NovelToon NovelToon
Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Status: tamat
Genre:Ibu Mertua Kejam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / CEO / Ibu susu / Cinta Terlarang / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:492.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Arsyi seorang wanita sederhana, menjalani pernikahan penuh hinaan dari suami dan keluarga suaminya. Puncak penderitaannya terjadi ketika anaknya meninggal dunia, dan ia disalahkan sepenuhnya. Kehilangan itu memicu keberaniannya untuk meninggalkan rumah, meski statusnya masih sebagai istri sah.

Hidup di tengah kesulitan membuatnya tak sengaja menjadi ibu susu bagi Aidan, bayi seorang miliarder dingin bernama Rendra. Hubungan mereka perlahan terjalin lewat kasih sayang untuk Aidan, namun status pernikahan masing-masing menjadi tembok besar di antara mereka. Saat rahasia pernikahan Rendra terungkap, semuanya berubah... membuka peluang untuk cinta yang sebelumnya mustahil.

Apakah akhirnya Arsyi bisa bercerai dan membalas perbuatan suami serta kejahatan keluarga suaminya, lalu hidup bahagia dengan lelaki baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 8.

Sinta dan beberapa pelayan di rumah besar milik Rendra tercengang, untuk pertama kalinya nyonya rumah benar-benar dibawa pulang.

Ya, Rendra pulang dengan Raisa dalam dekapannya. Tubuh wanita itu terasa rapuh, matanya bergerak liar penuh cemas saat menjejakkan kaki di rumah megah yang asing baginya.

“Ini… rumah siapa?” bisik Raisa dengan wajah pucat, tangannya mencengkeram erat jas suaminya.

“Rumah baruku, kamu belum pernah datang ke sini.” Jawab Rendra lembut.

Raisa tak menambahkan pertanyaan lain, ia hanya bersembunyi di balik pelukan pria itu seolah seluruh dunianya bergantung pada kehangatan Rendra. Dari belakang, Arsyi menyusul dengan langkah hati-hati sambil menggendong Baby Aidan yang baru terlelap.

Sinta segera menghampiri Arsyi, ia ingin bertanya namun lidahnya kelu. Ia takut, ucapannya akan terdengar sebagai penghinaan.

Para pelayan telah diperingatkan oleh kepala pelayan, sejak Rendra memberitahukan akan membawa pulang istrinya dari rumah sakit jiwa. Kamar khusus sudah disiapkan dengan cermat, Dokter jiwa menyarankan agar Raisa didekatkan dengan orang-orang yang benar-benar mencintainya. Dan satu-satunya orang itu adalah Rendra sendiri.

Meski pernikahan mereka sah secara hukum, kedekatan emosional tak pernah benar-benar terjalin. Namun hari itu, Rendra memutuskan untuk mencoba merawat istrinya di rumah... di sisinya.

Rendra sabar menemani Raisa yang gelisah di kamar. Setiap kali pelayan mencoba membantu wanita itu menolak dengan keras, hingga mereka keluar dengan wajah pucat ketakutan. Raisa tak mengizinkan siapapun mendekat, selain Rendra.

Tak lama kemudian, Rendra keluar dari kamar dengan wajah letih. Ia menugaskan beberapa penjaga berjaga di depan pintu, serta menyiapkan perawat pribadi yang ditempatkan di salah satu kamar khusus.

Sementara itu di ruangan lain, Arsyi tengah menidurkan Aidan setelah bayi itu dibersihkan.

Sinta berbisik, “Aku tak percaya Tuan akhirnya membawa istrinya pulang. Cantik memang… tapi sesuai rumor, sakitnya benar-benar terlihat jelas.”

Arsyi tak menjawab, pandangannya kosong. Ia teringat jelas bagaimana di rumah sakit jiwa tadi, Raisa beberapa kali mencoba menyakiti diri sendiri. Ada rasa iba di hatinya, namun juga ketakutan. Tak terbayang jika suatu saat Raisa kehilangan kendali di dekat Aidan dan akhirnya menyakiti anak itu.

Namun di balik rasa takut itu, lahir sebuah tekad baru. Arsyi menggenggam tangan mungil Aidan yang tertidur pulas. Ia ingin membantu Raisa, demi bayi kecil itu.

Malam itu, Arsyi memberanikan diri mengetuk pintu kamar Raisa. Rendra membuka pintu, menatap Arsyi dengan sorot lelah.

“Boleh saya masuk, Tuan?” suara Arsyi pelan, hampir berbisik. “Saya tahu Nyonya tak menyukai orang lain, tapi mungkin saya bisa mencoba cara lain. Saya hanya ingin membantu...”

Rendra menatap Arsyi lama, seolah mengukur niat yang tersembunyi di balik kata-kata itu. Lalu ia memberi isyarat singkat, mengijinkan Arsyi masuk.

Arsyi melangkah masuk dengan hati-hati, suara langkahnya sengaja dipelankan agar tidak memicu kecurigaan. Namun tetap saja Raisa tersentak, tubuhnya menegang, matanya liar menatap seperti seekor rusa yang terjebak.

“Siapa kau?!” suaranya melengking, penuh ketakutan. Ia mundur ke sudut ranjang, kedua tangannya meremas selimut hingga tampak gemetar.

Arsyi berhenti, menjaga jarak. Ia bisa merasakan hawa tegang yang nyaris membuat napas sesak.

Rendra segera mendekat, mencoba menenangkan namun Raisa lebih dulu berteriak. “Jangan biarkan dia dekat denganku! Aku tidak mengenalnya! Jangan biarkan dia menyakitiku!”

Suara itu mengguncang seisi kamar.

Para penjaga di luar refleks menoleh, Sinta yang mendengar pun terkejut. Aidan yang baru saja tertidur di kamar sebelah pun, hampir terbangun karena suara histeris Raisa.

Arsyi menelan ludah, namun tidak mundur. Ia tahu jika ia kabur sekarang, Raisa akan semakin yakin bahwa dia adalah ancaman. Perlahan, ia meletakkan boneka kain itu di meja kecil. Tidak lebih dari tiga langkah dari tempat Raisa duduk.

“Boneka ini… bukan milikku,” ucap Arsyi dengan nada selembut mungkin. “Ini milik Tuan kecil Aidan. Dia menitipkan… supaya ibunya tidak sendirian malam ini.”

Raisa menoleh tajam, sorot matanya penuh curiga bercampur dengan kebingungan. “Ibunya? Aku… ibu siapa?” suaranya pecah, napasnya tersengal, air mata tiba-tiba mengalir.

Rendra menahan napas, hatinya tersaayyat melihat istrinya terperangkap dalam belenggu sakitnya. Ia ingin mendekap, tapi takut semakin memperburuk keadaan.

“Anda ibunya Tuan kecil Aidan, seorang bayi kecil… yang tidak pernah berhenti menunggu ibunya kembali.”

Tangan Raisa gemetar semakin hebat, namun kali ini ia tidak berteriak. Pandangannya jatuh pada boneka kain di meja, boneka sederhana namun penuh makna. Ia menatap lama, sebelum akhirnya tubuhnya kembali berguncang menahan tangis.

“Aku… aku tidak bisa… aku takut…” suaranya bergetar, tubuhnya meringkuk.

Tegangnya ruangan membuat udara seakan membeku. Rendra hendak mendekat, namun Arsyi lebih dulu mundur perlahan memberi ruang.

“Tidak apa-apa, Nyonya. Saya hanya ingin Anda tahu… ada seseorang yang menunggumu. Seorang bayi kecil menggemaskan, yang sangat membutuhkan ibunya sendiri.”

Lalu Arsyi melangkah ke pintu, memberi isyarat kepada Rendra bahwa ia tidak akan memaksa. Tepat sebelum keluar, ia mendengar isakan lirih Raisa yang terhenti sesaat.

“Bayi kecil… aku punya bayi?” gumam Raisa samar nyaris tidak terdengar, tapi cukup membuat Rendra dan Arsyi saling berpandangan dengan secercah harapan.

Raisa masih terisak, tubuhnya meringkuk di sudut ranjang. Kalimat samar yang keluar dari bibirnya tadi membuat Rendra sempat berharap, tetapi harapan itu segera runtuh ketika mata Raisa kembali menajam penuh ketakutan.

“Tidak… tidak! Aku tidak punya bayi! Aku tidak pernah melahirkan!” teriaknya mendadak, suaranya serak dan histeris. “Jangan bohong padaku! Kalian ingin menjebakku! Kalian ingin mengambil sesuatu dariku!”

Rendra terperanjat, wajahnya menegang. Ia ingin meraih tangan istrinya, namun Raisa menepis dengan kasar. Mata liarnya seperti binatang yang terpojok.

“Aku tidak punya anak! Aku tidak ingin ada anak di sini! Jangan pernah bawa bayi itu dekat denganku!” jeritnya lagi, kali ini dengan amarah yang membuat bulu kuduk berdiri.

Arsyi yang berdiri di pintu menggenggam erat jemarinya sendiri, kata-kata Raisa menussuuk jantungnya. Ia menoleh sebentar ke arah kamar sebelah, tempat Aidan tertidur pulas. Bayi yang sama sekali tidak tahu, bahwa ibu kandungnya sendiri menolak kehadirannya.

Hening menekan ruangan sesaat, hanya terdengar napas Raisa yang memburu bercampur dengan isakan yang pecah-pecah. Rendra menunduk, rahangnya mengeras namun sorot matanya bergetar penuh luka.

“Raisa… dia benar-benar anakmu.” Bisiknya lirih, hampir tak terdengar.

Namun Raisa menutup telinganya dengan kedua tangan, berulang kali menggeleng sambil berteriak. “Tidak! Tidak! Jangan sebut aku ibunya! Aku tidak ingin! Aku takut… aku takut bayi itu akan menghancurkanku…”

Arsyi menarik napas panjang, lalu melangkah keluar sebelum histeria Raisa semakin menjadi. Ia menutup pintu perlahan, menyisakan Rendra yang masih berusaha menenangkan istrinya di dalam kamar.

Di luar, Arsyi berdiri kaku. Sinta mendekat dengan wajah tegang, ia berbisik. “Benar kan, Nyonya berbahaya untuk Tuan kecil Aidan? Apa yang harus kita lakukan?”

Arsyi menatap pintu kamar yang masih bergema oleh suara teriakan Raisa. Hatinya berdesir getir, antara iba dan marah. Namun ia tahu satu hal, Aidan tidak boleh terluka oleh ibu kandungnya sendiri.

Meski di lubuk hatinya yang paling dalam, ada rasa kasihan yang tak bisa ia tolak. Raisa hanyalah jiwa yang retak, tersiksa oleh bayang-bayang gelap yang tak mampu dilawan sendirian.

Arsyi menatap Sinta dengan sorot mata mantap. “Aku tidak akan biarkan dia menyentuh Tuan kecil Aidan… tapi aku juga tidak akan biarkan dia tenggelam sendirian dalam sakitnya. Kalau Tuan kecil bisa jadi ancaman di matanya… maka kita harus menemukan cara agar perlahan-lahan justru Tuan kecil Aidan yang menjadi obatnya.”

Mampukah tekad Arsyi menyembuhkan Raisa?

1
Mah Ihsan
cerita yang menarik
Zainab Ddi
kayaky seru
Ruk Mini
sgt menginspirasi..alur sat set,tpi kena smua , akhir yg Bahagia, tnp beban, sgt menghibur thor, tq d tgg karya" mu lgi🙏👍👍👍
Inooy
makin meletup peperangan balas dendam nya niih 🙈
Inooy
nah lhooo,,siap2 tuh yg jd mata2 nya tuan Erlan..siap2 d kuliti Rendraaa..dn kamu Maya, bersiaplah menerima kemarahan Rendra!!!
Inooy
aaaaahh bang Rendra mulai protective niih,,bagus bang Reen jangan pernah tinggalkan Arsyi dn Aidan..kemana pun abang pergi mereka harus d bawa jg, apalgi d rumah mu ada mata2 nya kluarga Erlan alias kluarga nya Jerry..tanpa TOM yaaaa!? 🤣
Inooy
iya betul apa yg d katakan Daniel Saa, jd kamu harus kuat..harus bisa menghadapi kenyataan yg ada,,karena kini kluarga Erlan sedang mengincar Rendra..khusus nya anak kamu yg d titipkan k Rendra dn Arsyi, Saa...
jd jangan biarkan mereka merebut anak mu dr Rendra dn Arsyi, Saa!!!!
Inooy
perang akan d mulai niih,,,

pa Erlan bener2 yaaaa..bukan nya kematian anak2 nya d jadikan bahan introspeksi diri, malah d jadikan alasan bwt balas dendam...
heeeyy paaa, Raisa melakukan itu smua karena ulah anak bapa sendiri yg telah merudapaksa nya..bapa pikir sendiri deeh d saat Raisa jd istri nya Rio, anak bapa yg bernama Jeffry malah melecehkan nya..dn yg lebih menyakitkan nya lg, kluarga bapa melindungi perbuatan bejat anak bapa sendiri seolah olah Raisa lah yg telah menggoda Jeffry..pikir paaa pikiir,,wanita baik2 mana yg akan diam aj d perlakukan seperti iniiii...
skarang malah bapa mengobarkan dendam bapa yg tidak pada tempat nya, hhadeeeuh...
Inooy
waduuuhh mulai tegang nih cerita,,jd deg2an takut Rendra dn Arsyi kena balas dendam nya Maya dn kluarga nya Jeffry 🙈
Inooy
cie..cieeee,,yg pengen d panggil abaaang 😅
eeehh tp bener jg Ren lebih baik panggil abang dr pada tuan..berasa kembali k masa penjajahan 'TUAN TANAH' 🤣🤣🤣🤣/Facepalm/
Inooy
ternyata kamu udh benar2 sembuh Saa tinggal rasa trauma aj yg belum benar2 pulih..dn skarang kamu mulai bersandiwara demi menyatukan Rendra dn Arsyi,,kamu benar2 sahabat sejati Saa 🥺
Inooy
wkwkwkwk,,dengan alasan utk berterima kasih yg baik padahal kamu emg beneran pengen d suapi Arsyi hhadeuuuhh..modus mu tuaaan kaya ABG labil 🤦‍♀️
Inooy
karena kamu berharap ada rasa cemburu d hati Arsyi, tp sayang nya Arsyi biasa biasa aj tuuuh!?
kamu kesel y Reen ternyata Arsyi g cemburu dengan kedekatan mu ama Raisa 🤭
Inooy
diiih jd pengen ngakak aq, bisa2 nya Rendra berharap Arsyi cemburu karena kedekatan nya ama Raisa ckckck
Inooy
tuuh kaan kaaan,,pasti perasaan itu lambat laun akan hadir jg karena terbiasa ❤️
Inooy
senyum mu membuat hati ku berbunga bunga, Aaarr...🤭
Inooy
hihihi,,kasian banget kamu Reen jd bahan ketawaan para art muu..sabar y Reen, ambil aj hikmah nya dr sandiwara ini,,oke??
Inooy
waduuuh Raisa makin penasaran dengan status palsu nya Rendra Arsyi 🤭
Inooy
skarang kamu boleh bilang klo Raisa adalah satu2 nya istri kamu,,tp tunggu smp waktu nya tiba..aq jamin kamu bakalan lengket ama Arsyi dn kamu bakalan bucin parah ama Arsyi!!!
Inooy
makin seru cerita nya niiihh 👍👍❤️🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!