srie Handayantie
uh so sweet syekaliii dua pasangan ini ya , smoga stelah dihukum nya Eric kehidupan kalian bisa bahagia kedepannya yaa 😉
Shee
😂😂😂😂😂
bara ya Allah takut di banting dia😂😂
Komang Jaliyah
ahirnya eric ketangkep juga,,,suami2 bucin si kembar
Happyy
💖💖💖💖🤗🤗🤗🤗🤗😚😚😚😚😚
gathem Toro
so sweet banget duo kembar ma suaminya masing" ini.....
Naftali Hanania
apa eric bkn anak nya tuan huan...mmm
Shee
masih aja membela diri, dan berfikir kalau dia adalah korban.g sadar diri sengsara yang di buat karena ulah sendiri😒😒😒
Tysa Nuarista
uluh" dasar suami" bucin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!