Anaya Devaloka (21), seorang gadis muda yang terpaksa menjadi ibu susu bayi bernama Elnan Kavindra demi melunasi hutang ayah tirinya dan membiayai pengobatan mamanya.
Richard Kavindra (29), seorang CEO muda nan tampan dan terkenal playboy. Ia menyukai gadis seksi yang bertubuh langsing. Namun, ketika ia melihat Naya, semua tipe gadis idealnya seakan tak berlaku sama sekali. Ia terjebak pada pesona ibu susu baby Elnan anaknya.
Akankah Richard mampu meluluhkan hati Naya? dan bisakah Naya tetap teguh pada hatinya tanpa tergoda oleh Richard?
Follow Ig : @yoyotaa_
Dilarang keras untuk menjadikan cerita saya jadi konten!!!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 - Ciuman Pertama Naya
Dua orang laki-laki duduk di ruangan VIP menunggu sahabatnya dengan gelisah.
"Kenapa dia belum datang juga ya? Apa jangan-jangan terjadi sesuatu yang buruk?"
"Hus, jangan bicara begitu. Panik boleh, tapi pikiran sebisa mungkin harus positif," sanggah Alex.
Tak lama kemudian Richard datang dengan raut wajah seperti biasanya. Dua sahabatnya itu malah menjadi lebih khawatir.
"Akhirnya kau datang juga."
"Hmm."
"Sini duduk dan nikmati semuanya."
Semua jenis minuman sudah tersedia di meja. Hanya saja yang biasanya mereka ditemani wanita, kini tak ada siapapun yang boleh masuk kecuali mereka bertiga.
Alex menuangkan wine ke dalam gelas untuk Richard. Kemudian menuangkan untuk Ethan dan dirinya.
Satu botol, dua botol wine telah habis. Richard terus meminum minuman tersebut hingga akhirnya kesadarannya hilang. Ia mabuk dan mulai merancau.
Sebenarnya hal inilah yang ditunggu-tunggu oleh Ethan dan Alex. Ia ingin bertanya banyak hal dan membuat Richard jujur akan perasaannya saat ini.
"Hei, Rich. Apa kau mabuk?" tanya Ethan.
"Hah? Aku tidak mabuk," jawab Richard dengan memegang kepalanya.
"Sepertinya dia sudah mabuk, Lex. Mari kita interogasi."
Mereka berdua pun mulai menanyakan hal-hal yang menurut mereka perlu diketahui.
"Rich apa kau masih mencintainya?" tanya Ethan.
"Cinta? Hahaha.. Apa itu cinta? Apa cinta itu bisa meninggalkan orang yang dicintainya?"
Alex mendengus sebal, ternyata kali ini sulit untuk mengajak bicara Richard.
"Rich, Aku tanya sekali lagi. Apa kau masih belum bisa melupakan Denada?"
Mendengar nama 'Denada', Richard langsung menyandarkan kepalanya di bahu Ethan.
"Kau tahu bukan bahwa Denada adalah cinta pertamaku. Aku berpacaran dengannya hampir 6 tahun lamanya. Kita bertunangan dan hampir menikah. Namun, dia malah pergi meninggalkanku demi mengejar karirnya menjadi model terkenal. Aku bahkan sudah berjanji padanya, tidak akan melarangnya untuk terus menjadi model. Tapi, dia ...."
Suara isak tangis mulai terdengar dari Richard. Richard pun melanjutkan ceritanya.
"Di-a memilih untuk memutuskan pertunangannya. Meskipun sudah berlalu hampir 2 tahun. Rasa cinta itu sudah tumbuh dan berkembang sedari lama. Bagaimana bisa hanya dengan waktu 2 tahun ini aku bisa melupakannya? Ya, mungkin terkadang aku lupa. Tapi, mengetahui berita tadi. Hatiku hancur kembali. Awalnya aku sempat berpikir bahwa dia akan kembali padaku. Hiks... hiks... hiks..."
Dua sahabatnya itu tak tahu lagi bagaimana caranya membuat Richard melupakan mantan tunangannya itu. Mereka hanya bisa membantu untuk mencari tahu apa saja yang dilakukan wanita itu tanpa sepengetahuan Richard.
Rupanya wanita tersebut, awalnya memang mencintai Richard. Namun, karena ada tawaran menggiurkan dari seseorang, ia rela berpisah dari Richard dan pergi melebarkan sayapnya di dunia model.
Ingin rasanya Alex memberitahukan semua kebenarannya. Namun, ia hanya tidak ingin Richard terus berlarut dalam kesedihan dan mengetahui bahwa wanita yang selama ini bersamanya telah berkhianat di belakangnya.
"Tapi selain aku masih menyukainya. Aku juga membencinya. Bahkan rasa benci itu lebih besar daripada rasa cintanya. Aku ingin membuatnya benar-benar menyesal kali ini telah meninggalkanku. Aku akan membuat kariernya hancur."
Setelah mengatakan kalimat tersebut, Richard pun tertidur.
Alex dan Ethan saling pandang. Terkadang apa yang diucapkan Richard saat mabuk itu selalu benar terjadi ke depannya. Mereka berdua tersenyum setelahnya.
Karena Richard sudah terlalu mabuk, Ethan dan Alex pun berniat mengantar Richard pulang ke rumahnya. Mereka pun memapah Richard sampai ke mobilnya. Alex mengemudikan mobil Richard dan Ethan mengemudikan mobil Alex.
Sesampainya di rumah, mereka memapah Richard lagi untuk masuk ke rumahnya. Namun, Richard malah bangun dan melepaskan kedua tangan sahabatnya dan berjalan masuk sendiri ke dalam rumahnya sambil melambaikan tangannya ke sahabatnya.
Brak..
Pintu tertutup dengan kencang oleh Richard. Ia berjalan sempoyongan melewati ruang tamu dan menuju tangga. Ia menaiki tangga dengan susah payah.
Rupanya Naya keluar dari kamar Elnan dan berpapasan dengan Richard di tangga. Naya terheran-heran saat melihat majikannya berjalan sempoyongan. Selain itu, bau alkohol pun tercium di indera penciumannya. Sudah jelas bahwa majikannya itu sedang mabuk. Ada niat ingin membantu, namun Naya takut terjadi hal buruk setelahnya. Karena menurut novel yang ia baca, si wanita yang menolong laki-laki mabuk akan berakhir di ranjang.
Naya berjalan pelan supaya tidak diketahui Richard. Untungnya lampu penerangan di tangga agak gelap. Jadi, ia bisa sedikit lebih tenang. Apalagi mengetahui orang mabuk itu, tidak sadar sepenuhnya.
Saat Naya menuruni satu anak tangga, tangannya tiba-tiba dipegang oleh Richard. Ia menjadi was-was sendiri. Ia pun berusaha melepaskan genggaman tangan Richard di tangannya.
"Apa kau akan terus menghindar dariku, Dena?"
Mendengar nama yang disebut bukan namanya. Richard pasti mengira Naya adalah wanita yang disebutkan namanya itu.
"Jangan coba-coba berani melepaskan genggaman tanganku! Atau kau mau aku menghancurkan semua yang telah kau miliki!?"
Semakin lama, Naya semakin tidak nyaman karena Richard menarik tangan Naya dan kini mereka sudah berada di depan kamar Richard.
Richard merengkuh pinggang Naya untuk mendekat ke tubuhnya. Naya mencoba melepaskan rengkuhan itu. Namun, yang ia dapatkan malah sebuah ci*man dari Richard. Ciuman yang terus menuntut Naya untuk membalasnya. Richard membawa Naya bersandar ke tembok.
Naya menangis karena diperlakukan seperti ini. Ini adalah ciuman pertamanya. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri. Ciuman pertamanya akan ia berikan pada suaminya kelak. Namun, semuanya sirna begitu saja oleh majikannya.
Tangan yang awalnya merengkuh pinggang Naya kini mencoba masuk ke dalam kaos longgar yang dikenakan Naya. Naya masih terus menangis dan berusaha melepaskan Richard.
Ciuman pun terhenti. Namun tangan Richard sudah berhasil melepas ikatan bra milik Naya.
"Dena, aku mencintaimu."
Richard pun kembali mencium bibir Naya dengan tangan satunya memegang tangan Naya supaya tidak berontak dan tangan satunya lagi mencari-cari benda kenyal milik Naya.
"Ah..." Suara d*sahan lolos dari bibir Naya saat Richard meremas benda kembar miliknya. Richard sudah tak lagi mencium bibir Naya. Ia sudah berpindah haluan untuk mer*mas kedua benda kembar kenyal milik Naya tersebut.
Ya Tuhan, bantu aku untuk lepas dari rengkuhan tuan Richard. Aku tidak ingin hal lebih buruk terjadi padaku.
Tetesan air mata terus mengalir ke pipinya. Naya masih terus berontak. Namun ia juga merasakan sensasi aneh dalam tubuhnya. Pertama kali di hidupnya, ia merasakan hal tersebut saat laki-laki menyentuh benda kembar miliknya. Naya terus mend*sah sambil menangis tanpa suara.
Tak lama kemudian, rengkuhan Richard mulai melemah. Ini adalah kesempatan untuknya kabur.
Ceklek,
Ternyata rengkuhan Richard melemah karena ia membuka pintu kamarnya. Naya tak menghilangkan kesempatan tersebut. Ia langsung menggigit leher Richard saat tangan Richard mulai beraksi kembali di benda kembar miliknya. Richard pun melepaskan tangannya dan memegang lehernya. Naya langsung berlari ke dalam kamar Elnan dan mengunci pintu kamar tersebut.
Sementara Richard, ia merintih kesakitan dan menggedor-gedor pintu kamar Elnan. Pintu tak kunjung dibuka, Richard pun masuk ke dalam kamarnya dan tergeletak di lantai.
****
Jangan lupa like, vote dan berikan komentarnya teman-teman.
jangan lupa mampir juga di karyaku ya,🙏🏻
icad icad..