Anggi Saraswati adalah seorang ibu muda dari 3 anak. Awal mula pernikahan mereka bahagia, memiliki suami yang baik,mapan,dan tampan merupakan sebuah karunia terbesar baginya di tengah kesedihannya sebagai yatim piatu penghuni panti.
Tapi sayang, kebahagiaan itu tak bertahan lama,perlahan sikap suami tercintanya berubah terlebih saat ia telah naik jabatan menjadi manajer di pusat perbelanjaan ternama di kotanya . Caci maki dan bentakan seakan jadi makanannya sehari-hari. Pengabaian bukan hanya ia yang dapatkan, tapi juga anak-anaknya,membuatnya makin terluka.
Akankah ia terus bertahan ?
Atau ia akan memilih melepaskan?
S2 menceritakan kisah cinta saudara kembar Anggi beserta beberapa cast di dalamnya dengan beragam konflik yang dijamin menarik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 1.Pulang malam
"Mas,kok akhir-akhir ini mas pulang malam terus ya?" Tanya Anggi pada suaminya ,Adam Prayoga yang baru saja selesai mandi karena baru saja pulang kerja.
Hal itu wajar ia tanyakan sebab dulu suaminya selalu pulang kerja pukul 5 sore tapi berapa Minggu ini suaminya selalu pulang larut,bahkan hampir dini hari. Pernah juga tidak pulang dengan alasan ada urusan ke luar kota.
"Nggak usah banyak tanya. Urus aja urusanmu sendiri." Ketus Adam
"Tapi mas..."
"Nggak usah tapi-tapi. Aku capek,mau tidur. Bukan mau dengar keluhan kamu." sentaknya dengan tatapan tajam membuat Anggi meringis melihatnya
"Mas,mas nggak mau makan malam dulu? Aku masak makanan kesukaan kamu lho! Ada sop telur puyuh sama sambal udang manis pedas." beritahu Anggi pada suaminya
"CK..kamu ini tuli ata gimana sih! Sudah aku bilang aku mau istirahat,capek,mau tidur,jadi bisa nggak kamu tutup mulut kamu yang bawel itu,hah!" sentaknya dengan suara menggelegar membuat anak kembarnya yang belum genap berusia 3 tahun yang tidur di kamar samping terkejut dan menangis histeris.
"Ma ... mama.... mama....." teriak si kembar Kevin dan Karin
"Aaargghhh... berisik ! Kamu bisa urus anak kamu nggak sih! Cepat urus anak kamu yang berisik itu! Dasar istri nggak guna. Urus anak aja nggak becus." bentaknya pada Anggi
"Ba-baik, mas." jawab Anggi gugup karena takut.
Tak ingin suaminya makin marah, segera ia pergi ke kamar si kembar dan mendiamkan kedua anak kembarnya itu.
"Sstt... cup cup cup ,diem ya ,sayang! Jangan nangis lagi. Kan mama udah disini. " ucapnya lirih sambil menepuk-nepuk ****** anaknya .
Anggi memposisikan dirinya di tengah agar ia bisa menepuk secara adil.
"Ma, papa napa mayah-mayah teyus sih? Ayin Atut." tanya Karin sambil terisak
"Iya ma,napa papa mayah-mayahin mama teyus, emangna mama nakal jadi dimalahin papa teyus. Mama Ndak nakal ah." balas Kevin
"Papa nggak marah kok sayang, cuma suara papa aja tadi yang agak gede , jadi kayak lagi marah. Mama kan nggak nakal,ya!" ucapnya pada kedua anak kembarnya sambil mengulas senyum manis , berharap anaknya percaya akan kata-katanya.
Tok tok tok...
Ceklek...
"Ma..." panggil Damar. "Boleh Abang masuk?" tanya Damar si putra sulung
"Iya sayang, masuk gih! " panggil Anggi lalu Damar pun masuk dan duduk di tepi ranjang. " Kamu kenapa ?" tanya Anggi
"Damar nggak bisa tidur lagi ,ma. Sama kayak adek, terkejut karena papa marah-marah jadi nggak bisa tidur lagi." ucap Damar jujur. "Papa kenapa lagi sih,ma? Kok sekarang hampir tiap hari marah-marah mulu sama mama." tanya Damar yang sudah mulai kesal dengan sikap kasar papanya pada sang ibu.
"Papa nggak marah-marah kok. Cuma suara papa aja yang kegedean waktu ngomong jadi kayak marah-marah padahal nggak." dusta Anggi. Bagaimana pun Adam adalah ayah dari anak-anaknya,jadi ia tidak mungkin menjelek-jelekkan sang suami di depan anak-anaknya
"Ma nggak usah bohong deh! Kevin dan Karin aja tau kalau suara papa itu lagi marah, apalagi Damar yang sudah 7 tahun. Walau Damar masih anak-anak tapi Damar masih bisa kok membedakan suara lagi marah atau nggak." ucap Damar sendu
"Maafin mama ya , sayang! Itu salah mama yang udah bikin papa marah. Kalian jangan sedih lagi,ya! Besok siang kita makan es krim di luar,gimana? Mau?" bujuk Anggi
"Mau .. mau... mau,ma, kami mau." jawab Damar,Kevin ,dan Karin kompak
hello Dam .. dulu itu apa yg km lakukan sm Anggi dihina perempuan udik lusuh bahkan di tampar sampe di dorong hingga pingsan dan terluka .. kanan bilang km amnesia ..
mimpi mu ketinggian