NovelToon NovelToon
Petualangan Danu

Petualangan Danu

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Kisah cinta masa kecil / Cinta Seiring Waktu / Epik Petualangan
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: mengare

Sinar matahari yang cerah memancar pada hamparan rumput di bukit utara hutan, kontras dengan suasana hati Danu yang kacau.

Danu merentangkan kedua tangannya sambil berteriak dangan lantang pada langit,

"Pasti akan kutemukan mereka!!

Aku akan menjadi lebih kuat dan membalas setiap darah yang mereka teteskan!!

Dengar ini!!"

Danu menatap tajam pada langit cerah itu, sementara sebuah sobekan dengan lambang empat tengkorak -lambang 4 monster kuno- di genggamannya.

Danu berteriak dalam kesendiriannya di bukit, kepada kelompok sesat dengan ahli aura, sihir, spirit, dan eliksir terbaik sepanjang sejarah yang berencana membangkitkan sisa-sisa 4 monster kuno yang tersegel entah dimana.

Apakah Danu dapat melewati mereka semua dan mencegah kebangkitan 4 monster kuno itu?

Atau kegelapan yang mereka bangkitkan yang akan melahap Danu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mengare, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Spirit Api

Kabut yang tebal menyelimuti seluruh daerah dan mengira jarak pandang setiap orang yang terjebak di dalamnya.

Kemunculan kabut hijau tidak serta merta membuat pihak manusia unggul dalam peperangan ini. Meski kabut hijau mendatangkan mayat hidup dengan armor lusuh yang bertentangan dengan makhluk kabut hitam, tapi mereka muncul dengan jumlah jauh lebih sedikit dari pada monster kabut hitam.

Selain itu, pertarungan yang awalnya dilakukan di bagian kabut yang tipis kini harus berlangsung dengan kabut yang tebal karena dampak kemunculan kabut hijau.

Namun, momen ini memberikan sedikit nafas pada Amel yang memimpin pasukannya di sisi barat hutan, mayat hidup itu menghalangi pergerakan 2 Treant yang akan menyerang mereka. Kedua Treant mengangkat dan membanting setiap mayat hidup yang menghampiri mereka. Mereka meraung kesal dengan mayat hidup yang terus berdatangan, ditambah mayat hidup itu juga memiliki regenerasi rubuh yang cepat.

Amel memanfaatkan momen ini untuk berfikir tentang rencana selanjutnya, meski mayat hidup itu berhasil menghadang Treant tapi mereka tidak dapat melukai keduanya.

Amel membutuhkan satu serangan mematikan yang akan membunuh Treant dalam sekali serang.

Alisnya mengerut, dia terus memutar otak hingga terbesit suatu rencana di benaknya.

Amel menoleh pada para penyihir.

"Hai.. berapa lama lagi kalian bisa menggunakan sihir?" Tanya Amel pada mereka.

Para penyihir mengecek kondisi mana masing-masing dan menjawab setelah berdiskusi singkat, "4 menit lagi!" Jawab mereka.

Amel tersenyum kecil, dia kembali menghadap ke arah kedua Treant yang sibuk dengan lawan baru mereka.

"4 menit, seharusnya cukup," gumamnya.

Udara dingin dari sihir es sebelumnya masih sangat terasa tapi udara itu tidak memadamkan semangat juang Amel yang berkobar di hatinya.

"Para penyihir siapkan batu sihir petir dan gunakan mantra terkuat kalian dalam waktu 8 menit untuk menyerang kedua monster jelek itu!! Pasukan, prioritaskan perlindungan pada penyihir!!" Seru Amel dengan lantang sebelum mengecilkan suaranya untuk dua Great Knight di sampingnya, "Volt, Gian, kita akan menghadang kedua Treant begitu mereka berhasil melewati kumpulan mayat hidup itu."

Gian dan Volt mengangguk faham, tatapan mereka fokus kepada dua monster besar di depan mereka. Mereka telah siap untuk menyerang kapan saja.

Amel memegang erat pedangnya, ukiran api pada pedang ikut membara seolah memahami tuannya. Dalam perhitungan Amel, kedua Treant pasti akan menyerang para penyihir begitu mereka mulai menyerap batu sihir karena pancaran energi yang keluar dari batu sihir.

Dia tidak memperhitungkan pedang yang saat ini dia pegang juga dapat memancarkan energi yang besar.

#####

Kedua Treant dikerumuni oleh kumpulan mayat hidup yang naik dan memukuli tubuh mereka.

Salah satu Treant mengangkat satu mayat hidup, membantingnya, dan menendang jauh mayat hidup itu.

Dilanjut dengan mayat hidup lain yang melekat padanya seperti parasit. Mereka dihempaskan satu persatu, terpelanting, dan tersungkur di tanah sebelum mereka kembali beregenerasi.

Mayat hidup sangat gigih layaknya seorang pasukan berani mati di medan perang yang siap mengerahkan apapun yang bisa mereka lakukan meski taruhannya nyawa.

####

Sebagai seorang kesatria, Amel merasa kagum dengan semangat juang mayat-mayat hidup itu meski terbesit sedikit rasa ngeri dengan wujud mereka yang tidak sepenuhnya manusia.

Spirit api dalam pedang bersinar, mengobarkan api dari bola pedang itu. Api itu tampak mendekati tangan Amel dan menyelimutinya secara perlahan.

Amel tidak menjadi hal ini, tapi ada perasaan familiar yang aneh saat dia melihat mayat hidup itu mati-matian menyerbu Treant.

Rasanya ada ingatan milik orang lain yang masuk ke dalam ingatannya, bedanya yang bukan Treant yang mereka serbu tapi kesatria dengan zirah hitam dan mata ungu menyala yang membuat bulu kuduknya berdiri.

Kepala Amel agak pusing tapi dia berusaha untuk tetap fokus.

#####

Salah satu Treant menoleh pada Amel, mengabaikan mayat hidup yang berusaha menaikinya dan menggigit tubuhnya hingga serat kayunya terkelupas.

Treant itu fokus kepada api yang yang keluar dari pedang Amel. Api itu kecil secara kasat mata, tapi dalam pandangan Treant yang sensitif dengan gelombang energi, dia melihatnya sebagai kobaran api besar yang dapat melahap tubuh besarnya.

Treant itu meraung keras kepada Amel dan berlari dengan cepat ke arahnya.

Amel telah siap dengan hal ini meski Treant bergerak ke arah mereka lebih cepat dari perkiraannya.

Amel berfikir, "ini lebih cepat dari perkiraan ku, para penyihir belum menggunakan batu mana dan sedang fokus pemulihan diri."

Volt dan Gian menunggu reaksi selanjutnya dari Amel yang telah diam sambil melihat Treant yang berlari ke arah mereka dan disusul oleh Treant yang lain.

Amel menarik nafas perlahan sambil menghitung jarak mereka dengan Treant yang datang.

120 kaki

90 kaki

70 kaki

Dan terus hingga jarak mereka tersisa 20 kaki, Amel bergerak dan memberi instruksi, "Fokus untuk mengulur waktu dan jangan lukai mereka!!"

Kedua Great Knight mengangguk, mereka sudah mengerti seberapa mengerikannya evolusi Treant.

Mereka melesat mendahului Amel dan menerjang kedua Treant.

Gian mengubah tangannya menjadi tangan Golem lalu memukul mundur Treant pertama sementara Volt mengalirkan listrik pada kakinya lalu melompat dan menendang Treant yang lain dengan kuat hingga kedua Treant terpukul mundur bersamaan.

Amel menyusul dengan melompat pada salah satu Treant dan memberikan tendangan kuat pada wajahnya hingga membuat Treant itu terhentak kuat.

Amel berpindah pada Treant lain dan menghindari gapaian Treant yang mencoba menangkapnya. Dia melambung dengan posisi kepala dibawah sehingga tatapan mereka saling bertemu.

Amel hanya melewatinya dan memancing Treant itu ke arahnya. Kedua Treant sibuk mengejar Amel dan nyaris mengabaikan keberadaan Volt dan Gian.

Tak peduli berapa kali kedua Great Knight itu mengajar mereka, fokus utama Treant adalah Amel yang terus menghindar. Berkali-kali dia hampir terkena hempasan, tangkapan, atau tendangan Treant tapi Amel selalu lolos di saat terakhir seolah dia sengaja mempermainkan mereka.

Sampai 8 menit telah terlewat begitu saja, Para penyihir membuat lingkaran sihir besar di depan mereka dan bersiap menyerang, untungnya jarak Amel tidak terlalu jauh sehingga mereka masih bisa melihat pergerakan Amel yang lincah dari balik kabut.

"Komandan Amel...!" teriak salah seorang prajurit yang melindungi penyihir.

Amel mendengar teriakkan itu, dia segera memberikan pukulan keras kepada Treant di depannya hingga monster itu tersentak mundur dan menabrak temannya.

"Sekarang!!" Teriak Amel.

Lingkaran sihir warna biru yang besar itu menyala terang, Aris listrik besar tampak menjalar pada setiap sisi lingkaran sihir.

"Strom Breaker"

Tembakan petir biru menyala menyambar kedua Treant dan menimbulkan kilatan cahaya bira menyala yang sangat terang.

Amel menutupi matanya dengan tangan dia tidak dapat melihat dengan jelas meski telah menjauh dari serangan itu.

Treant yang tersetrum memercikkan petir kecil ke sekitar, mengoyak tanah yang terkena percikan petir itu dan disusul dengan gelombang ledakan listrik besar yang menyebar luas dan mengangkat serta menghancurkan tanah yang dia lalui.

Asap mengepul, menutupi bekas ledakan pada tanah cekung yang sesekali memercikkan listrik.

Tubuh Treant itu hancur lebur dan menyisakan 2 bola hitam aneh yang tergeletak pada cekungan besar itu.

Amel mendekat untuk memastikan, dia dapat melihat dengan jelas dua bola hitam meski asap masih mengepul. Dia tetap waspada dan tidak menghampirinya terlalu dekat.

Saat suasana terasa sudah tenang, bola itu bergerak dan meledak hebat, Amel tersentak oleh ledakan api ungu yang keluar dari kedua bola hitam.

Volt dan Gian segera mendekat sementara pasukan yang lain tidak tahu apa yang terjadi karena tebalnya kabut saat ini dan hanya mendengar suara ledakan dari arah Amel.

Amel ditemukan tergeletak dengan api merah terang yang menyelimuti tubuhnya yang penuh luka bakar ringan serta bercak tanah dan darah.

Amel membuka matanya dan segera duduk untuk melihat bola itu kembali, mengabaikan Volt dan Gian yang khawatir di sampingnya.

Dia bernafas lega saat melihat bola itu sudah benar-benar hancur dan berusaha berdiri tapi dia merasakan tubuhnya menjadi lemas dan kembali terjatuh.

Dia merasakan sesuatu sedang masuk pada tubuhnya dan membakar beberapa beberapa saluran darahnya sementara dirinya lemas dan tidak berdaya dengan pandangan mata yang perlahan menjadi kabur.

#####

Di sisi lain hutan, Dark Knight dan Thomas telah siap untuk memulai pertarungan. Mereka kembali baradu pedang untuk yang kesekian kalinya.

Bedanya,

Kali ini Dark Knight lah yang terdorong mundur oleh Thomas yang mengeluarkan aura berwarna jingga.

Dark Knight menatap tidak percaya dengan hasil itu, sementara Thomas melangkah maju dan kembali memberikan tebasan padanya meski entah kenapa Dark Knight masih tertawa.

1
Zαskzz D’Claret
imutt bett liat kelakuan klara sama danu😆
Mengare: hahaha, gak ekspektasi bakal di komen gini
total 1 replies
Zαskzz D’Claret
mampir juga thor😁
Zαskzz D’Claret: gpp thor, yg penting aku senang kalo kamu mau baca karya ku juga😁
Mengare: aku cicil tapi, hehe
total 3 replies
Mengare
kadang aku lupa ngasih kata tidak pada tulisan ku😅
Mengare
terima kasih, maaf kemarin aku ada urusan di real life jadi gak sempat nulis
Cleopatra
Saya suka banget ceritanya, terus semangat menulis ya thor!
Tsubasa Oozora
Aduh, kelar baca cerita ini berasa kaya kelar perang. Keren banget! 👏🏼
Mengare: makasih dah komen
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!