NovelToon NovelToon
MOJANG CIANJUR

MOJANG CIANJUR

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yuli Yanti

HAPPY READING ~

Novel ini menceritakan tentang, lima saudara kembar cewek yang barbar, kompak, dan gak ada takut-takutnya! Ayesha, Aresha, Abila, Aurora, dan Arumi bukan cuma bikin heboh sekolah, tapi juga satu Cianjur! Dari nyolong mangga kepala sekolah, bolos ke Puncak, sampai ketahuan guru BK dan dihukum Babehnya, hidup mereka gak pernah sepi drama.

Tapi di balik kelakuan mereka yang selalu bikin geleng-geleng kepala, ada kisah persahabatan, keluarga, dan kenakalan khas remaja yang bikin ngakak sekaligus haru.

Siap ikut keseruan Mojang Cianjur dalam petualangan gokil mereka? Jangan lupa baca dan kasih vote!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuli Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29: Titik Balik

Hidup di perantauan tidak segampang yang mereka bayangkan.

Awalnya, semangat mereka membara.

Tapi setelah beberapa bulan…

Masalah mulai berdatangan lagi.

 

Ayesha: Konten Kreator yang Kehilangan Semangat

Di awal, semuanya berjalan lancar.

Subscriber naik, iklan masuk, kuliah juga mulai stabil.

Tapi makin lama, Ayesha mulai kehabisan ide.

Engagement turun.

Brand mulai ragu buat kerja sama.

Di sisi lain, tugas kuliah makin numpuk.

Sampai suatu malam, Ayesha nangis sendirian di kamar kos.

"Gue udah berusaha mati-matian, tapi kenapa masih gagal?"

 

Abila: Kecewa dengan Realita Hukum

Abila makin dalam belajar hukum.

Tapi semakin dia tahu, semakin dia sadar.

Lagi lagi, hukum tidak seadil yang dia kira.

Banyak kasus yang jelas-jelas salah, tapi tetep menang karena uang.

Suatu hari, dia ikut magang di sebuah firma hukum.

Di sana, dia melihat sendiri kasus suap di depan matanya.

"Gue kuliah capek-capek buat ngelihat ketidakadilan kayak gini?"

Dia mulai ragu.

Apakah dia sanggup bertahan?

 

Aresha: Gagal di Dua Sisi

Aresha sudah berusaha keras.

Tapi di semester ini, dua jurusannya mulai tabrakan.

Psikologi butuh banyak hafalan dan pemahaman.

Coding butuh latihan konstan.

Dan hasilnya?

Dia gagal di dua-duanya.

Nilai psikologinya jeblok.

Proyek coding nya nggak selesai tepat waktu.

Dosen mulai ngelihat dia sebagai mahasiswa yang nggak serius.

Aresha mulai merasa… gue nggak berbakat di sini.

"Mungkin gue salah jurusan?"

 

Aurora: Kegagalan yang Menampar

Aurora makin disiplin di Akpol.

Tapi ada satu ujian yang selalu bikin dia gagal.

Menembak.

Setiap latihan, dia selalu meleset.

Bahkan saat ujian praktik, dia jadi yang terburuk di kelas.

Senior dan instruktur mulai meragukan dia.

"Kamu yakin mau lanjut di sini?"

Pertanyaan itu menusuk hati Aurora.

Dia ingin bilang "IYA!", tapi dalam hati… dia mulai takut.

"Apa gue cocok jadi polisi?"

 

Arumi: Dihina Murid dan Orang Tua

Arumi mulai nyaman di dunia pendidikan.

Tapi suatu hari, dia mendapat pengalaman pahit.

Seorang wali murid datang ke sekolah dan marah-marah.

"Bu Arumi ini guru baru, kan? Anak saya bilang dia nggak ngerti cara ngajarnya! Ini sekolah bayar mahal, saya nggak mau anak saya belajar sama guru yang nggak kompeten!"

Kalimat itu menusuk hatinya.

Selama ini, dia pikir dia sudah jadi guru yang baik.

Tapi… ternyata masih ada yang meremehkan dia.

Dia pulang ke kos dengan hati berat.

"Apa gue nggak cocok jadi guru?"

 

Malam itu, lima kembar teleponan lagi.

Tapi beda dengan sebelumnya.

Sekarang, mereka semua menangis.

Ayesha merasa gagal sebagai kreator.

Abila kecewa sama hukum.

Aresha hancur karena nilainya jeblok.

Aurora diragukan jadi polisi.

Arumi merasa nggak layak jadi guru.

Suara mereka gemetar.

"Kita sudah berusaha… tapi kenapa malah makin jatuh?" bisik Aurora.

"Gue capek banget… gue nggak tahu lagi harus gimana." ujar Ayesha.

Hening.

Sampai akhirnya…

"Kalau kita nyerah sekarang… apa kita siap dengan konsekuensinya?"

Suara Abila terdengar pelan, tapi tegas.

Lima kembar terdiam.

Mereka tahu… pulang bukan pilihan.

Mereka tahu… mereka harus bangkit.

Tapi… bagaimana caranya?

____

Setelah malam penuh tangisan itu, lima kembar mulai berpikir…

Mau sampai kapan mereka kayak gitu?

Mereka tahu mereka capek.

Mereka tahu mereka gagal.

Mereka tahu mereka hancur, sehancur hancurnya.

Tapi ada satu hal yang mereka tahu lebih dari semuanya.

Mereka bukan tipe orang yang mudah untuk menyerah.

 

Ayesha: Mengubah Pola Pikir

Setelah nangis semalaman, Ayesha duduk di depan laptopnya.

Dia membuka kembali video-video lamanya.

Dia sadar…

Di awal, dia bikin konten karena suka.

Sekarang, dia bikin konten karena tuntutan.

Itu sebabnya dia kehilangan semangat.

Jadi, Ayesha bikin keputusan besar.

Dia akan mulai dari nol lagi.

Dia riset ulang, cari ide baru, dan mulai menikmati prosesnya lagi.

Tiga bulan kemudian…

Subscribers naik drastis.

Brand kembali datang.

Ayesha belajar satu hal.

"Saat lo berhenti fokus ke hasil dan mulai menikmati proses, lo bakal menemukan semangat lo lagi."

 

Abila: Menemukan Tujuan Baru

Abila kecewa dengan dunia hukum.

Tapi dia tidak mau nyerah begitu saja.

Jadi, dia cari jalannya sendiri.

Dia mulai mendekati dosen yang idealis.

Dia gabung komunitas mahasiswa yang peduli keadilan.

Dan di situlah dia sadar.

"Gue nggak bisa mengubah sistem secepat itu.Tapi… Gue bisa jadi bagian dari perubahan."

Dia bertahan, meski jalannya tidak mudah.

Dan akhirnya, dia menemukan tujuannya.

Jadi hakim yang benar-benar adil.

 

Aresha: Bangkit dari Nol

Setelah dua jurusannya bikin dia hancur, Aresha hampir menyerah.

Tapi kemudian dia berpikir.

"Gue udah sejauh ini. Kalau sekarang gue mundur, semua usaha gue bakal sia-sia."

Jadi, dia mulai belajar lebih terstruktur.

Dia atur waktunya lebih baik.

Dia minta bantuan senior dan dosen.

Pelan-pelan, nilainya mulai naik lagi.

Dan pada akhirnya, dia berhasil lulus dengan dua gelar sekaligus.

Dia membuktikan bahwa.

"Gagal itu cuma batu loncatan. Selama lo masih jalan, lo bakal sampai ke tujuan."

 

Aurora: Dari Kegagalan menjadi keberhasilan

Aurora sadar dia payah dalam menembak.

Tapi dia juga sadar.

"Kalau gue terus ngeluh, skill gue nggak bakal berubah."

Jadi, dia latihan lebih keras.

Dia minta bantuan senior.

Dia datang ke lapangan lebih awal setiap hari.

Dia belajar teknik dari nol lagi.

Dan setelah enam bulan…

Dia jadi salah satu siswa terbaik di kelas menembaknya.

Orang yang dulu meragukan dia… sekarang kagum sama kerja kerasnya.

Dia belajar satu hal penting:

"Kelemahan bukan alasan untuk menyerah. Itu alasan buat lo belajar lebih keras."

 

Arumi: Membuktikan Diri

Arumi masih teringat hinaan wali murid itu.

Tapi kali ini, dia tidak mau terpuruk.

Dia belajar lebih banyak.

Dia cari cara mengajarnya sendiri.

Dia dekatin murid-muridnya, biar mereka lebih nyaman.

Dan hasilnya?

Anak-anak yang dulu tidak menyukai dia… jadi murid paling semangat di kelasnya.

Wali murid yang dulu meremehkan dia?

Datang lagi… bukan buat protes, tapi buat minta maaf.

Dia belajar satu hal.

"Hasil nggak bisa dilihat dalam sehari. Tapi kalau lo konsisten, orang-orang yang meremehkan lo bakal lihat sendiri perubahan lo."

 

Setelah bertahun-tahun jatuh bangun…

Mereka akhirnya berhasil.

Ayesha jadi konten kreator sukses.

Abila jadi hakim yang dihormati.

Aresha jadi psikolog dan programmer hebat.

Aurora jadi polisi tangguh.

Arumi jadi guru yang dicintai muridnya.

Mereka sudah melewati fase terburuk.

Dan mereka sadar satu hal.

"Keberhasilan bukan soal siapa yang paling cepat. Tapi siapa yang bisa bertahan."

Mereka pernah gagal.

Pernah mau menyerah.

Tapi mereka bangkit lagi.

Dan sekarang?

Mereka berhasil.

1
Rina Raisya
aku orang cianjur thor
_smdz: cianjur palih mana tehh?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!