Tang Xiao Tian seorang pemuda berasal dari Desa di puncak gunung Huang yang memiliki keinginan untuk melakukan tugas penting bagi seluruh dunia persilatan dari ketiga orang guru yang membesarkannya selain itu Ia juga ingin mencari tahu identitasnya yang selama 20 tahun di rahasiakan oleh para gurunya. Selamat datang dan membaca novel pertama ku di sini.. Follow, like, rate 5,komentar positif dan share ya😘terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teman Rahasia.
Xiao Tian memperhatikan tiap ruas, pola, garis, gambar ukiran- ukiran pada dinding-dinding gua rahasia yang di datanginya pada malam hari tanggal 15 bulan dua di awal musim semi di usianya baru 10 tahun. Anak kecil itu merasa bahwa salah satu ukiran adalah lambang di sebuah logam atau batu.
"Hei.. Hei..Kenapa kau mengacuhkan aku?" Gadis kecil itu begitu geram terhadap sikap Xiao Tian.Namun, Ia tak memaksa untuk anak laki-laki aneh ini untuk menjawab atau membalas perkataannya."Aku harus segera pergi dari tempat ini sebelum Bibi Guru datang".Anak kecil ini diam-diam mencoba untuk menyelinap keluar dari gua.
Tetapi,sebuah kilatan hitam melesat dan menghalangi gadis kecil itu.Dan, terlihatlah Xiao Tian berdiri di depan pintu gua dengan membentangkan kedua tangan di kedua sisi gua. "Hai, sebelum memberitahukan aku siapa namamu? Aku tidak akan pernah mengizinkan kau keluar dari gua ini".
Sinar mata Xiao Tian yang tajam membuat anak kecil itu berkali-kali mengedipkan matanya karena silau oleh sesuatu yang tak bisa diungkapkan oleh gadis kecil yang kini Xiao Tian perhatikan terlihat sangat cantik dan memiliki kecantikan yang berbeda dengan kecantikan yang dimiliki Ching Erl dan gadis- gadis dusun di bawah pegunungan Huang.
"Aku Zhao Li Erl".Gadis kecil menepis salah satu lengan Xiao Tian lalu melesat keluar dari gua dengan sangat cepat dan meninggalkan aroma wangi yang aneh bagi Xiao Tian.
Pintu gua tertutup rapat. Xiao Tian mendengar suara dari salah satu rumah ketiga gurunya, maka Ia segera kembali ke tempatnya semula yaitu di halaman depan rumah khusus untuk dia dan Ching Erl tempati.
" Hmm, anak yang sangat rajin dalam melatih ilmu - ilmu tenaga dalam ku"puji guru ketiganya saat melihat anak kecil itu duduk bersila di tengah-tengah halaman depan dan memejam sepasang matanya lalu menerima cahaya rembulan dan hawa dingin puncak pegunungan Huang di musim semi ke dalam tubuhnya.
Guru ketiganya duduk di kursi kayu goyang dan menaruh cangkir berisi minuman khas khusus di meja kayu di samping kursi kayu goyang lalu bersenandung ringan dan menimbulkan angin musim semi yang meruntuhkan butiran-butiran salju di pohon- pohon bunga plum warna putih dan merah muda di sekitar halaman depan rumah.
Sejumlah besar salju jatuh dan membungkus kepala dan seluruh tubuh Xiao Tian yang terbuka tanpa pakaian." Aku harus bisa menghimpun hawa murni salju di musim semi dan hawa bumi dari puncak Gunung Huang untuk kekebalan tubuhku ".
Hawa panas dari tubuhnya perlahan-lahan menghilang dan tertimbun hawa dingin dari luar tubuhnya namun Ia sama sekali tidak merasakan dingin.Senyuman kecil di wajah tampan anak kecil ini mendatangkan keanehan yang tidak wajar.
" Xiao Tian ini aku pikir sudah waktunya untuk belajar ilmu pedang Iblis pemetik bunga ciptaanku".Lao Khang tersenyum senang saat melihat kemajuan murid laki-laki tunggalnya dalam berlatih semua ilmu silat mereka.Iblis pemetik bunga ini mulutnya sedang mengulum pipa.
"Aroma cendana yang keluar dari cerutu-mu membuatku tak nyaman untuk melanjutkan tidurku".suara Lao Dai si Iblis tua muka serigala menegur adik bungsunya.
"Kakak Dai, bisakah kau tak melemparkan amarahmu itu kepada cerutu-ku yang sama sekali tidak bersalah atas kesalahanmu bicara soal Ketua Sekte Bu Tong Pai yang mengirimkan surat undangan ulang tahunnya yang ke 100 tahun kepada Kakak pertama kita bukan kepadamu yang dahulunya adalah mantan saudara seperguruannya sendiri?" Lao Khang tersenyum tipis.
Lao Dai si Iblis muka tua serigala melemparkan lirikan sinis kepada adiknya."Huh.." tangannya mengibaskan kipas ke belakang sambil berbalik dan membuat pipa di mulut adiknya jatuh ke lantai dalam keadaan patah, lalu kembali masuk ke dalam rumah.
"Hmm, pipa -ku yang malang".Lao Khang membungkuk dan mengambil pipa- nya. Kakek tua itu berkelebat ke arah barat dan menghilang di tengah malam dengan satu kali gerakan yang nyaris tak terlihat kakek tua itu bergerak untuk berdiri dan meninggalkan kursi kayu goyang favoritnya.
Qizai terbangun dari tidurnya, panda ini menggeliat di tanah bersalju di depan pintu rumah khusus untuk Xiao Tian dan Ching Erl, lalu berlarian mendekati Xiao Tian di tengah-tengah halaman depan.Panda ini langsung saja duduk bersila di dekat Xiao Tian.
"Qizai, kau sungguh teman yang baik".batin Xiao Tian.
Di rumah khusus untuk ketiga kakek tua itu, Lao Guang si Iblis pencabut nyawa terlihat memegang sepucuk surat di tangan kiri dan mengelus- elus dagunya dengan tangan kanan." Aku harus pergi ke Sekte Bu Tong Pai di pertengahan musim semi agar aku bisa tiba di acara perayaan ulang tahun si kakek tua sombong itu tepat waktu".
Tatapan mata kakek tua ber rambut panjang dan ikal itu mengarah keluar jendela kamarnya dan memperhatikan murid laki-laki nya ditemani oleh panda warna coklat di halaman depan.Lalu, Ia melemparkan sepucuk surat di tangannya ke meja dan mengambil buku lapuk yang di tolak muridnya mentah- mentah.
"Bocah itu tidak tahu kalau buku lapuk ini adalah buku ilmu silat terhebat di dunia persilatan yang dicari- cari oleh para pendekar di seluruh dunia persilatan".batin Lao Guang.Kakek tua ini membuka- buka buku lapuk di tangannya dan mencari tahu cara untuk buku dapat terlihat tulisannya dan Ia bisa membacanya.
" Percuma kita memiliki buku lapuk itu".Lao Dai masuk ke kamarnya.
"Aku tak peduli sama sekali karena aku akan tetap cari tahu untuk buku lapuk ini bisa ku baca dan pelajari".Lao Guang melotot kepada Lao Dai.
" Buku lapuk itu tak ada tulisannya dan yang pasti gadis sialan itu telah menipu kita semua dengan mengatakan bahwa buku lapuk itu adalah buku ilmu silat sepasang Dewa dan Iblis dunia persilatan dari negeri barat yang Ia dapatkan dari si pencuri sakti Lu Sheng dari Biksu tua di gunung Hua sebelum Biksu tua itu meninggal dunia usai menghadapi budak kecil dari Iblis dunia persilatan".Lao Dai berusaha untuk sabar dalam bicara dengan Kakak tertuanya itu.
"Kau tak perlu membujuk aku dengan omong kosong mu itu".Lao Guang menggeretakkan giginya karena geram tetapi Ia berbalik untuk menghadap ke jendela.
Anak laki-laki di luar sana telah membuka matanya usai merasakan cahaya matahari pagi menyinari wajah dan tubuh anak itu.Xiao Tian sudah memakai kembali baju kesayangannya dan mengajak Qizai ke hutan.
" Kita harus bisa memburu serigala berbulu emas yang waktu itu kita lihat dari arah utara hutan sungai gunung Huang".suara Xiao Tian begitu bersemangat sekali dan diikuti oleh suara Qizai yang ramai di belakang anak itu.
Gerakan lari anak kecil itu begitu cepat laksana seekor kijang yang lincah dan menghilang dari pandangan mata kedua kakek tua di salah satu dari tiga rumah di dusun tersebut.
Bersambung!!