Demi menggagalkan rencana jahat ibu tirinya, Zahira terpaksa mendaftarkan diri pada sebuah aplikasi biro jodoh, dimana dirinya akan menjadi Pengantin Pesanan.
"Aku tidak menyangka pengantin pria nya mirip Tarzan"-- Zahira Malika Maheswari.
"Kenapa fotomu beda dengan wajah aslimu. Jawab aku, Nona Zahira!"-- Louis Abraham Smith.
Bagaimana jadinya jika keduanya terikat kontrak pernikahan, hingga terkuat rahasia Louis yang dapat menghancurkan kontrak pernikahan keduanya.
Yuk simak kisahnya hanya di cerita Pengantin Pesanan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Pengantin Pesanan
"Kamu siapa?"
Zahira mengerutkan keningnya melihat sosok pria tampan yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang perawatan yang ditempatinya. Ditambah pria itu sangat rapi dengan kemeja putih membalut tubuh kekarnya.
"Sepertinya tuan salah ruangan" tambahnya dengan mata sendu.
Sementara Louis ingin tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku Zahira yang begitu gemas dimatanya. Bagaimana mungkin istrinya tak mengenalinya. Apa karena penampilan terbarunya yang habis potong rambut membuat wanita itu melupakan wajah aslinya.
"Coba tebak, siapa kira-kira aku, nona?" ucap Louis menyeringai tipis memasang wajah arogannya yang balik bertanya.
"Ak-aku tidak tahu, jadi sebaiknya tuan keluar. Jangan sampai suamiku datang lalu mengusir tuan, karena anda begitu lancang masuk ke ruangan orang" ucap Zahira dengan ketusnya dan sengaja mengusir pria asing itu.
"Ha ha ha ha...."
Seketika suara tawa menggelegar dalam ruangan tersebut. Zahira semakin heran saja melihat tingkah laku pria asing itu yang malah tertawa terbahak-bahak.
"Kau benar-benar tidak mengenaliku!" ucap Louis menatap lekat wajah cantik Zahira bahkan masih saja tertawa girang.
"Tidak lucu! Jangan membuat lelucon disini tuan. Sebaiknya tuan keluar sekarang juga!" ucap Zahira marah dengan sorot mata tajam dengan posisi duduk, bantal guling dijadikan sandaran dibalik punggungnya.
"Bagaimana kalau aku tidak mau keluar, nona. Aku memutuskan untuk tetap disini?" ucap Louis menyeringai sambil melangkah mendekati Zahira.
"Ka-kalau begitu....Ak-aku akan memanggil suamiku untuk menyeretmu keluar dari ruangan ini." ucap Zahira terbata-bata dan tampak waspada melihat gerak-gerik pria tampan itu.
"Oh bagus, aku siap menghadapinya soalnya aku ingin sekali bertemu dengan suamimu, nona. Aku bahkan ingin melihat seperti apa rupa suami yang kamu banggakan itu. Apakah dia setampan aku." ucap Louis menaikkan sebelah alisnya dan berbangga diri memuji ketampanannya, bahkan dia sengaja meladeni sang istri dan berusaha menahan tawanya.
"Suamiku pria yang bertanggungjawab, tuan. Walaupun wajahnya jelek dan berhati dingin, tetap saja aku akan selalu setia kepadanya dan menemaninya sepanjang waktu. Karena bagiku di dunia ini tak ada pria seperti suamiku" ucap Zahira dari lubuk hatinya yang terdalam dan sedang membanggakan sosok pria yang sudah menikahinya.
"Wow luar biasa? Menurutmu apa arti sebuah kesetiaan nona!" ucap Louis dengan tatapan dingin yang sudah berdiri di samping Zahira.
"Menurutku, kesetiaan itu hal yang sangat penting dalam sebuah hubungan, baik itu hubungan antara pasangan suami istri maupun pasangan yang masih menjalin kasih atau lebih tepatnya masih berpacaran. Tidak ada kata mendua ataupun berselingkuh di dalamnya, ibaratnya kita harus setia bersama pasangan sampai mati dan yang terpenting kita harus menjaga hati pasangan kita. Dengar baik-baik tuan, aku tipikal wanita setia yang tidak akan pernah terpesona dengan pria tampan yang arogan sepertimu." ucap Zahira menjelaskan dengan tatapan sinis nya.
Sementara Louis sendiri hanya mampu tersenyum tipis dan terus memandangi wajah istrinya dengan tatapan berbeda. Dia merasa puas mendengar langsung penjelasan dari Zahira perihal arti kesetiaan.
Entah apa yang merasukinya, tiba-tiba Louis membungkukkan badannya dan langsung mengecup bibir Zahira. Sedang Zahira hanya mampu membulatkan matanya mendapatkan ciuman mendadak dari pria tampan yang belum dia ketahui namanya.
Tubuh Zahira langsung membeku di tempatnya saat pria tampan itu kembali mencium bibirnya dengan lembut. Dia seolah terhipnotis dengan perlakuan pria itu, namun akhirnya ia tersadar apa yang sudah diperbuat pria tampan yang belum ia sadari adalah suaminya sendiri sudah bersikap kurang ajar.
"Kurang ajar!" ucap Zahira marah dan langsung melayangkan tangannya menampar wajah Louis.
Plakkk..
"Keluar!" ucapnya dengan suara meninggi, membuat Louis hanya menatapnya dengan tatapan dingin.
"Tuan Louis." tiba-tiba saja Sean menyelonong masuk ke ruangan itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Alhasil membuat Zahira langsung mengalihkan pandangannya dan kembali dibuat terkejut saat mendengar orang kepercayaan suaminya memanggil nama pria yang baru saja bersikap kurang ajar kepadanya.
"Ehemm" Louis langsung berdehem cepat sambil mengusap rambutnya ke belakang. Aksinya ingin mengerjai Zahira mendadak gagal gara-gara Sean datang.
"Mohon maaf Tuan Louis. Ada hal yang ingin saya sampaikan" ucap Sean serius dan merasa dia datang di waktu yang salah, karena tampak jelas pasangan suami istri dihadapannya itu sedang bersitegang.
"Hemm, tunggu aku di luar" ucap Louis dingin dan sangat kesal kepada Sean yang sudah menganggu kesenangannya.
"Baik tuan" ucap Sean setengah membungkukkan badannya lalu bergegas keluar.
Louis menghela nafas lalu berbalik badan, dia ingin segera keluar dari ruang perawatan sang istri. Sedangkan Zahira masih mencerna setiap ucap Sean.
"Tunggu Louis" ucap Zahira dengan suara lantang sambil menatap punggung Louis, membuat Louis langsung menghentikan langkahnya.
"Apa kau sedang mengerjai ku dengan berpura-pura menjadi pria asing" ucap Zahira dengan mata berkaca-kaca dan Louis tidak menggubris ucapannya.
"Louis, jawab aku!. Kenapa kau hanya diam. Apa aku begitu merepotkan bagimu!. Aku tahu kaulah orang yang sudah menyelamatkanku, terus membawaku ke rumah sakit!" ucap Zahira dengan perasaan campur aduk hingga air matanya menetes dengan sendirinya.
Sontak Louis berbalik badan menghadap kearahnya. Tatapan Louis sangat sulit diartikan hingga pria itu melangkah mendekat kearahnya.
"Ya, aku minta maaf karena sudah mengerjai mu. Perlu kamu ingat Zahira, apapun akan kulakukan demi menyelamatkan mu. Aku rela berkorban jiwa dan ragaku demi menolongmu menolong istriku seorang" ucap Louis dari lubuk hatinya terdalam dengan tatapan hangatnya, membuat jantung Zahira berdegup kencang hanya mendengar ucapan Louis.
Louis tidak ingin membuat Zahira terluka. Selama dia masih hidup, dia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu menjaga dan melindungi wanita yang sudah membuatnya khawatir setengah mati.
"Sekali lagi aku minta maaf kepadamu. Karena sampai sekarang aku belum menanyakan kabarmu" ucap Louis sambil mendudukkan dirinya di kursi samping tempat tidur pasien.
Perlahan tangannya diulurkan lalu menggenggam sebelah tangan Zahira dan Zahira sendiri hanya mampu membiarkannya.
"Tidak apa-apa. Aku justru berterima kasih kepadamu, karena kamu sudah menolongku dan menyelamatkan nyawaku. Aku tidak tahu bagaimana nasibku jika masih terkurung ditempat menyeramkan itu. Sekali lagi terima kasih, Louis." ucap Zahira dengan mata berkaca-kaca sambil menatap wajah Louis, biasanya dia tidak mau memandangi wajah suaminya.
"Hemm, sama-sama" sahut Louis sambil mengangguk pelan.
"Mengenai kabar ku, seperti yang kamu lihat sekarang, aku sudah baik-baik saja dan perlahan mulai membaik." ucap Zahira dengan mata berkaca-kaca, membuat Louis langsung berhambur memeluknya.
"Jangan pernah membuatku khawatir Zahira." ucap Louis dengan mata berkaca-kaca. Dia sungguh tidak bisa melihat istrinya terluka.
"Baik tuan Louis, aku tak akan membuatmu khawatir lagi." ucap Zahira tersenyum tipis sambil mengelus punggung kekar Louis dengan penuh kasih.
Membuat Louis semakin mengeratkan pelukannya dan begitu merindukan sosok wanita yang mulai mengganggu pikirannya akhir-akhir ini. Bahkan Louis seolah-olah sudah melupakan Sean yang sedang menunggunya di luar.
Sementara Sean sendiri hanya mampu mondar-mandir di depan pintu ruang perawatan istri tuan mudanya sembari menunggu tuan mudanya keluar.
Sedang orang yang ditunggunya, masih berpelukan melepas rindu membara yang sudah mengguncang jiwa pasangan suami istri itu.
Bersambung.....
Mohon maaf baru update, soalnya aku sibuk teman-teman 🙏