NovelToon NovelToon
EMERIS SANG PEWARIS

EMERIS SANG PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Nens

Ada sebuah rahasia besar dibalik sosok M, seorang dance crew populer di Surabaya dan sekitar Jawa Timur. Sosok yang misterus dan di puja banyak kaum hawa itu nyatanya memilih menjadi pelampiasan sang selebgram cantik asal Surabaya, Miki namanya.
Miki yang baru saja ditinggal pergi pacarnya demi gadis lain pun menerima M sebagai pelampiasan. Ia mengabaikan berbagai macam rumor yang beredar tentang M yang selalu memakai masker hitam ditiap kemunculannya.
Tapi siapa yang akan menyangka, sosok asli dari M si dancer jalanan itu, dancer yang di rumorkan memiliki wajah yang buruk rupa hingga harus menyembunyikan wajahnya di balik masker hitam itu, nyatanya adalah seorang pewaris tunggal dari Misha Corp sebuah perusahaan raksasa yang terkenal di Indonesia. Emeris Misha.
Kisah cinta Miki dan sang pewaris pun memunculkan banyak rahasia besar yang telah terkubur dalam pada keluarga Misha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nens, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

"Ini kan jalan yang mau ke rumah makan kapanan hari itu kan pa?" tanya Pooh yang masih keukeh ingin ke rumah makan yang terakhir kali keluarganya kunjungi.

"Hmm...?" sahut papa sengaja menggoda anaknya.

Tidak lama mobil pun mulai berbelok masuk ke sebuah bangunan yang membuat Miki seketika itu juga menegakkan punggungnya. Matanya memebelalak tidak percaya. Tidak ubahnya dengan sang adik. Mulut Pooh perlahan mengagah tidak percaya.

Mobil berhenti tepat di depan lobby hotel berbintang itu.

"Pa? Ngapain kita kesini?" tanya Miki masih kebingungan.

"Di atas. Ada restoran yang bagus banget. Papa udah reservasi tempat buat dinner disana," jelas papa sambil melepas selfbelt-nya.

Miki dan Pooh memandangi sang papa bersamaan.

"Beneran?!?" tanya Pooh tidak percaya.

"Udah ayuk turun! Buktiin sendirinanti!" seloroh mama yang bersiap turun dari mobil.

Kakak beradik itupun akhirnya turun dari mobil. Miki berjalan memutar sambil memandangi sang papa yang memberikan kunci mobilnya kepada seorang valet parkir. Ia sempat tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

Papa yang menyadari keterbengongan anak gadisnya itu pun kemudian menggandeng tangan sang anak untuk masuk kedalam hotel mewah dan megah itu.

Mereka disambut salah seorang pegawai hotel dengan ramah. Yang kemudian mengantarkan mereka sekeluarga untuk naik ke rooftop restaurant hotel tersebut.

Begitu sampai di restaurant yang dimaksut, Miki sekali lagi dibuat takjub dengan apa yang ia lihat. Pemandangan restaurant berkelas terpampang nyata di hadapannya.

Keluarganya kemudian di tuntun ke meja yang dipesan. Setelahnya Miki dan keluarga akhirnya duduk di kursi yang berada di pinggir gedung.

"Waaa...!" Miki mendesis tidak percaya dengan pemandangan yang ada di sampingnya.

Ia dapat melihat hampir seluruh kota Surabaya dari sini. Lampu-lampu gedung, jalan, kendaraan di bawah sana. Ia bisa melihat semua keindahan itu dengan jelas.

"Pa...," bisik Miki pada papa yang duduk di hadapannya.

"Hmm?"

"Makan disini kan mahal. Emang papa ada uang?" Miki mulai berfikir yang tidak-tidak.

Papanya hanya tersenyum kecil. "Pesen yang kamu mau. Terus makan sampai abis. Oke?" ucapnya.

Miki terseyum kaku, kemudian mengangguk mengerti.

Ia dan adiknya pun mulai memesan menu yang mereka inginkan. Sesuai dengan perkataan sang ayah. Pesan apapun yang dimau dan makan sampai habis.

Begitu semua makanan tiba di meja, mereka pun memulai acara makan malam keluarga itu.

Sesekali mereka mengobrol dan bercanda dengan asyik. Hingga akhirnya sang Papa mulai memberi pengumuman. Pengumuman yang langsung membuat Miki dan Pooh bersorak girang tidak percaya.

Kini mereka mengerti alasan dibalik ketenangan sang papa dan mama. Membawa mereka makan ditempat mewah semacam ini. Terlebih tempat ini memiliki pemandangan terindah yang pernah Miki lihat dalam hidupnya.

Miki sangat bahagia. Pemandangan kota Surabaya di malam hari dari tempatnya duduk, membuat perasaan syahdu dan....

Ah! Sumpek memikirkan M yang hilang tanpa kabar pun entah sudah pergi kemana.

Yang jelas, kini ia tengah menikmati semilir angin malam dengan pemandangan luar biasa di hadapannya, di tambah hidangan penutup yang ia makan sedikit demi sedikit. Menikmati tiap suap, tiap hembusan angin dan tiap kerjapan mata.

Disela-selanya termenung menikmati pemandangan, ujung telinganya menangkap sebuah gemuruh yang sangat familiar.

Deru pesawat terbang.

Miki pun meneganggakkan kepalanya, menengadah mencari sumber suara yang kian lama kian terdengar keras dan dekat.

"Oh! Helicopter!" seru Pooh dengan tubuh yang melintir menghadap kebelakang.

Miki pun mengikuti arah pandang sang adik. Ia melihat dikejauhan ada sebuah helikopter yang terbang merendang dan semakin dekat.

"Gedung sebelah ada helipad-nya," ucap papa begitu menyadari gedung yang berada di samping gedung hotel itu memiliki tempat untuk landasan helikopter.

Miki sekilas menoleh kearah sang papa yang juga tengah fokus melihat helikopter yang akan mendarat itu. Ia kemudian melempar pandangannya pada gedung yang terletak sedikit menjorok kebelakang gedung hotel. Gedung itu sedikit lebih tinggi, sekitar 2 lantai dari gedung hotel tempatnya berada sekarang.

Semakin helikopter itu mendekat, semakin bertambah kencang pula angin yang bertiup. Hanya saja itu bukan hal yang akan merusak atau memporak-porandakan restaurant berkelas ini. Hanya saja, itu membuat rambut panjang Miki berterbangan.

Helikopter itu pun mendarat dengan sempurna pada helipad. Tidak lama pintu terbuka  dan 2 orang penumpang turun dari helikopter itu. Dan entah dari mana datangnya, beberapa orang langsung menyambut kedatangan keduanya.

Mata Miki mengernyit mencoba melihat wajah dari seseorang dalam balutan setelan jas rapi berwarna hitam yang tengah turun dari tangga helipad di atas sana.

Mereka turun ke lantai yang sejajar dengan lantai Miki berada.

"Ah, itu bosnya papa!" seru papa menyadari orang yang baru turun dari helikopter itu.

"Bosnya papa?" tanya Pooh.

Miki menoleh kearah papanya bingung.

"Iya. Pak Emeris. Dia yang langsung ngasih papa kenaikan jabatan," ucap papa dengan senyum bangga.

Miki kembali menoleh memandangi sosok dikejauhan yang tengah berbincang sembari berjalan pelan di balkon gedung seberang.

Emeris? Kenapa nama itu begitu sangat familiar bagi Miki.

Ah iya! Diakan CEO muda yang memang namanya sudah wara-wiri di berita televisi ataupun berbagai media di Indonesia. Semua karena pretasi gilanya yang mampu menjayakan kembali perusahaan almarhum sang mami yang sudah lama bangkrut.

Miki mengangguk-anggukkan kepala samar. Ia juga baru ingat, kalau sang ayah bekerja pada salah satu anak perusahaan milik orang tua Emeris. Lalu ia baru saja makan malam syukuran karena sang papa naik jabatan dan pindah sebagai karyawan MCKO yang otomatis menjadi karyawan perusahaan yang dimiliki langsung oleh Emeris.

"Mmm...," gumam Miki. Jadi berkat Emeris inilah ia bisa makan malam mewah dengan pemandangan mewah macam ini juga.

Berkat dia.Begitu pikir Miki.

"Tunggu sebentar. Papa mau ke toilet," pamit papa yang tidak digubris oleh Miki.

Ia masih terdiam terpaku memandangi sosok Emeris di kejauhan sana.

Tanpa diduga, beberapa detik kemudian ia melihat Emeris menoleh kearahnya. Seakan memandangi sekitar. Lalu pandangan itu berhenti pada...,Miki.

Tanpa sengaja keduanya saling berpandangan. Sekian detik keduanya saling memandang dari kejauhan. Tidak ada yang melepas pandangan.

Hingga Miki melihat Emeris yang seperti sedang menerima telepon. Lelaki itu pun kembali berjalan dan sebelum masuk kedalam gedung Miki sempat melihat bos besar itu menoleh kearahnya barang sejenak. Kemudian menghilang di pintu gedung.

****

Tubuh Emeris terasa pegal begitu ia turun dari helikopter. Ia pun segera disambut para anak buahnya. Di belakang ada Thomas yang melipat semua dokumen dan berkas-berkas usai acara gala dinner yang ia hadiri di Jakarta tadi.

Ia segera kembali ke Surabaya begitu acara itu selesai. Tanpa menunggu sang papi untuk berpamitan, ia langsung memesan helicopter yang kemudian mendarat di atas gedung tempat gala dinner diselenggarakan. Ia baru berpamitan kepada sang papi ketika dirinya akan menaiki helikopter.

"Kita bahas besok pagi untuk yang ini," ucap Emeris mengembalikan dokumen yang sudah ia tanda tangani. Ia kemudian beralih ke dokumen yang lain. Memeriksanya sembari berjalan pelan, menandatanganinya begitu ia tidak menemukan kejanggalan.

"Besok meeting aja lah. Saya capek baru sampe," ucap Emeris berusaha menghentikan serangan dokumen yang menyerbunya.

"Ah, baik pak!" sahut semua karyawannya nyaris bersamaan.

Emeris menghela napas panjang. Berusaha mengusir kepenatan. Ia kemudian menebar pandangan kearah restauran elit yang ada di atas gedung seberang. Restaurant yang ia ingat memiliki suasana yang sangat nyaman dan pemandangan malam kota Surabaya yang indah.

Mata Emeris menjelajahi restaurant itu. Hingga kemudian matanya menangkap sosok familiar yang ia lupakan seharian ini.

"Miki..., "desis Emeris tidak menyangka ia akan menemukan sosok mungil itu saat ini.

Ia memandangi Miki yang sepertinya juga tengah memandangi dirinya. Nyaris saja ia akan melambaikan tangannya. Untung itu tidak jadi ia lakukan karena ia seketika tersadar akan sosoknya yang sekarang. Dia bukanlah M, melainkan Emeris.

Hp di saku celananya bergetar, ia merogoh dan langsung mengangkatnya tanpa memeriksa siapa si penelepon.

"Emer...," sapa manja Tina seketika menyadarkannya.

Ia melepas pandangannya dari Miki. Berjalan sembari meladeni telfon Tina.

Entah kenapa ia masih merasa kurang, ia ingin melihat sosok yang seharian ini terlupakan olehnya.

Ia pun menoleh sejenak dan Miki yang masih memandanginya. Lalu berpaling kembali dan masuk ke dalam gedung. Seketika itu juga ia memutus sambungan telfonnya dengan Tina.

"Thomas!" panggil Emeris.

"Ya?" Thomas berjalan maju kesamping Emeris.

"Hp M?" pinta sang bos.

"Ada di mobil bos."

"Suruh valet cepetan ambil mobil!" perintah Emeris tidak sabaran. Ia ingin segera menghubungi Miki.

"Iya!" Thomas segera berlari mendahului.

1
YenYuanTyan
SEMANGAT YAAA KAKAKK NULISYAAA!! Bagus kok ceritanya, jangan nyerah yaaa 🔥
anyway baca punyaku juga boleh dong? 👉👈
I'm Nens: terima kasih kak. nanti aku sempatkan buat mampir/Smile/
total 1 replies
naotaku12
Aku suka banget ceritanya, terus berinovasi ya thor!
Kruzery
Menggugah perasaan
I'm Nens: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!