"Kaluna, putri mahkota yang terhukum penggal karena kesalahan dan dosa yang tidak pernah dia lakukan. Fitnah dan kebencian telah menghancurkan hidupnya, tetapi Kaluna tidak akan menyerah. Sebelum ajalnya tiba, dia berdoa kepada dewa untuk diberikan kesempatan kedua. Dia berjanji untuk tidak menjadi putri mahkota lagi, tetapi untuk membalas dendam kepada mereka yang telah menghancurkan hidupnya.
Apakah Kaluna akan berhasil kembali ke masa lalu dan membalas dendamnya? Ataukah dia akan terjebak dalam lingkaran kebencian dan dendam yang tidak pernah berakhir? Ikuti perjalanan Kaluna dalam cerita ini, dan temukan jawabannya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady_Xiyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan Yang Tidak Jelas
Keluarga duke Arin of blackwood telah bersiap memasuki istana. Duchess Lirien segera memegang lengan duke Arin dan di belakang mereka lord Kaiden of blackwood, Kyrien of blackwood dan Kaluna of blackwood akan berjalan bertiga atau beriringan. Sampai di pintu aula Kaluna sangat gugup dan tanpa sadar mengerat pegangan kepada kedua kakaknya.
"Apakah kamu baik - baik saja, dek." ucap Kaiden menatap Kaluna khawatir.
"Mungkin karena baru pertama kali aku akan memasuki istana kak jadi kalian tidak perlu khawatir aku akan mencoba tenang dan tidak mengacau nanti." sahut Kaluna mencoba menenangkan kedua kakaknya.
"Duke Arin dan duchess Lirien of blackwood beserta ketiga anaknya yaitu lord Kaiden, lord Kyrien dan lady Kaluna of blackwood akan memasuki aula." teriak suara penjaga pintu mengumumkan kehadiran mereka.
Pintu aula pun terbuka dan memasuki aula. Beberapa pasang mata menatap kearah mereka dan banyak kekaguman terhadap keluarga blackwood. Duke Arin dan duchess Lirien segera bergabung dengan tamu undangan lainnya meninggalkan ketiga anak mereka.
"Kak kaiden kalau mau gabung dengan teman kakak silakan biar aku sama adik kaluna nantinya." ucap Kyrien menyuruh Kaiden bergabung dengan temannya yang lain.
Awalnya Kaiden ragu tapi melihat kedua adiknya mengangguk akhirnya dia pergi ke tempat teman berada. Setelah itu Kyrien mengajak Kaluna tempat meja prasmanan berada untuk memilih berbagai makanan atau cemilan ada juga berbagai minuman alkohol dan non alkohol. Di tengah - tengah acara makan adanya kedatangan keluarga grand duke winterbourne semuanya menghentikan semua kegiatan mereka dan melihat ke arah pintu aula. Banyak kekaguman karena ketampanan grand duke muda Damian.
"Grand duke Maric dan Grand Duchess Elianora beserta grand duke Damian of Winterbourne memasuki aula pesta." teriak penjaga pintu aula mengumumkan kedatangan mereka.
Semua tamu undangan di aula pesta menghentikan kegiatan mereka dan menatap ke arah pintu aula, di mana keluarga Grand Duke Winterbourne telah memasuki aula. Banyak kekaguman dan decak kagum terdengar dari para tamu undangan, terutama karena ketampanan Grand Duke Damian.
Grand Duke Maric dan Grand Duchess Elianora berjalan dengan elegan, diikuti oleh Grand Duke Damian yang terlihat sangat tampan dan percaya diri. Mereka berjalan ke arah tengah aula, di mana Duke Arin dan Duchess Lirien dari Blackwood telah menunggu mereka.
Sementara itu, Kyrien dan Kaluna dari Blackwood masih berada di dekat meja prasmanan, menikmati makanan dan minuman yang disajikan. Mereka berdua tidak bisa tidak menatap ke arah Grand Duke Damian, yang terlihat sangat tampan dan menarik perhatian.
"Waw, dia sangat tampan," kata Kaluna dengan takjub.
"Iya, dia memang sangatlah tampan," jawab Kyrien dengan senyum.
Tiba-tiba, Grand Duke Damian menatap ke arah Kyrien dan Kaluna, dan mereka berdua merasa sedikit malu karena telah menatapnya terus-menerus.
Beberapa saat kemudian muncul keluarga kerajaan Raja, ratu dan permaisuri di ikuti putra mahkota dan para pangeran dan putri.
Kedatangan keluarga kerajaan membuat semua tamu undangan di aula pesta berdiri dan memberikan hormat. Raja, Ratu, dan Permaisuri berjalan ke arah tengah aula, diikuti oleh Putra Mahkota dan para Pangeran dan Putri.
Kyrien dan Kaluna dari Blackwood juga berdiri dan memberikan hormat, seperti tamu undangan lainnya. Mereka berdua tidak bisa tidak menatap ke arah Putra Mahkota, yang terlihat sangat tampan dan percaya diri.
Tiba-tiba, Putra Mahkota menatap ke arah Kyrien dan Kaluna, dan mereka berdua merasa sedikit malu karena telah menatapnya terus-menerus. Putra Mahkota kemudian tersenyum dan mengangguk ke arah mereka, membuat Kyrien dan Kaluna merasa lebih nyaman.
Sementara itu, Grand Duke Damian dari Winterbourne juga berdiri dan memberikan hormat, seperti tamu undangan lainnya. Dia tidak bisa tidak menatap ke arah Kyrien dan Kaluna, yang terlihat sangat cantik dan menarik perhatian.
Acara pun segera di mulai dan banyak pasangan yang turun ke lantai dansa tidak terkecuali Kyrien mengajak Kaluna untuk gabung lantai dansa. Dan putra mahkota pun juga turun ke lantai dansa dengan lady Victoria dan Kaluna berdoa semoga tidak bertukar pasangan dansa dengan putra mahkota karena dia tidak ingin terlibat kembali dengannya. Lagu pun selesai dan mereka berganti pasangan ternyata dia berdansa dengan grand duke muda Damian.
"Apakah kamu baik - baik saja lady Kaluna." ucap Damian sambil menatap Kaluna dan membuyarkan lamunannya.
Kaluna terkejut "saya baik - baik saja Grand Duke Muda Damian." ucap Kaluna tersenyum.
"Lady anda malam ini terlihat sangat cantik dan mempesona" ucap Damian berbisik
Membuat Kaluna merona perkataan tersebut dan akhirnya lagu pun selesai dan segera saja Kaluna berpamitan dengan Damian dan dia segera pergi dari sana di banding nanti dia bertukar dansa dengan putra mahkota nantinya. Terlalu sumpek Kaluna berjala kearah taman istana menjauh keramaian pesta.
...****************...
Kaluna berjalan ke arah taman istana yang indah, dengan bunga - bunga yang mekar dan burung - burung yang berkicau. Dia menjauhkan diri dari keramaian pesta dan menikmati kesunyian taman.
Dia merasa sumpek dan tidak nyaman setelah berdansa dengan Grand Duke Damian. Meskipun Damian sangat tampan dan percaya diri, Kaluna tidak bisa tidak merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres tentangnya.
Saat Kaluna berjalan di taman istana, dia mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Dia berpaling dan melihat Putra Mahkota berjalan ke arahnya.
"Lady Kaluna, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Putra Mahkota dengan senyum.
Kaluna merasa tidak nyaman dan mencoba untuk menghindar. Dia tidak ingin berbicara dengan putra mahkota lagi. "Saya hanya ingin menjauhkan diri dari keramaian pesta, Putra Mahkota," jawabnya.
Putra Mahkota melangkah maju, matanya memandang Kaluna dengan intensitas yang membuatnya merasa tidak nyaman. "Saya sangat senang karena bisa bertemu denganmu dan bisa berkenalan juga" katanya dengan suara yang rendah. "Saya mendengar seminggu yang lalu lady kecelakaan kerata kuda ya apakah kamu baik - baik saja."
Kaluna merasa tidak nyaman dan mencoba untuk meninggalkan Putra Mahkota.
"Terimakasih atas perhatian anda yang mulia putra mahkota Kael dan saya sangat baik - baik saja sekali lagi terimakasih." ucap Kaluna mencoba bersikap santai tetap di dalam hati penuh makian terhadap laki - laki di hadapannya.
Akhirnya ada penyelamatan lady Victoria menghampiri kami disini.
"Yang mulia saya cari - cari anda ternyata berada disini dan bersama lady Kaluna dan apa yang kalian bicarakan." ucap Victoria penasaran.
Sebelum di jawab putra mahkota segera saja Kaluna menyela. "Hanya berkenalan saja lady Victoria kalau begitu saya permisi yang mulia dan lady saya tidak akan menganggu lagi permisi." ucap Kaluna segera saja pergi dari
Kaluna berjalan cepat, meninggalkan Putra Mahkota dan Lady Victoria di belakangnya. Dia merasa lega dan ringan, seperti beban yang telah diangkat dari bahu. Keramaian pesta dan sorak-sorai tamu mulai memudar, digantikan oleh kesunyian dan keheningan malam.
Saat dia berjalan, dia mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Dia berpaling dan melihat Grand Duke Damian berjalan ke arahnya, senyum lebar terukir di wajahnya. "Lady Kaluna, apa yang kamu lakukan di sini?" tanyanya, suaranya hangat dan ramah.
Kaluna terkejut melihat Grand Duke Damian, tapi dia segera mengembalikan komposisinya. "Saya hanya ingin menjauhkan diri dari keramaian pesta, Grand Duke Damian," katanya, suaranya lembut dan sopan.
Grand Duke Damian melangkah maju dan berdiri di samping Kaluna, matanya memandangnya dengan hangat. "Saya juga merasa sama, Lady Kaluna. Pesta ini terlalu ramai dan tidak nyaman. Saya lebih suka kesunyian dan keheningan malam."
Kaluna merasa sedikit nyaman berbicara dengan Grand Duke Damian. Dia merasa bahwa Grand Duke Damian tidak seperti Putra Mahkota yang selalu membuatnya merasa tidak nyaman. Grand Duke Damian memiliki sesuatu yang berbeda, sesuatu yang membuat Kaluna merasa lebih nyaman dan lebih percaya diri.
Grand Duke Damian melanjutkan percakapannya dengan Kaluna, mengajaknya berbicara tentang berbagai hal, dari politik hingga kesenian. Kaluna merasa nyaman berbicara dengan Grand Duke Damian, karena dia memiliki pengetahuan yang luas dan pandangan yang tajam.
Saat mereka berbicara, Kaluna mulai menyadari bahwa Grand Duke Damian memiliki peran yang lebih besar dalam kerajaan daripada yang dia pikirkan sebelumnya. Dia memiliki pengaruh yang besar dalam politik kerajaan dan memiliki hubungan yang dekat dengan Raja.
Kaluna juga mulai menyadari bahwa Grand Duke Damian memiliki perasaan yang lebih dalam terhadapnya. Dia memiliki cara berbicara yang lembut dan penuh perhatian, dan matanya selalu memandangnya dengan hangat.
Tapi, Kaluna tidak tahu harus berbuat apa. Dia masih memiliki perasaan yang tidak jelas terhadap Putra Mahkota, dan dia tidak ingin membuat Grand Duke Damian kecewa.
Saat mereka berbicara, suara musik berhenti dan Raja berdiri di atas podium. "Saya ingin mengumumkan sesuatu yang sangat penting," katanya. "Saya ingin mengumumkan bahwa Putra Mahkota akan segera menikah dengan Lady Victoria."
Kaluna merasa terkejut mendengar pengumuman tersebut. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Tapi, dia tidak ingin terlihat tidak sopan, jadi dia memutuskan untuk tersenyum dan mengucapkan selamat.
Saat dia berpaling untuk meninggalkan tempat itu, dia melihat Grand Duke Damian memandangnya dengan mata yang tajam. "Lady Kaluna, saya ingin berbicara dengan Anda tentang sesuatu yang sangat penting," katanya. "Tolong, jangan pergi dulu."
Kaluna merasa penasaran tentang apa yang ingin Grand Duke Damian bicarakan. Dia memutuskan untuk menunggu dan mendengarkan apa yang ingin Grand Duke Damian katakan.
Setelah pengumuman tersebut, Kaluna merasa tidak nyaman lagi berada di pesta tersebut. Dia merasa ingin segera meninggalkan tempat itu dan kembali pulang. Dia memutuskan untuk mencari keberadaan kakak atau orang tuanya untuk mengajak mereka kembali pulang.
Kaluna berjalan ke arah kerumunan tamu, mencari keberadaan Duke Arin, Duchess Lirien, Kaiden, atau Kyrien. Setelah beberapa saat mencari, dia akhirnya menemukan Kyrien berdiri di dekat meja prasmanan, berbicara dengan beberapa tamu lainnya.
"Kak Kyrien, saya ingin pulang," kata Kaluna, mendekati kakaknya.
Kyrien menoleh ke arah Kaluna dan tersenyum. "Apa yang terjadi, Kaluna? Kamu tidak ingin menikmati pesta lagi?"
Kaluna menggelengkan kepala. "Saya tidak ingin berada di sini lagi. Saya ingin pulang."
Kyrien mengangguk. "Baiklah, saya akan mengajak kak Kaiden dan orang tua kita untuk pulang."
Kyrien berjalan ke arah Kaiden dan orang tua mereka, memberitahu mereka bahwa Kaluna ingin pulang. Setelah beberapa saat, mereka semua berjalan ke arah pintu keluar, meninggalkan pesta tersebut.
Saat mereka berjalan ke arah pintu keluar, Kaluna merasa lega bisa meninggalkan tempat itu. Dia tidak ingin berada di dekat Putra Mahkota dan Lady Victoria lagi. Dia hanya ingin kembali pulang dan melupakan semua yang terjadi di pesta tersebut.
Putra Mahkota Kael berjalan ke arah taman istana, marah dan frustrasi dengan keputusan Raja tadi. Dia tidak bisa memahami mengapa Raja memutuskan untuk menikahkannya dengan Lady Victoria, padahal dia sudah merencana untuk mendapatkan Lady Kaluna sebagai pendampingnya.
Kael merasa bahwa Lady Kaluna adalah pilihan yang lebih baik untuknya. Dia memiliki kecantikan, kecerdasan, dan kekuatan yang membuatnya menjadi pendamping yang ideal. Selain itu, Kael juga merasa bahwa Lady Kaluna memiliki potensi untuk menjadi sekutu yang kuat baginya dalam perjuangan untuk mendapatkan takhta kerajaan.
Tapi, Raja tidak peduli dengan rencana Kael. Dia hanya memikirkan tentang kepentingan kerajaan dan tidak memperhatikan keinginan Kael. Kael merasa bahwa Raja tidak mempercayainya dan tidak menganggapnya sebagai pewaris takhta yang sah.
Kael berhenti di depan sebuah danau di taman istana, memandang air yang tenang dan berpikir tentang apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Dia tahu bahwa dia tidak bisa membiarkan keputusan Raja begitu saja. Dia harus melakukan sesuatu untuk mengubah keadaan dan mendapatkan apa yang dia inginkan.
Tapi, apa yang harus dia lakukan? Kael tidak tahu, tapi dia tahu bahwa dia tidak akan menyerah begitu saja. Dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan takhta kerajaan dan Lady Kaluna sebagai pendampingnya.
...****************...
Saat Kael masih memikirkan sesuatu, dia mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Dia berpaling dan melihat seorang lady yang cantik dan elegan berjalan ke arahnya. Lady tersebut memiliki rambut hitam yang panjang dan mata hijau yang cerah. Dia mengenakan gaun merah yang mewah dan berkilauan di bawah cahaya bulan.
Kael merasa terkejut melihat lady tersebut, karena dia tidak mengharapkan ada orang lain di taman tersebut. Tapi, saat dia melihat lebih dekat, dia menyadari bahwa lady tersebut adalah Lady Eliana, saudara perempuan Lady Victoria.
"Lady Eliana, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Kael, berusaha untuk tidak terlalu terkejut.
Lady Eliana tersenyum dan berjalan lebih dekat ke Kael. "Saya sedang berjalan-jalan, Putra Mahkota," katanya. "Keluarga saya sudah kembali pulang dan saya bingung sekarang bagaimana." ucap Eliana wajah kebingungan.
Kael mengangguk dan memandang Lady Eliana dengan lebih dekat. Dia menyadari bahwa Lady Eliana memiliki kecantikan dan kecerdasan yang tidak kalah dengan Lady Kaluna. Tapi, dia juga menyadari bahwa Lady Eliana memiliki sifat yang lebih berbeda dengan Lady Kaluna. Lady Eliana lebih berani dan lebih terbuka, sedangkan Lady Kaluna lebih pendiam dan lebih misterius.
Kael tidak tahu apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Dia masih memikirkan tentang Lady Kaluna dan bagaimana dia bisa mendapatkannya. Tapi, dia juga tidak bisa menyangkal bahwa Lady Eliana memiliki daya tarik yang kuat padanya. Apakah sudah benar
...To Be Continued...
Note:
Terimakasih telah membaca jangan lupa komen, kritik dan saran ya 😊 jangan lupa tinggalkan jejak😊 sayang kalian