NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Kaiser

Istri Rahasia Kaiser

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Bad Boy
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: tiatricky

Lelaki yang sangat ingin kuhindari justru menjadi suamiku?
•••

Kematian Devano dan pernikahan kedua sang Papa, membuat kehidupan Diandra Gautama Putri berubah. Penderitaannya bertambah ketika tiba-tiba menikah dengan laki-laki yang membencinya. Kaiser Blue Maverick.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiatricky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 22

"CK!." Rival berdecak kesal karena tiba-tiba seseorang menelpon. Saat melihat nama kontak penelpon, dia pun duduk dengan tegak.

"Siapa sih yang manggil?." Alaska penasaran.

"Mommy? Atau Chika? Atau Gue?." Elang terkekeh geli mendengarnya ucapan sendiri.

"Chika. " Rival menggeser tombol angkat. "Ha—."

"Rival sialan! Lo dimana sih? Gue udah lama tungguin nih. Mateng jadinya. " Chika menyela pembicaraan Rival dan berujar dengan ketus. Laki-laki itu bahkan langsung menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Kamu lagi dimana sekarang? Aku lupa tadi. Sekarang aku di rumah Kai. Maafkan aku ya cintaku, sayangku. " Rival terlihat panik di balik wajah tenangnya.

"Gue lagi temenin adik Lo. Sama orang dikira gue bareng anak. Tega banget sih jadi pacar gue. Gue putusin mampus Lo. " Chika terdengar kesal.

Rival berdiri dengan tegak. Kemudian mengambil jaketnya. "Guys! Gue pulang duluan ya. Chika nungguin dari tadi. "

"Putusin aja, Chik! Gak ada gunanya punya pacar kaya Rival. Udah miskin, sok keren lagi. " Celetuk Vanesa.

"Chik, tadi Rival godain cewek lagi. " Timpal Alaska sengaja.

"RIVAL! CEPETAN KE SINI! GUE CUBIT GINJAL LO!." Sentak Chika di seberang sana.

Yang lain seketika tertawa melihat wajah masam Rival.

"Iya, sayang. Ini lagi otw. " Tanpa basa-basi lagi, Rival keluar dari ruang tamu bergegas.

Kini hanya tersisa empat orang saja. Kaiser, Vanesa, Elang dan Alaska.

"Aduh, kayaknya aku ada janji deh sama temenku siang ini. Maaf ya, aku nggak bisa di sini lama-lama. " Vanesa berucap dengan ekspresi tidak enak hati.

"Aku anterin gimana?." Kaiser menawarkan.

Gadis itu menggelengkan kepalanya tersenyum. "Elvan nungguin aku di depan. Aku bareng dia aja. "

Kaiser menatap tidak suka. "Elvan? Aku pacarmu atau Elvan pacarmu?."

Vanesa pun memasang wajah sok memelas. "Kamu nggak percaya sama aku? Kamu sayang nggak sama aku? Kalau kamu sayang, kamu mesti percaya sama aku. Aku nggak mungkin selingkuh dari kamu. "

Kaiser merasa keberatan. Namun di sisi lain dia terlihat bersalah. Lantas dia pun tersenyum. Mengusap wajah kekasihnya dengan lembut. "Aku percaya sama kamu. Aku anterin kamu sampai depan ya. "

Vanesa mengangguk kepala mengiyakan.

"Gue juga ada hal lain. Gue pulang duluan bos!." Elang beranjak dari kursi.

"Lah? Pada pulang semua. Gue juga ikutan. Biasa, nyari target baru. " Celetuk Alaska ikut-ikutan.

Sesampainya di gerbang, tampak Elvan menunggu dengan duduk di atas motor.

"Hai, bos!." Sapa Elvan ramah.

Sedangkan Kaiser tersenyum dan menepuk pundak laki-laki itu. "Jangan sampai lecet sedikit aja. Gue cabut jabatan Lo dari anggota HORIZON. "

Elvan terkekeh geli mendengarnya. "Santai aja bos. Gue jamin pacar Lo sampe tujuan tanpa lecet sedikit pun. "

"Guys! Gue duluan ya. " Elang langsung tancap gas begitu mendapatkan lambaikan tangan dari yang lain.

Chika terkejut karena tiba-tiba Kaiser menggendong. Lalu dia tersenyum. "Makasih sayang. Aku duluan ya. "

"Hati-hati di jalan. " Kaiser memberi peringatan.

Motor Elvan melaju kencang menuju ke tempat tujuan.

•••

Diandra tersenyum melihat foto keluarganya sendiri. Setidaknya aku punya kenangan bersama dengan Mama. 

Pyarr

Diandra terkejut mendengar pecahan kaca. Gadis itu bertatapan dengan mata itu. "Kamu kenapa?. "

Bruk

"Enak ya jadi Lo. Dibelain sama pembantu. " Kaiser berucap dengan ekspresi kesal. Dia baru saja mendorong tubuh Diandra hingga terjatuh ke lantai.

Gadis itu mengernyitkan dahi. "Dibelain? Maksud kamu apa sih. Aku nggak ngerti. Arghhh! Hentikan!."

Kaiser masih menginjak kaki gadis itu tanpa ampun. "Lo tuh pembawa masalah di keluarga ini. Gak usah sok baik deh di depan keluarga gue. Gue tahu Lo munafik. "

Diandra meringis kesakitan. Memegangi punggung tangannya yang di injak suami sendiri. "Aku sok baik? Buat apa? Aku bukan munafik. Aku mengatakan apa adanya. Kamu benar-benar menyakitiku. "

Tes

Air bening itu menetes. Dia benar-benar tidak pernah mempercayaiku. Seandainya aku tidak ada di sana, bukankah hidupku tetap tenang? Tidak. 

Grap

"Gue belum puas main sama Lo!." Kaiser dengan kasar menarik tangan Diandra. Melangkahkan kakinya cepat menuju kearah kamar mandi.

Bruk

Tubuh kecil gadis itu terhempas ke tembok. Bokongnya terasa sakit. "Ka kamu mau apa? Lepasin aku!."

Ceklek

Kaiser mengunci pintu kamar mandi. Dia tampak berpikir keras bagaimana memberikan pelajaran pada gadis itu. Begitu menemukannya, dia menjentikkan jarinya.

"Jangan!." Gadis itu melangkahkan kakinya mundur ke belakang. Hingga dia menabrak tembok dan tidak berkutik.

"Let's go!." Kaiser pun menarik rambut Diandra. Mencelupkan wajah gadis itu di wastafel yang berisi penuh air. "Nikmati hidup Lo. "

"Kai... hmph!." Gadis itu gelagapan di dalam wastafel. Tangannya bergerak untuk mencekal tangan Kaiser. Wajahnya terangkat sebentar dan kembali dimasukkan ke dalam wastafel.

Laki-laki itu melakukan aksi gilanya berulang kali. Hingga gadis itu tampak diam dengan wajah sendu. "Gimana permainannya? Seru? Jangan mati dulu ya. Sebelum mati sendiri. "

Diandra tidak menyahut. Dia tampak kelelahan sekarang. Dia ini monster. Aku hampir saja mati. 

Kini tangan Kaiser menyusuri leher jenjang istrinya. Dia tersenyum puas di dalam cermin. "Kasihan banget sih Lo. Tapi Lo-nya tolol juga sih. Kenapa nggak bunuh diri aja? Setelah itu, Lo bisa tenang atau mungkin enggak. "

Hening beberapa saat kemudian Kaiser tiba-tiba merasakan sesuatu. "Lo ngerasain sesuatu nggak? Sesuatu yang tegak tapi bukan keadilan. "

Diandra menggelengkan kepalanya tidak mengerti. "Ma maksud kamu?."

"Ck! Lo tahu kan jenis kelamin gue?."

"La laki-laki. Eh? Memangnya kenapa?." Gadis itu tidak mengerti.

Kaiser semakin kesal dan dia pun menghempaskan gadis itu begitu saja. Lalu pergi meninggalkan kamar mandi. Tolol banget sih. 

•••

"Wih, udah kaya dulu lagi nih. "

"Dari dulu gue juga kek gini. " Dengus Krisna dengan membusungkan dada songong.

Bug

Alsan dengan sengaja menjitak kepala Krisna. Lalu dia tidak sengaja melihat sebuah pertengkaran sekumpul gadis.

"Mau kemana Lo?. " Tanya Krisna tidak ditanggapi.

"Kris, ada cewek gelut tuh! Ayo kita ke sana! Gue penasaran nih. " Tanpa basa-basi lagi, Bayu menarik tangan Krisna.

"Lo jalang ya tetep jalang. Gak usah sok baik anjing!." Umpat gadis dengan penampilan rambut berantakan, jas kampus dan rok pendek.

"Gue gak tahu apa-apa sumpah! Ini namanya fitnah!." Sungut yang satunya tidak kalah kacaunya.

"Lo musuhan sama cewek ini? Gue juga. " Alsan berujar mengalihkan pertengkaran sengit kelima gadis itu.

"Kak Alsan kenapa ke sini?."

"Bukannya ini Abang Lo, Sya?."

Kesya seketika terdiam beberapa saat kemudian dia tersenyum. "Tadi cuma bercanda doang kok, Bang. Ya kan Cit?."

Citra yang mendengar terkekeh geli mendengarnya. "Bercanda setelah hancurin kehidupan keluarga orang lain? Lo Abangnya Kesya?." Beralih pada Alsan.

Laki-laki itu tersenyum miring. "Bukan. Gue cuma punya adik satu. Dan itu bukan Kesya. "

"Cih! Tadi berantemnya beneran. Terus tiba-tiba bilang bercanda? Dikira lucu?." Bayu terkekeh geli mendengarnya.

Sedangkan Krisna menyimak obrolan mereka. Penasaran.

Citra yang mendengar itu cukup terkejut dan heran. Lalu senyuman terukir di bibirnya. "Baguslah. Gue juga suka. Gue juga benci sama cewek kampungan kek dia."

Kesya pun pergi meninggalkan mereka berempat bersama dengan teman-temannya. Dia menghentakkan kakinya dengan tangan terkepal kuat.

"Lo berubah, Cit. "

Citra mengabaikan ucapan salah satu temannya. Dia mengepalkan tangan dengan kuat. Sial. Gue malah kebablasan gara-gara tuh cewek. Diusir lagi di rumah. 

"Lo dendam sama Kesya?." Alsan bertanya dengan melipat kedua tangannya.

Citra mendongakkan kepala dan terkesima melihat betapa dekatnya laki-laki itu. "I iya. Kenapa?."

Alsan tersenyum simpul mendengarnya. "Ayo lakukan sesuatu bersama. "

"Hah? Maksudnya?." Citra tidak mengerti.

Bersambung...

1
Metana
yang dicekik orang tua lo aja, kenapa Diandra Dia kan gak salah apa-apa/Speechless/
Người này không tồn tại
Next chapter, please! Aku harus tahu kelanjutan ceritanya.
DreamHaunter
Baca cerita ini seperti terlempar ke dunia lain. Aku suka banget, terima kasih telah membuat pengalaman membaca ini begitu intens. 🙌
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
Isolde
Tolong update sekarang juga biar bisa tidur malam dengan tenang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!