“Ivory Esmeralda, apakah kau sedang mencoba untuk menguji kesabaranku sekarang? Bukankah sejak awal kau sudah menyetujui semua perjanjiannya?”
“Apa maksudnya Ivory Esmeralda? Namaku jelas-jelas Ivory Asteria, lalu kenapa … Sial, jangan katakan kalau dugaanku benar-benar menjadi kenyataan. Aku memasuki dunia lain?”
“Ingatlah, pernikahan ini hanya akan berlangsung selama 6 bulan lamanya. Jangan berharap aku akan memperlakukanmu sebagai seorang istri karena kau tahu sendiri bahwa aku telah memiliki seorang kekasih yang sangat aku cintai.”
Kalimat yang sama, ekspresi raut wajah dan nada bicara yang sama seperti yang di gambarkan oleh penulis dari novel yang berjudul ‘Kematian Tragis Permaisuri Raja Vampir’ yang Ivory baca sebagian sebelum dia terjatuh dari tangga begitu mendengar kabar tentang kecelakaan kedua orang tuanya.
“Benarkah aku memasuki dunia novel? Pengangguran menjadi Ratu, apakah mungkin? Bahkan Ratu Vampir, bagaimana jadinya nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Sihir Hitam
“Kau serius menanyakan hal itu?” Ragnar balik bertanya dengan tatapan dinginnya yang membuat Ivory semakin merasa kesal, entah karena alasan apa.
“Sudahlah, abaikan saja perkataanku yang sebelumnya.”
Ivory segera tersadar, dia mengalihkan pandangannya ke tempat lain untuk menghindari tatapan dingin Ragnar. Namun, tiba-tiba Ragnar malah menghampirinya dan memakaikan sebuah jubah luar bahkan sampai membantu Ivory menutupi kepalanya dengan tudung dari jubah tersebut.
Dan kemudian berkata, “Kenakan jubah ini untuk menutupi wajahmu. Setidaknya orang-orang tidak akan mengenali kita dengan mudah.”
Wajah tampan Ragnar terlalu dekat membuat detak jantung Ivory semakin berdetak kencang. Bibirnya yang seksi, matanya yang indah, alisnya yang tebal dan hidungnya yang mancung terlihat begitu jelas di mata Ivory saat itu.
Ivory Asteria, pengangguran yang hanya mengurung diri di dalam kamar tiba-tiba dihadapkan dengan sosok pria tampan, bahkan seorang Raja. Sungguh rasanya jantungnya hampir meledak berdekatan dengan Ragnar tanpa emosi apapun seperti ini.
“Ekhm … Apakah kau tidak ada niat untuk membantu kekasih kesayanganmu ini juga, Yang Mulia?”
Denzel sengaja berdeham, ingin menggoda sepasang suami istri baru itu yang terlihat menaruh perhatian satu sama lain. Sontak hal itu membuat Ragnar dan Ivory menjadi salah tingkah satu sama lain. Tanpa mengatakan apapun Ragnar langsung menghampiri Denzel, membantu memakaikan jubahnya seperti yang dia lakukan kepada Ivory sebelumnya.
Namun, Ragnar sempat berbisik, “Jangan berulah, kalau kau memang cemburu katakan saja. Aku pasti akan lebih memperhatikanmu, Kekasih Kesayanganku!”
“Raja sialan, kau memang ‘yah!” umpat Denzel yang ingin menghajar wajah tampan Ragnar saat itu juga.
“Maaf, kapan kita akan pergi?” Beruntung Ivory menyela pembicaraan mereka, sehingga wajah tampan Ragnar terselamatkan.
“Kita akan berangkat sekarang,” jawab Ragnar, “Denzel, mulai buka portalnya sekarang!” lanjutnya memberikan perintah.
Dengan perasaan yang masih sedikit kesal, Denzel mulai mengucapkan mantra teleportasi yang akan membawa mereka bertiga ke dekat wilayah pasar. Cahaya biru keemasan perlahan mulai muncul, disaat bersamaan Ragnar menarik Ivory untuk mendekat padanya. Dan pada detik berikutnya cahaya itu semakin membesar membawa mereka bertiga ke tempat yang Denzel pikirkan.
Sebuah gang kecil dibelakang pasar utama menjadi tempat tujuan yang Denzel pikirkan, hingga kini mereka pun berada di tempat itu dalam sekejap mata. Melakukan teleportasi sihir merupakan pertama kalinya Ivory lakukan, hingga membuatnya tidak bisa berhenti mengagumi kekuatan milik Denzel.
“Waah … Bagaimana kau melakukannya? Bisakah kau mengajariku juga?” tanya Ivory penuh antusias.
Bahkan tanpa memperdulikan keberadaan Ragnar di sisinya, Ivory bergelayut manja pada lengan Denzel dan jangan lupakan tatapan penuh harapnya yang berhasil membuat hati Ragnar kembali terusik.
“Apakah kau lupa kalau para vampire tidak bisa menjadi seorang penyihir? Hanya manusia tertentu yang bisa menggunakan sihir, jadi jangan bermimpi ataupun berharap kau bisa menggunakan sihir seperti itu?” ujar Ragnar terdengar sedikit ketus.
“Cih … Kenapa tidak bisa? Bukankah sihir bisa digunakan oleh siapapun, bahkan hewan dan tumbuhan sekalipun mungkin bisa menggunakannya,” celetuk Ivory yang hanya asal bicara, sebab dia teringat dengan beberapa novel yang pernah dibacanya.
“Itu sihir hitam!” ujar Denzel, “Sebenarnya para mahluk abadi seperti vampire, werewolf, peri dan yang lainnya memang bisa menggunakan sihir juga. Namun, hanya sihir hitam yang bisa mahluk seperti kalian gunakan. Akan tetapi, sihir hitam meminta banyak pengorbanan untuk bisa mendapatkannya. Bisa saja meminta kekuataan utama kalian dihilangkan dan bisa juga meminta darah mahluk hidup tertentu atau banyak kemungkinan lainnya,” lanjutnya memberikan sedikit penjelasan.
“Kenapa hanya bisa menggunakan sihir hitam?” Ivory semakin penasaran.
“Sebab pada dasarnya para mahluk abadi telah di anugerahi sejak lahir ke dunia ini dengan kekuatan tertentu yang tidak dimiliki oleh manusia. Contohnya kalian berdua yang merupakan dari bangsa vampire yang memiliki kemampuan pengendali pikiran, Kekuatan fisik dan penyembuhan, Kecepatan dan lainnya. Berbeda dengan bangsa manusia yang sejak lahir tidak memiliki kekuataan apapun, seperti wadah kosong—”
“Tunggu, aku masih tidak bisa mengerti semuanya,” potong Ivory.
“Para mahluk abadi di ibaratkan seperti wadah yang sudah penuh, sedangkan manusia di ibaratkan seperti wadah kosong. Sementara sihir itu sendiri seperti ibaratkan air. Jadi, wadah yang telah terisi penuh tidak mungkin bisa di isi lagi dengan air atau air di dalam wadah tersebut akan meluap. Itulah yang di maksud membutuhkan pengorbanan dalam sihir hitam. Dan sebaliknya wadah kosong akan menerima air tersebut, bahkan hingga penuh sekalipun tidak akan terjadi masalah apapun. Itulah yang dimaksud kenapa hanya manusia yang bisa dengan mudah mempelajari sihir.”
“Apakah sampai di sini kau sudah mengerti?” Denzel mengakhiri kelasnya.
“Aah … Jadi, begitu! Sayang sekali, padahal aku sejak kecil sangat tertarik dengan dunia sihir,” ujar Ivory yang merasa sedikit kecewa.
“Mungkin untuk beberapa sihir kecil kau bisa melakukannya. Aku akan mengajarimu beberapa sihir kecil yang mungkin bisa kau pelajari.” Sungguh, tanpa sadar Denzel mengatakan itu karena tidak ingin melihat kekecewaan di mata Ivory.
“Benarkah? Kalau begitu kau tidak perlu menyiapkan proposal apapun, kita harus saling akur satu sama lain mulai sekarang. Jika kau menginginkan Ragnar sepenuhnya, maka aku akan memberikannya secara suka rela padamu.” Dengan mudahnya Ivory menggunakan suaminya sendiri sebagai bahan transaksi.
“Hahahaa… Baiklah, kita akan berbagi dengan adil," ujar Denzel.
“Apa-apaan mereka? Apakah mereka pikir seorang Raja vampire sama dengan barang pertukaran dengan sihir kecil seperti itu?” Sungguh Ragnar mulai geram mendengar percakapan keduanya, “Sampai kapan kalian akan terus bicara, Hah! Ayo, kita pergi melihat-lihat sebentar dan setelah itu kembali.” Lanjutnya menyela pembicaraan.
“Aah … Benar! Aku harus mulai mencari calon sekutuku!” Ivory kembali dengan tujuan utamanya, “Ayo, pergi!” lanjutnya sembari menggandeng tangan Denzel dan berjalan lebih dulu membiarkan Ragnar menjadi pengawal mereka di belakang.
Awalnya perjalanan mereka cukup menyenangkan, dimana Ivory dan Denzel terus melihat-lihat serta membeli beberapa barang yang mereka inginkan. Rupanya suasana pasar di hari perayaan pendirian Kerajaan tidak jauh berbeda dengan pasar malam di dunia manusia. Namun, siapa sangka semakin malam suasana pasar malah terlihat semakin ramai.
Disaat Ragnar dan Denzel tengah membahas sesuatu, tiba-tiba tangan Ivory seperti di tarik oleh seseorang dengan sangat kuat. Tidak hanya itu banyak orang membuat tubuh Ivory terdorong, hingga tanpa sadar dia akhirnya terpisah dengan Ragnar dan Denzel yang sepertinya masih belum menyadari bahwa dirinya telah menghilang di tengah keramaian.
“Ragnar! Denzel, Tolong ….”
Ivory mencoba berteriak meminta tolong tapi suaranya sama sekali tidak di dengar oleh siapapun bahkan oleh orang-orang di sekitarnya.
“Percuma anda berteriak minta tolong, Yang Mulia Ratu! Karena mereka tidak akan bisa mendengar teriakanmu, apalagi melihat keberadaan mu saat ini.”
Bersambung ….
mampir absen mo ikut ngehaluin ivory yachhh😁😁
Ragnar apa yang kau pikirkan lagi cari tahu benar atau tidaknya.
Rend Damien Xandrio ternyata adalah orang yang sudah menolong Ivory.