NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Kekasih Sahabatku.

Terpaksa Menikah Dengan Kekasih Sahabatku.

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Perjodohan
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: selvi serman

Natasya Amira seorang gadis berusia 22 tahun terpaksa harus menikah dengan Reza Setiawan Admaja, seorang pria berusia 27 tahun yang tak lain adalah kekasih sahabatnya sendiri. akankah pernikahan yang tak di dasari cinta tersebut akan bahagia??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Magang.

Seminggu sejak kejadian Reza mengetahui semua kebenaran Tasya, hubungan keduanya semakin mesra. seperti pagi ini, Reza serta Tasya yang menyempatkan diri untuk joging, saat hari libur tiba. Reza yang saat ini mengenakan kaos berwarna putih yang di padukan dengan celana olah raga, tak ayal menjadi perhatian ibu ibu komplek serta beberapa anak gadis penghuni kompleks. bagaimana tidak, tubuh sispek Reza terlihat jelas di balik kaos putihnya yang mulai dibasahi keringat.

"Seksi banget sih." Ujar salah seorang gadis yang juga tengah joging, ketika melihat Reza.

"Gila loe, nggak lihat tuh ada pacarnya di samping." cetus salah seorang gadis lainnya, seraya menatap ke arah Tasya, yang saat ini tengah joging bersama sang suami.

"Kali aja itu adiknya, bukan pacarnya." lanjut gadis yang tadi, yang sempat mengagumi keseksian tubuh sispek Reza.

Mendengar lirih kedua gadis yang tengah joging di deretan belekang mereka, Tasya menoleh lalu tersenyum.

"Gila, masa aku di sangka adiknya mas Reza." bathin Tasya ketika menoleh ke arah kedua gadis itu. Sementara Reza yang paham alasan mengapa istrinya menoleh kebelakang, segera mendaratkan sebuah kecupan di kening sang istri. Reza sengaja mendaratkan kecupan di kening sang istri, karena sejak tadi iapun mendengar celotehan tak jelas dari kedua gadis tersebut.

Bukan hanya Tasya yang terkejut dengan tindakan Reza, tapi kedua gadis tadi pun tak kalah terkejutnya.

"Sayang pulang yuk, mas sudah capek!!." ajak Reza sembari menggenggam mesra tangan Tasya. sementara kedua gadis tadi, hanya bisa melongo melihat keduanya berlalu sembari bergandengan tangan mesra.

"Apa gue bilang cewek itu pacarnya." cetus salah seorang gadis tadi, yang menyangka Reza dan Tasya sepasang kekasih, seraya kembali melanjutkan aktivitas joging mereka.

"Ini air minumnya mas." Tasya memberikan sebotol air mineral pada Reza, setibanya mereka di rumah.

"Mas ngapain sih main cium cium Tasya di tempat umum kayak tadi??." protes Tasya, yang sebenarnya merasa sangat malu ketika Reza memberi kecupan padanya di tempat umum seperti tadi.

"Mas hanya ingin memberitahu pada kedua gadis centil tadi, bahwa mas sudah ada yang punya." Sahut Reza tersenyum genit, usai meneguk sebotol air mineral.

"Tapi, Tasya kan malu mas." bibir Tasya terlihat manyun ketika berucap.

"Nggak usah malu sayang, lagian kalau mas tidak segera memberitahu mereka jika mas sudah ada yang punya, apa kamu mau punya saingan??." cetusan genit Reza sontak membuat mata Tasya melotot dengan sempurna, seakan tidak rela jika ada gadis lain yang boleh sekedar mengagumi sang suami.

"Becanda sayang." Ujar Reza yang mulai panik, ketika melihat bola mata istrinya yang hampir keluar, saking kesal dengan ucapannya tadi.

"Awas aja, kalau sampai mas berani genit di belakang Tasya." ucapan berbunyi ancaman Tasya, membuat Reza tersenyum kecil, karena menyadari jika saat ini istrinya tengah di bakar api cemburu karena candaannya barusan.

"Tidak ada seorangpun yang bisa membuat mas mencintai seseorang, seperti saat mas mencintai kamu Sya. bahkan saat bersama Nadin dulu, mas tidak pernah merasakan perasaan yang sama, seperti yang saat ini mas rasakan padamu." Tasya yang saat ini tengah duduk di pangkuan Suaminya, menatap lekat manik mata Reza, untuk mencari kebohongan di sana. namun untuk beberapa saat Tasya melakukannya, tidak nampak kebohongan di mata Reza, yang ada hanya ketulusan dan kejujuran.

Sejenak keduanya terdiam dan saling menatap, sampai Reza melabuhkan sebuah ciuman lembut di bibir cantik istrinya. dan entah mengapa, setiap sentuhan kecil sekalipun, yang di lakukan Reza pada Tasya seakan menuntut lebih.

"Mas, inikan di luar, gimana kalau di lihatin orang." ujar Tasya usai melepas ciuman Reza, yang terasa semakin memanas.

"Apa sebaiknya kita lanjutin di dalam saja sayangku." Reza mengedipkan sebelah matanya, seraya mengontol napasnya yang mulai memburu akibat di bakar gairah.

Reza kemudian menggendong tubuh istrinya menuju kamar, hingga pagi ini berakhir dengan sebuah pergulatan hebat di ranjang.

***

Keesokan harinya di kampus Vina tengah mempersiapkan diri, untuk menghadapi masa magangnya di sebuah perusahaan, yang telah di rekomendasikan oleh kampus.

"Vina, ini surat pengantar dari pihak kampus." Dosen pembimbingnya memberikan sebuah amplop, yang berisi surat rekomendasi kampus.

"Terima kasih pak." Vina menerima amplop pemberian dosennya, seraya tersenyum semangat.

"Ingat, Nurvina Rahayu, kamu harus mentaati semua peraturan yang berlaku di sana, jangan sampai kamu memberikan kesan jelek di perusahaan tempat kamu magang, karena itu akan menjatuhkan reputasi kampus!!." Dosen muda yang berumur sekitar 27 tahunan tersebut, terlihat tengah menasehati Vina.

"Baik pak, Saya akan berusaha semampu saya, untuk tetap menjaga nama baik kampus kita." jawab Vina masih dengan semangat yang terukir jelas di wajahnya.

"Baguslah kalau begitu Vin, mulai hari ini kamu boleh mulai magang di perusahaan yang di rekomendasikan oleh pihak kampus!!." Ujar Dosen bernama Heru tersebut.

"Eh,,, sampai lupa Vin, pimpinan di perusahaan kamu magang nanti adalah teman bapak." lanjut Pak Heru sebelum meninggalkan kelas Vina.

Ketika tiba di alamat yang tadi di berikan dosennya, Vina baru menyadari jika perusahaan yang di maksud pak Heru tersebut adalah perusahaan Wijaya group, di mana Doni wijaya selaku pimpinan di sana.

"Mati aku, bagaimana aku tidak ingat jika alamat yang tadi di berikan pak Heru adalah alamat perusahaan om om sombong itu." gerutu Vina yang masih menatap gedung yang menjulang tinggi tersebut dari mobilnya.

Vina mencoba untuk menghubungi pihak kampus, siapa tahu ada kebijakan untuk memindahkan dirinya di perusahaan lain, di perusahaan milik keluarganya misalnya. namun sayang, sememelas apapun Vina, tetap tidak bisa merubah keputusan pihak kampus.

"Mengapa di antara hampir puluhan perusahaan besar di kota ini, aku harus magang di perusahaan ini??." gerutu Vina yang terus memukuli setir mobilnya karena kesal.

Hingga bunyi sebuah klakson mobil menyadarkan Vina, jika saat ini ia tengah mengganggu pengendara yang lain.

"Iya,,, iya,,, maaf." gerutu Vina yang kemudian kembali menginjak pedal gasnya.

"Kenapa semua pada nggak ngerti sih dengan penderitaanku." lanjut Gerutu Vina, kemudian memasuki area gedung perusahaan milik Wijaya group, dengan mobil mewahnya yang Berwarna merah.

"Selamat pagi nona, ada yang bisa kami bantu??." ujar seorang resepsionis, ketika Vina tiba di lobi gedung.

Usai menghela napas panjang lalu menghembusnya perlahan, Vina menjawab resepsionis tersebut.

"Saya mahasiswa yang akan magang di perusahaan ini Bu." jawab Vina, seraya memberi amplop yang berisi rekomendasi dari pihak kampusnya.

"Oh,,, Mari saya antarkan ke ruangan HRD Nona!!." Ujar resepsionis tersebut, usai membaca surat rekomendasi yang tadi di perlihatkan Vina.

Setelah melakukan beberapa sesi wawancara, Akhirnya mulai hari ini, Vina resmi menjadi pegawai magang di perusahaan Wijaya group.

"Mari Nona, saya tunjukkan di mana letak meja kerja anda!!." Ujar salah seorang pegawai di sana.

"Baik Bu." sahut Vina merunduk ramah.

Di perusahaan Wijaya group, Vina berusaha keras agar tidak bertemu muka dengan Doni Wijaya, selaku pimpinan di perusahaan Wijaya group. bukan tanpa alasan Vina melakukan semua itu, ia takut Doni tidak akan bersikap profesional padanya bahkan menindasnya, mengingat beberapa minggu yang lalu, ia pernah memarahi pria yang saat ini menjadi bosnya tersebut.

Namun semua usaha Vina seakan gagal ketika sudah hampir seminggu ia bekerja, Doni yang tidak sengaja melintas di depan meja kerjanya, menatap tepat ke arahnya.

"Apa hari ini akan menjadi hari terakhir aku magang di perusahaan ini??." gumam Vina lirih sembari mencoba menutupi wajahnya, dengan sebuah map yang berisi dokumen perusahaan, ketika tatapan tajam menuju ke arahnya.

1
Ona Wel
Luar biasa
Ona Wel
Lumayan
Bunda
Luar biasa
Bunda
Rangga=Raka
Bunda
Nadia apa nadin
Bunda
ijin Baca kak
Atoen Bumz Bums
A
Atoen Bumz Bums
nikah bebulan2 baru sadar diperut biniknya ada bekas luka
apa Wiki wik nya merem kok gak nampak
Atoen Bumz Bums
kasian rendi
Atoen Bumz Bums
Uda diginiin nanti gampang aja maafin
Leew
jodoh itu mah awokaowka
Itha
perasaaan baru 2 bulan kok mertuany gak sabaran banget,, aku kira2 udah beberapa bulan,,,
nana supriyatna
Luar biasa
Ida Miswanti
🤦Author haus kah dirimu??? hingga tak Fokus. bukan kah yg datang Musuh Si Sarah Rendi bukan Doni
Selvia: kirimin aqua dong sayang.....🥰🥰🥰🥰 nanti di review kembali ya, Kalau ada yg typo namanya biar di perbaiki.😘😘😘😘
total 1 replies
Ida Miswanti
Aneh tp ngena di hati ♥️♥️♥️
Ida Miswanti
🤔Si DW= Doni Wijaya kah
Ida Miswanti
Wow Rendi ternyata juga seorang Pengusaha Muda. Trio RD(Reza, Raka, Rendi, Doni) Pria Tajir semua 🤭👍
Selvia: visualnya harus dibuat ganteng and tajir semua ya say, cukup didunia nyata aja kita jadi pengeretan 😅😅😅😅
total 1 replies
Ida Miswanti
Santuy Pak Dirut,,,Calon Bu Dirut ada di pelupuk mata 🤗
Ida Miswanti
Soulmate Si Doni Launching 🤭😆
Susi Rahayu
emak bapaknya alisya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!