NovelToon NovelToon
Antagonist Yang Menghindari Takdir

Antagonist Yang Menghindari Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Obsesi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aplolyn

Saat tragedi mengambil jiwanya, Syifa menemukan dirinya yang masuk ke dunia novel sebagai seorang antagonis yang secara obsesif mengejar protagonist pria bahkan berencana untuk menghancurkan hubungannya dengan sang kekasih.

Pada akhirnya dia akan mati terbunuh karna alur itu, oleh sebab itu untuk menghindarinya, dia selalu menghindari pria itu.

Namun bagaimana jika tiba-tiba alurnya berubah, pria itu malah memperhatikannya..

"Tidak! ini tidak ada dalam plot!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aplolyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

[Besok aku jemput jam tujuh. Jangan telat.]

Baru saja Syifa hendak mengistirahatkan tubuh dan pikirannya, namun pesan Kayden malah membuatnya semakin emosi.

Kalimat singkat itu tentu saja akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi jiwa Syifa yang sesungguhnya, namun kenyataannya Syifa yang ini malah makin curiga dengan gerak-gerik pria tersebut.

“Kalau aku bilang tidak..” gumamnya pelan, “memangnya dia bakal setuju?!"

Ia menutup mata, menarik napas dalam-dalam, lalu mengetik balasan dengan hati-hati.

[Aku bisa berangkat sendiri!]

Pesan terkirim.

Tidak sampai sepuluh detik, balasan masuk.

[Aku udah izin sama ibu kamu kok, see you tomorrow..]

Syifa menaikkan alisnya, tak percaya pada sang ibu yang memberikan persetujuan itu pada Kayden.

"Halo sayang.. kenapa telpon ibu malam-malam gini? kamu gak istirahat?"

Langsung saja Syifa menghubungi ibunya dan mengomelinya, "Bu.. ngapain sih ngizinin Kayden jemput aku.. biasanya juga aku bisa berangkat sendiri kok.. atau sama Sean juga bisa."

"Oh.. Gak ada salahnya juga Kayden jemput kamu, kan? Lagian selama ini kamu pengen banget deket sama dia.. nah, ini kesempatannya!"

"Ibu.. kan aku udah bilang kalau aku udah gak mau deket-deket sama Kayden"

Ada jeda sedikit yang membuat Syifa bertanya-tanya mengapa Ibunya tak langsung menjawab.

"Syifa.. kamu tau kalau perusahaan kita dapat dana dari mereka, kan? biasanya Kayden nggak pernah minta hal aneh, dia juga gak suka sama kamu, kan? Yaudah.. mungkin dia cuma mau ngobrol sesuatu"

Pada akhirnya Syifa harus mengerti, hubungan ini dari awal memang sudah direstui, baik itu dari keluarga Kayden ataupun keluarganya, perbedaannya hanya pada pilihan Kayden.

Saat dulu Kayden menolaknya, mereka hanya diam dan tidak terlalu menekan Kayden, lalu ketika sekarang Kayden terlihat seolah tertarik padanya, mereka bukan menekan, tapi terlihat menyetujui apapun keinginan pria itu.

'Jadi, bukankah semua terserah Kayden? Huh..'

Ia meletakkan ponsel itu setelah mendengar nasihat ibunya agar dia tak terlalu banyak pikiran.

Di sisi lain kota, Kayden menatap layar ponselnya tanpa ekspresi.

Untuk pertama kalinya, seseorang menolak hal yang ia anggap sudah pasti.

Sudut bibirnya terangkat samar.

“Menarik..” gumamnya.

***

Pagi datang terlalu cepat bagi Syifa.

Alarm belum sempat berbunyi ketika suara klakson mobil terdengar samar dari luar rumah. Syifa yang masih duduk di tepi ranjang refleks menegang.

Jam di layar ponselnya menunjukkan 06.55.

"Rajin amat sih!"

Dadanya terasa tidak enak—perasaan yang sama seperti sebelum sebuah adegan penting dalam novel dimulai.

Syifa turun ke lantai bawah dengan langkah pelan. Sean sudah rapi, dia berdiri dengan wajah agak kesal, seolah tak percaya pada kelakuan Syifa yang tadi malam baru mengatakan bahwa dia tidak tertarik dengan Kayden lagi, namun paginya malah dijemput oleh si pria.

“Kayden sudah datang,” ucap sang Sean tanpa meliriknya, “Sarapan dulu, kakak mau pergi duluan aja.”

"Kak.. i-itu.. aku bisa jelasi–"

"Terserah, Kakak mau kerja"

Syifa ingin memberi penjelasan namun sikap Sean sudah memberikan arti bahwa dia tak peduli dan tak ingin ikut campur lagi.

Toh Sean juga tahu kalau perusahaan mereka mendapat dana dari mereka, jadi mana mungkin Sean mengusir Kayden yang sudah duduk santai di sofa ruang tamu.

Ibu dan ayah Syifa sendiri sedang perjalanan dinas di luar kota sehingga tidak ada dirumah, itulah mengapa semalam Syifa menghubungi ibunya.

Ketika selesai sarapan, sosok Kayden berdiri di sana—tinggi, rapi, dengan senyum tipis yang terlalu mencurigakan untuk pagi Syifa yang cerah.

Syifa menahan napas.

Ini benar-benar terjadi.

Di dalam mobil, suasana hening, Kayden menyetir dengan satu tangan, yang lain bertumpu santai di setir. Seolah ini rutinitas lama.

“Kamu kelihatan tegang,” ucapnya akhirnya, tanpa menoleh.

“Aku biasa aja,” jawab Syifa singkat.

Kayden tertawa kecil. “Kamu selalu bilang begitu kalau lagi gak nyaman.”

Syifa menoleh cepat. “Kita gak sedekat itu.”

Mobil berhenti sebentar di lampu merah. Kayden menoleh padanya, tatapannya tenang tapi tajam.

“Makanya aku mulai dari sekarang.”

'Parah! ini tipe tokoh utama Red flag gak sih? Apalagi kalau si peran utama wanita udah masuk alur.."

Lampu hijau menyala. Mobil kembali melaju.

Syifa mengepalkan tangannya di pangkuan.

'Pokoknya aku gak bakal terjerat sama alur ini! Pasti Kayden bakal tetap bersama Wenda!'

1
aria
lanjut
Lynn_: ditunggu ya kak🙏
total 1 replies
Rohimah
cweknya planga plongo Bae,, g bisa tegas gtu,,
Lynn_: maklum kak, baru jadi orang kaya, gampang tergiur, padahal ada uang di atm tapi kok dia gak kepikiran beli sendiri di luar negeri, sekalian jalan-jalan kan ya?, btw makasih sudah mampir dan komen ya kak🙏😇☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!